14 Oktober 2024

9 Ciri-Ciri Kingdom Fungi serta Klasifikasi dan Manfaatnya

Bisa dijadikan sumber makanan bagi manusia, lho!
9 Ciri-Ciri Kingdom Fungi serta Klasifikasi dan Manfaatnya

Foto: Freepik.com/wirestock

Kingdom fungi (kerajaan fungi) merupakan salah satu dari lima kerajaan utama dalam klasifikasi biologi yang digunakan untuk mengelompokkan makhluk hidup.

Mengutip Biology Dictionary, fungi adalah kelompok makhluk hidup berbentuk banyak sel yang tidak bisa membuat makanan sendiri dan memiliki peran penting dalam daur ulang nutrisi di ekosistem.

Kingdom fungi terdiri dari berbagai jenis jamur yang dapat berkembang biak baik secara seksual maupun secara aseksual.

Mereka juga menjalin hubungan simbiosis dengan tanaman dan bakteri.

Yuk, simak lebih lengkap tentang kingdom fungi melalui artikel berikut.

Baca Juga: 7 Klasifikasi Makhluk Hidup, dari Kingdom hingga Species

Ciri-Ciri Kingdom Fungi

Kingdom Fungi
Foto: Kingdom Fungi (Unsplash.com/jesse bauer)

Seperti jenis kingdom lainnya, organisme dalam kingdom fungi juga memiliki karakteristik yang menjadi ciri khasnya.

Ini dia beberapa ciri dari kingdom fungi. Moms sudah tahu?

1. Eukariotik

Organisme dalam kingdom fungi memiliki sel-sel eukariotik, yang berarti mereka memiliki inti sel yang terlindungi oleh membran inti.

2. Heterotrof

Fungi adalah organisme heterotrof, yang berarti mereka tidak dapat membuat makanan mereka sendiri melalui fotosintesis.

Sebaliknya, mereka mendapatkan nutrisi dengan mencerna materi organik dari lingkungan mereka.

3. Reproduksi melalui Spora

Fungi berkembang biak dengan memproduksi dan melepaskan spora, yang dapat berkembang menjadi individu fungi baru dalam kondisi yang sesuai.

4. Tidak Memiliki Klorofil

Fungi tidak mengandung klorofil, yang penting untuk fotosintesis.

Oleh karena itu, mereka tidak dapat membuat makanan mereka sendiri melalui fotosintesis seperti tanaman.

5. Inti Sel yang Kecil

Inti sel fungi umumnya lebih kecil dibandingkan dengan inti sel pada tumbuhan atau hewan.

6. Tidak Ada Tahap Embrio

Berbeda dengan beberapa organisme lain, fungi tidak memiliki tahap embrio dalam siklus hidup mereka.

Mereka berkembang langsung dari spora.

7. Reproduksi Seksual dan Aseksual

Fungi dapat berkembang biak baik secara seksual, melibatkan penyatuan sel reproduksi khusus, maupun secara aseksual, melalui proses seperti tunas atau fragmentasi.

8. Penyimpanan Makanan dalam Bentuk Glikogen

Fungi menyimpan cadangan makanan dalam bentuk glikogen, yang mirip dengan pati pada tumbuhan.

9. Perilaku Parasit

Beberapa fungi bersifat parasit dan dapat menginfeksi organisme lain, menyebabkan penyakit pada tanaman, hewan, dan bahkan manusia.

Baca Juga: Urutan Rantai Makanan pada Ekosistem Sawah, Laut, dan Hutan

Struktur Jamur

Struktur Jamur
Foto: Struktur Jamur (Geeksforgeeks.org)

Jamur termasuk dalam kingdom fungi dan memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari organisme lain.

Berikut ini struktur jamur yang perlu Moms ketahui.

1. Tidak Memiliki Klorofil

Jamur tidak memiliki klorofil, sehingga mereka tidak bisa membuat makanan sendiri melalui fotosintesis seperti tumbuhan.

Mereka mendapatkan nutrisi dengan menyerap zat organik dari lingkungannya.

