Kenali 4 Kondisi Akibat Kurang Gizi Pada Bayi Di Bawah 1 Tahun
Sembilan bulan telah berlalu, saatnya menantikan kelahiran buah hati tercinta, tetapi satu-satunya hal yang sangat diperhatikan orang tua sejak waktu kelahiran itu tiba adalah kesehatan buah hatinya.
Meskipun setiap orang tua selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk bayinya yang baru lahir, bayi itu bisa saja mengalami kekurangan gizi dan menjadi sangat lemah.
Pada beberapa bayi, malnutrisi bukanlah kondisi yang mudah dideteksi. Tentunya ini bisa menjadi kondisi yang mengkhawatirkan bagi orang tua.
Waspadai beberapa kondisi berikut pada Si Kecil. Jika ia menunjukkan tanda-tanda seperti yang telah disebutkan, segera bawa ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan.
Baca Juga : Ini Efek Buruk Kurang Gizi bagi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
1. Stunting
Jika bayi tidak tumbuh pada tingkat rata-rata bayi normal, dia mungkin mengalami stunting. Stunting sendiri merupakan salah satu akibat dari kekurangan gizi pada bayi.
Kadang-kadang, jika Moms membandingkan anak-anak yang sehat dan yang mengalami malnutrisi, Moms akan dapat melihat perbedaannya dengan sangat jelas.
2. Marasmus
Dalam kondisi Marasmus, bayi dapat mengalami kehilangan lemak dan massa otot. Bayi akan memiliki kulit tipis yang menggantung, yang disebabkan oleh kurangnya lemak di dalam tubuh.
Kondisi ini dapat dideteksi melalui tanda-tanda seperti perubahan warna kulit, kulit menggantung serta rambut rontok.
Selain itu, bayi kurang gizi dengan kondisi marasmus kemungkinan merasa lesu dan akan menangis untuk jangka waktu yang lebih lama.
3. Edema
Edema merupakan penyakit pada bayi malnutrisi di mana ada retensi air yang parah pada jaringan bayi yang menjadi tanda malnutrisi ringan hingga berat.
Bayi akan membutuhkan perawatan dan perhatian segera setelah terdeteksi, karena ini dapat berakibat fatal bagi bayi jika tidak segera hadir.
Untuk mengetahui apakah bayi mengalami Edema, tekan kakinya selama sekitar 3 detik.
Jika bayi mengalami Edema, akan muncul selama beberapa detik, tanda lekukan atau dekik pada bagian yang Moms tekan.
Baca Juga : Mengenal Batuk 100 Hari yang Rentan Menyerang Bayi di Bawah 6 Bulan
4. Kwashiorkor
Kwashiorkor dikenal juga sebagai “malnutrisi edematois” karena hubungannya dengan edema. Ini merupakan kondisi akibat kurang gizi yang paling sering ditemukan di daerah yang terdampak kelaparan.
Kondisi ini juga merupakan bentuk kekurangan gizi yang disebabkan oleh kekurangan protein dalam makanan.
Bayi dengan kwashiorkor biasanya memiliki penampilan yang sangat kurus di semua bagian tubuh, kecuali kaki, pergelangan kaki, dan perut, yang membengkak karena penumpukan cairan.
Kwashiorkor jarang ditemukan di negara-negara dengan pasokan makanan yang umumnya stabil.
Paling umum ditemukan di Afrika sub-Sahara dan negara lain di mana masyarakatnya secara rutin tidak memiliki persediaan makanan yang mencukupi.
Gejala-gejala kwashiorkor meliputi:
- Perubahan warna kulit
- Diare
- Kelelahan
- Kehilangan massa otot
- Kegagalan menambah berat badan dan tumbuh
- Edema pada pergelangan kaki, kaki, dan perut
- Iritabilitas
- Kerusakan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan infeksi yang lebih sering dan berat#
- Shock
- Ruam pecah-pecah
Nah, demikianlah beberapa kondisi yang ditunjukkan oleh bayi yang mengalami kurang gizi.
Yuk, bagikan pengalaman Moms dalam memenuhi kebutuhan gizi Si Kecil melalui kolom komentar yang ada di bawah ini.
(RGW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.