Kenali Penyakit Radang Panggul, Apakah Memengaruhi Kesuburan?
Penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi yang memengaruhi rahim, ovarium, dan saluran tuba.
Penyakit radang panggul sebenarnya mudah diobati dengan antibiotik.
Tetapi, PID harus segera ditangani.
Jika dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan, PID dapat menimbulkan jaringan parut dan kerusakan pada saluran tuba dan jaringan terdekat lainnya, yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kesuburan.
Di Indonesia sendiri, setiap tahunnya ditemukan 850.000 kasus baru penyakit radang panggul yang menyerang di usia produktif dan terus meningkat setiap tahunnya.
Apa Gejala Radang Panggul?
Radang panggul pada awalnya mungkin tidak menimbulkan gejala. Moms mungkin hanya akan merasa ketidaknyamanan ringan di sekitar area panggul.
Tapi, untuk lebih detilnya, radang panggul bisa juga menyebabkan gejala berikut:
- Nyeri di perut atau panggul (biasanya di kedua sisi)
- Rasa sakit yang mendalam di panggul saat berhubungan seks
- Perdarahan vagina yang tidak biasa, seperti perdarahan berat, perdarahan setelah berhubungan seks, atau bercak antar periode haid
- Keputihan yang berwarna kekuningan, hijau, dan berbau
Infeksi PID yang parah juga dapat menyebabkan rasa sakit, demam, mual dan muntah, yang semakin lama akan bertambah parah.
Baca Juga: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati Radang Sendi
Ini Penyebab Radang Panggul
Menurut Debra Rose Wilson, PhD, MSN, RN, IBCLC, AHN-BC, CHT, dari Tennessee State University,, penyebab penyakit radang panggul yang paling umum adalah bakteri, yang ditularkan lewat hubungan seksual.
Yang paling sering menimbulkan infeksi adalah gonore dan chlamydia.
Tapi, bacterial vaginosis juga dapat menyebabkan penyakit radang panggul, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan flora normal di vagina.
Penyakit radang panggul umum menyerang wanita yang sudah aktif berhubungan seksual, di usia sekitar 16-25 tahun.
Selain itu, wanita yang sering mengalami penyakit menular seksual dan sering berganti-ganti pasangan seksual juga memiliki risiko tinggi untuk terkena penyakit radang panggul.
Pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD juga dapat meningkatkan kemungkinan seorang wanita berisiko mengalami peradangan panggul.
Baca Juga: Waspadai Radang Usus Buntu! Kenali Penyebab dan Gejalanya
Radang Panggul dan Kesuburan
Menurut American Pregnancy Associations, salah satu komplikasi dari penyakit radang panggul adalah masalah kesuburan.
Satu dari 10 wanita yang mengalami penyakit radang panggul mengalami masalah kesuburan akibat adanya jaringan parut yang disebabkan oleh peradangan di daerah saluran tuba falopi.
Jaringan parut ini akan menyebabkan sumbatan di saluran tuba dan mencegah telur untuk dibuahi.
Tapi jangan khawatir. Moms yang mengalami radang panggul tetap memiliki kemungkinan untuk hamil.
Setelah PID sembuh dengan pemberian antibiotik, dokter mungkin akan melakukan bedah kecil untuk memeriksa apakah ada penyumbatan dan masalah lainnya.
Jika ditemukan ada penyumbatan, Moms bisa melakukan operasi pada saluran tuba falopi untuk memperbaiki kerusakan atau membuka sumbatannya, atau Moms bisa menjalani program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF).
Kemungkinan sukses untuk setiap perawatan tergantung pada kondisi Moms. Pada operasi saluran tuba falopi, peluang untuk bisa hamil adalah 25 persen dalam waktu sekitar satu tahun.
Sebagian besar wanita hamil antara 12 hingga 14 bulan setelah prosedur. Jika PID yang dialami tergolong ringan, kemungkinan untuk hamil akan lebih cepat.
Baca Juga: Mengenal Dermatomiositis, Penyakit Yang Sebabkan Radang Pada Kulit dan Otot
Namun, jika belum hamil hingga 18 bulan setelah operasi, dokter mungkin akan menyarankan untuk mencoba IVF.
(VAN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.