7 Manfaat Kacang Macadamia, Bisa Menjaga Kesehatan Pencernaan
Kacang macadamia adalah jenis kacang-kacangan yang mengandung banyak gizi, lho.
Apabila dikonsumsi dengan porsi yang tepat dan secara teratur, Moms bisa saja merasakan segudang manfaat kacang macadamia untuk tubuh.
Yuk, cari tahu selengkapnya tentang kacang yang satu ini, Moms!
Baca Juga: 23 Makanan Sehat untuk Jantung, Ada Buah, Sayuran, dan Kacang-kacangan!
Kandungan Gizi Kacang Macadamia
Menurut U.S Department of Agriculture, kandungan gizi kacang macadamia panggang kering tanpa garam dalam 28 gr, yaitu:
- Kalori: 204
- Lemak: 21,6 gr
- Natrium: 1,13 mg
- Karbohidrat: 3,8 gr
- Serat: 2,3 gr
- Gula: 1,2 gr
- Protein: 2,2 gr
Kacang macadamia kaya akan protein, mangan, thiamin, dan tembaga.
Kandungan lemaknya lebih tinggi dibandingkan kacang lain, dengan 75% berupa lemak tak jenuh tunggal.
Kacang ini juga mengandung asam lemak tak jenuh tunggal, gula alami rendah, dan memiliki indeks glikemik rendah, sehingga cocok untuk penderita diabetes.
Kacang macadamia dapat menjadi pilihan sehat dalam diet harian.
Baca Juga: 9 Penyebab Sperma Encer, Pola Hidup Tidak Sehat Salah Satunya!
Manfaat Kacang Macadamia
Agar Moms tak ragu mengonsumsinya, berikut manfaat kacang macadamia yang perlu diketahui.
1. Menangkal Radikal Bebas
Seperti kebanyakan jenis kacang lainnya, macadamia adalah sumber antioksidan yang sangat baik.
Antioksidan bantu menetralkan radikal bebas yang merupakan molekul tidak stabil penyebab kerusakan sel.
Selain itu, menurut jurnal Food, Science and Nutrition, kacang macadamia memiliki flavonoid tertinggi dari semua jenis kacang.
Antioksidan flavonoid dapat membantu melawan peradangan dan menurunkan kolesterol jahat di dalam tubuh.
Selain itu, kacang ini juga kaya akan tokotrienol bentuk vitamin E dengan sifat antioksidan yang juga membantu menurunkan kadar kolesterol.
Senyawa ini bahkan dapat melindungi dari kanker dan penyakit otak.
2. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 8-42 gram kacang per hari dapat menurunkan kolesterol total dan jahat hingga 10%.
Menurut Archives of Internal Medicine, diet kacang macadamia yang direkomendasikan oleh American Heart Association juga membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang berisiko menyebabkan penyakit jantung.
Kacang ini kaya akan lemak tak jenuh tunggal, yang berhubungan dengan kesehatan jantung lebih baik dan risiko lebih rendah terhadap stroke dan serangan jantung.
3. Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik adalah sekelompok faktor risiko, termasuk gula darah tinggi dan kadar kolesterol yang meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti:
- Stroke
- Penyakit jantung
- Diabetes tipe 2
Melansir dari jurnal Medicine (Abingdon), kacang macadamia dapat melindungi dari sindrom metabolik dan diabetes tipe 2.
Pasalnya, mereka yang makan kacang macadamia mengalami peningkatan kadar hemoglobin A1c secara signifikan, yaitu penanda kontrol gula darah jangka panjang.
Selain itu, diet kaya lemak tak jenuh tunggal yang terdiri dari 80% lemak dalam kacang macadamia dapat membantu mengurangi faktor risiko sindrom metabolik.
Diet ini juga sangat berguna pada penderita diabetes tipe 2.
4. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition, kacang macadamia mengandung serat makanan dan senyawa tanaman tertentu (polifenol) yang bermanfaat untuk bakteri baik di dalam usus.
Jika bakteri baik di dalam usus terpelihara, kesehatan pencernaan pun akan terjaga dengan baik.
Selain itu, seperti kebanyakan kacang-kacangan, serat larut dalam kacang macadamia dapat bertindak sebagai prebiotik.
Prebiotik bantu memberi makan bakteri baik pada usus.
Nantinya, bakteri baik ini menghasilkan asam lemak rantai pendek yang bisa mengurangi peradangan dan melindungi dari kondisi seperti:
- Sindrom iritasi usus besar (IBS)
- Penyakit Crohn
- Kolitis ulseratif
5. Bantu Menurunkan Berat Badan
Meski kaya kalori, kacang macadamia bisa membantu menurunkan berat badan, lho, Moms.
Ini karena jumlah protein dan seratnya yang juga cukup tinggi.
Keduanya dikenal sebagai zat untuk mengurangi rasa lapar dan membuat kenyang lebih lama.
Kacang macadamia juga kaya akan lemak tak jenuh tunggal, terutama asam palmitoleat lemak omega-7 yang dapat melindungi dari kenaikan berat badan tak diinginkan.
Dalam jurnal Mediators of Inflammation, ditemukan bahwa mereka yang makan kacang macadamia kehilang 0,4 kg berat badan di akhir penelitian.
Penelitian ini dilakukan selama 3 minggu pada 71 wanita muda Jepang yang dibagi 3 kelompok.
Setiap harinya, mereka diberikan roti dengan 10 gr kacang macadamia, kelapa, dan mentega.
Sementara mereka yang makan roti dengan kelapa atau mentega memiliki berat badan yang sama seperti sebelumnya.
Baca Juga: 10 Makanan Prebiotik yang Bisa Bantu Sehatkan Pencernaan
6. Mencegah Kanker
Kacang macadamia mengandung sejenis vitamin E yang disebut tokotrienol.
Senyawa ini mungkin memiliki kemampuan antikanker yang kuat.
Tak hanya itu, Moms, kacang macadamia juga mengandung senyawa tanaman yang disebut flavonoid.
Flavonoid mampu melawan kanker dengan menghancurkan radikal bebas yang merusak di dalam tubuh.
7. Melindungi Otak dari Kerusakan
Selain melawan kanker, tokotrienol juga bisa bantu melindungi otak dari kerusakan.
Ini tercantum pada penelitian dalam Journal of the Association of Basic Medical Sciences.
Studi menemukan, suplemen kaya tokotrienol bantu melindungi sel-sel otak dari efek glutamat yang mungkin berperan dalam perkembangan penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Selain itu, diketahui juga bahwa asam oleat, salah satu lemak tak jenuh tunggal utama yang ada dalam kacang ini dapat melindungi otak dari jenis stres oksidatif tertentu.
Cara Mengonsumsi Kacang Macadamia
Moms bisa menemukan kacang macadamia dengan mudah di toko online.
Bentuk mentah adalah yang paling sehat, namun bisa dipanggang untuk kenyamanan. Hindari menggoreng agar tidak menambah lemak tidak sehat.
Kacang ini juga bisa direbus untuk sup, ditambahkan ke smoothies, atau diolah menjadi susu bebas laktosa.
Jika Moms membeli kacang macadamia dalam jumlah banyak, taruhlah di wadah kedap udara.
Kemudian, simpan dalam suhu kamar selama 1-5 bulan. Moms juga bisa menyimpan di lemari es agar lebih awet. Selamat menikmati!
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22153059/
- https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/10408398.2015.1096763
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4282306/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4333972/
- https://www.healthline.com/nutrition/macadamia-nuts#TOC_TITLE_HDR_9
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/324233#summary
- https://www.verywellfit.com/macadamia-nut-nutrition-facts-calories-and-health-benefits-4114338
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.