Waspada Fase Terrible Two saat Si Kecil Memasuki Usia 2 Tahun!
Pernahkah Moms mendengar kata Terrible Two? Ini biasanya disebutkan saat anak beumur dua tahun menunjukkan hal-hal yang tidak biasa dan mulai membuat Moms kewalahan.
Sebenarnya itu adalah fase perkembangan normal yang dialami oleh anak kecil. Ini sering ditandai dengan tantrum, perilaku menantang, dan banyak menunjukkan rasa frustrasi.
Baca Juga: Pentingnya Hormon Somatotropin untuk Pertumbuhan Anak, Catat Moms!
Apa Itu Fase Terrible Two?
Foto: Orami Photo Stock
Sebenarnya, terrible two tidak selalu terjadi tepat ketika anak berusia 2 tahun. Ini biasanya dimulai dari usia 18 hingga 30 bulan, dan dapat bertahan hingga tahun ketiga kehidupan, menurut Childrens Md.
Batita adalah tahapan anak yang berlangsung dari sekitar usia 1 sampai 3 tahun. Ini akan penuh dengan pertumbuhan intelektual dan fisik anak, seperti:
- Berjalan
- Bicara
- Memiliki pendapat
- Belajar tentang emosi
- Mengerti cara berbagi dan juga mengantre
Selama tahap ini, anak secara alami ingin menjelajahi lingkungan, serta memiliki dan melakukan apa yang mereka inginkan dengan cara mereka sendiri. Itu semua adalah perilaku yang normal.
Tetapi karena keterampilan verbal, fisik, dan emosional mereka tidak berkembang dengan baik, anak dapat menjadi frustrasi ketika gagal berkomunikasi atau melakukan tugasnya dengan baik.
Berikut ini adalah beberapa contoh situasi yang dapat menyebabkan frustrasi bagi anak berusia 2 tahun:
- Si Kecil kemungkinan tidak akan memiliki keterampilan bahasa untuk menunjukkan dengan jelas apa yang diinginkan.
- Anak mungkin tidak memiliki kesabaran untuk menunggu giliran.
- Anak mungkin belum memiliki koordinasi tangan-mata yang baik, dan tidak dapat menuangkan susu sendiri atau menangkap bola, meskipun sangat menginginkannya.
Terrible two tidak dapat diprediksi kapan berakhirnya. Tetapi pada saat anak berusia 4 tahun, mereka biasanya memiliki perkembangan bahasa dan motorik yang cukup untuk mengekspresikan diri, memahami instruksi, dan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh guru dan pengasuh.
Penelitian Journal of the American Academy of Nurse Practitioners menemukan 20 persen anak usia 2 tahun mengamuk satu kali sehari, namun hanya 10 persen anak usia 4 tahun yang melakukannya.
Baca Juga: Yuk, Kenali Tahapan Perkembangan Sosial Emosional Anak Sesuai Usianya
Tanda Anak Masuk Fase Terrible Two
Foto: Orami Photo Stock
Mom akan mengetahui bahwa anak telah memasuki fase terrible two saat melihat perilakunya. Karena tingkat frustrasi tinggi pada rata-rata anak kecil, Moms akan melihatnya saat:
1. Sering Mengamuk
Amukan dapat berkisar dari rengekan ringan hingga histeris. Selain menangis saat tantrum, anak mungkin mengalami gangguan fisik, seperti:
- Memukul
- Menendang
- Melempar barang
Menurut hasil penelitian Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics, diperkirakan 75 persen amukan pada anak-anak berusia 18 hingga 60 bulan berlangsung lima menit atau kurang.
Kids Health menyatakan bahwa ini adalah hal yang umum terjadi pada anak laki-laki dan perempuan.
2. Keras Kepala
Setiap hari, anak akan mendapatkan keterampilan dan kemampuan baru. Wajar jika anak ingin mengujinya. Ini dapat menyebabkan anak keberatan dengan beberapa hal.
Misalnya tidak ingin lagi tangannya dipegang saat menyeberang jalan, atau tidak ingin dibantu saat mengenakan pakaian atau memanjat perosotan di taman bermain.
