09 Juni 2024

14 Fakta Kepiting Tapal Kuda, Hewan Purba yang Berdarah Biru

Telah ada selama lebih dari 450 juta tahun!
14 Fakta Kepiting Tapal Kuda, Hewan Purba yang Berdarah Biru

Foto: Earth.com

Kepiting tapal kuda sering juga disebut sebagai "fosil hidup". Ini merupakan salah satu hewan yang menarik untuk diketahui.

Kehadirannya telah tercatat selama jutaan tahun, bahkan usia hidupnya jauh lebih tua daripada dinosaurus.

Oleh karena itu, mari kita simak fakta-fakta unik mengenai kepiting tapal kuda yang bisa menambah pengetahuan Moms dan Si Kecil.

Baca Juga: 10 Nama Hewan dari Huruf R, Kenalkan pada Si Kecil, Yuk!

Fakta Menarik tentang Kepiting Tapal Kuda

Kepiting Tapal Kuda
Foto: Kepiting Tapal Kuda (Oceanconservancy.org)

Kepiting tapal kuda adalah makhluk yang penuh dengan fakta menarik. Berikut penjelasan lengkapnya yang perlu diketahui.

1. Termasuk Spesies Purba

Kepiting tapal kuda adalah salah satu makhluk tertua di planet ini.

Mengutip laman Ocena Conservancy, kepiting tapal kuda pertama kali muncul lebih dari 450 juta tahun yang lalu, jauh sebelum dinosaurus muncul di Bumi.

Meskipun telah berjuta-juta tahun berlalu, kepiting tapal kuda hampir tidak mengalami perubahan dalam evolusi mereka.

Struktur tubuh dan karakteristik fisik utama mereka telah tetap relatif konstan sepanjang waktu ini.

Jadi, ketika kita melihat kepiting tapal kuda modern, kita sebenarnya melihat makhluk yang sangat mirip dengan leluhur mereka yang hidup jutaan tahun yang lalu.

Baca Juga: 23 Contoh Hewan Karnivora serta Ciri dan Jenis Makanannya

2. Bukan Benar-benar Kepiting

Kepiting tapal kuda bukanlah kepiting meskipun namanya mengandung kata "kepiting".

Dilansir dari Britannica, kepiting tapal kuda termasuk dalam subfilum Chelicerata, yang juga mencakup laba-laba, kalajengking, dan beberapa jenis arachnida lainnya.

Sementara itu, kepiting adalah anggota dari subfilum Crustacea, yang juga mencakup udang, lobster, dan krustasea lainnya.

Jadi, secara ilmiah, kepiting tapal kuda dan kepiting memiliki klasifikasi taksonomi yang berbeda.

Meskipun memiliki beberapa kesamaan dalam penampilan fisik seperti cangkang keras dan ekor yang menyerupai pedang, ada perbedaan yang signifikan dalam struktur tubuh antara kepiting tapal kuda dan kepiting pada umumnya.

Kepiting tapal kuda memiliki perisai cangkang keras yang menyerupai topi dari bagian atas, sementara kepiting memiliki cangkang yang lebih bundar dan lebih simetris.

Kepiting tapal kuda juga memiliki alat khusus yang disebut "pedipalps" yang digunakan dalam perkawinan dan tidak ditemukan pada kepiting.

Pedipalps ini berperan dalam pemindahan sperma ke betina saat perkawinan.

3. Memiliki Banyak Mata

Kepiting tapal kuda memiliki hingga 10 mata yang tersebar di berbagai bagian tubuh mereka.

Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan kepiting sejati yang umumnya umumnya memiliki dua mata majemuk.

Berikut ini jenis mata yang dimiliki kepiting tapal kuda:

  • Mata majemuk: Dua mata majemuk besar di sisi depan karapas, yang berguna untuk mendeteksi gerakan, cahaya dan bentuk.
  • Mata sederhana (ocelli): Beberapa mata sederhana yang terletak di berbagai tempat, termasuk di atas karapas dan di dekat mulut. Fungsinya mendeteksi perubahan cahaya dan membantu dalam navigasi di lingkungan sekitar.
  • Mata lateral: Dua mata tambahan yang lebih kecil di sisi depan karapas, yang membantu dalam orientasi dan navigasi.
  • Mata ventral: Terletak di bawah karapas, yang membantu dalam mendeteksi substrat dan gerakan di bawah tubuh mereka.

