Malnutrisi pada Anak, dari Gejala hingga Cara Mencegahnya
Malnutrisi adalah kondisi ketika asupan nutrisi tidak sesuai dengan kebutuhan harian tubuh, baik kekurangan atau kelebihan nutrisi makro maupun mikro.
Adapun nutrisi makro terdiri dari:
- Karbohidrat
- Protein
- Lemak
Sementara, mikronutrien atau nutrisi mikro adalah vitamin dan mineral.
Secara umum, istilah malnutrisi mencakup 2 kelompok besar, yaitu gizi kurang dan gizi lebih.
Kondisi gizi kurang termasuk:
- Stunting atau tinggi badan pendek menurut umur
- Wasting atau berat badan rendah menurut umur
- Underweight atau berat badan rendah menurut tinggi badan
- Defisiensi mikronutrien
Adapun gizi lebih, yaitu overweight atau yang biasa kita kenal dengan istilah obesitas.
Lantas, bagaimana cara untuk mencegah dan mengatasi malnutrisi? Ini dia penjelasan lengkapnya, Moms.
Baca Juga: Waspada, Ini Bahaya Gizi Buruk pada Anak dan Cara Mengatasinya
Gejala Malnutrisi
Melansir UNICEF, malnutrisi bahkan bisa sampai menimbulkan keterbelakangan mental bila tak segera diantisipasi.
Meskipun sudah ditangani, terkadang malnutrisi bisa memberikan efek jangka panjang pada anak-anak.
Agar bisa segera mengetahui kondisi malnutrisi, berikut ini gejalanya sesuai dengan jenis malnutrisi.
1. Gizi Kurang
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh ketidakcukupan asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan harian anak.
Berbagai gejala malnutrisi kurang gizi meliputi:
- Penurunan berat badan drastis
- Massa otot yang menurun
- Massa jaringan yang menurun
- Kehilangan lemak (jaringan adipose)
- Perut membengkak
- Pipi dan mata cekung
- Kulit dapat menjadi lebih tipis, kering, inelastis, pucat dan dingin
- Rambut rontok
- Kelelahan parah
- Waktu pemulihan luka yang lama
- Waktu pemulihan dari infeksi lebih lama
- Waktu pemulihan dari penyakit yang lebih lama
- Mudah merasa depresi dan cemas
- Mudah marah
- Sulit berkonsentrasi
- Risiko tinggi terhadap komplikasi setelah operasi
- Risiko tinggi terhadap hipotermia, akibat suhu tubuh yang sangat rendah
- Jumlah total dari beberapa jenis sel darah putih menurun, sistem imun melemah, meningkatkan risiko infeksi
- Rentan terhadap rasa dingin
Selain memiliki gejala tersebut, malnutrisi pada anak juga menimbulkan gejala yang cukup khas.
Karena umumnya malnutrisi anak akibat kekurangan vitamin dan mineral, mereka akan menunjukkan gejala:
- Mata kering
- Nafsu makan turun
- Penyembuhan luka melambat
- Gangguan fungsi otak
- Kelenjar tiroid membengkak
2. Gizi Berlebih
Kondisi malnutrisi ini dapat disebabkan oleh asupan nutrisi harian yang terlampau banyak, sehingga malah melebihi kebutuhan harian anak.
Berbagai gejala gizi lebih meliputi:
- Peningkatan berat badan
- Tubuh gemuk
- Kesulitan bernapas, risiko tinggi terhadap kegagalan pernapasan
- Nyeri sendi maupun otot
- Kelelahan parah
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas.
Bila Moms memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikan segera dengan dokter, ya.
Baca Juga: Obesitas pada Anak: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Pengobatan
Penyebab Malnutrisi
Penyebab malnutrisi adalah kombinasi dari faktor lingkungan dan kondisi kesehatan yang dialami penderita.
Dikutip dari Journal of Clinical Medicine, ini dia penyebab umumnya:
1. Gizi Tidak Seimbang
Kekurangan gizi dan nutrisi tidak seimbang biasanya berhubungan dengan asupan makanan yang tidak memadai.
