Stroke Pada Bayi Baru Lahir: Apa Penyebab dan Dampaknya?
Kebanyakan orang mengaitkan stroke dengan orang-orang yang lebih tua atau penyakit yang berhubungan dengan usia lanjut.
Sayangnya, bayi juga berisiko terkena penyakit ini. Stroke pada bayi yang baru lahir dikenal dengan istilah neonatal stroke.
Neonatal Stroke: Stroke Pada Bayi Baru Lahir
foto: sandpointe.com
Menurut National Institutes of Health (NIH), stroke pada bayi adalah kondisi medis yang terjadi ketika pasokan darah bayi terganggu dalam 28 hari pertama kehidupan.
Jika bayi mengalami serangan stroke dalam 7 hari pertama kehidupan, itu dikenal sebagai stroke perinatal.
Baik stroke perinatal maupun neonatal sama-sama digambarkan sebagai otak yang mengalami peristiwa hipoksia (kekurangan oksigen) dan penyumbatan pembuluh darah.
Dokter memperkirakan bahwa sekitar 1 dari 4.000 bayi di dunia mengalami neonatal stroke.
Baca Juga: Ini Tanda-Tanda Moms Perlu Mengkhawatirkan Perkembangan Bayi
Bagaimana Bayi Baru Lahir bisa Mengalami Stroke?
foto: researchgate.net
Selama kehamilan, janin mendapatkan asupan protein dari plasenta yang membantu mengurangi risiko perdarahan.
Namun, ini menempatkan risiko yang lebih tinggi bagi janin untuk mengalami pembekuan darah dan stroke.
Sebab, terkadang gumpalan dapat terbentuk di plasenta dan masuk ke dalam sirkulasi darah janin.
Gumpalan-gumpalan inilah yang pada akhirnya dapat mencapai otak bayi dan menyebabkan stroke.
Faktor persalinan adalah penyebab lain stroke pada bayi baru lahir. Pasalnya, melahirkan dapat menyebabkan ketegangan luar biasa pada kepala bayi.
Tekanan pada arteri dan vena di kepala bayi kemudian dapat menyebabkan pembentukan gumpalan dan stroke.
Selain itu, bayi baru lahir memiliki sel darah merah yang jumlahnya dua kali lebih banyak daripada orang dewasa.
Hal ini dengan sendirinya dapat menyebabkan pembekuan darah. Dalam beberapa hari pertama setelah kelahiran, dehidrasi dapat menjadi masalah yang juga dapat menyebabkan darah bayi menggumpal.
Baca Juga: 8 Hal yang Harus Moms Ketahui Tentang Bayi Prematur
Apa Saja Gejala Stroke pada Bayi Baru Lahir?
foto: romper.com
Gejala paling umum dari stroke pada bayi baru lahir adalah kejang, sering terjadi selama hari pertama setelah kelahiran. Gejala lain meliputi:
- Rasa kantuk yang ekstrem dan kelesuan (hipotonia)
- Kelemahan pada satu sisi tubuh (hemiparesis)
- Kesulitan makan
- Apnea
- Gangguan neurologis
Namun, banyak bayi tidak menunjukkan stroke sampai usianya lebih tua. Keterlambatan bicara dan kesulitan keseimbangan dapat menjadi dampak stroke pada bayi yang gejalanya tidak diketahui sejak awal.
Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mencegah Kepala Bayi Peyang
Apakah Neonatal Stroke Berdampak pada Tumbuh Kembang Bayi?
foto: cerebralpalsynewstoday.com
Yvonne Wu, MD, MPH, seorang ahli saraf anak di University of California, San Fransisco (UCSF), mengatakan bahwa empat dari lima bayi baru lahir yang mengalami stroke pada saat kelahiran berisiko mengalami kelainan neurologis.
Bahaya stroke pada bayi yang dimaksud termasuk cerebral palsy, epilepsi, dan keterlambatan berbahasa.
Cerebral palsy lebih mungkin terjadi pada bayi yang tidak menunjukkan gejala stroke di awal kehidupan.
Dalam kasus seperti itu, stroke biasanya ditemukan berbulan-bulan setelah kelahiran, ketika bayi bersangkutan mulai menunjukkan kebiasaan hanya menggunakan satu tangan untuk melakukan berbagai hal.
Di mana bayi-bayi ini lebih cenderung mengalami cedera pada struktur dalam otak yang mengontrol gerakan.
Itulah serba serbi neonatal stroke atau stroke pada bayi baru lahir. Untuk meminimalisirnya, usahakan Moms menjalani gaya hidup yang sehat selama program hamil, kehamilan, dan menyusui, ya.
(RGW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.