Psikolog Jelaskan Tips Kompak Mengasuh Anak dengan Kakek-Nenek
Kakek dan nenek memiliki peran yang tidak kalah istimewa dalam keluarga. Salah satu perannya adalah dengan menghabiskan waktu luang bersama cucu mereka.
Tidak sedikit, kakek dan nenek juga turut berpartisipasi dalam peran pengasuhan Si Kecil, bersama Moms dan Dads.
Namun, beberapa permasalahan dapat muncul ketika kakek dan nenek mulai mengabaikan atau meremehkan pola asuh yang dibuat oleh orang tua sang cucunya sendiri, atau ketika orang tua lupa mempertimbangkan perasaan kakek-nenek.
Lalu, seperti apa tips kompak mengasuh dengan kakek nenek? Andria Charles, M.Psi, Psikolog, seorang psikolog yang berpraktik di Nest Psikologi, menjelaskan beberapa kiat yang bisa dilakukan.
Baca Juga: 5 Kegiatan Yang Dapat Mendekatkan Anak dengan Kakek Nenek
Kompak Mengasuh Anak dengan Kakek-Nenek
Foto: medium.com
Andria menjelaskan, sebagai tips kompak mengasuh anak dengan kakek-nenek, penting untuk sadar/aware terhadap mindset Moms dan Dads terhadap kehadiran orang tua/kakek-nenek.
"Yuk cek, seperti apa mindset kita terhadap kehadiran kakek-nenek? Apakah membuat bahagia, atau sebaliknya? Seperti apa anggapan kita terhadap orang tua? Rekan? Penolong? Ada yang terkadang dianggap sebagai beban," jelas Andria di acara Orami Parenting Festival, fX Sudirman, Sabtu (7/12/2019).
Ia melanjutkan, "Dengan kita aware, maka kita sudah satu tahap lebih sadar akan apa yang kita alami, dan emosi yang terbangkit. Hal ini seringkali menjadi landasan apakah kita bisa kompak mengasuh anak dengan kakek-nenek atau tidak."
Tak hanya Si Kecil yang perlu mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya, begitu juga dengan kakek dan nenek yang membutuhkan kasih sayang dari sang cucu agar mereka merasa lebih dihargai.
Erik Erikson, dalam Teori Perkembangan Psikososial, menyebutkan bahwa manusia di atas 65 tahun berada di fase "ego identity vs despair".
Mereka telah memiliki banyak pengalaman, baik keberhasilan atau kegagalan. Sehingga, kebutuhan kakek-nenek adalah untuk dihargai. Fungsi pengalaman hidup terutama yang bersifat sosial, memberi makna tentang kehidupan.
"Sama halnya anak, kakek-nenek juga butuh kasih sayang. Karena itu, agar bisa kompak mengasuh anak, berikan mereka kebutuhan 'cinta' dari anaknya. Pada tahap usia ini, kakek-nenek sangat membutuhkan makna dan dihargai," terang Andria.
Baca Juga: Anak Selalu Dibela oleh Kakek dan Nenek, Bagaimana Menghadapi Situasi Ini?
Menyamakan Persepsi Tentang Kebutuhan Si Kecil
Foto: parents.com
Lebih lanjut, Andria mengatakan bahwa dalam tips kompak mengasuh bersama kakek dan nenek, penting untuk menyamakan persepsi dan tujuan terlebih dahulu dalam berkolaborasi mengasuh Si Kecil.
Salah satu cara untuk bisa menyamakan persepsi, adalah dengan memiliki pengetahuan yang baik tentang perhatian apa yang perlu didapatkan Si Kecil dalam rentang usia tertentu.
"Orang tua perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang hal apa yang penting diperhatikan untuk anak usia tertentu, sehingga hal ini bisa dikomunikasikan (kepada kakek-nenek)," jelas Andria.
Menurut Andria, dengan memahami apa yang dibutuhkan Si Kecil di setiap tahap perkembangannya, akan membantu meminimalisir konflik dengan kakek-nenek dalam mengasuh anak.
Pada Journal of Child and Family Studies, disebutkan bahwa keterlibatan kakek-nenek yang tinggi terhadap kehidupan keluarga dalam budaya Barat, dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi cucu, tetapi juga orang tua anak tersebut.
Meskipun, mungkin ada beberapa faktor yang kurang baik seperti konflik dan ketegangan antara kakek-nenek dan orang tua, stres, ketegangan, dan frustrasi bagi kakek-nenek yang merawat Si Kecil.
Baca Juga: Kakek Nenek Sering Belikan Cucu Hadiah, Ini Dampak Buruknya Pada Anak
Bangun Komunikasi yang Tepat
Foto: momlifetoday.com
Jika sudah lebih sadar terhadap peran kakek-nenek dan menyamakan pandangan terhadap kebutuhan Si Kecil, maka selanjutnya adalah membangun komunikasi yang tepat sebagai tips kompak mengasuh dengan kakek-nenek.
"Terapkan prinsip komunikasi yang tepat. Right people, right situation and right time. Ingat prinsip ini kalau mau melakukan komunikasi yang efektif," kata Andria.
Untuk memiliki komunikasi yang efektif dengan kakek-nenek, terutama berkaitan dengan pola asuh anak, Moms dapat menyampaikan sudut pandang dari pola asuh yang dipilih, beserta pertimbangannya.
"Kita tidak perlu menyalahkan kakek-nenek, bilang pendapatnya salah, atau mengatakan mereka kolot. Komunikasikan dengan sudut pandang kita dan apa pertimbangannya ketika mengambil sebuah keputusan dalam mengasuh anak," jelas Andria.
Jika komunikasi efektif terbentuk antara Moms dan kakek-nenek, hal ini tidak menimbulkan konflik, dan orang tua tetap kompak mengasuh anak dengan kakek-nenek.
"Sebagai sebuah motivasi, kalau orang tua kompak dengan kakek-nenek, memperlakukan mereka dengan baik, ini adalah investasi jangka panjang untuk mengajarkan kepada anak seperti apa caranya memperlakukan orang tuanya," tutup Andria.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.