Mengulik Makanan Tambahan Balita yang Bergizi, Apa Saja?
Makanan tambahan balita perlu Moms dan Dads perhatikan.
Pasalnya, semakin berkembang tubuh dan kemampuan anak balita, semakin besar juga energi yang dibutuhkan.
Kadang, mengandalkan makanan pokok saja tidak cukup, sehingga ia butuh makanan tambahan.
Namun, makanan tambahan untuk si kecil tidak boleh sembarang pilih karena bisa jadi sasaran gizinya tidak sesuai atau sebaliknya malah berlebihan.
Hal ini menjadi perhatian pemerintah, sehingga dikembangkanlah program pemberian makanan tambahan balita (PMT).
Seperti apa sih program ini dan apa tujuannya, ya?
Yuk, kenali lebih dalam mengenai program ini untuk mendukung si kecil tumbuh dengan sehat!
Apa Itu Pemberian Makanan Tambahan Balita?
Masalah gizi bisa menyerang siapa saja. Namun, paling sering terjadi pada anak.
Ini karena anak belum mampu mencukupi kebutuhan nutrisinya sendiri. Beberapa juga kerap kali susah makan alias pilih-pilih makanan.
Mereka juga belum paham mengenai pentingnya mencukupi kebutuhan gizi sehingga bila orang tuanya tidak cermat dalam memberikan asupan nutrisi, kekurangan gizi bisa terjadi.
Pada anak-anak, masalah gizi yang sering menyerang adalah kekurangan protein, defisiensi vitamin A, anemia, dan kurangnya asupan yodium (iodine).
Di samping itu, kekurangan gizi juga bisa menyebabkan stunting.
Stunting adalah kondisi anak yang mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya, sebagai akibat dari kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama.
Untuk mencegah stunting dan masalah kekurangan gizi lainnya, program pemberian makanan tambahan balita dirancang dan diterapkan.
PMT sendiri adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan balita.
Baca juga: Balita Sangat Aktif dan Tidak Mau Diam, Ini 5 Cara Menghadapinya!
Apa Manfaat Pemberian Makanan Tambahan Balita?
Tujuan dari PMT adalah memenuhi kebutuhan gizi balita sekaligus memberi pembelajaran pada ibu dari balita sasaran.
Pada program ini, pihak Kementerian Kesehatan RI akan memberikan bantuan dalam bentuk makanan atau bahan makanan lokal.
Makanan tersebut bisa diberikan pada balita yang mengalami gizi buruk.
Bisa juga diberikan pada balita yang sehat. Namun, jenis makanan yang diberikan hanya berfungsi sebagai tambahan saja, bukan sebagai pengganti makanan pokok.
Terpenuhinya asupan nutrisi untuk balita tidak hanya mendukung tumbuh kembangnya saja, tapi juga bisa membantu anak selalu sehat.
Ia juga bisa lebih aktif dalam mengeksplor lingkungan yang bisa memberikan manfaat untuk meningkatkan kecerdasan otaknya.
Program PMT yang dilakukan pemerintah ini diberikan sekali dalam satu hari selama 90 hari berturut-turut atau 3 bulan.
Baca juga: Review Milna Biskuit Bayi oleh Moms Orami, Bagus untuk Merangsang Pertumbuhan Gigi!
Contoh Makanan Tambahan Balita
Berikut ini adalah berbagai jenis makanan yang sifatnya tambahan bagi balita.
1. Biskuit
Pada program PMT, pemerintah menyediakan biskuit khusus untuk balita.
Biskuit ini hanya diperuntukkan bagi anak usia 12 hingga 24 bulan, dengan nilai gizi di antaranya energi total 180 kkal, lemak 6 gram, dan protein 3 gram.
Jumlah per saji biskuitnya mengandung 29 gram karbohidrat total, 2 gram serat pangan, 8 gram gula dan 120 mg natrium.
Pemberian biskuit khusus ini adalah 8 hingga 12 keping per harinya.
Pembagian per kepingnya bisa seperti 3 keping biskuit di waktu pagi, 3 keping biskuit di waktu siang, dan 2 keping biskuit di waktu sore.
Pembagian makan per kepingnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Sebenarnya, tidak cuma mengandalkan bantuan dari pemerintah saja.
Moms juga bisa membeli biskuit khusus balita dengan memperhatikan kandungan nutrisi dan kedaluwarsa produk.
Baca juga: 5 Akibat MPASI Dini yang Wajib Moms Ketahui
2. Yoghurt
Tidak hanya mengandalkan makanan dari pemerintah, sebenarnya Moms juga bisa menyediakan sendiri makanan tambahan balita yang sehat. Salah satu pilihannya adalah yoghurt.
Pilihan makanan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan protein dan kalisum, serta meningkatkan jumlah bakteri baik di usus.
Teksturnya yang lembut tentu bisa dikonsumsi balita dengan mudah.
Moms pun bisa menambahkan potongan buah pada yoghurt untuk bayi ini, seperti pisang, supaya nutrisinya jadi lebih beragam.
Namun, perlu diperhatikan pilih yoghurt tanpa rasa yang kandungan gulanya lebih rendah daripada yoghurt dengan penambah rasa.
3. Potongan Buah
Buah mengandung banyak mineral dan vitamin yang dibutuhkan tubuh.
Moms bisa menjadikan buah sebagai makanan tambahan balita.
Rasanya manis, kadang berair, dan mungkin sedikit kecut umumnya disukai anak.
Ada banyak buah pilihan yang bisa diberikan untuk anak balita, seperti pepaya, melon, semangka, buah naga, pisang, pir, apel, atau alpukat.
Pilihan buah yang beragam ini bisa Moms ganti per harinya, sehingga membuat anak jadi tidak mudah bosan.
Namun, saat menyajikan buah-buahan pastikan potongan buahnya tidak terlalu besar, kondisinya tidak terlalu dingin, buahnya matang dan segar, serta bersihkan biji-bijinya jika ada.
Selain bisa dikonsumsi langsung, buah juga bisa Moms kreasikan menjadi jus buah, smoothies yang ditambahkan dengan sayur, atau es krim buah buatan sendiri (popsicle).
Baca juga: 7 Manfaat Yogurt Greek untuk Kesehatan dan Kecantikan
Perlu diingatkan kembali, jika makanan tambahan sifatnya hanya sebagai pendukung saja.
Makanan ini tidak bisa menggantikan makanan pokok, seperti bubur, nasi, yang sudah lengkap dengan sayur, serta makanan berprotein lainnya, ya.
- http://selat-buleleng.desa.id/index.php/first/artikel/56-POSYANDU-SEHAT-Pemberian-Makanan-Tambahan--PMT--Untuk-BALITA
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20170615/4721406/cara-pemberian-makanan-tambahan-pmt-ibu-hamil-balita-dan-anak-sekolah/
- https://pusdatin.kemkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-buletin.html
- https://www.healthline.com/nutrition/healthy-snacks-for-kids
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.