19 November 2024

Dampak dari Kebiasaan Duduk Miring dan Tips Mengatasinya!

Membuat postur tubuh terlihat tidak normal
Dampak dari Kebiasaan Duduk Miring dan Tips Mengatasinya!

Foto: Orami Photo Stock

Kebiasaan duduk miring sering kali dilakukan tanpa disadari, terutama saat Moms merasa lelah setelah seharian beraktivitas.

Meski terlihat sepele, posisi duduk yang tidak benar ini dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh, mulai dari nyeri leher dan punggung hingga gangguan postur dalam jangka panjang.

Kebiasaan ini perlu diatasi agar Moms dapat menjaga kesehatan tubuh dengan lebih baik. Yuk, simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui dampak dan tips memperbaiki kebiasaan duduk miring

Baca Juga: Kenali Penyakit Autoimun: Jenis, Penyebab, dan Cara Atasinya

Dampak Kebiasaan Duduk Miring

Kebiasaan duduk miring sering kali terjadi tanpa disadari, terutama saat tubuh merasa lelah setelah aktivitas seharian.

Posisi duduk yang salah ini dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan tubuh. Berikut beberapa dampak kebiasaan duduk miring yang dikutip dari Brown Health University:

1. Nyeri Leher, Punggung, dan Bahu

Kebiasaan duduk miring sering kali menyebabkan tekanan yang tidak merata pada tubuh, terutama di area leher, punggung, dan bahu.

Ketika Moms duduk dengan posisi miring, otot di salah satu sisi tubuh harus bekerja lebih keras untuk menahan beban tubuh, sementara sisi lainnya menjadi kurang aktif.

Ketidakseimbangan ini membuat otot-otot di area tersebut menjadi tegang, kaku, dan akhirnya menimbulkan rasa nyeri.

Jika kebiasaan ini terus berlanjut, nyeri tidak hanya muncul sesekali, tetapi bisa menjadi lebih sering dan terasa lebih parah.

Bahkan, tekanan yang terus-menerus ini dapat menyebabkan peradangan atau cedera otot dan ligamen di area punggung serta bahu.

Leher juga ikut terpengaruh, karena posisi miring membuat otot leher menanggung beban kepala secara tidak seimbang, sehingga Moms mungkin mengalami rasa tegang yang menjalar ke kepala atau bahkan memicu sakit kepala tegang (tension headache).

2. Tulang Belakang Melengkung

Ilustrasi Tulang Miring
Foto: Ilustrasi Tulang Miring

Tulang belakang terdiri dari banyak tulang individu yang disebut tulang punggung yang disatukan oleh otot dan ligamen.

Cakram datar dan lembut memisahkan dan melindungi tulang belakang agar tidak bergesekan satu sama lain.

Hal ini karena tulang belakang terpisah, tulang belakang fleksibel dan dapat menekuk.

Bersama-sama tulang belakang, cakram, otot, dan ligamen membentuk kolom atau tulang belakang.

Beberapa derajat kelengkungan tulang belakang dari depan ke belakang sehat dan mendukung gerakan sehari-hari.

Beberapa masalah tulang belakang berkembang ketika kurva tulang belakang normal tumbuh terlalu besar, atau tulang belakang melengkung ke arah yang salah.

Masalah tulang belakang lainnya terjadi ketika tulang belakang tidak cukup kuat untuk menopang tubuh.

Yang lain lagi disebabkan oleh cedera yang mengganggu struktur tulang belakang. Seperti ketika anak kebiasaan duduk miring, Moms.

Tulang belakang yang normal kuat dan mudah bergerak.

Meskipun bervariasi dalam ukuran dan bentuk dari orang ke orang, tulang belakang yang sehat memiliki lekukan alami dari depan ke belakang.

Punggung secara alami melengkung secara bertahap sejak masa anak-anak, mulai dari:

  • Selama Perkembangan Janin

Selama perkembangan janin, kurva utama di tulang belakang dada berkembang, serta kurva sakral di bagian bawah tulang belakang.

  • Perkembangan Tulang Saat Bayi

Saat bayi, anak memiliki tulang belakang berbentuk C.

Kurva sekunder di tulang belakang leher dan lumbal berkembang saat bayi mampu mengangkat kepala, duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan.

