14 Keutamaan Menuntut Ilmu untuk Sukses di Dunia dan Akhirat
Keutamaan menuntut ilmu dalam Islam memiliki banyak manfaat yang sangat berharga bagi setiap Muslim.
Menuntut ilmu bukan hanya sekadar kewajiban agama, tapi juga menjadi ibadah yang mendekatkan kita kepada Allah.
Dengan ilmu, kita bisa memperbaiki akhlak, memperoleh pengetahuan yang bermanfaat, memperluas peluang karier, serta berkontribusi lebih baik bagi keluarga dan masyarakat.
Selain itu, ilmu yang bermanfaat juga akan menjadi amal jariyah, sumber pahala yang terus mengalir, bahkan setelah kita tiada.
Yuk, simak artikel ini sampai akhir untuk mengetahui lebih banyak tentang betapa luar biasanya keutamaan menuntut ilmu dalam hidup kita
Baca Juga: 7 Doa agar Anak Sukses dan Berhasil di Dunia serta Akhirat
Hukum Menuntut Ilmu
Agama Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu, dan tidak terikat oleh waktu dan tempat.
Bahkan, ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW saat menjadi nabi adalah salam surat Al-‘Alaq yang berbunyi:
ٱقْرَأْ
"Iqra`."
Artinya: "Bacalah," (Q.S. Al-Alaq: 1).
Hal ini menunjukkan bahwa kedudukan ilmu dalam Islam begitu mulia.
Ini juga mendapat perhatian dari Rasulullah SAW yang dalam salah satu hadis pernah bersabda:
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ
Artinya: "Barang siapa yang menginginkan urusan dunia, maka wajiblah baginya berilmu.
Dan barang siapa yang ingin urusan akhirat (selamat di akhirat) maka wajiblah ia memiliki ilmu juga.
Dan barang siapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah ia memiliki ilmu tentangnya juga,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam agama Islam, keutamaan menuntut ilmu memiliki kedudukan yang sangat penting dan dianggap sebagai kewajiban bagi setiap Muslim.
Hukum menuntut ilmu dalam Islam merupakan hal yang wajib.
Keutamaan menuntut ilmu dianggap sebagai kewajiban individual bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan.
Setiap Muslim bertanggung jawab untuk memperoleh pengetahuan yang cukup dalam agama Islam agar dapat menjalankan ibadah dengan benar dan memahami tuntunan agama dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Sifat Ujub dalam Islam: Arti, Contoh, dan Bahayanya
Adab Menuntut Ilmu dalam Islam
Menuntut ilmu adalah ibadah mulia dan agung.
Oleh karena itu, orang yang menuntut ilmu harus selalu memperhatikan adab-adabnya agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan juga berkah.
Adab ini juga akan menjadi aturan khusus bagi orang yang berilmu.
Dikutip dari studi yang dilakukan oleh laman UIN Malang, karena pendidikan dan belajar dalam Islam bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan mengabdi kepada Allah SWT, maka sistem moralnya pun harus dibangun.
Sumbernya adalah dari norma-norma Islam tersebut (wahyu). Ini juga berkaitan dengan adab menuntut ilmu.
Imam Syafi’i juga memiliki 6 nasihat yang harus dipahami oleh seorang penuntut ilmu:
أَخِي لَنْ تَنَالَ الْعِلْمَ إلَّا بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيكَ عَنْ تَفْصِيلِهَا بِبَيَانِ
ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌوَبُلْغَةٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُولُ زَمَانِ
Artinya:
“Wahai saudaraku, ilmu tidak akan kamu peroleh kecuali dengan 6 perkara, akan saya beritahukan kepadamu secara terperinci: kecerdasan, semangat, kesungguhan, berkecukupan, bersahabat dengan guru, dan waktu yang panjang,” (Diwan Syafi'i).
Adapun beberapa adab lainnya yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Ikhlas dalam Menuntut Ilmu
Menjadi seseorang yang ikhlas juga sangat penting dan salah satu adab yang harus diterapkan dalam menuntut ilmu.
Ikhlas dalam menuntut ilmu, karena menjadi amalan yang bisa berbuah ibadah.
Allah SWT bahkan berfirman:
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
"Wa mā umirū illā liya'budullāha mukhliṣīna lahud-dīna."
