5 Keutamaan Meninggal di Hari Jumat Menurut Para Ulama
Meninggal dunia adalah hal yang pasti untuk semua makhluk hidup. Dalam Islam, ada sejumlah hadis yang memaparkan terkait keutamaan meninggal di hari Jumat.
Dalam Al-Qur'an pun telah tertulis setiap jiwa yang bernyawa akan merasakan kematian.
Nah, ketika waktunya tiba, setiap manusia tentu ingin meninggal dalam keadaan husnul khotimah.
Husnul khotimah ( خسن الخاتمة ) yakni akhir yang baik dari segala hidup seseorang.
Hari Jumat menjadi salah satu hari baik yang diyakini umat Islam dan menyimpan berbagai keutamaan di dalamnya.
Lantas, benarkah meninggal di hari Jumat itu hari paling baik dalam umat Islam?
Yuk, ketahui hadits yang mendukungnya, Moms.
Baca Juga: 14 Arti Mimpi Saudara Meninggal, Pertanda Menjadi Kaya?
Meninggal di Hari Jumat
Meninggal di hari Jumat diyakini umat Islam sebagai hari terbaik untuk meninggal dalam keadaan husnul khotimah.
Namun, benarkah demikian?
Berikut ada sejumlah hadits yang menjelaskan terkait meninggal dunia di hari Jumat, antara lain:
1. Bebas dari Azab Kubur
Dikutip dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, adapun hadits terkait meninggal di hari Jumat yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi.
Hadits tersebut berbunyi:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- : مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ (رواه الترمذي)
Artinya:
Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr, ia berkata:
Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat kecuali Allah akan melindunginya dari adzab kubur.” (Sunan at-Tirmidzi/vol. III/hadis ke 1074).
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa seseorang yang meninggal di hari Jumat, akan terbebaskan dari siksaan alam kubur.
Namun, hadits ini ditentang dari sejumlah ulama yang mengatakan bahwa ini sebagai hadits gharib (diriwayatkan dari satu orang saja).
Sehingga keabsahan dari keutamaan meninggal di hari Jumat ini masih diperdebatkan.
2. Setiap Manusia Merasakan Pembalasan
Setiap makhluk yang bernyawa tentu memiliki dosa saat di hidup di dunia.
Beberapa ulama mengatakan, seseorang yang meninggal dunia di hari Jumat tentu akan tetap mendapat balasan atau siksaan kubur yang sesuai dengan perilakunya.
Ini telah tertuang pada firman Allah SWT untuk melindungi dari ketidakadilan. Firman Allah SWT tersebut berbunyi:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ . وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ . (الزلزلة، 99: 7-8)
Fa may ya'mal miṡqāla żarratin khairay yarah
Wa may ya'mal miṡqāla żarratin syarray yarah
Artinya:
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Jenazah Lengkap dengan Niat, Bacaan, dan Doa
Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. al-Zalzalah: 7-8)
Dari hadits tersebut kita dapat tahu bahwa sekecil dosa apapun manusia akan mendapatkan balasan yang setimbal.
3. Ketahui Hadis yang Sahih
Selain itu, ada pula firman Allah SWT yang berfirman:
وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ (البقرة، 2: 281)
Wattaqụ yauman turja'ụna fīhi ilallāh, ṡumma tuwaffā kullu nafsim mā kasabat wa hum lā yuẓlamụn
Artinya:
”Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah.
Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak dirugikan” (QS. al-Baqarah: 281)
Sejumlah ulama juga meriwayatkan untuk umat Islam lebih berhati-hati terkait hadits yang tidak bertentangan dengan pokok-pokok ajaran Islam.
Hadits tersebut berbunyi:
إِذَا رَأَيْتَ الْحَدِيْثَ يُبَايِنُ اْلمَعْقُوْلَ أَوْ يُخَالِفُ الْمَنْقُوْلَ أَوْ يُنَاقِضُ الْأُصُوْلَ فَاعْلَمْ أَنَّهُ مَوْضُوْعٌ
Artinya:
“Jika engkau melihat satu hadis yang bertentangan dengan akal sehat, menyelisihi nash (yang lebih sahih) dan bertentangan (menabrak) pokok-pokok agama,
maka ketahuilah ia adalah hadis yang palsu (maudhu’)” (as-Suyuthi, Tadribu ar-Rawi, vol. I, hal. 277, Albani, Irwau al-Ghalil, vol. IV, hal. 112).
Dari sejumlah hadits di atas dapat disimpulkan bahwa meninggal di hari Jumat bukanlah hal yang pasti untuk terbebas dari siksaan alam kubur.