  • Pertumbuhan Masa Anak-Anak

Saat anak-anak tumbuh, tulang belakang mereka terus mengembangkan kurva alami menjadi tulang belakang yang normal dan matang.

Dengan kondisi tulang belakang yang melengkung memungkinkan anak dapat berjalan, menyeimbangkan tubuh, duduk, berdiri, dan memutar, yang semuanya merupakan gerakan interaktif yang kompleks.

3. Tubuh yang Kaku

Kebiasaan duduk miring yang dilakukan terus-menerus dapat menyebabkan otot-otot tubuh menjadi tegang dan kaku.

Posisi duduk yang tidak seimbang membuat otot di salah satu sisi tubuh bekerja lebih keras, sementara sisi lainnya menjadi kurang aktif.

Ketegangan yang tidak merata ini lama-kelamaan menyebabkan otot kehilangan fleksibilitas, sehingga tubuh menjadi lebih kaku dan sulit bergerak bebas.

Ketika otot tubuh kaku, Moms mungkin akan merasakan ketidaknyamanan, terutama saat ingin berpindah posisi atau melakukan aktivitas fisik, seperti membungkuk, mengangkat barang, atau bahkan berjalan.

Tubuh akan terasa seperti "tertahan," karena otot tidak dapat meregang atau berkontraksi dengan normal.

Kaku pada otot ini juga sering memengaruhi punggung bawah, pinggul, dan bahkan bahu, yang semuanya bekerja secara terhubung untuk mendukung gerakan tubuh.

Baca Juga: Insomnia: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

4. Risiko Jangka Panjang

Skoliosis
Foto: Skoliosis (Orami Photo Stock)

Kebiasaan duduk miring yang dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan risiko jangka panjang yang serius pada tubuh, terutama pada tulang belakang dan sendi.

Posisi tubuh yang tidak seimbang memberikan tekanan berlebih pada satu sisi tubuh, sehingga menjadi salah satu penyebab skoliosis.

Selain itu, kebiasaan ini dapat menyebabkan degenerasi sendi, nyeri kronis, dan gangguan mobilitas yang menghambat aktivitas sehari-hari.

Jika tidak segera diperbaiki, efek jangka panjang dari kebiasaan duduk miring dapat memperburuk kualitas hidup, termasuk meningkatnya risiko cedera dan kebutuhan intervensi medis, seperti terapi fisik atau bahkan operasi.


Tips Mengurangi Kebiasaan Duduk Miring

Kebiasaan Duduk Miring
Foto: Kebiasaan Duduk Miring (Freepik.com/@Freepik)

Memperbaiki kebiasaan duduk miring tidak hanya tentang cara duduk yang benar, tetapi juga melibatkan kebiasaan sehari-hari yang mendukung kesehatan postur tubuh.

Berikut beberapa tips sederhana yang dapat Moms lakukan untuk mengurangi kebiasaan duduk miring dan menjaga kesehatan punggung:

1. Rutin Berolahraga

Lakukan olahraga minimal 30 menit, tiga kali seminggu, dengan kombinasi latihan peregangan, penguatan otot, dan aktivitas aerobik. Hal ini membantu menjaga kekuatan otot yang mendukung postur tubuh.

2. Teknik Mengangkat Barang Berat

Saat mengangkat barang berat, tekuk lutut dan gunakan kekuatan kaki, bukan punggung. Selalu jaga agar barang yang diangkat berada dekat dengan tubuh untuk mengurangi tekanan pada punggung.

3. Posisi Duduk yang Nyaman Saat Berkendara

Pastikan kursi kendaraan mendukung punggung Moms dengan baik. Atur posisi duduk agar punggung tidak tegang dan lutut bisa sedikit menekuk saat mengemudi.

4. Gunakan Bantal Penyangga Punggung

Letakkan bantal penyangga punggung (lumbar support) di kursi kerja atau kursi mobil untuk mengurangi tekanan pada punggung bagian bawah.

5. Pilih Sepatu yang Nyaman

Gunakan sepatu yang nyaman, mendukung, atau ortopedi, terutama jika Moms berdiri dalam waktu lama. Sepatu yang tepat dapat membantu menjaga keseimbangan tubuh.

6. Jalan dengan Postur Tegak

Saat berjalan, usahakan tulang belakang tetap lurus dan hindari membungkuk atau bersandar ke satu sisi. Ini membantu mencegah ketidakseimbangan otot yang memengaruhi postur.