Artinya: “Dan mereka tidak diperintahkan kecuali untuk beribadah (hanya) kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya,” (Q.S. Al-Bayyinah: 5).
2. Tidak Mengharapkan Keuntungan Dunia
Tidak boleh menuntut ilmu untuk mencari keuntungan dunia seperti agar mendapatkan jabatan, pekerjaan dengan gaji tinggi, dan sebagainya.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ لَا يَتَعَلَّمُهُ إِلَّا لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنْ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِي رِيحَهَا
Artinya: “Barang siapa yang menuntut suatu ilmu seharusnya karena Allah,
lalu dia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan tujuan dunia maka ia tidak dapat mencium bau surga," (HR. Ibnu Majah dishahihkan Al-Albany).
Baca Juga: 6 Hadis tentang Kehidupan, Ingatkan Akhirat yang Abadi
3. Tidak Bermalas-malasan
Bersungguh-sungguh dan tidak bermalas-malasan dalam menuntut ilmu juga salah satu adab yang harus diterapkan.
Al-Qadhi Abu Yusuf berkata:
“Ilmu ini adalah sesuatu yang tidak akan memberikanmu separuh dari dirinya sampai engkau memberikannya dirimu seluruhnya.”
4. Bertakwa Kepada Allah SWT
Bertaqwa dan senantiasa takut kepada Allah dalam menuntut ilmu. Allah SWT berfirman:
إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
"Innamā yakhsyallāha min 'ibādihil-'ulamā`, innallāha 'azīzun gafụr."
Artinya: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah ulama.” (Q.S. Fathir: 28).
Baca Juga: 5 Doa Keluarga Bahagia Dunia Akhirat, Masya Allah!
5. Adab Terhadap Guru
Dalam menuntut ilmu tentunya erat kaitannya dengan sosok guru atau yang mendidik dan mengajarkan.
Berikut ini adalah beberapa adab terhadap guru dalam menuntut ilmu yang harus dimiliki oleh kaum muslimin, yakni:
- Beri salam terlebih dulu saat berpapasan dengan guru.
- Tidak banyak berkata-kata di hadapan guru.
- Tidak berkata sesuatu yang tidak ditanyakan oleh guru.
- Sebelum bertanya, hendaklah meminta izin kepada guru.
- Tidak menyangkal perkataan guru.
- Tidak menyalahi pendapat guru karena merasa lebih benar atau lebih mengetahui daripada guru. Ini termasuk dalam perkara kurangnya adab akan dan membuat ilmu kurang berkah.
- Tidak berbisik-bisik dengan orang lain di hadapan guru.
- Tidak memalingkan muka ke kiri atau ke kanan saat berada di hadapan guru.
- Hendaknya duduk dengan tenang dan beradab di hadapan guru.
- Apabila guru berdiri, maka hendaklah ikut berdiri juga untuk menghormati guru.
- Tidak berburuk sangka terhadap guru.
6. Rendah Hati
Dalam menuntut ilmu, jadilah seseorang yang senantiasa rendah hati (tawadhu’) dan tidak sombong. Itulah esensi keutamaan menuntut ilmu.
Allah SWT berfirman:
وَٱخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ
"Wakhfiḍ janāḥaka limanittaba'aka minal-mu`minīn."
“Dan rendahkanlah dirimu (Muhammad) terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman,” (Q.S. Asy-Syu’ara’: 215).
Baca Juga: Ingin Ombre atau Highlight Rambut? Ini Pilihan Warnanya!
Keutamaan Menuntut Ilmu Menurut Hadis dan Islam
Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:
فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ ۗ
"Fa'lam annahụ lā ilāha illallāhu wastagfir liżambika wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt."
Artinya:
“Maka ketahuilah (ilmuilah)! Bahwasanya tidak ada Ilah (tuhan yang berhak untuk disembah dengan benar) kecuali Allah dan mohonlah ampunan terhadap dosa-dosamu,” (Q.S. Muhammad: 19).
Oleh karena itu, ada beberapa keutamaan menuntut ilmu bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam mengerjakannya.
