Anak Bertanya tentang Seks? Ini Jawaban yang Bisa Diberikan
Bagaimana cara menjawab ketika anak bertanya tentang seks?
Suka atau tidak, cepat atau lambat, anak bisa bertanya tentang seks sewaktu-waktu.
Ketika tiba-tiba dihadapkan dengan situasi tersebut, Moms mungkin akan langsung membisu dan kehilangan kata-kata karena kaget.
Perilaku tersebut tidak ada salahnya, Moms. Namun, bukan berarti Moms harus mengabaikan pertanyaan Si Kecil, ya!
Selain itu, Moms juga perlu memikirkan jawabannya dengan saksama agar Si Kecil tidak salah kaprah.
Yuk, kenali cara yang tepat untuk menjawab ketika anak bertanya tentang seks!
Baca Juga: Hari Anak Sedunia, Ciptakan Masa Depan Anak yang Lebih Baik dengan Memerhatikan Hak-Hak Mereka
Tips Menjawab saat Anak Bertanya Tentang Seks
Suatu hari, pasti akan tiba saatnya bagi Si Kecil untuk mempertanyakan berbagai hal terkait seksualitas.
Contohnya, seperti dari mana bayi berasal atau mengapa pria dan wanita perlu hidup berpasang-pasangan.
Nah, agar tidak bingung dan membuat Si Kecil salah kaprah, simak panduan dalam menjawab anak bertanya tentang seks berikut ini, yuk!
1. Ajak Anak Mengenal Anggota Tubuh
Ketika anak bertanya tentang seks, ada baiknya Moms menjawab dari hal paling dasar.
Misalnya, dengan mengajarkan bagian-bagian tubuh manusia, termasuk kelamin.
Di tahapan usia 1-3 tahun, Si Kecil sudah belajar berbicara dan memahami arti kata-kata.
Jadi, ajarkan anak untuk mengenali berbagai anggota tubuhnya sendiri.
Sebaiknya, hindari menggunakan istilah seperti 'anu' untuk membahasakan penis atau vagina.
Penggunaan kata ganti yang tidak tepat justru membuat anak bingung dan menganggap bahwa bagian-bagian tubuh tersebut tidak boleh dibicarakan kepada orang tuanya.
2. Beri Tahu Pengertian Hamil
Lalu, bagaimana menjawab anak yang bertanya tentang sistem reproduksi manusia?
Biasanya, pada usia 4-5 tahun, anak sudah mulai bertanya mengenai asal muasal kehadiran dirinya atau si adik bayi.
Akan tetapi, mereka belum bisa sepenuhnya paham mengenai pengertian sistem reproduksi.
Selain itu, Si Kecil juga mungkin belum siap menerima pendidikan terkait reproduksi manusia yang cukup rumit.
Maka, ketika anak bertanya soal asal-usul dirinya atau si adik bayi, jelaskan bahwa keduanya berasal dari kehamilan.
Kenalkan kepada Si Kecil bahwa ada tempat khusus di dalam perut, di mana dirinya dan si adik bayi tinggal sebelum akhirnya lahir ke dunia.
Setelah 9 bulan hamil, dirinya atau si adik bayi akan keluar lewat vagina hingga akhirnya bisa tumbuh seperti sekarang.
Baca Juga : 7 Keadaan Vagina saat Hamil yang Tidak Terduga
3. Perkenalkan dengan Sel Telur dan Sperma
Anak bertanya tentang seks pasti akan seputar asal muasal kehadiran bayi.
Setelah lepas dari usia balita, anak sudah memahami secara umum bagaimana bayi lahir.
Di samping itu, ia juga mungkin penasaran bagaimana bayi bisa tumbuh di dalam perut Moms.
Jika anak bertanya, jawablah bahwa adik bayi berasal dari pertemuan antara sel telur dan sperma.
Ucapkan saja bahwa sel sperma ada pada tubuh Dads dan sel telur pada Moms. Dari situ, adik bayi akan terbentuk.
4. Pendidikan Seks
Pada usia 7-8 tahun, Si Kecil akan mulai memasuki sekolah dasar.
Di usia ini, anak sudah mulai memahami cinta antara pria dan wanita. Beberapa anak bahkan sudah tahu apa itu ciuman.
Maka, penting bagi Moms untuk menjadi orang pertama yang mengajarkan kepada anak terkait pendidikan seks.
Dengan begitu, anak tidak akan mendapat pemahaman yang salah soal seks dari pergaulan atau media sosial.
Baca Juga: 7+ Cara Menabung 1 Juta per Bulan untuk Anak Sekolah, Yuk Coba!
5. Berikan Pemahaman Mengenai Hubungan Seksual
Jangan sampai terlewat untuk menjawab ketika anak bertanya tentang seks.
Melansir Kids Health, anak usia sekolah lebih sering bertanya terkait hubungan seks yang dilakukan pria dan wanita.
Nah, Moms bisa memberitahukan bahwa seks hanya boleh dilakukan oleh pria dan wanita dewasa yang sudah menikah.
Jelaskan juga bahwa tujuan seks adalah agar pasangan yang sudah menikah bisa memiliki keturunan atau seorang bayi.
Untuk menjawab anak bertanya seks, Moms bisa menjelaskan bahwa penis pria akan masuk ke dalam vagina untuk memungkinkan terjadinya pertemuan sel telur dan sperma.
6. Lakukan Tanya Jawab dengan Si Kecil
Usia 8-10 tahun pun akan menjadi ajang untuk Moms dan Si Kecil bonding. Anak di usia ini sudah tahu cukup banyak bertanya soal seks.
