6 Penyebab Bayi Suka Mengangkat Kaki ke Atas? Bahayakah?
Bayi suka mengangkat kaki sering menjadi pemandangan lucu bagi para orang tua.
Perilaku ini sebenarnya adalah bagian dari perkembangan motorik bayi yang normal dan sehat.
Dengan mengangkat kakinya, bayi sedang mengeksplorasi tubuhnya sendiri sekaligus melatih otot-ototnya.
Namun, kebiasaan ini juga bisa memiliki makna tertentu yang perlu Moms ketahui, seperti rasa nyaman, stimulasi sensorik, atau bahkan tanda-tanda kondisi tertentu.
Sebagian besar bayi suka mengangkat kaki ke atas dan memegangnya setidaknya beberapa waktu sejak lahir.
Bayi Suka Mengangkat Kaki ke Atas adalah Sebuah Milestone
Dilansir dari Kid's Health, bayi meregangkan tubuh dan bayi suka mengangkat kaki ke atas untuk memperkuat otot kaki.
Si Kecil juga mempersiapkan dirinya untuk berguling, yang biasanya terjadi pada usia 4-6 bulan.
Seiring berlalunya minggu, otot-otot kaki bayi menjadi lebih kuat dan gerakan kaki mereka menjadi lebih halus.
Ini akan membantu mempersiapkan bayi untuk berguling dan duduk.
Gerakan kaki tersebut menjadi lebih terkontrol dalam waktu 4 sampai 6 bulan.
Moms mungkin memperhatikan bahwa bayi mereka mulai menendang ketika mereka senang atau bersemangat.
Bayi suka mengangkat kaki ke atas juga bisa jadi saat mereka merasa nyaman, bahkan selama saat tenang sebelum tidur.
Meski terlihat mengganggu, kebiasaan ini membantu bayi mengoordinasikan tangan dan kaki secara bersamaan.
Saat bayi menaruh kaki di mulut, itu juga merupakan pengalaman sensorik yang penting.
Dari tingkahnya ini, mereka belajar bagaimana perasaan kaki mereka di mulut, dan bagaimana bibir dan lidah mereka terasa saat mereka menjelajahi mulut yang penuh jari.
Semua kerja keras ini terbayar menjelang akhir tahun pertama bayi, ketika mereka mulai meletakkan beban di kaki mereka.
Kemudian, berdiri tegak sambil berpegangan pada meja, tangan, atau apa pun di dekatnya.
Akhirnya, tentu saja, datanglah langkah-langkah pertama itu, yang bertindak sebagai peringatan bagi para orang tua bahwa Si Kecil sudah tidak kecil lagi.
Semua gerakan mengangkat kaki dan menendang mungkin menyulitkan untuk mengenakan pakaian bayi, ya Moms.
Tapi, yakinlah bahwa saat bayi suka mengangkat kaki ke atas adalah langkah penting ke arah yang benar.
Penyebab Bayi Suka Mengangkat Kaki ke Atas saat Tidur
Berikut beberapa penyebab yang mungkin terjadi. Tapi, jika bayi suka mengangkat kaki terasa tidak normal, sebaiknya segera periksakan ke dokter, ya Moms.
1. Sistem Saraf Bayi yang Belum Matang
Bayi suka mengangkat kaki ke atas karena sistem saraf mereka masih dalam tahap perkembangan.
Gerakan tendangan yang tidak menentu dapat terjadi karena bayi belum mampu mengendalikan refleks tubuhnya dengan baik.
Hal ini adalah bagian normal dari pertumbuhan motorik bayi dan menunjukkan bahwa tubuhnya sedang belajar beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
2. Terlalu Banyak Tidur di Siang Hari
Bayi suka mengangkat kaki ke atas juga bisa disebabkan karena terlalu banyak tidur siang.
Jika bayi tidur terlalu banyak di siang hari, ia mungkin mengalami kesulitan untuk tidur nyenyak pada malam hari.
Sebagai respons, bayi bisa menendangkan kakinya ke udara atau mengangkatnya berulang kali sebagai cara untuk menyalurkan energi yang berlebih.
Mengutip dari artikel jurnal bertajuk Do novice crawling and walking infants practice skill-relevant movements during night wakings, menunjukkan bayi melakukan gerakan tertentu, seperti mengangkat kaki, selama terbangun di malam hari.