Karena memiliki keutamaan yang amat besar dan mulia, di antara keutamaan menuntut ilmu adalah:
1. Ilmu adalah Warisan Para Nabi
Keutamaan menuntut ilmu adalah suatu warisan para Nabi yang sangat baik untuk diperoleh.
Rasulullah SAW bersabda:
“Dan sesungguhnya para Nabi tidak pernah mewariskan uang emas dan tidak pula uang perak, akan tetapi mereka telah mewariskan ilmu (ilmu syar’i) barang siapa yang mengambil warisan tersebut maka sungguh ia telah mengambil bagian yang banyak,” (HR Ahmad).
Ini menunjukkan bahwa keutamaan menuntut ilmu lebih tinggi dari pada uang dan emas yang bersifat materi.
Sebab, saat seseorang memiliki ilmu dan hingga mengajarkannya, maka hal tersebut akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir bahkan hingga orang tersebut meninggal dunia.
2. Menuntut Ilmu adalah Jalan Menuju Surga
Surga adalah idaman setiap muslim. Bahkan, ia menjadi janji dari Allah SWT bagi banyak amalan shalih yang dilakukan oleh umat Islam.
Oleh karena itu saat Allah SWT menjadikan ilmu sebagai jalan utama menuju surga, maka ini menunjukkan besarnya keutamaan menuntut ilmu.
Hal ini telah mendapatkan landasan syar’i, karena didasarkan pada sebuah hadis saat Rasulullah SAW bersabda:
“… Barang siapa yang meniti suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga…” (HR Ahmad).
Baca Juga: 3 Doa Masuk Surga dan Terhindar dari Neraka, Yuk Panjatkan!
3. Allah SWT akan Meninggikan Derajat
Terkait dengan keutamaan menuntut ilmu yang satu ini, dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
"Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīr."
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
'Berlapang-lapanglah dalam majlis', maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan: 'Berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (Q.S. Al-Mujadalah: 11).
Tentang tafsiran atau arti dari ayat ini, Imam Syaukani berkata:
“Dan makna ayat ini bahwasanya Allah mengangkat beberapa derajat orang-orang beriman dari orang-orang yang tidak beriman, dan mengangkat beberapa derajat orang-orang yang berilmu (dan beriman) dari orang-orang yang hanya beriman.
Maka barang siapa yang memadukan antara iman dan ilmu maka Allah mengangkatnya beberapa derajat karena imannya lalu Allah mengangkat derajatnya karena ilmunya.”
4. Menuntut Ilmu adalah Kebaikan yang Dikehendaki oleh Allah SWT
Keutamaan menuntut ilmu adalah suatu hal yang dikehendaki oleh Allah.
Terkait hal ini dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan menjadikannya paham akan agamanya,” (HR Bukhari dan Muslim).
Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz menafsirkan:
“Mafhum (makna tersirat) dari hadis ini bahwasanya orang yang tidak memahami agamanya berarti orang itu termasuk orang yang tidak dikehendaki kebaikan oleh Allah dan kami mohon perlindungan kepada Allah dari hal yang seperti itu.”
Baca Juga: 8 Tingkatan Nama Neraka serta Calon Penghuninya, Pahami!
5. Mendapat Pahala yang Terus Mengalir Meski Telah Meninggal
Salah satu hikmah dan keutamaan menuntut ilmu yaitu akan selalu mendapatkan pahala yang mengalir, meski telah meninggal.
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila anak cucu Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali melalui tiga jalur:
sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang senantiasa mendoakannya,” (HR Bukhari dan Muslim).
Siapa yang tidak ingin terus mendapatkan pahala meski telah meninggal.
Hal ini akan didapati bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
Sebab, keutamaan menuntut ilmu tersebut bukan hanya bermanfaat untuk dirinya, tapi juga untuk orang lain.
6. Perbaikan Akhlak
Menuntut ilmu juga melibatkan pengembangan akhlak dan karakter yang baik.
Dengan mempelajari nilai-nilai etika dan moral yang terkandung dalam ilmu pengetahuan, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik, menjaga integritas, dan menghormati hak-hak orang lain.
Peningkatan akhlak yang baik di dunia dapat memberikan manfaat juga untuk kehidupan di akhirat.