4. Mata Sensitif terhadap Sinar UV

Tubuh Kepiting Tapal Kuda
Foto: Tubuh Kepiting Tapal Kuda (Nwf.org)

Kepiting tapal kuda punya mata yang sensitif terhadap sinar UV.

Ini membantu mendeteksi sinyal dari benda-benda seperti air laut dan pasangan mereka.

5. Aktif di Malam Hari

Saat malam tiba, sensitivitas mata mereka meningkat secara signifikan, hingga hampir satu juta kali lebih sensitif dibandingkan saat siang hari.

Hal ini membuat mereka sangat efektif dalam mencari makanan dan berkomunikasi dengan sesama kepiting tapal kuda di malam hari.

Baca Juga: Mengenal Hewan Laut Gamat, Teripang yang Bermanfaat untuk Kesehatan Jantung dan Hati

6. Melakukan Migrasi untuk Bertelur

Kepiting tapal kuda membutuhkan lingkungan yang ideal untuk bertelur.

Oleh karenanya, mereka melakukan migrasi menuju pantai atau daerah pantai yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan oleh telur mereka.

Di air, telur mereka rentan terhadap pemangsa seperti ikan.

Sementara di darat, kepiting tapal kuda dapat menggali lubang di pasir untuk menyembunyikan telur mereka dari bahaya.

Migrasi biasanya terjadi selama pasang surut tinggi, yang memberikan akses mudah ke daerah pantai.

Tempat-tempat seperti pantai berpasir dan berlumpur adalah lingkungan yang cocok karena mereka memungkinkan telur untuk berkembang dengan baik dan terlindungi.

7. Bertelur dalam Jumlah Banyak

Horseshoe Crab
Foto: Horseshoe Crab (Nsta.org)

Kepiting tapal kuda menggunakan sebagian besar energi mereka untuk migrasi besar dan bertelur, akan tetapi mereka memiliki sumber daya yang terbatas.

Jadi, mereka menghasilkan banyak telur sekaligus untuk memaksimalkan potensi reproduksi dalam satu periode.

Tidak heran apabila setiap betina kepiting tapal kuda dapat menghasilkan hingga ribuan telur dalam satu kali bertelur.

Mereka biasa meletakkan telurnya dalam gumpalan kecil di pasir pantai.

Meskipun jumlah telur yang diletakkan sangat besar, hanya sebagian kecil dari mereka yang akan bertahan dan tumbuh menjadi kepiting tapal kuda dewasa.


8. Manfaat dalam Ekosistem

Dikutip dari Smithsonian’s National Zoo & Conservation Biology Institute, kepiting tapal kuda adalah pemakan detritus, yaitu bahan organik mati seperti daun, alga, dan organisme laut lainnya yang jatuh ke dasar laut.

Mereka membantu membersihkan dan mendaur ulang material organik ini, yang pada gilirannya mempertahankan kualitas air dan ekosistem dasar laut yang sehat.

Kepiting tapal kuda juga termasuk dalam bagian penting dari rantai makanan pesisir.

Mereka menjadi makanan bagi sejumlah spesies, termasuk burung pantai, ikan, dan beberapa reptil laut.

Telur-telur kepiting tapal kuda juga menjadi sumber makanan penting bagi burung migran dan hewan laut lainnya.

9. Memiliki Darah Biru yang Bermanfaat di Dunia Medis

Melansir Maryland Department of Natural Resources, darah kepiting tapal kuda memiliki warna biru hingga biru kehijauan jika terkena udara.

Darah berwarna biru ini karena mengandung pigmen yang disebut hemosianin.

Darah kepiting tapal kuda mengandung sel khusus yang disebut amebosit.

Amebosit ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi bakteri endotoksik, yang merupakan komponen sel bakteri yang dapat menyebabkan reaksi radang dalam tubuh manusia.

