Mengenal Melanoma, Kanker Kulit yang Merenggut Nyawa Menantu Hatta Rajasa
Menantu Hatta Rajasa, Adara Taista, meninggal dunia di Tokyo, Jepang, Sabtu (19/5). Menurut keterangan sang suami Rasyid Rajasa, istrinya itu meninggal setelah berjuang melawan kanker kulit melanoma yang diderita sejak April tahun lalu.
Mari kita mengenal melanoma lebih lanjut, kanker kulit yang merenggut nyawa menantu Hatta Rajasa.
Apa Penyebab Melanoma?
Dikutip dari Medicinenet.com, melanoma merupakan jenis kanker yang mematikan karena punya kecenderungan untuk menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Hal itu dapat menyebabkan penyakit serius dan kematian. Sekitar 50.000 kasus baru melanoma didiagnosis di Amerika Serikat setiap tahun.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya melanoma, salah satunya sunburn. Terbakar sinar matahari bisa meningkatkan risiko melanoma pada seseorang.
Selain itu, masih ada faktor yang menjadi penyebab melanoma. Seperti keturunan kulit putih (kaukasia), berkulit cerah, berambut tipis, dan memiliki mata berwarna cerah.
Paparan sinar matahari yang intens pada masa anak-anak juga menjadi salah satu penyebab melanoma. Seseorang yang memiliki lebih dari 100 tahi lalat juga punya risiko melanoma yang lebih tinggi.
Melanoma juga ternyata bisa terjadi karena faktor genetik. Kerabat dekat seperti orang tua, saudara, dan anak-anak dengan melanoma memperbesar risiko seseorang untuk terkena melanoma.
Tapi persentase melanoma yang terjadi karena faktor genetik hanya sekitar 10 persen.
Melanoma juga lebih berisiko terjadi pada seseorang yang punya riwayat kanker kulit lain sebelumnya.
Baca juga: Mengenal Tahi Lalat yang Normal dan Berbahaya
Cara Mendeteksi Melanoma
Melanoma sebetulnya cukup mudah dideteksi karena secara fisik terlihat dengan jelas. Namun, banyak yang tidak menyadari hal itu. Tampilan melanoma yang seperti tahi lalat membuat banyak orang tidak menganggapnya serius.
Memang, tidak semua tahi lalat berpotensi menjadi melanoma. Namun, tidak ada salahnya untuk curiga jika menemukan tahi lalat dengan bentuk dan ukuran yang tidak biasa. Ada cara mudah untuk mendeteksi melanoma, yakni dengan rumus ABCDE.
1. Asymmetry
Biasanya tahi lalat berbentuk simetris. Jika menemukan tahi lalat yang bentuknya tidak beraturan, kita sebaiknya curiga dan lakukan pengecekan lebih lanjut.
2. Border irregularity
Tahi lalat yang tidak berpotensi kanker biasanya memiliki bentuk pinggiran yang rapi dan jelas. Sehingga jelas sekali jika terdapat beberapa tahi lalat di satu tempat.
Sementara melanoma tidak memiliki pinggiran yang jelas. Sehingga, kendati sekilas terlihat seperti beberapa tahi lalat yang berada pada satu tempat, melanoma ternyata bukan kumpulan dari beberapa tahi lalat.
3. Color
Jika tahi lalat biasa berwarna sama, melanoma biasanya memiliki beberapa warna dalam satu tempat. Bisa cokelat, hitam, coklat muda, bahkan kebiruan.
4. Diameter
Melanoma punya ukuran yang lebih besar ketimbang tahi lalat biasa. Ukurannya biasanya lebih besar dari 6 mm.
5. Evolving
Melanoma kerap berubah. Baik ukuran, bentuk, warna, dan tekstur. Ukuran melanoma biasanya makin besar seiring berjalannya waktu.
Baca juga: Kenali 3 Cara Penting Cegah Kanker
Bagaimana Perawatan Melanoma?
Jika diketahui sejak awal, sebagian besar melanoma sebenarnya dapat disembuhkan dengan operasi yang relatif kecil. Karena itu, deteksi dan diagnosis dini sangat penting.
Melanoma yang terlokasilisasi biasanya bisa disembuhkan dengan pembedahan. Pembedahan melanoma yang terdeteksi sejak awal umumnya sangat kecil. Hanya membedah sekitar 1 cm dari jaringan normal di sekitar melanoma.
Namun, jika melanoma ternyata sudah menyebar lebih luas, penanganan yang lebih mendalam harus dilakukan.
Termasuk ketika melanoma sudah menyebar ke bagian tubuh lain. Perawatan seperti imunoterapi atau kemoterapi kadang perlu dilakukan.
Itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui soal melanoma. Jika menemukan gejala seperti yang disampaikan di atas, sebaiknya segera melakukan pengecekan ke dokter.
(AND)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.