Keutamaan Meninggal Hari Jumat
Meski hadits terkait meninggal di hari Jumat masih menjadi 'tanda tanya', ada beberapa ulama menemukan keutamaan di baliknya.
Sejumlah keutamaan meninggal di hari Jumat antara lain seperti:
1. Masuk Surga
Mufti of Federal Territory Office Malaysia menjelaskan ada beberapa keutamaan ketika umat Muslim meninggal di hari Jumat.
Salah satunya yakni ia akan masuk ke dalam surganya Allah SWT.
Menurut hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, di mana Nabi SAW bersabda:
خَيرُ يومٍ طَلَعتْ عليه الشمسُ يومَ الجُمُعةِ ، فيه خُلِقَ آدمُ ، وفِيه أُدْخِلَ الجنةَ ، وفيه أُخْرِجَ مِنها ، ولا تَقومُ الساعةُ إِلَّا في يومِ الجُمعةِ
Artinya:
“Hari terbaik di mana matahari telah terbit adalah hari Jumat; di atasnya Adam diciptakan. di atasnya dia dimasukkan ke surga, di atasnya dia dikeluarkan darinya. Dan jam terakhir akan terjadi pada hari lain selain hari Jumat.”
Dari riwayat hadits tersebut tertulis seseorang akan masuk surga apabila meninggal di hari Jumat.
2. Hari Terbaik bagi Muslim
Selain itu, pada hari Jumat, ada waktu khusus dimana Allah SWT akan mengabulkan permohonan hamba-Nya.
Menurut Muslim Hands, hari Jumat adalah hari yang penuh berkah dan bermanfaat dalam satu minggu.
Baca Juga: Bacaan Doa Arwah dan Urutan Doa Tahlil Lengkap serta Artinya
Hal ini dinyatakan dalam hadits shahih dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut ketika menjelaskan terkait hari Jumat:
اعةٌ، لا افِقُها لمٌ، ائمٌ لِّي، لُ اللهَ الى ا، لا ا اه
Artinya:
“Ada suatu waktu di dalamnya (Jumat) di mana tidak ada seorang Muslim pun yang berdiri saat salat dan memohon kepada Allah,
Yang Maha Besar dan Maha Agung, untuk sesuatu kecuali bahwa Dia akan memberikannya kepadanya.”
3. Dijaga dari Fitnah Kubur
Syekh Abdur Rauf al-Manawi memberi pendapat terkait meninggal di hari Jumat, salah satunya dari keutamaan yang dimiliki.
Keutamaan yang diyakininya yakni mendapat fitnah dari kubur, seperti yang tertulis dalam kitab Faidl al-Qadir sebagai berikut:
“Sabda Nabi, tidaklah seorang Muslim mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur,
sebab orang yang wafat di hari atau malam Jumat dibukakan paginya tutup (kurungan), sebab pada hari Jumat api neraka Jahannam tidak dinyalakan,
pintu-pintunya ditutup, keleluasaan api neraka tidak berjalan sebagaimana hari-hari yang lain.
Maka, bila di hari Jumat seorang hamba dicabut ruhnya, hal tersebut menunjukan kebahagiannya dan baiknya tempat kembali baginya,
sebab hari Jumat adalah hari terjadinya kiamat.
Allah memisahkan di antara para kekasih dan musuh-musuhNya,
demikian pula memisahkan hari-hari mereka yang dapat mengundang mereka untuk berziarah kepadaNya di hari tersebut di surga ‘And.
Tidaklah seorang mukmin dicabut nyawanya di hari Jumat yang penuh dengan kebesaran rahmatNya yang tidak terhingga,
kecuali Allah mencatatkan untuknya keberuntungan dan kemuliaan, maka dari itu, Allah menjaganya dari fitnah kubur,”. (Syekh Abdur Rauf al-Manawi, Faidl al-Qadir, juz 5, hal. 637)."
4. Tanda Husnul Khotimah
Keutamaan meninggal di hari Jumat lainnya bagi umat Islam yakni menjadi tanda husnul khotimah.
Husnul khotimah mengacu pada keadaan di mana seseorang meninggal dalam keadaan yang diterima oleh Allah SWT.
Mengingat hari Jumat merupakan hari yang dianggap mulia dan dihormati dalam agama Islam, maka seorang muslim yang meninggal di hari ini dipercaya memiliki tanda-tanda husnul khotimah.
Meski begitu, husnul khotimah juga terkait dengan kondisi dan amal perbuatan seseorang sepanjang hidupnya, tidak hanya karena hari meninggalnya mereka.
Jadi, penting bagi setiap Muslim untuk berupaya menjalani kehidupan dengan melakukan amal yang baik dan senantiasa menjauhi larangan Allah SWT.
