Ramai Kasus George Floyd, Ini 4 Cara Mengajari Anak Agar Tak Rasis
George Floyd, pria asal Afrika-Amerika berusia 46 tahun, meninggal dunia karena tindakan dari salah satu oknum polisi Minneapolis yang menahannya, karena diduga melakukan transaksi dengan uang palsu, pada Senin (25/5) lalu.
Kasus kematian George Floyd menyorot perhatian dari masyarakat Amerika Serikat dan dunia, karena menyinggung tentang isu rasisme di negara Paman Sam tersebut.
Tindakan rasisme masih jadi isu yang kerap terjadi, baik itu di Amerika Serikat, maupun di belahan negara lain. Karenanya, pola pengasuhan anak agar tidak rasis menjadi hal penting yang juga perlu diajarkan.
Baca Juga: Salah Pola Asuh, Anak Bisa Jadi Kleptomania!
Pola Asuh Mengajarkan Anak Agar Tidak Bersikap Rasis
Foto: Orami Photo Stock
Perlu diketahui, bahwa Si Kecil bukanlah manusia yang melakukan diskriminasi secara alami. Perilaku diskriminasi ini punya kaitan yang erat dengan apa yang ia pelajari dari lingkungannya.
"Anak-anak sangat menyadari perbedaan, tetapi mereka tidak dilahirkan untuk mengidentifikasi orang menurut ras, jenis kelamin, atau etnis tertentu. Mereka secara alami tidak melakukan diskriminasi," kata David Schonfeld, MD, profesor pediatri di University of Southern California dan Children's Hospital Los Angeles, mengutip Parents.
Lalu, apa yang bisa diajarkan kepada Si Kecil agar ia tidak melakukan diskriminasi? Berikut ini beberapa tips pola asuh anak agar tidak bersikap rasis.
1. Bicara Secara Terbuka pada Si Kecil
Mungkin tidak mudah membicarakan tentang isu ras, atau etnis tertentu kepada Si Kecil. Tetapi, Moms dapat mengajarkan tentang topik ras ketika Si Kecil mulai merasa penasaran dan mengajukan pertanyaan.
Dana Williams, penulis buku "Beyond the Golden Rule" menjelaskan pentingnya bicara secara terbuka kepada Si Kecil tentang kondisi yang terjadi. Misalnya, tentang keberadaan stereotip di lingkungan tempat tinggalnya.
"Ketika kami jujur dengan anak-anak tentang sejarah fanatisme, seksisme, dan stereotip negara kami, kami membantu mempersiapkan mereka untuk berhadapan dengan masalah-masalah tentang isu ini ketika muncul," jelasnya.
Beritahu juga bila ada kosakata atau simbol yang dianggap menyinggung ras atau golongan etnis tertentu untuk mengajarkan anak agar tidak rasis, sehingga ia akan lebih berhati-hati terhadap ucapan dan tindakannya.
Baca Juga: Makna Anak Suputra, Pola Asuh Anak Menurut Ajaran Hindu
2. Biarkan Anak Bergaul dengan Temannya Tanpa Memandang Ras
Foto: Orami Photo Stock
Anak secara alamiah tidak melakukan diskriminasi dari latar belakang kelompok tertentu. Biarkan Si Kecil bergaul dengan teman-temannya tanpa memandang ras sebagai pola asuh untuk mengajarkan anak agar tidak rasis.
Dalam Journal of Early Childhood Research, ditemukan adanya hubungan timbal balik antara bermain bersama, perilaku prososial, inisiatif, dan imitasi yang mungkin bisa dijelaskan oleh terbentuknya pertemanan.
Tindakan Moms sebagai orang tua juga tentu menjadi panutan bagi Si Kecil, untuk mendidik dirinya menjadi anak dengan rasa toleransi. Ini karena mengajari anak lewat perilaku akan lebih mudah dari perkataan.
3. Perlakukan Anak dengan Hormat
Foto: Orami Photo Stock
Mengutip Hand in Hand Parenting, anak-anak dapat mempertahankan rasa keadilan jika mereka diperlakukan dengan hormat. Ini yang menjadi pola asuh untuk mengajarkan anak agar tidak bersikap rasis.
Perlakuan rasa hormat yang menanamkan anak untuk tidak bersikap rasisme bisa berupa hal-hal yang sangat spesifik. Beberapanya seperti:
- Anak dihargai untuk siapa dia, terlepas dari apa yang dia bisa atau tidak bisa lakukan.
- Tidak memberikan label atau celaan pada anak seperti "pemalu," "nakal," atau "cengeng."
- Dukung rasa ingin tahu anak. Ketika mereka bertanya, beri jawaban yang dengan hangat pada tingkat yang dapat dipahami Si Kecil.
- Jangan membandingkan dengan orang lain, dan memberikan penilaian seperti "buruk," "baik," "lebih baik," dan "terbaik" untuk mengklasifikasikan dirinya dengan orang lain.
- Izinkan anak untuk mengekspresikan perasaan dengan menangis, amarah, baik laki-laki maupun perempuan.
- Tidak dipukul, ditampar, diancam dengan serangan fisik, dipermalukan, atau disalahkan. Hal-hal ini dapat meninggalkan luka emosional pada Si Kecil.
Baca Juga: 5 Alasan Pola Asuh Ayah yang Santai Punya Nilai Lebih Bagi Anak
4. Lakukan Sesuatu Terhadap Ketidakadilan
Foto: Orami Photo Stock
Tidak hanya mengajarkan anak agar tak bertindak rasis dari rumah, penting untuk melakukan tindakan ketika Moms mengetahui adanya ketidakadilan terhadap sebuah isu di tengah masyarakat.
Tidak harus selalu turun ke jalan, Moms bisa melakukannya dengan cara lain, misalnya berdonasi, mengedukasi orang-orang, mengajak lingkaran pertemanan untuk menggalang dana atau mengadakan acara diskusi atau amal, dan lain sebagainya.
Adanya percakapan dan mengajarkan anak tentang topik ras, etnis, atau golongan tertentu memang tidak mudah, dan tidak ada jawaban pasti untuk bisa sukses dalam mendidik anak dengan pola pikir anti rasisme.
Tetapi, dengan adanya waktu, kesabaran, dan keinginan dari Moms, dapat membantu Si Kecil agar tumbuh menjadi orang dewasa yang menghargai dan menghormati keberagaman.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.