6 Kesalahan saat Fingering yang Harus Dihindari
Hubungan seks yang memuaskan tidak harus selalu dilakukan dengan penetrasi antara penis dan vagina saja.
Banyak yang melupakan bahwa stimulasi dengan jari atau dikenal dengan istilah fingering, juga bisa menjadi sesi pembuka yang membuat suasana lebih panas.
Kesalahan dan Tips Fingering
Fingering dapat menjadi bagian dari foreplay atau menjadi pengganti intercourse itu sendiri.
Alasannya, jika dilakukan dengan benar, fingering dapat menjadi jalan untuk mencapai orgasme tanpa penetrasi dari penis, hanya dari permainan jari.
Namun, terkadang Dads mungkin masih belum tahu betul aturan dalam bermain fingering.
Berikut beberapa kesalahan yang harus dihindari dan tips fingering agar pasangan bisa mendapatkan kepuasan maksimal.
1. Mengabaikan Klitoris
Foto: unsplash.com
Penelitian yang berjudul Women's Experiences With Genital Touching, Sexual Pleasure, and Orgasm: Results From a U.S. Probability Sample of Women Ages 18 to 94 pada tahun 2015 silam melakukan survei ke 1.055 orang wanita dan melaporkan bahwa sebanyak 36,6% membutuhkan stimulasi klitoris ketika intercourse untuk mencapai orgasme.
Kemudian, 36% lainnya mengindikasikan bahwa stimulasi klitoris tidak dibutuhkan, namun orgasme terasa lebih baik ketika klitoris mereka juga mendapat stimulasi.
Mengetahui letak klitoris dan bagaimana memperlakukannya cukup penting mengingat bagian dari organ intim wanita ini sangat sensitif dan memiliki sekitar 8000 saraf.
Terletak di atas bibir vagina, stimulasi klitoris dapat dilakukan sambil fingering. Tanyakan pada Moms gerakan seperti apa yang dirasa tepat dan dapat memberi rangsangan lebih pada sesi foreplay ini.
Baca Juga: 6 Fakta tentang Klitoris yang Jarang Diketahui
2. Tidak Menggunakan Lubricant
Foto: unsplash.com
Jika area vulva belum basah, sebaiknya tidak terburu-buru memasukkan jari Dads ke dalam sana.
Dari sekian tips fingering yang Dads dapat, menggunakan lubricant adalah langkah penting yang membuat fingering berjalan mulus.
Selalu gunakan lubricant untuk mencegah area vulva yang sensitif terluka karena gesekan.
Walaupun vagina dapat memproduksi lubricant alami, tetapi cairan pelumas alami ini cenderung cepat menguap dan mengering.
3. Kuku Terlalu Panjang
Foto: freepik.com
Bukan rahasia kalau kuku panjang dapat menyimpan kuman dan bakteri pada sela-sela kuku.
Menjaga kuku tetap pendek dan bersih tentunya membuat Moms merasa jauh lebih tenang karena mencegah kemungkinan terluka dan terinfeksi bakteri.
Baca Juga: 9 Tips Fingering untuk Mencapai Orgasme
4. Tidak Berirama
Foto: Freepik.com
Fingering yang terlalu cepat, terlalu dalam, atau terlalu banyak jari yang masuk, tidak menjadi stimulus yang nikmat untuk Moms.
Mulailah dengan satu jari dan perlahan, dengan gerakan dan irama yang konsisten untuk beberapa saat.
Selalu berkomunikasi dengan Moms tentang apa yang disukai dan tidak, sehingga fingering dapat menjadi sesi yang menyenangkan.
5. Terlalu Lama
Foto: freepik.com
Jika fingering sudah berlangsung selama sepuluh menit dan tidak ada tanda-tanda Moms menikmatinya, Dads bisa langsung pindah ke bentuk foreplay lainnya.
Namun, jika Dads dan Moms masih penasaran dan ingin mencoba hal-hal baru, pertimbangkan untuk mencari tahu beberapa teknik fingering yang tidak sulit.
Ini salah satu tips fingering yang bisa dicoba; secara hati-hati tekuk jari Dads dengan gerakan “memanggil ke sini” dengan jari di dalam.
Gerakan ini dapat menstimulasi G-Spot yang biasanya terletak 2-3 inci dari vulva di bagian atas. Tidak ada salahnya mencoba dua atau tiga gerakan yang berbeda untuk mencari tahu apa yang pasangan sukai.
Baca Juga: Selain Seks, Wanita Bisa Mencapai Orgasme Karena 6 Hal Ini
6. Tidak Multitasking
Foto: freepik.com
Multitasking adalah melakukan dua kegiatan (atau lebih) sekaligus dalam satu waktu.
Bagi Dads yang masih belum menguasai teknik fingering, melakukan hal lain sambil mengeksplor vulva bukanlah soal mudah.
Terlalu fokus mencari titik G-spot dan berharap Moms mencapai klimaks bisa menjadi penyebabnya.
Dads tidak perlu memberi stimulasi berlebihan pada vagina. Untuk itu, tangan yang bebas bisa bermain dengan payudara atau klitoris saja sehingga menciptakan titik stimulus yang berbeda.
Tidak ada buku panduan pasti yang berlaku untuk semua wanita, sehingga untuk melakukan fingering dengan benar, komunikasi adalah poin krusial.
Semoga tips fingering di atas setidaknya dapat menjadi langkah awal yang bisa dicoba bagi Moms dan Dads agar bisa mengeksplorasi stimulasi dengan jari. Selamat mencoba!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.