Otot Kaku, Yuk Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Merasa kaku? sakit? Tidak bisa bergerak seperti dulu? Bisa jadi Moms atau Dads mengalami otot kaku sebagai pelakunya. Biasanya hal ini terjadi disebabkan oleh keadaan duduk, yang sambil fokus pada komputer atau gadget lainnya.
Yuk cari tahu lebih lanjut soal otot kaku di bawah ini!
Apa Itu Otot Kaku?
Foto ilustrasi otot kaku (Sumber: Orami Photo Stock)
Dilansir dari Medical News Today, otot kaku adalah ketika otot terasa kencang dan sulit digerakkan, terutama setelah istirahat. Kekakuan otot juga bisa disertai dengan rasa sakit, kram, dan ketidaknyamanan.
Biasanya, hal ini tidak perlu Moms dan Dads khawatirkan dan dapat diobati dengan pengobatan rumahan serta peregangan.
Penyebab Otot Kaku
Foto ilustrasi otot kaku (Sumber: Orami Photo Stock)
Tapi, selain kurangnya peregangan ada juga beberapa penyebab otot kaku, seperti:
1. Olahraga
Penyebab otot kaku yang paling sering terjadi adalah karena olahraga atau pekerjaan fisik yang berat. Seringkali, kekakuan dapat terjadi ketika seseorang memulai rutinitas atau program olahraga baru atau telah meningkatkan intensitas dan durasi rutinitas mereka.
Ketika ini terjadi, otot dituntut untuk bekerja lebih keras, dan ini menyebabkan kerusakan mikroskopis pada serat otot, yang mengakibatkan kekakuan atau nyeri. Jenis cedera ini kadang-kadang disebut sebagai nyeri otot onset tertunda (DOMS).
Setiap gerakan dapat menyebabkan nyeri otot onset tertunda, tetapi biasanya disebabkan oleh jogging, angkat beban, hingga push up.
Baca Juga: Pengertian tentang Tonus Otot dan Cara Pemeriksaannya
2. Keseleo
Penyebab otot kaku lainnya yaitu karena keseleo, yang dapat memengaruhi otot dan ligament. Keseleo adalah ketika serat otot diregangkan atau robek. Keseleo ini sangat umum di kaki atau punggung bawah.
Keseleo adalah ketika ligamen telah diregangkan, dipelintir, atau robek. Ligamen adalah pita jaringan di sekitar sendi yang menghubungkan tulang bersama.
Area umum yang rentan terhadap keseleo meliputi lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan jempol. Lalu, gejala otot kaku akibat keseleo biasanya terdapat nyeri, pembengkakan, memar, dan kemerahan.
3. Polimialgia Rematik
Polimialgia rematik menyebabkan nyeri dan otot kaku. Biasanya memengaruhi tubuh bagian atas, termasuk bahu, leher, dan lengan. Ini juga memengaruhi pinggul.
Usia rata-rata seseorang dengan polimialgia rematik adalah 70, dan beberapa orang tidak mengembangkannya sampai mereka mencapai usia 80-an. Apa yang menyebabkan kondisi tersebut tidak diketahui.
Gejala otot kaku polimialgia rematik meliputi susah tidur, kesulitan menggunakan pakaian, dan masalah mengubah posisi seperti turun dari kursi atau mobil.
4. Gigitan atau Sengatan
Gigitan dan sengatan serangga terkadang dapat menjadi penyebab otot kaku. Gigitan atau sengatan juga bisa menyebabkan benjolan merah dan bengkak pada kulit, yang bisa terasa gatal dan nyeri.
Serangga yang biasanya menggigit atau menyengat dan dapat menyebabkan kekakuan otot meliputi tawon, lebah, lalat kuda hingga laba-laba.
Gejala otot kaku karena gigitan atau sengatan biasanya akan membaik dalam beberapa hari, tetapi beberapa orang memiliki reaksi alergi yang mungkin memerlukan perhatian medis.
Kekakuan setelah gigitan serangga juga dapat dikaitkan dengan kondisi yang lebih serius, seperti penyakit Lyme, malaria, atau demam berbintik Rocky Mountain. Kondisi ini juga akan menimbulkan gejala lain, seperti demam dan malaise.
Baca Juga: Mengenal Hipertrofi Otot dan Cara Membentuknya
5. Infeksi
Beberapa infeksi menyebabkan kekakuan otot di samping gejala otot kaku lainnya. Infeksi ini meliputi tetanus, infeksi bakteri yang biasanya berhubungan dengan kotoran atau tanah, meningitis, infeksi otak dan sumsum tulang belakang.
6. Obat-obatan
Beberapa obat dapat menyebabkan kekakuan otot. Kekakuan otot adalah efek samping umum dari statin, atau obat yang diresepkan untuk menurunkan kolesterol.
Anestesi yang digunakan sebelum operasi juga dapat menyebabkan seseorang mengalami kekakuan otot selama beberapa jam dan hari berikutnya.