Ketika anak memiliki lebih banyak kemandirian, mereka mungkin mulai bersikeras untuk melakukan lebih banyak hal sendiri. Anak mungkin juga tiba-tiba memutuskan bahwa mereka ingin Moms membantu melakukan hal-hal yang sebenarnya telah dikuasai.
3. Perubahan Suasana Hati
Anak mungkin terlihat bahagia, tapi di menit berikutnya dia bisa saja menjerit, menangis, dan dan terlihat sangat tidak nyaman.
Itu efek samping dari frustrasi yang datang dari keinginan untuk melakukan sesuatu sendiri, tapi belum memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memahami atau menjelaskan sesuatu.
Studi Journal of Pediatric mengamati temper tantrum pada anak usia prasekolah (3 hingga 6 tahun), dan mencatat kapan tantrum mungkin menunjukkan gangguan suasana hati atau perilaku. Tanda-tanda itu meliputi:
- Tantrum yang secara konsisten yang termasuk dengan memukul, menendang, menggigit, atau bentuk kekerasan fisik lainnya terhadap orang tua atau pengasuh
- Tantrum saat anak mencoba melukai diri sendiri
- Sering tantrum, didefinisikan sebagai tantrum yang terjadi 10 sampai 20 kali sehari
- Tantrum yang berlangsung lebih dari 25 menit
- Ketidakmampuan anak untuk menenangkan diri
Beberapa faktor ini menurut Journal of The Canadian Academy of Child and Adolescent Psychiatry mungkin mempengaruhi anak untuk berperilaku lebih agresif:
- Terpapar alkohol di dalam rahim
- Terkena kekerasan di usia muda
- Secara alami memiliki temperamen yang sulit
Baca Juga: 5 Tahap Perkembangan Psikoseksual pada Anak yang Menentukan Tumbuh Kembangnya, Catat!
Cara Mengatasi Terrible Two
Foto: Orami Photo Stock
Untuk membantu anak melalui fase Terrible Two, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan hal berikut:
- Pertahankan jadwal makan dan tidur yang teratur. Perilaku yang kurang diinginkan lebih mungkin terjadi ketika anak lelah atau lapar.
- Pujilah perilaku yang disetujui dan abaikan perilaku yang ingin dihindari.
- Jangan memukul dan cobalah untuk tidak berteriak. Moms harus mencontohkan perilaku non-kekerasan untuk anak.
- Arahkan atau alihkan perhatian jika bisa. Tunjukkan sesuatu yang lucu atau menarik ketika anak mulai merengek atau berperilaku tidak baik.
- Buat aturan tetap sederhana dan berikan penjelasan singkat. Misalnya, beri tahu anak bahwa mereka harus memegang tangan ketika menyeberang jalan karena Moms tidak ingin mobil melukainya.
- Biarkan anak memiliki kendali dengan menawarkan pilihan. Misalnya, “Apakah kamu ingin mengenakan sweter biru atau jaket kuning hari ini?”
- Jaga lingkungan rumah tetap aman.
- Jangan menyerah. Tetapkan aturan dan konsistenlah. Jika itu berarti anak benar-benar mengamuk di toko karena tidak diberi permen, segera pindah dan tunggu sampai keadaan tenang.
- Tetap tenang. Hitung sampai 10 atau tarik napas dalam-dalam, atau lakukan apa pun yang membantu Moms tetap tenang.
Meski tidak mudah, anak dapat melewati fase terrible two dengan baik saat bekerja sama dengan Moms yang memiliki kesabaran saat membersamainya.
- https://www.thebump.com/a/terrible-twos
- https://www.healthline.com/health/parenting/terrible-twos
- https://childrensmd.org/browse-by-age-group/toddler-pre-school/10-tips-to-survive-the-terrible-twos/
- https://journals.lww.com/jrnldbp/Citation/2003/12000/A_Three_Center,_Randomized,_Controlled_Trial_of.1.aspx
- https://kidshealth.org/en/parents/tantrums.html
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2211733/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2538723/
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/j.1745-7599.2012.00755.x
- https://www.healthychildren.org/English/family-life/family-dynamics/communication-discipline/Pages/Disciplining-Your-Child.aspx
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.