Ini bisa dikarenakan kesulitan ekonomi atau mengidap penyakit tertentu yang membuat seseorang sulit makan, termasuk sukar menelan.
Ini juga termasuk penyakit pencernaan tertentu, seperti:
- Penyakit Crohn
- Kolitis ulseratif
- Penyakit Celiac
Tidak hanya itu, gangguan kesehatan mental juga bisa memengaruhinya, seperti:
- Depresi
- Demensia
- Skizofrenia
- Anoreksia nervosa
- Bulimia
Selain itu, kecanduan alkohol juga berisiko menimbulkan peradangan pada lambung dan kerusakan pankreas.
Alhasil, sistem pencernaan sulit mengolah makanan, menyerap vitamin, dan memproduksi hormon yang mengatur metabolisme tubuh.
Malnutrisi pada bayi juga bisa karena Si Kecil tidak mendapat ASI eksklusif selama masih bayi. Hal ini akan meningkatkan risiko malnutrisi pada bayi dan anak, lho!
2. Obesitas atau Kegemukan
Obesitas umumnya disebabkan oleh kombinasi faktor keturunan, metabolik, dan perubahan hormon dalam tubuh.
Namun faktor lingkungan, pola hidup, dan stres juga bisa ikut andil sebagai pemicunya.
Baca Juga: Gizi Ibu Hamil Buruk, Ketahui Risikonya untuk Ibu dan Janin!
Cara Mengatasi dan Mencegah Malnutrisi
Moms, malnutrisi bisa diidentifikasi dengan memerhatikan perkembangan serta berat badan anak.
Agar lebih akurat, bisa juga segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
Dokter nantinya akan mengukur indeks massa tubuh yang ditetapkan oleh Asia-Pacific Task Force, berikut ini penjelasannya.
- Indeks massa tubuh <18,5: terlalu kurus, di bawah berat idealnya (underweight)
- Indeks masa tubuh 23: berat badan normal
- Indeks massa tubuh >23: kelebihan berat badan (overweight)
- Indeks masa tubuh 23,0-24,9: berisiko obesitas
- Indeks masa tubuh 25,0-29,9: obesitas tingkat I
- Indeks massa tubuh >30: obesitas tingkat II
Selain itu, adanya perubahan pada nafsu makan anak juga umumnya akan ditanyakan oleh dokter.
Sebaiknya sampaikan juga mengenai semua masalah medis yang pernah atau sedang dialami anak.
Cara mengatasi malnutrisi biasanya disesuaikan kembali dengan tingkat keparahan dan kondisi khusus yang dialami masing-masing anak.
Umumnya, dokter akan memberikan sumplemen gizi tambahan serta program makan dengan diet yang diatur secara khusus.
Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda dan Efek Kurang Gizi pada Anak
Untuk mencegah malnutrisi, Moms bisa rutin memeriksaan kondisi kesehatan anak.
Bersamaan dengan pemeriksaan, pastikan pula asupan kalori dan nutrisi hariannya secara tepat.
Tetap konsumsi nutrisi mikro dan makro, namun dengan porsi yang disesuaikan untuk kondisi anak ya, Moms.
Berikan selalu anak makanan dengan gizi seimbang yang terdiri dari empat kelompok makanan utama, yaitu:
- Buah-buahan dan sayuran, setidaknya berikan anak 5 porsi per hari
- Makanan sumber karbohidrat, yaitu nasi, kentang, roti, pasta, dan sereal
- Makanan sumber protein, yaitu daging, telur, ayam, ikan, kacang-kacangan dan produknya
- Susu dan produk susu, seperti keju dan yogurt
Baca Juga: Penyebab Perut Buncit pada Anak, Bukan Selalu Karena Overweight!
Itu dia Moms informasi seputar malnutrisi. Semoga bermanfaat, ya!
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malnutrition
- https://www.nhs.uk/conditions/malnutrition/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/179316
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4951875/
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/malnutrition
- https://data.unicef.org/topic/nutrition/malnutrition/
- https://www.healthline.com/nutrition/malnutrition
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.