16 Ciri-Ciri Depresi, dari Emosional hingga Ingin Bunuh Diri
Depresi tidak mengenal jenis kelamin. Siapa saja bisa terkena ciri-ciri depresi, baik pria maupun perempuan.
Depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih, hampa, dan kehilangan sukacita yang terus-menerus.
Depresi dapat menimbulkan kesulitan melakukan aktivitas normal sehari-hari dan terkadang merasa hidup ini tidak layak untuk dijalani.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, mari kita simak Moms ciri-ciri depresi pada artikel ini.
Baca Juga: Perbedaan Stres Baik dan Stres Buruk yang Perlu Moms Ketahui
Pengertian Depresi
Depresi yang juga dikenal sebagai gangguan depresi mayor atau depresi klinis.
Ini adalah gangguan suasana hati yang memiliki banyak gejala, termasuk kesedihan terus-menerus atau kurangnya minat dalam hidup.
Sebagian besar dari manusia terkadang merasa sedih, kesepian, atau tertekan.
Namun itu adalah reaksi normal terhadap kehilangan, perjuangan hidup, atau harga diri yang terluka.
Tetapi saat kesedihan terasa lebih intens dengan perasaan tidak berdaya, putus asa, dan tidak berharga serta berlangsung selama berhari, itu mungkin sesuatu yang lebih dari sekadar kesedihan.
Itulah saatnya untuk mencari pertolongan medis. Dokter adalah tempat yang baik untuk memulai.
Baca Juga: Jangan Abai, Ini 7 Bentuk Kekerasan Verbal dan Dampaknya di Rumah Tangga
Ciri-ciri Depresi
1. Pandangan Tanpa Harapan
Ciri-ciri depresi memiliki pandangan hidup tanpa harapan atau ketidakberdayaan adalah gejala depresi yang paling umum.
Perasaan lain mungkin terjadi, seperti merasa tidak berharga, membenci diri sendiri, atau rasa bersalah yang tidak pantas.
2. Makan Tidak Teratur
Salah satu ciri depresi pada seseorang adalah sering makan tidak teratur.
Melansir dari American Journal of Psychiatry, makan terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menunjukkan adanya ciri-ciri depresi.
3. Mudah Marah
Ciri-ciri depresi yang paling umum adalah mudah marah.
Mudah marah, hipersensitivitas, kehilangan selera humor, melakukan pelecehan verbal pada orang yang dicintai
4. Kehilangan Minat
Depresi dapat menghilangkan kesenangan atau kenikmatan dari hal-hal yang disukai.
Hilangnya minat atau penarikan diri dari aktivitas yang pernah dilakukan, seperti olahraga, melakukan hobi, atau jalan-jalan dengan teman merupakan ciri-ciri depresi.
Baca Juga: 4 Gerakan Senam Jantung Sehat yang Mudah Dilakukan. Tubuh Jadi Segar dan Bugar!
5. Gejala Fisik
Ciri-ciri seseorang yang mengidap depresi selanjutnya adalah terlihat dari gejala fisik.
Terdapat sejumlah gejala fisik yang bisa dialami, seperti nyeri punggung bawah, sakit kepala, susah tidur, disfungsi seksual, masalah perut, dan pencernaan.
6. Mengalami Gangguan Tidur
Depresi sering kali membuat seseorang kekurangan energi dan merasa lelah yang luar biasa.
Ciri-ciri depresi ini paling melemahkan dan menyebabkan tidur berlebihan.
7. Kecemasan
Ciri-ciri depresi yang mengalami kecemasan bisa meliputi:
- Gugup, gelisah, atau merasa tegang
- Mengalami perasaan panik dan takut
- Detak jantung cepat
- Pernapasan cepat
- Keringat berlebih
- Gemetar atau otot berkedut
- Kesulitan fokus atau berpikir jernih tentang apa pun selain hal yang dikhawatirkan
8. Perilaku Kompulsif
Ciri-ciri depresi selanjutnya adalah perilaku kompulsif.
Ini ditandai dengan melakukan tindakan kekerasan, penyalahgunaan obat-obatan, hingga terlibat judi secara kompulsif.
Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Stres di Rumah, Patut Dicoba!
9. Iritabilitas Pada Pria
Penderita yang mengalami depresi dapat memicu seseorang mengalami iritabilitas atau agitasi.
Ini merupakan keadaan seseorang yang menjadi mudah tersinggung yang parah akan suatu hal atau situasi stres.
10. Perubahan Nafsu Makan dan Berat Badan
Perubahan berat badan dan nafsu makan bisa menjadi salah satu ciri-ciri depresi ringan hingga berat.
Salah satu indikasi apakah perubahan pola makan tersebut berhubungan dengan depresi adalah hal tersebut apakah disengaja atau tidak.
Jika tidak, bisa jadi itu disebabkan oleh depresi.
11. Bertindak Sembrono
Ciri-ciri depresi selanjutnya adalah melakukan tindakan yang sembrono.
Umumnya, kondisi ini ditandai terlibat dalam perilaku yang berisiko, seperti mengemudi sembrono atau melakukan hubungan seksual yang tidak aman.
Baca Juga: 8 Jenis Gangguan Parafilia, Kelainan Perilaku Seksual yang Berhasrat pada Hal Tidak Umum
12. Melakukan Isolasi Sosial dan Emosional
Perilaku isolasi sosial dan emosional merupakan salah satu ciri-ciri depresi.