Darah kepiting tapal kuda digunakan dalam pengujian keamanan produk medis seperti alat medis, implant, dan vaksin untuk memastikan bahwa produk tersebut bebas dari endotoksin.

Uji ini disebut uji LAL (Limulus Amebocyte Lysate) dan merupakan standar industri untuk mengukur tingkat endotoksin.

Baca Juga: Mengenal Kelinci Laut, Satwa Bawah Air yang Menakjubkan

10. Spesies yang Masih Hidup

Terdapat 4 spesies kepiting tapal kuda yang masih hidup.

Limulus polyphemus di Amerika Utara, serta Tachypleus gigas, Tachypleus tridentatus, dan Carcinoscorpius rotundicauda di Asia Tenggara dan Asia Timur.

11. Masuk dalam Kategori Rentan Punah

Kepiting Tapal Kuda di Pantai
Foto: Kepiting Tapal Kuda di Pantai (Activewild.com)

Beberapa spesies kepiting tapal kuda, terutama yang ditemukan di Asia Tenggara, telah menjadi target perburuan berlebihan karena dianggap sebagai makanan lezat.

Populasi kepiting tapal kuda menurun drastis karena perburuan yang tidak terkontrol.

Telur kepiting tapal kuda juga menjadi sumber makanan di beberapa wilayah, terutama telur-telur yang ditemukan di pasir pantai.

Pengambilan berlebihan telur ini mengancam kelangsungan hidup spesies ini karena mengurangi jumlah keturunan yang dapat bertahan.

Oleh karena itu, IUCN (International Union for Conservation of Nature) telah memberikan status perlindungan kepada beberapa spesies kepiting tapal kuda, termasuk yang terancam punah dan yang rentan.

Perlindungan ini mencakup upaya-upaya untuk mengatur perburuan, melestarikan habitat, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kepiting tapal kuda di alam liar.

12. Tidak Berbahaya bagi Manusia

Apakah kepiting tapal kuda berbahaya? Kepiting tapal kuda sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia.

Mereka tidak memiliki racun dan tidak agresif.

Namun, kepiting tapal kuda memiliki ekor panjang yang keras dan runcing, yang bisa melukai jika tidak hati-hati.

Pastikan kita tidak mengganggu habitatnya.

13. Tidak Punya Gigi

Kepiting tapal kuda adalah pemakan bangkai dan pemakan segala (omnivora) yang memakan berbagai jenis makanan.

Melansir Florida Fish and Wildlife Conservation Commission, kepiting tapal kuda tidak punya gigi dan makan dengan meremukkannya menggunakan kaki sebelum memasukkannya ke dalam mulut.

Umumnya mereka makan kerang kecil, siput, cacing, plankton dan alga.

14. Kepiting Tapal Kuda Terbesar

Melansir laman Biodiversity Science, Tachypleus tridentatus (Chinese horseshoe crab) adalah spesies terbesar yang masih ada.

Ukurannya dapat mencapai panjang sekitar 60-70 cm (24-28 inci) termasuk ekornya.

Mereka ditemukan di perairan pesisir Asia Timur, termasuk Jepang, China, Taiwan, dan beberapa bagian Asia Tenggara.

Mereka memiliki cangkang keras dengan tiga puncak pada bagian depan cangkangnya.

Itu dia beberapa fakta tentang kepiting tapal kuda yang memiliki peran penting bagi alam dan manusia.

Semoga keberlangsungan hidup mereka tetap terjaga, ya.

  • https://nationalzoo.si.edu/animals/news/10-incredible-horseshoe-crab-facts
  • https://oceanconservancy.org/blog/2020/05/19/11-facts-horseshoe-crabs-will-blow-mind/
  • https://www.britannica.com/animal/horseshoe-crab
  • https://a-z-animals.com/blog/10-incredible-horseshoe-crab-facts/
  • https://www.biodiversity-science.net/EN/10.17520/biods.2019401
  • https://dnr.maryland.gov/ccs/Pages/horseshoecrab-medical.aspx

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.