Amalan baik inilah yang akan menjadi bekal seseorang di akhirat setelah meninggalkan dunia.
5. Mendapat Pahala Mati Syahid
Umat Islam yang meninggal di hari Jumat juga dipercaya akan mendapatkan pahala mati syahid.
Status syahid memiliki keutamaan yang tinggi dalam Islam, dan orang yang meninggal dalam keadaan syahid diyakini mendapatkan kedudukan istimewa di sisi Allah SWT.
Sayangnya, tidak ada dalil dalam Al-Qur'an maupun hadis yang menjelaskan tentang hal ini.
Dilansir dari laman Umma, Humaid dari Iyas bin Bukair menyatakan,
“Barangsiapa mati di hari Jumat, ia dicatat mendapat pahala syahid dan aman dari siksa kubur.”
Namun, menurut Syekh Muhammad Anwar Syah al-Kasymiri, hadis mengenai keutamaan meninggal di hari Jumat tidak shahih. Beliau pun menjelaskan,
“Tidak mencapai derajat shahih, hadits mengenai keutamaan mati di hari Jumat, bila diandaikan keshahihannya,
maka keutamaan tidak ditanya malaikat diarahkan kepada orang mati di hari Jumat,
bukan orang yang meninggal di hari sebelumnya dan diakhirkan pemakamannya sampai hari Jumat.” (Muhammad Anwar Syah Ibnu Mu’azzham Syah al-Kasymiri, al-‘Arf al-Syadzi, juz 2, hal. 452)
Baca Juga: Keutamaan Meninggal di Hari Lebaran, Insya Allah Diampuni!
Dalil Keutamaan Hari Jumat
Mengutip dari NU Online, Jumat adalah hari yang istimewa, di mana Allah mengangkat derajat dan menghiasi Islam.
Umat Nabi Muhammad SAW diberikan kehormatan khusus dengan hari Jumat, yang tidak diberikan kepada umat nabi-nabi sebelumnya.
Ada beberapa bukti yang menunjukkan keutamaan hari Jumat.
Beberapa ulama bahkan membuat karya khusus tentang hal ini, seperti kitab al-Lum’ah Fi Khashaish al-Jumat yang ditulis oleh Syekh Jalaluddin al-Suyuthi.
Berikut ini di antara dalil yang menyebutkan keutamaan hari Jumat.
Al-Imam al-Syafi’i dan al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin ‘Ubadah sebuah hadis:
سَيِّدُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَهُوَ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ النَّحَرِ وَيَوْمُ الْفِطْرِ وَفِيْهِ خَمْسُ خِصَالٍ فِيْهِ خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَفِيْهِ أُهْبِطَ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيْهِ تُوُفِّيَ وَفِيْهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ الْعَبْدُ فِيْهَا اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ إِثْمًا أَوْ قَطِيْعَةَ رَحِمٍ وَفِيْهِ تَقُوْمُ السَّاعَةُ وَمَا مِنْ مَلَكٍ مُقّرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيْحٍ وَلَا جَبَلٍ وَلَا حَجَرٍ إِلَّا وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Artinya: "Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung dari pada hari raya kurban dan hari raya fitri.
Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke Bumi. Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat.
Pada hari itu terdapat waktu di mana seorang hamba yang meminta sesuatu kepada Allah akan diberikan apa yang ia minta selama tidak meminta dosa atau memutuskan silaturahmi
Hari Kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat."
Baca Juga: 40+ Kata-Kata Hari Jumat yang Lucu dan Penuh Berkah
Walaupun begitu, Jumat tetap menjadi hari baik dan memiliki keutamaan tersendiri bagi umat Islam yang meninggal di hari mulia tersebut.
Moms, itulah serba-serbi keutamaan dari meninggal di hari Jumat bagi umat Muslim. Terjawab sudahkah keraguannya, Moms?
- https://muhammadiyah.or.id/benarkah-meninggal-di-hari-jumat-dan-rabu-memiliki-keutamaan/
- https://muftiwp.gov.my/en/artikel/irsyad-al-hadith/1149-irsyad-al-hadith-series-59-the-advantages-of-dying-on-friday
- https://muslimhands.org.uk/latest/2021/01/benefits-of-friday-in-islam-quran-and-hadith
- https://umma.id/post/6-keutamaan-meninggal-di-hari-jumat-menurut-islam-374842?lang=id
- https://tafsirweb.com/1047-surat-al-baqarah-ayat-281.html
- https://tafsirweb.com/37718-surat-az-zalzalah-ayat-7-8.html
- https://jatim.nu.or.id/keislaman/dalil-lengkap-keistimewaan-hari-jumat-mcETt
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.