Kesepian Menyebabkan Kematian? Begini Penjelasan dari Ahli
Setiap individu tentunya pernah merasa kesepian dalam hidup. Namun tahukah bahwa kesepian menyebabkan kematian?
Bahkan, menurut sebuah penelitian yang dilansir dari timesofindia.com, kesepian dapat meningkatkan risiko serangan jantung hingga lebih dari 40 persen.
Ini juga meningkatkan kemungkinan kematian dini hingga 50 persen.
“Kesendirian memiliki dampak yang sama dengan merokok 15 batang sehari dan dapat menyebabkan kematian, juga menjadikannya lebih berbahaya daripada obesitas," ujar Douglas Nemecek, MD, kepala medis Cigna untuk kesehatan perilaku.
Dikarenakan kesepian sama berbahayanya seperti merokok, mantan Ahli Bedah Jenderal Vivek H. Murthy, MD, mengatakan bahwa kesepian harus ditargetkan dalam kampanye kesehatan masyarakat seperti yang dirancang untuk memerangi merokok, meningkatkan imunisasi, memerangi obesitas, dan mencegah penyebaran virus AIDS.
“Selama bertahun-tahun merawat pasien, patologi paling umum yang saya lihat bukanlah penyakit jantung atau diabetes; itu adalah kesepian,” kata Vivek Murthy.
Baca Juga: 16 Ciri-Ciri Depresi, dari Emosional hingga Ingin Bunuh Diri
Penyebab Kesepian
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kesepian, dan setiap individu mungkin memiliki pengalaman yang berbeda.
Beberapa penyebab umum kesepian antara lain:
1. Perubahan Hidup
Perubahan besar dalam kehidupan, seperti pindah rumah, pergantian pekerjaan, atau perubahan status pernikahan, dapat menyebabkan perasaan kesepian karena adaptasi terhadap situasi baru.
2. Perkembangan Tekonolgi
Berkembangnya teknologi juga menjadi faktor kesepian.
Turkle, seorang profesor MIT mengklaim bahwa teknologi secara fundamental telah mengubah cara kita berhubungan satu sama lain.
Dalam pandangan Turkle, kita terlibat dalam kesepakatan Faustian, yakni di mana mempertukarkan koneksi virtual yang berarti tidak dengan kesepakatan nyata atau tidak adanya keintiman.
Walau begitu, penyebab kesepian itu rumit dan bervariasi. Seperti yang disebutkan oleh Dr. Leeat Granek PhD, seorang psikolog kesehatan yang mempelajari kesedihan dan kehilangan.
“Dalam kasus saya sendiri, kesepian berasal dari sekumpulan sebab yang beragam. Imigrasi, hidup sendiri, dan berduka, misalnya. Ini adalah penjelasan yang masuk akal, tetapi tidak ada yang menangkap tren sosial kesepian,” jelasnya.
3. Isolasi Sosial
Isolasi sosial dapat terjadi akibat kurangnya interaksi sosial atau ketidakmampuan untuk terlibat dengan orang lain, misalnya karena masalah kesehatan mental atau fisik.
Isolasi sosial dapat memiliki dampak negatif pada kesejahteraan fisik dan mental seseorang.
Hal ini dapat menyebabkan perasaan kesepian, kecemasan, depresi, dan bahkan masalah kesehatan fisik.
Oleh karena itu, penting bagi mereka yang mengalami isolasi sosial untuk mencari dukungan dan mencoba terlibat kembali dalam interaksi sosial secara bertahap.
4. Kurangnya Dukungan Sosial
Kurangnya dukungan sosial mengacu pada situasi di mana seseorang merasa tidak memiliki jaringan sosial yang memadai atau tidak mendapatkan dukungan emosional dan sosial yang dibutuhkan dari teman, keluarga, atau lingkungan sekitarnya.
Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan memiliki dampak negatif pada kesejahteraan seseorang.
5. Perasaan Tidak Dihargai atau Diabaikan
Perasaan tidak dihargai atau diabaikan adalah perasaan yang timbul ketika seseorang merasa bahwa kehadirannya, usahanya, atau perasaannya tidak diakui, dihargai, atau diberi perhatian oleh orang lain.
Hal ini dapat terjadi dalam berbagai situasi, termasuk hubungan pribadi, lingkungan kerja, atau interaksi dengan orang-orang di sekitar kita.
Baca Juga: Merasa Kesepian Dalam Pernikahan? Ini 6 Penyebabnya
Kesepian Menyebabkan Kematian Dini?
Ada beberapa alasan mengapa kesepian menyebabkan kematian.