2. Sel Tunggal atau Multiseluler

Beberapa jamur terdiri dari satu sel (seperti ragi), sementara yang lain terdiri dari banyak sel (multiseluler).

3. Filamen (Hifa)

Tubuh jamur terdiri dari struktur panjang dan tipis yang disebut hifa.

Hifa-hifa ini saling terkait dan membentuk jaringan yang disebut miselium.

Jamur terdiri dari beberapa jenis hifa, yaitu:

  • Hifa Senositik: Hifa yang tidak memiliki dinding pembatas di dalamnya dan mengandung banyak inti dalam satu sel besar.
  • Hifa Bersepta: Hifa yang memiliki dinding melintang atau septa yang membagi hifa menjadi beberapa sel. Septa ini biasanya memiliki pori yang memungkinkan pertukaran sitoplasma dan organel antar sel.

4. Dinding Sel

Dinding sel jamur terbuat dari kitin dan polisakarida, berbeda dengan dinding sel tumbuhan yang terbuat dari selulosa.

Kitin memberikan kekuatan dan perlindungan pada sel jamur.

5. Protoplas

Protoplas adalah bagian dalam sel yang meliputi:

  • Membran Sel: Lapisan yang mengelilingi sitoplasma dan mengatur keluar masuknya zat ke dalam sel.
  • Sitoplasma: Cairan di dalam sel yang mengandung organel.
  • Organel Sel: Struktur khusus dalam sel yang melakukan fungsi tertentu, seperti mitokondria untuk produksi energi.

6. Inti Sel

Inti sel jamur dikelilingi oleh membran inti dan mengandung materi genetik dalam bentuk benang-benang kromatin.

Inti ini sangat padat dan berfungsi mengendalikan aktivitas sel.

7. Miselium

Kumpulan hifa yang membentuk jaringan mirip jaring disebut miselium.

Miselium ini adalah bagian utama dari tubuh jamur yang berfungsi dalam penyerapan nutrisi.

Baca Juga: 12 Flora dan Fauna Benua Asia, Kenalkan pada Si Kecil, Yuk!

Reproduksi Jamur

Jamur Ungu
Foto: Jamur Ungu (Rspb.org.uk)

Jamur dapat bereproduksi melalui dua cara yakni reproduksi generatif (seksual) dan reproduksi vegetatif (aseksual).

Berikut penjelasan lengkapnya:

Reproduksi Generatif (Seksual)

Reproduksi generatif terjadi saat kondisi lingkungan kurang menguntungkan atau untuk meningkatkan variasi genetik.

Proses ini melibatkan penggabungan materi genetik dari dua individu jamur. Tahapan reproduksi seksual adalah sebagai berikut:

1. Pembentukan Spora Seksual

Jamur membentuk spora seksual yang berasal dari hifa (+) dan hifa (-). Spora ini berbeda jenis kelaminnya.

2. Plasmogami

Sitoplasma dari hifa (+) dan hifa (-) melebur, menghasilkan sel dengan dua inti haploid yang disebut heterokarotik atau dikariotik.

3. Pembentukan Zigosporangium

Sel dikariotik ini kemudian membentuk struktur khusus yang disebut zigosporangium, yang memiliki dinding sel tebal untuk melindungi inti di dalamnya.

4. Kariogami

Ketika kondisi lingkungan membaik, inti haploid di dalam zigosporangium melebur menjadi inti diploid (kariogami).

5. Pembentukan Zigospora

Inti diploid ini kemudian mengalami pembelahan meiosis untuk membentuk spora haploid yang baru. Spora ini kemudian tumbuh menjadi hifa baru yang haploid.

Baca Juga: 6 Fungsi Batang pada Tumbuhan, Utamanya Mengangkut Nutrisi

Reproduksi Vegetatif (Aseksual)

Reproduksi vegetatif tidak melibatkan penggabungan materi genetik dan lebih cepat dibandingkan reproduksi seksual.

