Jangan Sepelekan Konjungtivitis, Peradangan di Mata Akibat Infeksi
Moms, pernahkah tiba-tiba mengalami mata merah? Atau justru sekarang Moms sedang mengalaminya? Kondisi ini bisa merupakan pertanda penyakit konjungtivitis.
Perubahan apa pun pada tubuh, termasuk mata, kerap membuat cemas. Nah, agar tahu penyebab dan cara mengatasi konjungtivitis, mari cari tahu dalam ulasan ini.
Baca Juga: 7+ Cara Mengatasi Mata Lelah, Ada Ampas Kopi!
Apa Itu Konjungtivitis?
Foto: Orami Photo Stock
Konjungtivitis adalah peradangan atau infeksi di konjungtiva alias selaput transparan.
Konjungtiva adalah lapisan bening dan tipis yang melapisi kelopak mata dan menutupi bagian putih bola mata.
Penyakit mata ini bisa dialami oleh siapa saja. Ya, bayi dan anak-anak bisa terkena konjungtivitis, hingga orang dewasa pun demikian.
Ketika pembuluh darah yang ada di konjungtiva meradang karena infeksi, mata Moms akan tampak berwarna merah.
Moms, konjungtivitis memang bisa menyebab iritasi pada mata dan sangat mudah menular pada orang lain.
Meski begitu, penglihatan Moms biasanya tidak ikut terpengaruh. Dengan kata lain, Moms bisa tetap melihat seperti biasa.
Namun, penting untuk segera mengobati penyakit mata yang satu ini agar tidak semakin memburuk, bahkan menular pada orang lain.
Dengan pengobatan yang tepat, konjungitivitis atau mata merah bisa segera sembuh.
Baca Juga: Extension Bulu Mata, Kenali Prosedur hingga Risikonya
Gejala Konjungtivitis
Foto: Orami Photo Stock
Sebenarnya, tidak semua kondisi mata merah merujuk pada konjungtivitis. Namun, mata merah merupakan salah satu gejala konjungtivitis.
Nah, Moms, berikut beberapa tanda atau gejala konjungtivitis yang perlu diperhatikan:
- Kemerahan di salah satu atau kedua mata biasanya di bagian putih atau kelopak dalam mata
- Gatal di salah satu atau kedua mata
- Terasa mengganjal di salah satu atau kedua mata
- Mata berair
- keluar cairan kuning kental atau nanah yang mengeras di atas bulu mata biasanya muncul saat bangun tidur
- keluar cairan dari mata berwarna hijau atau putih
- mata terasa terbakar
- Penglihatan kabur
- Sensitif terhadap cahaya
- Pembengkakan pada kelopak mata
- Keluar banyak lendir
Cairan lendir dan nanah yang keluar dari mata biasanya membuat bulu mata saling menempel. Ini biasanya ketika konjungtivitis disebabkan oleh infeksi bakteri.
Baca Juga: Mengenal Strabismus, Mata Juling pada Bayi
Penyebab Konjungtivitis
Foto: Orami Photo Stock
Konjungtivitis ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, maupun reaksi alergi. Moms, berikut berbagai penyebab mata merah:
- Bakteri
- Virus
- Alergi
- Percikan zat kimia pada mata
- Adanya benda asing di mata
- Pada bayi, jika saluran air mata tersumbat
Konjungtivitis Virus dan Bakteri
Kebanyakan penyebab mata merah akibat konjungtivitis adalah adenovirus.
Namun, pada beberapa kasus, penyakit mata ini juga bisa dikarenakan virus herpes simpleks, virus Varicella Zoster, dan berbagai virus lainnya.
Terkadang, konjungtivitis virus dan bakteri bisa terjadi bersamaan dengan pilek atau gejala infeksi pernapasan, misalnya sakit tenggorokan.
Jika Moms gemar pakai lensa kontak tanpa menjaga kebersihannya, mata berisiko mengalami konjungtivitis bakteri.
Kedua jenis mata merah ini sangat menular, baik dengan kontak langsung maupun tidak langsung bila seseorang terkena cairan mata orang yang terinfeksi.
Konjungtivitis Alergi
Menurut Mayo Clinic, konjungtivitis alergi bisa terjadi pada kedua mata karena pengaruh alergi, misalnya serbuk sari.
Selanjutnya, tubuh secara otomatis memproduksi antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE) sebagai respons adanya alergen (zat penyebab alergi).
Antibodi tersebut memicu sel khusus bernama sel mast di mata dan saluran udara hingga kemudian melepaskan zat inflamasi, seperti histamin.
Histamin inilah yang membuat tubuh menunjukkan sejumlah gejala alergi, termasuk mata merah. Itulah mengapa bila Moms mengalami konjungtivitis yang disebabkan oleh alergi, gejala yang muncul biasanya berupa rasa gatal yang parah dan peradangan di mata.
Konjungtivitis Akibat Iritasi
Penyebab konjungtivitis lainnya adalah iritasi karena percikan bahan kimia atau benda asing di mata.
