Ingin Gaya Hidup Lebih Baik? Mulai dengan Konsumsi Makanan Organik!
Meningkatnya pengetahuan akan kebutuhan makanan sehat membuat banyak orang selektif memilih asupan sehari-hari. Salah satunya dengan memilih bahan makanan organik.
Tak dipungkiri konsumsi makanan sehat diperlukan agar stamina tubuh terjaga dengan baik.
Makanan sehat yang tumbuh secara organik terbukti memiliki lebih banyak nutrisi, vitamin, mineral, enzim, dan mikronutrien.
Melansir Health Site, makanan organik merupakan pilihan yang tepat untuk dimasukkan ke dalam menu harian.
Meskipun lebih mahal, manfaat kesehatan yang diperoleh dari makanan organik jauh lebih besar.
Namun apakah bahan makanan organik memang lebih sehat dan aman dibanding bahan makanan non organik? Mari simak penjelasannya.
Baca Juga: Menu Makanan Sehat Sehari-hari agar Tubuh Sehat dan Bugar
Apa Itu Makanan Organik?
Istilah "organik" mengacu pada proses bagaimana makanan tertentu diproduksi.
Makanan organik telah atau dibudidayakan tanpa menggunakan bahan kimia buatan, hormon, antibiotik, atau organisme hasil rekayasa genetika.
Agar bisa menyandang label organik, suatu produk pangan harus bebas dari semua bahan kimia berbahaya.
Tanaman yang ditanam secara organik cenderung menggunakan pupuk alami seperti pupuk kandang untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Hewan yang dipelihara secara organik juga tidak diberikan antibiotik atau hormon.
Dalam pertanian organik, mereka juga cenderung meningkatkan kualitas tanah dan konservasi air tanah.
Sehingga ini juga mengurangi polusi dan mungkin lebih baik bagi lingkungan.
Baca Juga: Menu Makanan Sehat untuk Anak yang Dukung Pencernaan, Otak, dan Keseimbangan Emosional
Alasan Makanan Organik Lebih Sehat
Ada beberapa keunggulan makanan organik daripada makanan konvensional, antara lain:
1. Tidak Mengandung Pestisida dan Pupuk Sintetis
Makanan organik memang dikenal menggunakan pupuk alami seperti pupuk kandang yang diproduksi sendiri, sehingga tidak mengandung zat kimia pestisida.
Zat kimia pestisida berfungsi membunuh hama tanaman untuk mencegah gagal panen.
Jenis pestisida ini dikhawatirkan mengandung lebih banyak senyawa kimia berbahaya.
Dibandingkan dengan produk makanan yang ditanam secara konvensional, sebagian produk yang ditanam secara organik tidak memiliki residu pestisida.
2. Tidak Mengandung Zat Aditif
Bahan makanan organik bebas dari bahan tambahan pangan atau zat aditif.
Zat yang termasuk dalam kelompok ini antara lain pengawet, pewarna, pemanis buatan, pengental, dan penyedap rasa.
3. Dinilai Lebih Bernutrisi
Studi yang membandingkan kandungan nutrisi makanan organik dan non-organik telah memberikan hasil yang beragam.
Namun, bukti menunjukkan bahwa makanan yang ditanam secara organik lebih bergizi. Ini yang membuat banyak orang mencari banyak contoh makanan organik yang bisa dikonsumsi.
Penelitian lain dari Critical Reviews in Plant Sciences telah menemukan bahwa, makanan organik umumnya mengandung tingkat antioksidan yang lebih tinggi dan mikronutrien tertentu, seperti vitamin C, seng dan zat besi.
Faktanya, tingkat antioksidan bisa hingga 69 persen lebih tinggi dalam makanan ini.
4. Kadar Nitrat Lebih Rendah
Tanaman yang ditanam secara organik juga terbukti memiliki kadar nitrat yang lebih rendah.
Faktanya, penelitian dari Wageningen Journal of Life Sciences telah menunjukkan bahwa kadar nitrat 30 persen lebih rendah pada tanaman organik.
Kadar nitrat yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko jenis kanker tertentu.
Kandungan ini juga dikaitkan dengan kondisi yang disebut methemoglobinemia, penyakit pada bayi yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk membawa oksigen.
5. Lebih Ramah Lingkungan
Pertanian organik fokus pada praktik-praktik ramah lingkungan dan mendukung pertanian yang selaras dengan alam.
Rotasi tanaman dan pelestarian tanah menjaga lahan pertanian sehat dan bebas bahan kimia.
Serangga, katak, burung, dan organisme tanah tidak terbunuh dalam pertanian organik sehingga tanaman dan pertanian dapat mempertahankan potensi penuh.
Baca Juga: 18 Buah yang Bagus untuk Jantung, Ada Buah Delima!
Arla Organic UHT, Susu Organik untuk Diet Organik
Makanan organik bukan hanya sayur dan buah, tetapi juga ada produk susu organik yang jauh lebih sehat.
Salah satu produk susu organik bermutu tinggi yang bisa Moms pilih adalah Arla Organic UHT.
Arla merupakan produsen susu organik nomor 1 di dunia dan sudah mengikuti Standar Organik UE
Produk Arla memiliki program jaminan kualitas yang disebut Arlagården, di atas untuk lebih memastikan kualitas.
Susu organik ini memiliki komposisi lemak, protein, mineral, dan sumber kalsium serta protein alami.
Arla Organic UHT juga memastikan susu terasa enak, segar, dan produk bisa memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen.
Susu organik ini berasal dari sapi Organik, yang hanya mengonsumsi pakan organik (tanpa pupuk buatan, pestisida) dan tanpa pengobatan antibiotik.
Pada proses pembuatannya, Arla juga memastikan kebersihan, mulai dari kebersihan kandang ternak, proses memerah, hingga susu diolah, dikemas, dan didistribusikan ke konsumen untuk menghindari risiko infeksi.
Menariknya, sapi-sapi di peternakan Arla sudah dipastikan dipelihara dan dirawat di lingkungan yang ramah hewan sehingga sapi hidup dan bahagia.
Dengan begitu, sapi perah bisa menghasilkan susu organik yang lebih bergizi.
Mengonsumsi Arla Organic UHT secara rutin, akan membantu diet organik yang sedang Moms jalani.
Tunggu apalagi, yuk Moms konsumsi Arla Organic UHT! Arla UHT Organic tersedia di FoodHall, Ranch Market, GrandLucky, Kemchicks dan berbagai supermarket lainnya.
(ADV)
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1573521411000054
- https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/07352689.2011.554417
- https://www.hsph.harvard.edu/news/features/health-benefits-organic-food-farming-report/
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/organic-food/art-20043880
- https://www.helpguide.org/articles/healthy-eating/organic-foods.htm
- https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/organic-food
- https://www.webmd.com/food-recipes/features/organic-food-better
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.