7. Penyebab Tambahan
Hal-hal lain yang dapat menyebabkan kekakuan otot sesekali meliputi kurangnya aktivitas fisik sehari-hari, kelebihan berat badan, memiliki pola makan yang buruk, tidak tidur dengan benar dan berada di lingkungan yang dingin atau lembap.
Cara Mengatasi Otot Kaku
Foto ilustrasi otot kaku (Sumber: Orami Photo Stock)
Nah, setelah mengetahui penyebab maka berikut ini cara mengatasi otot kaku:
1. Peregangan
Melonggarkan otot-otot yang tegang membutuhkan lebih dari sekadar menekuk dan menahan. Itu karena ketegangan otot disebabkan oleh lebih dari sekadar faktor fisiologis alias: otot berkontraksi dengan sangat kencang.
Ketegangan juga terjadi ketika kontrol neuromuskular tubuh menjadi sedikit terlalu protektif. Tubuh dilengkapi dengan serangkaian neuron dan jaringan pelindung yang harus menyala (atau tidak menyala) dengan cara tertentu agar otot tertentu dapat meregang ke kapasitas fisiologis penuhnya, Somerset menjelaskan.
Jadi, untuk meregangkan otot sepenuhnya, sistem neuromuskular Anda harus mengizinkannya melakukannya dengan melepaskan hambatannya. Ini memberi sinyal pada otot Anda untuk “tidak khawatir. Tidak apa-apa untuk meregangkan sejauh ini.”
Baca Juga: Kram Otot, Kontraksi Otot yang Kerap Mengganggu Aktivitas
2. Pengobatan Rumahan
Moms dan Dads dapat mengobati otot kaku di rumah dengan istirahat, pijat, dan menggunakan kompres panas atau dingin.
Panas dapat bekerja lebih baik untuk ketegangan otot. Dingin dapat bekerja lebih baik untuk pembengkakan dan peradangan. Pilihan termasuk paket panas dan dingin, bantalan pemanas, dan patch terapi panas.
Oleskan panas atau dingin ke area yang terkena tidak lebih dari 20 menit. Biarkan area tersebut beristirahat selama 20 menit sebelum menerapkan kembali salah satu opsi. Jika Anda tidak yakin apakah akan menggunakan panas atau dingin, hubungi dokter Anda untuk petunjuk.
3. Latihan Kekuatan dengan Tekun
Penelitian dari University of North Dakota menunjukkan bahwa latihan kekuatan meningkatkan fleksibilitas sama baiknya dan dalam beberapa kasus lebih baik daripada peregangan pasif.
Untuk manfaat terbesar, penulis mengatakan Moms dan Dads perlu memastikan bahwa kalian bergerak melalui rentang gerak penuh selama setiap repetisi dan set.
Baca Juga: Mengenal Hipertrofi Otot dan Cara Membentuknya
4. Konsumsi Air
Cara mengatasi otot kaku lainnya yaitu dengan memastikan Moms dan Dads memiliki cukup air dalam tubuh yang membantu otot bekerja dengan baik. Banyak ahli merekomendasikan delapa gelas air atau minuman sehat lainnya setiap hari.
Jika Moms atau Dads aktif serta berkeringat, maka minum air sedikit ekstra. Berbagai penelitian telah menemukan bahwa dehidrasi selama berolahraga meningkatkan kemungkinan kerusakan otot dan menyebabkan lebih banyak nyeri otot.
5. Kalsium dan Magnesium
Menurut National Institutes of Health (NIH), jumlah harian yang direkomendasikan kalsium adalah 1.000 miligram untuk dewasa muda dan 1.200 miligram untuk wanita di atas 50 tahun dan pria di atas 70 tahun. Sumber kalsium yang umum meliputi susu dan makanan olahan susu lainnya, nasi dan susu almond, produk kedelai termasuk susu kedelai, jus jeruk yang diperkaya dan ikan salmon.
Otot kaku biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Dalam kasus kronis atau berulang, perubahan gaya hidup sederhana dapat membantu mengobati dan mencegah otot kaku.
Jika kekakuan otot adalah gejala dari kondisi mendasar yang lebih serius, pandangannya akan bervariasi tergantung pada penyebabnya. Seseorang harus berbicara dengan dokter mereka jika mereka khawatir tentang otot kaku yang tidak dapat dijelaskan atau jangka panjang.
- https://www.healthline.com/health/muscle-rigidity#causes
- https://rarediseases.org/rare-diseases/stiff-person-syndrome/
- https://orthotoc.com/muscle-stiffness/
- https://www.healthline.com/health/muscle-stiffness#prevention
- https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fphys.2018.01562/full
- https://ods.od.nih.gov/factsheets/Calcium-HealthProfessional/
- https://www.mayoclinic.org/symptoms/muscle-pain/basics/causes/sym-20050866
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/320545#outlook
- https://www.osmosis.org/answers/muscle-stiffness
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.