5 Cara Mempertahankan Pernikahan di Ambang Perceraian
Moms, memiliki hubungan sampai maut memisahkan tentu impian semua pasangan. Namun, di tengah perjalanan hubungan, lika-liku kecil bahkan besar tentu akan ditemui.
Apakah pernikahan bisa bertahan atau tidak, pastilah membutuhkan peran kedua belah pihak yang menjalani hubungan.
Cara Mempertahankan Pernikahan
Untuk itu, berikut ini cara-cara mempertahankan pernikahan Moms dan Dads yang sudah di ambang perceraian.
Namun, perlu diingat, untuk mempertahankan pernikahan, Moms dan Dads pun harus sama-sama berusaha.
1. Buatlah “Peta”
Terapis Maru Torres-Gregory, JD, PhD, LMFT, dosen pengajar dan pengawas untuk Program Terapi Pernikahan & Keluarga di Institut Keluarga di Universitas Northwestern menyarankan, baik secara individu dan sebagai pasangan, coba tuliskan hal-hal berikut ini:
- Apa yang membuat Moms dulu tertarik pada suami
- Bagaimana Moms memulai hubungan tersebut
- Di mana posisi Moms dan pasangan sekarang
- Ke mana tujuan hubungan Moms dan suami
“Anda tidak akan bisa memiliki pernikahan yang Anda miliki di awal, tetapi Anda dapat berusaha untuk memiliki pernikahan baru. Anggap saja sebagai pernikahan 2.0,” kata Torres-Gregory.
Nah, untuk memulai “pernikahan baru” tersebut, Moms harus tahu dulu di mana posisi Moms sekarang dan ke mana arah hubungan ini.
Baca Juga: 4 Dampak Perceraian Pada Anak, Salah Satunya Gangguan Mental
2. Hargai dan Akui Perasaan Satu Sama Lain
Sangat normal apabila Moms merasa panik atau kalah jika pasangan meminta cerai.
Namun, bukan berarti hal tersebut harus dibiarkan begitu saja.
“Dalam retret perkawinan, saya sering bekerja dengan pasangan di ambang perceraian. Salah satu atau kedua pasangan tampaknya telah menyerah atau tiba-tiba bersikap ambivalen tentang tetap bersama. Tetapi, secara mengejutkan ketika saya membantu mereka sampai ke akar masalahnya, segalanya berbalik, mereka kembali mengingat bahwa mereka saling mencintai dan tetap mau bersama," kata terapis John Gray, Ph.D.
Meskipun Moms mungkin merasa kalah, tetapi mengakui keinginan pasangan itu merupakan tindakan yang sangat powerful.
Dengan begini, Moms memang mengakui bahwa selama ini ada yang salah di dalam hubungan.
Mungkin selama ini Moms kurang memperhatikan pasangan, kurang bersikap baik, dan sebaliknya.
Meskipun sebenarnya mungkin Moms tidak setuju dengan pernyataan pasangan, tetapi mengakui apa yang ia rasakan adalah hal yang sangat berdampak.
3. Bersikap Tenang
Saat kelangsungan hidup kita terancam, sangat wajar apabila manusia bertindak jadi lebih buruk dan bukan lebih baik.
Begitu juga dengan Moms, ketika mendengar pasangan ingin bercerai mungkin hal pertama yang mau Moms lakukan adalah marah dan membela diri. Namun, untuk mempertahankan pernikahan, bukan sikap inilah yang hendak Moms tunjukkan ke pasangan.
Moms harus bisa menunjukkan sikap tenang, bersikap dewasa, dan bisa mengendalikan diri.
Ketika seseorang merasa ditinggal, mungkin ada rasa cenderung untuk mengejar dan mengemis. Tetapi untuk kasus ini, sebaiknya jangan lakukan hal tersebut.
“Anda harus bersikap tenang, berikan ruang bagi pasangan Anda. Jangan menciptakan drama, berteriak histeris, atau memohon,” ujar terapis Rachel Sussman, LCSW.
Baca Juga: Mencegah Perceraian dengan 6 Kebiasaan Mudah dan Sederhana Ini
4. Tunjukkan Penghargaan
Dilansir dari Harvard Extension School, penelitian telah membuktikan bahwa cara mempertahankan pernikahan adalah dengan selalu menunjukkan penghargaan dan rasa syukur.
Misalnya dengan saling mengucapkan terima kasih, mengirimi pesan kalau sudah tidak sabar ingin bertemu pasangan, dan hal-hal lain yang biasa diucapkan ketika sedang jatuh cinta.
Dengan begitu, Moms dan Dads pasti merasa saling dihargai, sehingga kepuasan dalam hubungan pun bertambah.
5. Amati Apa yang Terjadi
Rata-rata, perceraian terjadi karena ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah antara kedua belah pihak.
Apabila pasangan meminta space, berikan hal tersebut. Bonnie Eaker Weil, PhD, terapis pasangan di New York City menyarankan untuk mengambil jeda yang terencana dan terstruktur.
“Misalnya, ‘saya ingin menyelamatkan pernikahan kita, tapi saya lihat kamu tidak merasakan hal yang sama. Jadi mari luangkan waktu sementara,” katanya.
Jeda ini mungkin bisa berlangsung satu malam, tapi bisa juga sampai 4-6 minggu. Jangka waktu ini adalah hal yang biasa untuk memberikan pasangan sebuah “tendangan.” Jeda ini bukanlah merupakan hukuman tetapi semacam waktu untuk menyadarkan diri.
“Jangan menelepon, jangan mengirim pesan, dan jelas jangan berhubungan seks sepanjang waktu jeda. Intinya adalah membuat pasangan Anda merindukan Anda,” saran Weil.
Baca Juga: 4 Cara Memberi Tahu Anak Kalau Orang Tua Akan Bercerai
Moms, itulah 5 cara mempertahankan pernikahan di ambang perceraian.
Apabila cara-cara tersebut sudah Moms lakukan tapi pasangan tetap memutuskan untuk bercerai, jangan patah semangat.
Sebab, memang kenyataannya tidak semua pernikahan bisa diselamatkan.
Sebuah hubungan bisa berjalan efektif apabila kedua pihak mau sama-sama menjalaninya. Untuk itu, tetap pupuk rasa percaya diri dan bicarakan baik-baik.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.