Proses ini dapat dilakukan dengan beberapa cara:

1. Pembentukan Tunas

Pada jamur uniseluler seperti ragi, tunas kecil tumbuh dari sel induk dan kemudian memisahkan diri menjadi individu baru.

2. Fragmentasi Hifa

Pada jamur multiseluler, potongan hifa yang terputus dapat tumbuh menjadi individu baru.

Setiap potongan hifa memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi miselium baru.

3. Pembentukan Spora Vegetatif

Selanjutnya, spora vegetatif bisa terbentuk menjadi dua jenis, yaitu:

  • Sporangiospora

Spora ini terbentuk di dalam struktur khusus yang disebut sporangium.

Sporangium ini berada di ujung tangkai yang disebut sporangiofor.

Pembelahan sel di dalam sporangium menghasilkan banyak sporangiospora haploid.

Ketika sporangium pecah, spora-spora ini tersebar dan tumbuh menjadi hifa baru jika jatuh di tempat yang sesuai.

  • Konidiospora

Spora ini terbentuk di ujung struktur yang disebut konidiofor.

Konidiospora dihasilkan melalui pembelahan mitosis dan tersebar ketika konidium pecah.

Spora ini juga tumbuh menjadi hifa baru jika menemukan lingkungan yang cocok.

Klasifikasi Kingdom Fungi

Jenis Jamur
Foto: Jenis Jamur (Unsplash.com/ed van duijn)

Kingdom fungi terdiri dari kelompok yang sangat beragam, dan klasifikasinya dibagi menjadi beberapa divisi.

Pada setiap divisi ini memiliki berbagai kelas, ordo, dan famili yang lebih spesifik.

Berikut tingkatan klasifikasi kingdom fungi yang perlu diketahui.

1. Zygomycetes

Zygomycetes memiliki tubuh jamur yang terdiri dari benang-benang tipis yang disebut hifa.

Hifa ini sering kali tidak memiliki dinding pemisah yang disebut septa, sehingga inti sel dan sitoplasma dapat bergerak bebas di seluruh jaringan jamur.

Zygomycetes biasanya ditemukan di lingkungan yang kaya bahan organik, seperti tanah yang mengandung kompos atau bahan organik yang membusuk.

Mereka juga dapat ditemukan pada materi organik yang membusuk atau di tanah yang terkontaminasi.

Salah satu contoh terkenal dari Zygomycetes adalah Rhizopus, yang dikenal sebagai jamur roti.

Rhizopus sering kali ditemukan pada roti atau makanan yang basi karena kemampuannya untuk menguraikan materi organik yang sudah mati.

2. Ascomycetes

Ascomycetes juga dikenal sebagai "jamur kantong" karena ciri-ciri utama mereka adalah pembentukan struktur berbentuk kantong yang disebut ascus.

Ascomycetes dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk di tanah, di tumbuhan, di bahan organik yang membusuk, dan di lingkungan air, seperti perairan tawar dan laut.

Beberapa spesies Ascomycetes juga hidup sebagai parasit pada tumbuhan atau hewan.

Beberapa jenis ragi yang termasuk dalam Ascomycetes digunakan dalam industri makanan untuk fermentasi dan pembuatan roti, bir, dan produk susu fermentasi.

Selain itu, beberapa spesies Ascomycetes menghasilkan senyawa yang digunakan dalam industri farmasi.

Beberapa contoh terkenal dari Ascomycetes meliputi Saccharomyces cerevisiae (ragi), Penicillium (yang digunakan dalam produksi antibiotik), dan Morchella (jenis jamur makanan yang dikenal sebagai morel).

3. Basidiomycetes

Basidiomycetes dapat ditemukan di berbagai habitat, seperti hutan, lahan pertanian, dan tanah yang kaya materi organik.

Beberapa spesies juga dapat tumbuh sebagai parasit pada tumbuhan atau hewan.

Jamur-jamur seperti Agaricus bisporus (jamur merang yang digunakan dalam masakan), Amanita muscaria (jamur topi merah dengan sifat halusinogenik), dan Ganoderma lucidum (reishi, jamur yang digunakan dalam pengobatan tradisional) adalah contoh spesies yang termasuk dalam Basidiomycetes.

