4 Tanda Suami Jenuh dengan Istri dan Cara Mengatasinya
Setiap pasangan ingin hubungan pernikahan mereka bahagia. Untuk bisa meraihnya, suami dan istri perlu berusaha, salah satunya dengan berkompromi agar hubungan pernikahan juga menjadi lebih harmonis.
Namun, dari segala macam kendala yang bisa terjadi, bagi istri, adalah sebuah ketakutan terbesar dan mengkhawatirkan ketika Moms merasa ada tanda- tanda suami jenuh dengan istri.
Dalam Psychology Today, disebutkan bahwa meskipun topik tentang kebosanan dalam hubungan romantis tidak diteliti dengan seksama, topik ini sering disebut sebagai alasan kesulitan pernikahan atau hubungan.
Suami yang bosan dengan pernikahannya adalah sebuah mimpi buruk, karena hal ini bisa membuat sang istri merasa sedih dan tidak berharga. Lalu, seperti apa tanda suami yang jenuh dengan istri?
Tanda Suami Jenuh dengan Istri
Foto: menshealth.com
"Kadang-kadang, orang-orang begitu muak dan tidak puas, dan ada proses pemutusan. Ketika ini terjadi, sebagian besar suami akan jadi apatis tentang pasangan mereka dan hubungannya secara keseluruhan. Saat itulah terjadi 'perceraian emosional'," jelas Becky Whetstone, terapis pernikahan, mengutip Huffington Post.
Berikut ini beberapa tanda bahwa Dads sedang mengalami kejenuhan dengan istri terhadap pernikahannya.
Baca Juga: 6 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Disadari Mengancam Pernikahan
1. Tidak Lagi Intim Secara Sentuhan
Keintiman berkembang seiring bertambahnya usia dan perubahan frekuensi, dan hal ini umum terjadi. Namun perlu diperhatikan, bahwa keintiman tidak hanya dari segi seks, tetapi juga dari sentuhan fisik.
"Seks adalah barometer suatu hubungan, tetapi demikian juga kasih sayang fisik seperti pelukan," jelas April Masini, pakar hubungan, penulis, dan pendiri AskApril.com, mengutip Considerable.
Tanda suami yang jenuh dengan istri bisa jadi dengan Dads yang jarang melakukan sentuhan fisik bahkan dengan hal-hal yang sederhana. Seperti berpegang tangan atau berpelukan.
2. Kerap Membiarkan Suasana Terasa Sepi tanpa Obrolan
Dalam beberapa kesempatan, seseorang dapat menginginkan sebuah ketenangan. Hal ini bisa jadi karena mereka tidak ingin diganggu, dan tidak ingin mengobrol.
Tetapi, jika suami seringkali membiarkan suasana sepi, bisa jadi ini adalah tanda suami jenuh dengan istri. Bahkan setelah berpuluh-puluh tahun bersama, melakukan percakapan adalah sesuatu yang dapat mendukung hubungan pernikahan.
"Sebuah 'percikan' pernikahan telah tiada ketika pembicaraan di meja menjadi tentang kondisi anak-anak, daripada tentang satu sama lain sebagai pasangan," kata Kim Hardy, pakar hubungan di Marietta, GA.
Baca Juga: 5 Tanda Moms Terjebak dalam Pernikahan Tidak Bahagia
3. Sering Menyalahkan Istri Bahkan pada Kesalahan Kecil
Perbedaan pendapat dengan pasangan adalah hal yang normal, tetapi kerap menyalahkan pasangan berulang kali bukanlah pendekatan yang sehat untuk pasangan yang sudah dewasa.
Jika suami kerap menyalahkan istri atas suatu tindakan yang bahkan membutuhkan penyelesaian sederhana, hal ini bisa jadi ciri-ciri suami perlahan merasa bosan dengan istri.
"Anda mengutamakan diri sendiri dengan mengorbankan hubungan saat memulai pertengkaran. Apa yang berbahaya adalah ketika berdebat kemudian jadi hal yang wajar, menggantikan bentuk cinta yang dulu kalian bagikan satu sama lain," jelas Masini.
4. Tidak Lagi Melakukan Kebaikan, Bahkan Hal yang Kecil
Saatnya Moms untuk mengkaji lebih dekat tentang hubungan pernikahan ketika perbuatan yang baik pun juga sudah terhenti. Termasuk ketika suami tak lagi melakukan hal manis atau perhatian kepada Moms.
"Rasa bosan mungkin bersembunyi di bawah permukaan, dan ditunjukkan dengan tidak adanya tindakan yang baik," kata Masini.
Hal sederhana seperti membuat kopi, menutup pintu kamar ketika tertidur, mungkin tampak sepele, tetapi hal-hal ini menjadi perekat dalam pernikahan. Bila suami kurang melakukan ini, bisa jadi menjadi tanda ia merasa jenuh dengan sang istri.
Baca Juga: Pernikahan Bahagia Bikin Panjang Umur, Kok Bisa?
Cara Mengatasi Kejenuhan Suami dengan Istri
Foto: Orami Photo Stock
Dalam jurnal Psychological Science, ditunjukkan bahwa kegembiraan dalam hubungan bisa memfasilitasi atau membuat kedekatan yang menonjol, sehingga memberikan kepuasan terhadap hubungan dalam jangka panjang.
Ada beberapa hal sederhana yang bisa Moms lakukan dalam mengatasi rasa jenuh suami dengan istri. Anna Papa, CPC, Pelatih Hubungan dan Ahli Komunikasi, memberikan tipsnya dengan tiga cara mudah.
1. Mengubah Rutinitas
Tentu saja selain melakukan tanggung jawab dan jadwal aktivitas harian, buatlah ruang untuk membuat sebuah perubahan dalam hubungan pernikahan yang dijalani.
Bisa dengan sekadar pergi kencan, atau berlibur bersama di akhir pekan yang panjang. Moms bisa mencoba hal-hal baru sebagai pasangan, sehingga mengembalikan rasa antusias.
Baca Juga: Coba 3 Posisi Tidur Mesra dengan Pasangan yang Bikin Makin Romantis Ini
2. Dengarkan Pasangan
Kapan terakhir kali Moms benar-benar mendengarkan pasangan? Meskipun Moms meyakini bahwa setiap orang tidak berubah, tetapi seiring pengalaman hidup, teman baru, dan waktu yang berlalu dapat mengubah persepsi seseorang dan mengajarkan pelajaran baru.
Jangan berhenti mendengarkan suami, dan berusaha untuk menemukan hal-hal baru tentang dia. Misal dengan menanyakan tentang pendapatnya akan topik tertentu, atau yang terkait dengan kegiatan favoritnya.
3. Singkirkan Harapan yang Tidak Realistis
Memiliki ekspektasi terhadap hubungan pernikahan dapat memberikan rasa kecewa, terutama ketika membicarakan tentang harapan akan terus bahagia setiap saat dengan pernikahan.
Ada banyak cara untuk membuat Moms dan Dads kembali mendapatkan 'percikan' romantis itu. Bisa dengan makan malam romantis, atau melakukan staycation berdua.
Selama Moms dan Dads merasa puas, maka tidak akan menjadi masalah bahkan sekadar melakukan kegiatan bersama dengan pasangan.
Jika Moms merasakan tanda suami jenuh dengan istri, dan berniat untuk memperbaiki hubungan pernikahan, coba bicarakan dari hati ke hati dengan pasangan, atau berkonsultasi ke terapis pernikahan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.