7. Ayunkan Lengan Saat Berjalan atau Berlari

Ketika berjalan, jogging, atau berlari, ayunkan lengan dengan gerakan yang seimbang untuk menjaga postur tubuh tetap stabil dan mengurangi tekanan pada punggung.

8. Perhatikan Posisi Saat Membawa Bayi

Jika Moms sering membawa bayi, pastikan gendongan berada di atas pinggul dan pegangan stroller sejajar dengan pusar untuk mencegah tekanan pada punggung.

Selain itu, biasakan bergantian sisi saat menggendong bayi dalam waktu lama.

9. Latihan Otot Sederhana

Saat tidak berada di depan komputer, lakukan latihan sederhana seperti squat, lunge, jumping jack, angkat bahu (shoulder shrug), atau push-up. Latihan ini membantu memperkuat otot inti dan memperbaiki postur.

Baca Juga: Mengenal Fungsi Tulang Paha dan Berbagai Gangguan yang Dapat Terjadi

Posisi Duduk yang Benar

Posisi Duduk yang Benar
Foto: Posisi Duduk yang Benar (Freepik.com/@Freepik)

Posisi duduk yang benar dapat membantu menjaga postur tubuh, mengurangi risiko nyeri, dan meningkatkan kenyamanan saat melakukan aktivitas sehari-hari.

Posisi ini tergantung pada tinggi badan, jenis kursi yang digunakan, serta aktivitas yang dilakukan. Berikut panduan untuk mendapatkan posisi duduk yang benar dikutip dari Medical News Today:

1. Pastikan Kaki Menapak dengan Rata

Letakkan kedua kaki di lantai atau gunakan penyangga kaki jika perlu. Hindari menggantungkan kaki atau menyilang lutut dan pergelangan kaki, karena dapat mengganggu sirkulasi darah.

2. Beri Jarak Antara Lutut dan Kursi

Jaga jarak kecil antara bagian belakang lutut dan tepi kursi agar sirkulasi darah tetap lancar dan lutut tidak tertekan.

3. Posisikan Lutut Sejajar atau Lebih Rendah dari Pinggul

Pastikan lutut berada sejajar atau sedikit lebih rendah dari pinggul untuk mendukung postur yang baik. Ini membantu mengurangi tekanan pada punggung bagian bawah.

4. Letakkan Pergelangan Kaki di Depan Lutut

Posisikan pergelangan kaki tepat di depan lutut agar berat tubuh terbagi dengan seimbang dan postur tetap stabil.

5. Menjaga Bahu tetap Rileks

Jaga bahu tetap rileks dan tidak terangkat. Posisi bahu yang tegang dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada leher dan punggung.

6. Pastikan Lengan dan Lutut Sejajar dengan Lantai

Jika memungkinkan, posisikan lengan dan lutut sejajar dengan lantai. Ini membantu mencegah ketegangan otot pada lengan dan punggung.

7. Gunakan Sandaran Punggung

Biarkan punggung bersandar sepenuhnya pada kursi. Jika ada bagian punggung yang tidak menyentuh kursi, gunakan bantal atau penyangga tambahan, terutama di punggung bawah.

8. Hindari Duduk dalam Waktu Lama

Cobalah untuk berdiri atau bergerak setidaknya 10 menit setiap jam untuk mengurangi ketegangan pada tubuh akibat duduk terlalu lama.

9. Ubah Posisi Secara Berkala

Jangan terpaku pada satu posisi duduk. Ubah posisi sesekali untuk menjaga kelenturan otot dan mengurangi tekanan pada area tertentu.

Demikian itulah sederet informasi seputar kebiasaan duduk miring mulai dari dampak hingga cara mengurangi kebiasaan satu ini yang bisa Moms ketahui.

Jika dampak dari kebiasaan ini sudah di tahap mengganggu kegiatan sehari-hari Moms ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter, ya Moms!

  • https://www.chop.edu/conditions-diseases/early-onset-scoliosis
  • https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=kyphosis-in-children-90-P02239
  • https://www.urmc.rochester.edu/childrens-hospital/orthopaedics/conditions-we-treat/lordosis.aspx
  • https://www.brownhealth.org/be-well/posture-and-how-it-affects-your-health

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.