Pastikan bayi memiliki jadwal tidur yang teratur untuk membantu mengurangi kebiasaan ini.
3. Mencoba Buang Angin
Bayi suka mengangkat kaki juga bisa jadi sedang berusaha untuk buang angin.
Gas di perut dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, sehingga bayi secara alami menarik atau mengangkat kakinya untuk mengubah posisi agar gas bisa keluar.
Moms dapat membantu bayi dengan menggosok perutnya perlahan searah jarum jam untuk meredakan gas.
4. Kemungkinan Kondisi Intususepsi
Meski jarang, kebiasaan bayi suka mengangkat kaki ke dada juga bisa menjadi tanda adanya kondisi medis seperti intususepsi.
Ini terjadi ketika usus kecil bayi melipat ke dalam dirinya sendiri, menyebabkan penyumbatan dan rasa sakit. Gejala intususepsi meliputi:
- Tiba-tiba menangis nyaring.
- Menarik lutut ke dada saat menangis.
- Kotoran bercampur darah atau lendir.
- Muntah, benjolan di perut, atau kelesuan.
Jika gejala ini muncul, segera konsultasikan ke dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.
5. Cara Meredakan Ketidaknyamanan Bayi
Untuk membantu bayi yang sering mengangkat kaki karena gas atau ketidaknyamanan, Moms bisa mencoba langkah-langkah berikut:
- Pijat Perut: Pijat bayi perlahan dengan gerakan melingkar searah jarum jam.
- Posisi Telungkup: Letakkan bayi telungkup di atas lutut dan gerakkan kakinya ke atas dan ke bawah untuk membantu meredakan gas.
- Sendawakan Bayi: Setelah menyusu, gendong bayi dalam posisi tegak dan bantu ia bersendawa untuk mencegah penumpukan gas.
Jika langkah-langkah ini tidak efektif atau bayi terus menunjukkan gejala menarik kaki yang disertai rasa sakit, segera buat janji dengan dokter anak untuk pemeriksaan mendalam.
6. Nyeri yang Berulang dan Berbahaya
Nyeri akibat intususepsi biasanya datang dan pergi setiap 15–20 menit, tetapi akan semakin sering terjadi seiring waktu.
Jika bayi menunjukkan tanda-tanda ini, seperti muntah, diare, atau demam, segera cari bantuan medis.
Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.
Mengamati perilaku bayi secara seksama adalah langkah penting untuk memastikan apakah kebiasaan mengangkat kaki ini merupakan hal normal atau tanda dari kondisi yang memerlukan perhatian medis.
Baca Juga: 15 Cara Ampuh Mengatasi Perut Kembung pada Bayi, Yuk Coba!
Perhatikan Tanda Masalah
Alasan bayi suka mengangkat kaki ke atas juga bisa terjadi karena ia mungkin sedang merasa tidak nyaman ya Moms.
Jika bayi merasa pakaiannya terlalu panas atau ada yang tidak nyaman, menendang adalah cara Si Kecil untuk memberi tahu kita bahwa ada sesuatu yang salah.
Hal yang sama berlaku saat Si Kecil mengalami ruam popok, kelaparan, haus, kolik, dan kebutuhan untuk mengganti popok.
Selain itu, seperti milestone bayi yang lainnya, Moms juga harus memperhatikan gerakan kaki bayi untuk menangkap jika terjadi masalah.
Jika bayi terbiasa melakukan sesuatu secara konsisten, tetapi kemudian tiba-tiba berhenti melakukannya, itu bisa jadi tanda masalah yang harus segera dicari tahu.
Alasan bayi suka mengangkat kaki ke atas ternyata beragam ya Moms.
Baca Juga: Perkembangan Motorik Halus Anak dari Lahir hingga 6 Tahun
Agar lebih mudah, cukup Moms perhatikan hal-hal di sekitarnya agar dapat mengerti kode tendangan yang diberikan oleh Si Kecil.
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC25000/
- https://kidshealth.org/en/parents/move13m.html
- https://psyresearchday.commons.gc.cuny.edu/wp-content/blogs.dir/11949/files/2020/04/Aaron-DeMasi-Do-novice-crawling-and-walking-infants-practice-skill-relevant-movements-during-night-wakings.pdf
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.