Baca Juga: Manfaat Embun Pagi untuk Ekosistem dan Kesehatan Manusia

Manfaat Kingdom Fungi

Jamur
Foto: Jamur (Freepik.com/azerbaijan_stockers)

Semua klasifikasi kingdom memiliki fungsi bagi kehidupan di bumi.

Lantas, apa saja manfaat kingdom fungi? Berikut di antaranya:

1. Penguraian Materi Organik

Fungi adalah dekomposer utama dalam ekosistem, yang berarti mereka membantu mengurai dan membusukkan materi organik yang sudah mati.

Proses ini menghasilkan senyawa-senyawa sederhana dan nutrisi yang dapat digunakan oleh organisme lain dan kembali ke lingkungan.

Misalnya dalam bentuk karbon, nitrogen, fosfor, dan lainnya.

Beberapa jenis fungi juga dapat memakan patogen penyakit tanaman, seperti nematoda parasitik, yang membantu dalam pengendalian penyakit pada tanaman.

2. Sumber Makanan Bergizi

Beberapa spesies jamur yang termasuk dalam kingdom fungi adalah sumber makanan manusia.

Contohnya jamur merang, jamur tiram, jamur shiitake, dan banyak lagi.

Jamur ini digunakan dalam berbagai hidangan dan dianggap sebagai sumber protein nabati yang baik.

Beberapa kandungan dalam jamur yang baik untuk kesehatan manusia mengutip dari Healthline yaitu antioksidan, betaglukan, vitamin B, potasium, dan nutrisi lainnya.

3. Bahan Obat-obatan

Melansir laman UN Decade on Ecosystem Restoration, selain bermanfaat untuk lingkungan, jamur juga memberikan manfaat bagi kesehatan manusia.

Sekitar 6% jamur yang dapat dimakan memiliki khasiat obat, yang dapat membantu mencegah penyakit dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita.

Shiitake misalnya, memiliki sifat antivirus dan dapat menurunkan kolesterol serum.

Spesies lain diketahui memiliki sejumlah manfaat lain seperti menghambat tumor dan memiliki sifat anti-oksidatif serta efek antidiabetik.

Beberapa jenis fungi juga menghasilkan senyawa-senyawa antibiotik yang penting untuk pengobatan infeksi bakteri.

Contohnya, antibiotik penicillin pertama kali ditemukan dari jamur Penicillium dan sejak itu telah menyelamatkan banyak nyawa manusia.

Ada juga obat-obatan antijamur (antifungal) berasal dari fungi atau senyawa yang dihasilkan oleh fungi.

Obat-obatan ini dapat digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada manusia, hewan, maupun tanaman.

Fungsi Fungi dalam Siklus Karbon

Berikut ini fungsinya.

1. Penyimpanan Karbon:

  • Mikoriza: Fungi membentuk hubungan simbiosis dengan akar tanaman, membantu menyerap nutrisi dan menyimpan karbon di tanah.
  • Alokasi Karbon: Fungi dapat menyimpan sekitar 13,12 gigaton CO₂ ekuivalen per tahun, berkontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi CO₂.

2. Penguraian Karbon:

  • Dekomposisi: Fungi mengurai bahan organik mati, mengubahnya menjadi humus kaya karbon, dan mengembalikan nutrisi ke tanah.
  • Mikrobioma Tanah: Fungi berinteraksi dengan mikroba lain untuk menjaga stabilitas karbon dalam tanah.

Itu dia informasi seputar kingdom fungi yang perlu kita ketahui. Ajarkan pada Si Kecil juga untuk memperkaya ilmu pengetahuannya, Moms.

  • https://biologydictionary.net/fungi/
  • https://www.healthline.com/health/food-nutrition/are-mushrooms-good-for-you
  • https://www.decadeonrestoration.org/stories/benefits-fungi-environment-and-humans
  • https://www.geeksforgeeks.org/fungi-diagram/
  • https://byjus.com/biology/kingdom-fungi/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.