Ini ditandai dengan mengekspresikan rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan tidak berharga bahkan berbicara tentang kematian atau bunuh diri meski hanya secara sepintas.
13. Penggunaan Alkohol atau Narkoba
Beberapa orang dengan gangguan suasana hati dapat berisiko mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang.
Baca Juga: 6 Gerakan Yoga untuk Pemula, Tubuh Jadi Lebih Lentur, Rileks, dan Tidak Kaku!
14. Kebahagiaan yang Dipaksa
Terkadang, ciri-ciri depresi adalah menyembunyikan kesedihannya.
Mereka mungkin memasang wajah bahagia saat ditemani orang lain.
Namun, bisa jadi sulit untuk mempertahankan kebahagiaan yang dipaksakan ini.
15. Kehilangan Konsentrasi
Adanya masalah dengan ingatan dan konsentrasi saat melakukan sesuatu merupakan ciri-ciri depresi yang terjadi secara umum.
Umumnya, penderitanya akan merasa tidak fokus saat diajak berbicara dan mengeluarkan kata-kata yang tidak nyambung dengan topik pembicaraan.
Baca Juga: Zypraz Obat untuk Gangguan Kecemasan, Ini Dosis dan Efek Sampingnya
16. Kemauan untuk Melakukan Bunuh Diri
Seseorang yang meninggal karena bunuh diri biasanya menunjukkan ciri-ciri depresi terlebih dahulu.
Sering kali seseorang akan membicarakannya atau melakukan upaya pertama sebelum berhasil mengakhiri hidup mereka.
Jika Moms merasa seseorang berisiko melukai diri sendiri atau menyakiti orang lain, lakukan langkah ini:
- Hubungi layanan panggilan darurat.
- Tetaplah bersama orang tersebut sampai bantuan datang.
- Singkirkan senjata, pisau, obat-obatan, atau benda lain yang dapat membahayakan keselamatan.
- Dengarkan, tetapi jangan menilai, membantah, mengancam, atau berteriak.
Jika Moms atau seseorang terdekat mengalami ciri-ciri depresi selama lebih dari dua minggu, maka kemungkinan menderita gangguan depresi berat.
Baca Juga: Panduan Gerakan Senam Zumba dan Manfaatnya untuk Kesehatan, Bisa Lancarkan Metabolisme Tubuh!
Tipe-tipe Depresi
1. Depresi Mayor
Seseorang yang hidup dengan tipe depresi ini akan mengalami keadaan kesedihan yang terjadi secara konstan.
Penderitanya dapat kehilangan minat pada aktivitas yang dulu mereka sukai.
2. Gangguan Depresi Persisten
Gangguan depresi persisten juga dikenal dengan nama dysthymia.
Gangguan depresi ini dapat menyebabkan gejala yang berlangsung setidaknya selama 2 tahun.
Baca Juga: Mengenal Meditasi, Cara Mudah yang Cepat Menghilangkan Stres dan Depresi
3. Depresi Pascapersalinan
Depresi pascapersalinan ini terjadi pada ibu yang telah melahirkan.
Setelah melahirkan, beberapa wanita berisiko mengalami periode kesedihan singkat atau emosi yang meningkat, yang terkadang disebut baby blues.
4. Gangguan Depresi Mayor Musiman
Tipe depresi ini biasanya terjadi selama bulan-bulan di musim dingin dan gugur.
Sehingga paling sering terjadi di negara dengan empat musim yang panjang atau cenderung parah.
Baca Juga: Menyelami Gangguan Kesehatan Mental pada Ibu Pascamelahirkan
Penyebab Terjadinya Depresi
1. Genetik
Memiliki kerabat dekat yang mengalami depresi dapat meningkatkan risiko mengalami kondisi ini.
2. Perubahan Hormon
Perubahan atau ketidakseimbangan hormon dalam tubuh dapat menyebabkan atau memicu depresi.
Misalnya, banyak wanita mengalami depresi pasca melahirkan.
3. Trauma atau Stres
Mengalami stres tinggi akibat pekerjaan dan lainnya, peristiwa traumatis, atau perubahan besar dalam hidup dapat memicu terjadinya depresi pada seseorang.
4. Menderita Penyakit Lain
Memiliki kondisi kesehatan mental atau fisik lain, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risiko depresi.
Baca Juga: Gangguan Tidur karena Stres, Apa Penyebabnya?
Cara Mengatasi Depresi
Depresi dapat diatasi dengan beberapa cara, antara lain:
- Adanya dukungan dari orang-orang terdekat.
- Psikoterapi, seperti konseling dan terapi perilaku kognitif.
- Mengonsumsi obat-obatan. Biasanya psikiater akan meresepkan sejumlah obat, seperti antidepresan, yang harus dikonsumsi sesuai anjuran.
Membiarkan depresi berkelanjutan dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan diri.
Oleh karena itu, penderita depresi harus segera mencari pertolongan sebelum kondisinya semakin buruk.
Jangan ragu untuk berkonsultasi kepada profesional apabila mengalami ciri-ciri depresi di atas, ya, Moms!
- https://www.healthline.com/health/depression/recognizing-symptoms#getting-help
- https://www.cdc.gov/nchs/fastats/suicide.htm
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4818200/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/325513#common-causes-of-depression
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/8933#risk-factors
- https://www.webmd.com/depression/guide/detecting-depression
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.