Baca Juga: 6 Doa Pagi Hari Islami untuk Memohon Perlindungan dan Rezeki
7. Allah Tidak Memerintahkan Nabi-Nya Meminta Tambahan Apa Pun Selain Ilmu
Allah berfirman:
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
“Dan katakanlah,‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu“. (QS. Thaaha [20] : 114). Ini dalil tegas diwajibkannya menuntut ilmu.
8. Orang yang Dipahamkan Agama Adalah Orang yang Dikehendaki Kebaikan
Dari Mu’awiyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim No. 1037).
Hal yang dimaksud faqih dalam hadits bukanlah hanya mengetahui hukum syar’i, tetapi lebih dari itu.
Dikatakan faqih jika seseorang memahami tauhid dan pokok Islam, serta yang berkaitan dengan syari’at Allah.
Demikian dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin dalam Kitabul ‘Ilmi (hal. 21).
9. Orang yang Paling Takut Pada Allah Adalah Orang yang Berilmu
Hal ini bisa direnungkan dalam ayat,
إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6: 308).
Para ulama berkata,
من كان بالله اعرف كان لله اخوف
“Siapa yang paling mengenal Allah, dialah yang paling takut pada Allah”.
Keutamaan Menuntut Ilmu untuk Kehidupan di Dunia
Setelah memahami keutamaan menuntut ilmu menurut Islam, dalam kehidupan duniawi, menuntut ilmu juga memberikan manfaat yang signifikan.
Berikut ini penjelasannnya.
7. Peningkatan Kesempatan Karier
Dalam era informasi dan pengetahuan saat ini, menuntut ilmu memberi kita keunggulan kompetitif di pasar kerja.
Dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan, Moms dan Dads memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan dan meningkatkan prospek karier.
Ilmu pengetahuan dan pendidikan yang baik membuka pintu untuk kesempatan yang lebih baik dalam dunia kerja.
8. Pengembangan Keterampilan
Menuntut ilmu membantu Moms mengembangkan keterampilan yang berharga.
Melalui pendidikan formal atau informal, Moms dapat mempelajari keterampilan teknis, keterampilan sosial, keterampilan kepemimpinan, dan banyak lagi.
Keterampilan-keterampilan ini penting untuk berhasil dalam dunia kerja dan juga dalam kehidupan pribadi.
Baca Juga: 7 Doa Setelah Salat Fardu yang Dianjurkan, Termasuk Memohon Keselamatan Dunia Akhirat
9. Peningkatan Penghasilan
Pendidikan yang lebih tinggi, disertai keterampilan yang mumpuni cenderung berkorelasi dengan penghasilan yang lebih tinggi.
Karena hal tersebut berkaitan dengan peluang besar untuk mendapatkan pekerjaan yang memberikan kompensasi yang lebih baik.
Pendidikan memberi Moms dan Dads kemampuan untuk mengakses pekerjaan yang lebih baik dan membuka pintu untuk promosi dan kenaikan gaji.
10. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Analitis
Dengan memiliki pengetahuan yang baik, Moms dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan.
Moms akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu yang kompleks, kemampuan untuk mengevaluasi informasi dengan bijaksana, dan kemampuan untuk membuat keputusan yang rasional dan tepat.
11. Peningkatan Kualitas Hidup
Menuntut ilmu memungkinkan kita untuk memahami dunia dengan lebih baik.
Dengan memiliki pengetahuan yang luas, kita dapat mengatasi tantangan dan masalah dengan lebih baik.
Kita juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan minat dan hobi, memperluas wawasan, dan mencapai kepuasan pribadi.
Ilmu memberi alat yang diperlukan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan memenuhi potensi secara maksimal.
Keunggulan kompetitif, peluang karier yang lebih baik, penghasilan yang lebih tinggi, pengembangan pribadi, pada akhirnya mewujud keutamaan menuntut ilmu yang bermuara pada peningkatan kualitas hidup.
12. Menjadi Panutan Bagi Orang Lain
Memiliki pengetahuan yang luas, seseorang dapat menjadi panutan dan memberikan pengaruh positif kepada orang lain.
Ini berarti seseorang dapat menjadi contoh teladan dalam sikap, tindakan, dan pemikiran yang baik.
Selain itu, dapat memberikan bimbingan dan inspirasi kepada orang lain untuk mengikuti jejak yang positif.
