3 Manfaat Daging Babi dan Risikonya Jika Dikonsumsi Berlebihan
Rasanya gurih dan banyak diolah menjadi beberapa masakan, Moms mungkin penasaran dengan manfaat daging babi.
Daging babi populer di seluruh dunia, terutama di Asia. Namun, beberapa agama tertentu tidak memperbolehkan untuk makan daging babi.
Jika Moms dan keluarga tidak memiliki larangan untuk makan daging satu ini, daging babi bisa menjadi kuliner yang lezat dan juga bernutrisi, lho!
Hanya saja, di samping beberapa manfaat daging babi yang akan diulas dalam artikel ini, tetap ada risiko yang mungkin terjadi.
Risiko kesehatan ini dapat terjadi jika mengonsumsi daging babi secara berlebihan atau cara pengolahannya yang tidak tepat.
Nah, untuk lebih jelasnya, simak ulasan tentang manfaat daging babi berikut ini, ya.
Baca Juga: Kapan Waktu Tepat Bayi Boleh Makan Pedas dan Daging?
Manfaat Daging Babi untuk Kesehatan
Manfaat daging babi bisa didapatkan karena makanan ini menjadi sumber protein tanpa lemak yang baik.
Daging babi juga disebut-sebut memiliki nutrisi yang sama seperti daging sapi, tetapi dengan lebih sedikit lemak dan kalori.
Semua juga bergantung pada pengolahan yang tepat.
Dilansir dari laman National Pork Aboard, saat ini, daging babi memiliki sekitar 16% lebih sedikit lemak dan 27% lebih sedikit lemak jenuh dibandingkan dengan 30 tahun yang lalu.
Maka dari itu, ada banyak manfaat daging babi untuk kesehatan, yaitu:
1. Melindungi Massa Otot
Foto: freepik.com
Dikutip dari Nutrition Research, manfaat daging babi yang bisa didapatkan, yaitu melindungi massa otot.
Hal ini karena daging babi memiliki kandungan protein yang tinggi dan akan melindungi massa otot.
Daging babi mengandung protein berkualitas tinggi, yaitu asam amino lengkap dan menjadi kandungan yang sempurna untuk menciptakan massa otot yang baru.
Daging babi mengandung asam amino beta-alanin, yang membantu tubuh membentuk senyawa yang disebut carnosine.
Dikutip dari laman WebMD, carnosine penting untuk menjaga fungsi otot. Kadar carnosine yang tinggi juga dikaitkan dengan tingkat kelelahan yang lebih rendah dan fungsi otot yang lebih tinggi.
Perlu dipahami, seiring bertambahnya usia, kita kehilangan massa otot, yang dapat menyebabkan kondisi seperti sarkopenia atau degenerasi otot yang ekstrem.
Nah, makan daging babi membantu mencegah terjadinya sarkopenia dan mencegah terjadinya cedera pada otot.
Nutrisi yang terdapat dalam babi panggang seberat 85 gram, yaitu 122 kalori, 3 gram lemak, 48 mg natrium, dan 22 gram protein.
Baca Juga: 6 Jenis Suplemen Otot dan Rekomendasinya
2. Penting untuk Pembentukan Sel Darah Merah
Foto: freepik.com
Manfaat daging babi berikutnya yaitu penting untuk pembentukan sel darah merah.
Daging babi kaya tiamin, vitamin B yang dibutuhkan untuk berbagai fungsi tubuh, daripada daging merah lainnya seperti daging sapi dan domba.
Daging babi juga mengandung vitamin B6 dan B12, yang penting untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga fungsi otak dengan baik.
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan anemia dan kerusakan neuron.
Daging babi juga mengandung niacin, atau vitamin B3, yang memiliki fungsi penting dalam tubuh, baik untuk pertumbuhan dan metabolisme.
3. Sumber Zat Besi dan Zinc yang Baik
Foto: freepik.com
Manfaat daging babi berikutnya, yaitu menjadi sumber zat besi yang baik untuk tubuh.
Sebenarnya, daging babi mengandung lebih sedikit zat besi daripada daging domba atau sapi.
Perlu dipahami, zat besi yang dikonsumsi manusia terdiri dari dua jenis, yaitu zat besi heme dan non-heme.
Zat besi heme hanya ada di produk hewani, seperti daging dan makanan laut. Sementara zat besi non-heme berasal dari sumber non-hewani.
Maka dari itu, daging babi mengandung zat besi heme.
Namun, penyerapan zat besi heme sangat baik untuk menjaga saluran pencernaan dalam tubuh.
Zat besi heme yang ditemukan dalam daging merah juga sangat mudah diserap oleh sistem pencernaan manusia.
Selain itu, daging babi mengandung zinc yang menjadi mineral penting untuk tubuh. Zinc sangat penting untuk otak yang sehat dan sistem kekebalan tubuh.
Itulah manfaat daging babi yang bisa didapatkan untuk kesehatan.
Namun, di samping beberapa manfaat yang bisa didapatkan, tetap ada risiko yang mungkin terjadi karena makan daging babi.
Baca Juga: Bayi Cukup Zat Besi atau Belum ya? Yuk Pastikan dengan Cara Ini!
Risiko Mengonsumsi Daging Babi
Foto: pinterest.com
Di samping manfaat daging babi yang bisa didapatkan, beberapa risiko mungkin terjadi saat mengonsumsi daging babi, di antaranya:
1. Tinggi Kandungan Garam dan Lemak Jenuh
Daging babi memang memiliki kandungan protein yang tinggi, tetapi juga mengandung sodium dan lemak jenuh, sehingga sebaiknya dibatasi dalam pengonsumsiannya.
Makanan yang tinggi kandungan sodium dan lemak jenuh dapat membahayakan kesehatan jantung serta dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Namun, bukan berarti Moms tidak dapat mengonsumsi daging babi. Alternatifnya, lakukan pengolahan daging babi yang tepat.
Hindari menggoreng daging babi, dan pilih cara lainnya, seperti memanggangnya. Sebaiknya, hindari produk daging babi yang banyak mengandung lemak seperti bacon.
Baca Juga: Jangan Asin-Asin, Ini Cara Mengurangi Konsumsi Garam pada Anak, Moms
2. Dapat Menyebabkan Reaksi Alergi
Pada beberapa orang, daging babi bisa menyebabkan reaksi alergi. Alergi daging cenderung terjadi pada masa remaja atau dewasa.
Jika Moms atau anggota keluarga alergi daging babi, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter untuk penanganan yang diperlukan.
3. Dapat Mengandung Parasit
Makan daging babi setengah matang atau mentah dapat menyebabkan infeksi parasit, seperti Taenia solium atau cacing pita babi.
Untuk menghindari infeksi parasit, pastikan daging babi yang dikonsumsi harus dalam keadaan matang, ya, Moms.
Itulah penjelasan tentang manfaat daging babi dan risiko yang mungkin dapat terjadi.
Daging babi bisa menjadi hidangan yang lezat dan sehat, asalkan tepat dalam pengolahannya, ya!
- https://www.webmd.com/diet/pork-good-for-you#1
- https://ods.od.nih.gov/factsheets/Thiamin-HealthProfessional/
- https://www.verywellfit.com/pork-nutrition-facts-calories-and-health-benefits-4111298
- https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0271531717300246?via%3Dihub
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.