Pertama, itu mengurangi kekebalan tubuh kita, yang dapat meningkatkan risiko penyakit kita.
Ini juga meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang dapat berkontribusi pada penyakit jantung dan kondisi kesehatan kronis lainnya.
Stres juga akan lebih memengaruhi kita jika kesepian. Masalah keuangan, masalah kesehatan, dan hambatan sehari-hari dapat mengambil korban emosi yang lebih besar daripada individu yang tidak memiliki dukungan sosial dan emosional.
Julianne Holt-Lunstad, PhD, seorang psikolog di Universitas Brigham Young yang mempelajari kesepian dan dampak kesehatannya, telah menemukan bahwa kesepian menyebabkan kematian dini lebih mungkin terjadi pada orang-orang dari segala usia.
“Ada bukti kuat bahwa isolasi sosial dan kesepian secara signifikan meningkatkan risiko kematian dini dan besarnya risiko melebihi banyak indikator kesehatan terkemuka,” ucap Julianne Holt-Lunstad.
"Dengan meningkatnya populasi yang menua, efeknya pada kesehatan diperkirakan akan meningkat," tandasnya.
Sehingga, kesepian dikaitkan erat dengan kematian dini karena memicu penyakit kronis yang diawali dari depresi dan stres karena rasa sepi.
Baca Juga: 10 Dampak Psikologis Anak Broken Home, Tak Hanya Kesepian!
Cara Mengurangi Rasa Sepi
Kesepian atau kesendirian dipicu oleh berbagai hal, termasuk tuntutan pekerjaan, jadwal tidur yang tidak tepat, tidak menghabiskan cukup waktu berkualitas dengan keluarga atau bersosialisasi dengan teman, dan kurangnya me time atau waktu untuk diri sendiri.
Mengatasi rasa kesepian adalah proses yang mungkin membutuhkan waktu dan usaha.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengurangi atau menghilangkan rasa kesepian:
1. Terhubung dengan Orang Lain
Arthur H. Brand, PhD, seorang psikolog berlisensi di Boca Raton, FL, mengatakan bahwa kesepian bukanlah gangguan klinis.
"Kesendirian adalah perasaan yang mungkin sementara," kata Arthur, “Isolasi atau keterasingan merupakan suatu kondisi yang mungkin merupakan hasil dari kesepian kronis; penarikan diri dari hubungan dan/atau hasil penolakan atau pengucilan oleh orang lain."
Arthur mengatakan hubungan tatap muka dengan orang lain adalah obat terbaik untuk mengurangi kesepian.
Tak hanya itu, memiliki waktu untuk keluarga juga bisa mengatasi rasa sepi.
Orang-orang yang melaporkan menghabiskan banyak waktu bersama keluarga lebih cenderung mengatakan bahwa mereka merasa bahagia dan memiliki seseorang yang bersedia membantunya.
2. Atur Jam Tidur dan Berolahraga
Orang yang mengatakan mereka tidur dalam jumlah yang tepat memiliki skor kesepian yang lebih rendah juga sehingga tidur juga mempengaruhi kesepian.
Selain itu, olahraga dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan suasana hati Moms.
Coba luangkan waktu untuk berolahraga secara teratur, seperti berjalan-jalan, berlari, bersepeda, atau yoga.
Baca Juga: 12+ Penyebab Depresi yang Jarang Disadari, Waspada!
3. Gunakan Media Sosial dengan Bijak
Gunakan media sosial untuk tetap terhubung dengan orang lain, tetapi hindari membandingkan hidup Moms dengan orang lain secara berlebihan.
Fokus pada kualitas interaksi dengan orang lain daripada kuantitasnya.
4. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Cari tahu apa yang membuatmu bahagia dan nyaman. Luangkan waktu untuk diri sendiri, lakukan hal-hal yang Moms nikmati, seperti membaca, menulis, berjalan-jalan, atau mendengarkan musik.
5. Cari Dukungan Profesional
Jika rasa kesepian berlanjut atau sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, pertimbangkan untuk mencari dukungan dari seorang profesional kesehatan mental.
Terapis atau konselor dapat membantu Moms dalam mengatasi perasaan kesepian dan memberikan dukungan yang diperlukan.
Ingatlah bahwa mengatasi rasa kesepian adalah proses yang individual, dan setiap orang mungkin memiliki cara yang berbeda dalam menghadapinya.
Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang yang Moms percayai dan berbicara tentang perasaan Moms.
Tetap terbuka untuk mencoba berbagai cara untuk mengurangi kesepian dan ingatlah bahwa Moms tidak sendirian dalam menghadapi perasaan ini.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.