Kadang, saat Moms membersihkan mata, bahan kimia berisiko masuk dan kemudian menyebabkan iritasi serta kemerahan pada mata.
Alhasil, Moms mengalami keluarnya lendir atau cairan dari mata yang biasanya hilang dalam beberapa hari, seperti dijelaskan dalam Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Namun, jika konjungtivitis tidak kunjung hilang, sebaiknya segera periksakan ke dokter, ya, Moms! Ini karena percikan bahan kimia bisa menyebabkan kerusakan mata yang permanen.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mudah Mengatasi Kantung Mata Hitam dengan Bahan Alami
Faktor Risiko Konjungtivitis
Berikut faktor yang meningkatkan risiko mata merah:
- paparan alergi di mata,
- paparan infeksi virus atau bakteri, dan
- pakai lensa kontak, terutama jika digunakan untuk waktu yang lama.
Pengobatan Konjungtivitis
Foto: Orami Photo Stock
Pengobatan untuk mata merah karena konjungtivitis biasanya disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut pilihan pengobatan untuk konjungtivitis, Moms.
Pengobatan Konjungtivitis karena Bakteri
Jika penyebab mata merah karena bakteri, dokter biasanya meresepkan obat antibakteri, misalnya tetes mata, salep, maupun pil.
Meski terlihat sulit dipakai, obat antibakteri dalam bentuk salep bisa diolehkan di bulu mata. Nantinya, obat akan masuk perlahan-lahan ke dalam mata.
Biasanya, infeksi akan membaik dalam kurun waktu seminggu selama Moms mematuhi anjuran minum atau pakai obat.
Pengobatan Konjungtivitis karena Virus
Berbeda dengan konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri, mata merah karena virus tidak dapat diobati dengan antibiotik.
Umumnya, obat antivirus bisa membantu meredakan gejala konjungtivitis akibat virus.
Jika Moms mematuhi anjuran yang disarankan dokter, mata merah akibat virus bisa sembuh dalam kurun waktu 7-14 hari.
Sembari minum obat, Moms bisa menggunakan kompres dingin yang ditempelkan mata mata maupun obat tetes mata untuk membantu meredakan gejala mata merah.
Pengobatan Konjungtivitis karena Iritasi
Jika ada zat yang menyebabkan iritasi masuk ke mata sehingga membuat mata merah, coba bilas mata dengan air hangat selama beberapa menit.
Hindari juga paparan zat penyebab iritasi tersebut. Nantinya, dalam waktu beberapa jam, mata yang mengalami iritasi akan segera membaik.
Namun, jika gejala konjungtivitis akibat iritasi tidak segera pulih, segera konsultasikan ke dokter, ya, Moms!
Pengobatan Konjungtivitis karena Alergi
Konjungtivitis karena alergi bisa ditangani dengan resep obat tetes mata yang dijual bebas.
Namun, pastikan Moms menggunakan obat tetes mata yang mengandung antihistamin untuk mengontrol reaksi alergi atau obat antiperadangan, misalnya steroid atau dekongestan.
Moms bisa meredakan gejala sementara dengan cara mengoleskan kompresi dingin di mata dalam kondisi tertutup. Pastikan juga Moms menghindari alergi penyebab konjungtivitis.
Komplikasi Konjungtivitis
Sebenarnya komplikasi akibat konjungtivitis jarang terjadi.
Namun terkadang, kondisi mata merah ini bisa mengakibatkan peradangan pada kornea sehingga memengaruhi penglihatan Moms.
Jadi, usahakan untuk segera melakukan pengobatan agar risiko komplikasi bisa berkurang sekaligus mempercepat penyembuhan.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mudah Mengatasi Kantung Mata Hitam dengan Bahan Alami
Pencegahan Mata Merah agar Tidak Menular
Foto: Orami Photo Stock
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, konjungtivitis bisa dengan mudah menular dari orang ke orang. Supaya tak banyak yang tertular, berikut tips yang bisa Moms terapkan.
- Pakai handuk atau tisu bersih saat mengusap wajah dan mata
- Selalu cuci tangan, seperti sebelum dan sesudah makan, setelah dari kamar mandi, maupun setelah bersin dan batuk
- Hindari menyentuh area mata. Jika tidak sengaja menyentuh mata, segera cuci tangan
- Selama mata mengalami konjungtivitis, hentikan penggunaan make up yang bisa menyebabkan infeksi kornea berbahaya
- Pastikan lensa kontak dalam keadaan bersih sebelum dipakai
Jika kondisi mata merah tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter, ya, Moms!
- https://www.webmd.com/eye-health/eye-health-conjunctivitis
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pink-eye/symptoms-causes/syc-20376355
- https://www.cdc.gov/conjunctivitis/about/symptoms.html
- https://www.cdc.gov/conjunctivitis/about/symptoms.html
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8614-pink-eye-conjunctivitis
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.