Mengapa Dramatic Play Penting untuk Balita?
Dramatic play merupakan permainan khayalan yang dilakukan Si Kecil sehari-hari. Dari main boneka hingga bermain pahlawan super, dramatic play melibatkan berbagai jenis permainan dan aktivitas pada usia yang berbeda.
Bergantung pada usia atau minatnya, anak Moms mungkin menggunakan alat peraga yang rumit dan bermain peran kompleks dengan teman-temannya dalam sebuah cerita. Dia mungkin mengkhayalkan saja skenario sederhana yang tidak memerlukan boneka, mainan, kostum, atau orang lain sama sekali.
Sangat menggembirakan melihat anak-anak bermain permainan ini. Selain itu, sebenarnya dramatic play penting untuk perkembangan anak, mendukung keterampilan intelektual, dan verbal.
Imajinasi dan Perkembangan Intelektual
Foto: heavy.com
Selama bermain dramatic play, anak-anak kecil mendapatkan kesempatan untuk menghidupkan kembali adegan-adegan dari kehidupan mereka sendiri, baik hal-hal yang telah mereka saksikan atau ikuti. Jadi, orang tua mungkin melihat Si Kecil menyuapi bonekanya makanan, seperti yang Moms lakukan pada dirinya.
Ini adalah tanda bahwa Si Kecil mulai bisa membuat gambaran di kepalanya. Ini adalah langkah pertama menuju permainan yang lebih kompleks. Meski begitu, ada hal-hal yang harus diperhatikan saat si kecil melakukan permainan dramatic play.
Baca Juga: 8 Permainan Yang Moms Bisa Lakukan Bersama Bayi 7-9 Bulan
Mulai Permainan Lebih Kompleks di Usia 3 Tahun
Foto: nicepic.com
Sebelum usia tiga tahun, dia hanya akan meniru dan menggunakan mainannya untuk bermain sesuai fungsinya. Namun di usianya yang sudah tiga tahun, dia akan memilih bermain dengan temannya, berinteraksi dengan teman sebaya yang memiliki minat sama.
Ini memungkinkan mereka mempraktikkan interaksi yang lebih dewasa. Itu salah satu cara mereka mencoba memahami dunia di sekitar mereka. Pada fase ini permainan guru-guruan sangat favorit yang ternyata sangat memungkinkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berpikiran logis.
Buat Kepercayaan dan Mengasah Kemampuan Verbal
Foto: nicepik.com
Permainan imajinatif membantu anak-anak kecil mengasah keterampilan verbal mereka karena memungkinkan mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan itu. Sangat berbeda saat dia bermain gawai yang tidak akan membuatnya makin pintar dalam berbicara karena terlalu fokus. Atau juga sepak bola, yang hanya akan melatih fisiknya.
Baca Juga: 7 Bentuk Komunikasi Nonverbal yang Bikin Moms Lebih Dekat dengan Anak
Mendorong Si Kecil Bermain Dramatic Play
Foto: imdb.com
Insting permainan dramatic play muncul secara alami kepada anak-anak, tetapi di zaman stimulasi yang konstan dari TV, permainan elektronik, dan kegiatan yang terorganisir, anak-anak kecil mungkin sebenarnya memiliki kesempatan terbatas untuk membebaskan imajinasi mereka. Untuk membantu anak Moms bermain permainan imajinatif, cobalah kiat cepat ini:
- Berikan waktu dan ruang kepada anak untuk bermain secara mandiri dan memulai permainan dramatisnya sendiri. Itu bisa berarti mematikan TV, mengeluarkan mainan elektronik dari area bermain, dan membiarkan si kecil mengeksplor mainannya tanpa bimbingan atau intervensi.
- Bersedialah untuk berpartisipasi setidaknya sesekali dalam beberapa permainan khayalannya, tetapi hanya bergabung jika diminta.
- Cobalah mengatur waktu agar anak berinteraksi dengan anak-anak lain. Miliki beberapa mainan, walaupun anak-anak sebenarnya tidak perlu banyak mainan untuk menciptakan dunia imajiner dan alur cerita yang rumit.
Baca Juga: 4 Jenis Permainan untuk Mengasah Kemampuan Motorik Balita
Nah Moms, apakah si kecil sudah melalui tahap dramatic play?
(TPW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.