13. Membuka Peluang Karier yang Lebih Baik
Salah satu keutamaan menuntut ilmu adalah membuka peluang karier yang lebih baik.
Dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, seseorang dapat bersaing di dunia kerja dan mendapatkan posisi yang lebih tinggi.
Ilmu yang diperoleh juga memungkinkan kita untuk lebih fleksibel dan mudah beradaptasi dengan perubahan di lingkungan kerja, serta membuka kesempatan untuk meniti karier di berbagai bidang.
14. Menciptakan Kesempatan untuk Berkontribusi dalam Masyarakat
Menuntut ilmu memberikan kita kesempatan untuk berkontribusi secara lebih signifikan dalam masyarakat.
Dengan pengetahuan yang dimiliki, kita mampu memberikan solusi terhadap berbagai masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihadapi masyarakat.
Orang yang berilmu dapat berbagi wawasan, membimbing, dan menginspirasi orang lain untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Baca Juga: Amalan dan Keutamaan Malam Nuzulul Quran, Masya Allah!
Hal yang Perlu Direnungkan
Moms kini sudah tahu keutamaan menuntut ilmu.
Hal yang disayangkan ternyata beberapa majelis ilmu kini tak lagi memiliki daya tarik yang bisa memikat umat Islam untuk duduk di sana, bersimpuh di hadapan Allah untuk meluangkan waktu mengkaji firman-firman Allah SWT.
Banyak orang yang lebih senang menyia-nyiakan waktu bersama teman-teman, menghabiskan waktu di internet dan sosial media dibandingkan duduk di majelis ilmu.
Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi.
Mungkin saja salah satunya karena umat Islam belum memahami betul keutamaan menuntut ilmu.
Mereka belum mengetahui untungnya duduk berjam-jam di majelis ilmu mengkaji ayat-ayat Allah.
Kalau mereka tidak memahami keutamaan menuntut ilmu, mereka pun tidak akan duduk di majelis ilmu. Karena fitrah manusia memang bertindak sesuai asas keuntungan.
Faktanya, kalau kita tidak mengetahui keuntungan atau manfaat suatu hal maka Moms tidak akan melakukan hal itu.
Begitu juga dengan ibadah.
Maka dari itu, semakin Moms belajar keutamaan menuntut ilmu dan mengetahui keutamaan salat, puasa, zakat, maka kita akan semakin semangat menjalaninya.
Baca Juga: 11 Ayat Alquran tentang Hari Kiamat, Penting untuk Diyakini
Itulah beberapa keutamaan menuntut ilmu beserta adabnya yang bisa dipraktikkan, demi mendapatkan pahala yang berkah juga bermanfaat bagi sesama.
Jangan lupa untuk ajarkan pada Si Kecil adab dan keutamaan menuntut ilmu di atas ya, Moms.
- https://hamalatulquran.com/teks-perkataan-barangsiapa-yg-menginginkan-kebahagiaan-dunia-dan-akhirat-maka-hendaknya-dengan-ilmu/
- https://muslimahdaily.com/khazanah/muslim-digest/item/1126-inilah-11-adab-dan-keutamaan-menuntut-ilmu.html
- http://www.alhujjah.com/2015/04/12/keutamaan-menuntut-ilmu-dan-adab-adabnya/
- https://uin-malang.ac.id/blog/post/read/131101/konsep-belajar-menurut-pandangan-islam.html
- https://tafsirweb.com/
- https://mui.or.id/hikmah/31647/6-syarat-utama-mencari-ilmu-menurut-imam-syafii/
- https://muslim.or.id/43401-berkorban-harta-untuk-menuntut-ilmu.html
- https://muslim.or.id/18792-tanda-ikhlas-dalam-menuntut-ilmu.html
- https://bimbinganislam.com/orang-orang-yang-tidak-bisa-mencium-bau-surga/
- https://muslim.or.id/58413-faidah-hadits-tentang-keutamaan-ilmu.html
- https://muslim.or.id/58413-faidah-hadits-tentang-keutamaan-ilmu.html
- https://muslimah.or.id/10472-keutamaan-menuntut-ilmu-agama.html
- https://umroh.com/blog/hikmah-menuntut-ilmu/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.