Mereka biasanya mendapat pendidikan seks dari sekolah lewat mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Namun, pendidikan seks anak dari sekolah saja tidaklah cukup.
Nah, supaya anak tidak mencari tahu lewat sumber yang salah, Moms bisa mengajak Si Kecil untuk berbincang-bincang soal seks.
Meskipun awalnya canggung, namun lama-kelamaan pasti akan terbiasa.
Moms bisa memulainya dengan mengucapkan: “Ketika seusia kamu, Moms penasaran soal menstruasi atau mimpi basah. Kalau kamu bagaimana?”
Dari situ, bangun suasana yang hangat supaya anak tidak terlalu canggung atau tegang.
Baca Juga: Anak Susah Tidur? Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya
7. Peringatkan Si Kecil tentang Tontonan Orang Dewasa
Anak akan mengalami fase pubertas di usia 10-12 tahun atau lebih dini. Inilah masa-masa yang sangat menentukan.
Di usia akil balig ini, anak pasti punya sejuta pertanyaan soal seks, tapi enggan bertanya kepada Moms.
Jadi, Moms harus pandai mencari kesempatan untuk menyelipkan edukasi seksual.
Misalnya, ketika di televisi ada adegan intim antara pria dan wanita.
Katakan kepada anak, “Kamu tahu, 'kan, kalau adegan itu tidak seharusnya ditonton anak kecil? Jadi, jauhkan diri dari tontonan berbau pornografi, ya.”
8. Kenalkan Masa Pubertas
Moms, anak akan mengalami masa pubertas seiring usianya yang terus bertambah.
Baik anak laki-laki maupun perempuan, fase pubertas menjadi waktu yang ditunggu-tunggu dalam hidup.
Pada anak perempuan, ciri pubertas yang paling jelas adalah menstruasi dan perubahan bentuk payudara serta area pinggul.
Untuk laki-laki, ciri-ciri pubertas akan diawali dengan mimpi basah, penumbuhan rambut-rambut halus, serta suara yang lebih dalam.
Ingatkan hal tersebut ketika anak bertanya tentang seks, ya, Moms.
9. Penyuluhan Alat Kontrasepsi
Planned Parenthood memaparkan, pendidikan terkait alat kontrasepsi juga perlu diajarkan kepada Si Kecil.
Ketika anak bertanya tentang seks, kaitkan hal tersebut dengan penggunaan alat-alat pencegah kehamilan (kontrasepsi).
Hal ini bisa diawali dengan, "Ada obat-obatan yang bisa diminum jika orang tua tidak ingin punya bayi sekarang."
Alangkah lebih baik bagi anak-anak untuk memahami bahwa menjadi orang tua perlu tanggung jawab besar.
Dengan begitu, Si Kecil akan tahu bahwa berhubungan seksual hanya boleh dilakukan jika sudah menikah.
Baca Juga: Mengenal Demiseksual, Ketertarikan Seksual Berdasarkan Kedekatan Emosi
10. Pahami Bahaya Infeksi Menular Seksual
Seiring bertambahnya usia, Moms bisa lebih spesifik menjawab apabila anak bertanya tentang seks.
Ketahui bahwa alat kontrasepsi juga didesain untuk mencegah kehamilan dan menurunkan risiko infeksi menular seksual.
Berikan pemahaman bahwa infeksi menular seksual dapat terjadi ketika ada berkontak fisik atau berhubungan seksual secara berisiko.
Beberapa jenis penyakit menular seks yang umum, meliputi:
Jangan ragu untuk menjelaskan kepada Si Kecil bahwa dampak dari penyakit tersebut sangat berbahaya.
Ketika anak mengetahuinya, diharapkan Si Kecil akan terhindar dari perilaku seksual yang berisiko.
11. Manfaatkan Buku Edukasi
Ketika anak bertanya tentang seks, Moms bisa menjawabnya dengan memanfaatkan buku cerita edukasi.
Biasanya, reproduksi manusia bisa dipahami dengan mudah melalui visual gambar yang sifatnya edukasi.
Saat ini sudah banyak buku edukasi tentang sistem reproduksi manusia untuk anak, dengan bahasa yang mudah dipahami.
Tak hanya itu, anak juga bisa lebih mengenal bagian organ vital dan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari.
12. Ajarkan Penggunaan Sosial Media yang Tepat
Menggunakan sosial media menjadi hal yang umum bagi orang dewasa dan anak-anak.
Untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan yang mengarah ke pornografi, sudah saatnya anak remaja dikenalkan cara bijak menggunakan sosial media.
Berikan panduan bahwa sosial media hanya bisa digunakan untuk sekadar bersosialisasi dengan sesama.
Tekankan bahwa sosial media bukanlah tempat untuk bertanya tentang seks, apalagi ke orang-orang yang tidak dikenal dekat.
Baca Juga: 7 Tips Mendampingi Anak Belajar, Salah Satunya Pelajari Gaya Belajar Anak!
Demikian tips menjawab seputar anak bertanya tentang seks.
Kini Moms sudah tidak bingung lagi jika anak bertanya tentang seks, bukan?
Dengan memberikan jawaban yang tepat, diharapkan Si Kecil bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik!
- https://kidshealth.org/en/parents/questions-sex.html
- https://www.plannedparenthood.org/learn/parents/elementary-school/how-do-i-talk-my-elementary-school-aged-child-about-pregnancy-and-reproduction
- https://www.todaysparent.com/family/parenting/age-by-age-guide-to-talking-to-kids-about-sex/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.