06 Agustus 2019

Kenali 4 Masalah Kulit Saat Hamil yang Bersifat Fisiologis

Saat hamil, seorang ibu akan mengalami beberapa masalah kulit yang bersifat fisiologis

Masa kehamilan adalah proses perubahan yang terjadi pada seorang wanita. Secara fisik maupun psikis, Moms akan menjalani proses kehamilan yang menakjubkan dan mengharukan dalam waktu yang bersamaan.

Selama kurang lebih 9 bulan, banyak hal yang terjadi pada ibu hamil, termasuk salah satunya perubahan di bagian kulit.

Perubahan kulit pada ibu hamil dibagi menjadi dua jenis, yaitu perubahan kulit fisiologis dan patologis. Perubahan kulit fisiologis adalah yang paling terlihat jelas selama masa kehamilan.

Tentunya setiap ibu akan mengalami hal yang berbeda, namun penting untuk mengetahui masalah-masalah kulit saat hamil ini. Berikut ulasannya.

Baca Juga: Ini 3 Masalah Kulit saat Hamil yang Bersifat Patologis

1. Perubahan Pigmentasi

Kenali 4 Masalah Kulit saat Hamil yang Bersifat Fisiologis - 2.jpg
Foto: Kenali 4 Masalah Kulit saat Hamil yang Bersifat Fisiologis - 2.jpg

Menurut dr. Gloria Novelita, dokter spesialis kulit dan kelamin yang praktik di RS Mitra Keluarga Bintaro ini, perubahan pigmentasi adalah masalah kulit saat hamil yang pasti terjadi.

“Hiperpigmentasi terjadi pada 90% wanita hamil dan derajat hiperpigmentasi bervariasi untuk tiap individu. Umumnya kondisi ini terjadi pada area puting susu, areola, dan vulva tampak lebih gelap. Perubahan ini disebabkan peningkatan kadar melanin stimulating hormone (MSH), estrogen, dan progesteron,” ungkap dr. Gloria saat bincang-bincang pada Kulwap Orami Community, Kamis (18/4) lalu.

Ada dua masalah kulit yang terjadi karena perubahan pigmentasi kehamilan, yaitu linea nigra dan melasma. Linea nigra adalah garis hiperpigmentasi yang memanjang di bagian tengah perut. Namun setelah masa kehamilan, linea nigra umumnya akan sedikit memudar.

Kedua adalah melasma, yang kelihatannya seperti bercak kecokelatan yang simetris pada dahi, pelipis, pipi, bagian atas bibir, atau dagu.

Umumnya melasma muncul pada trimester kedua. Kondisi ini dapat membaik perlahan sampai 1 tahun sejak kelahiran. Namun, kondisi ini juga dapat menetap sehingga butuh penanganan khusus.

Baca Juga: Pilihan Makanan Saat Hamil Dapat Pengaruhi Warna Kulit Bayi Saat Lahir, Mitos atau Fakta?

2. Perubahan Vaskular

masalah kulit saat hamil
Foto: masalah kulit saat hamil

Saat kehamilan juga dapat terjadi perubahan vaskular, yang dipengaruhi kadar hormon ibu, misalnya hormon human chorionic gonadotropin (hCG), adrenocorticotropic hormone (ACTH)-like, thyrotropin-releasing hormone (TRH), dan estrogen.

Hormon-hormon tersebut yang menyebabkan peningkatan output jantung, proliferasi pembuluh darah/vaskular, pembengkakan cairan tubuh, dan instabilitas vasomotor.

“Kondisi ini dapat mengakibatkan varises. Penggunaan korset dan posisi tidur dengan kaki terangkat dapat membantu agar varises tidak semakin buruk. Jika setelah melahirkan varises tidak membaik, maka dapat dilakukan injeksi sclerotherapy,” ujar dr. Gloria yang saat ini juga aktif praktik di Skin & Co Skincare Laser Clinic ini.

3. Perubahan Struktur Penunjang Kulit

Kenali 4 Masalah Kulit saat Hamil yang Bersifat Fisiologis - 4.jpg
Foto: Kenali 4 Masalah Kulit saat Hamil yang Bersifat Fisiologis - 4.jpg

Masalah kulit saat ibu hamil lainnya adalah munculnya stretch mark. Kondisi stretch mark umumnya timbul di area perut, paha, bokong, lengan atas, dan payudara. Stretch mark bisa berupa garis ungu-kemerahan, berkerut, dan terlihat lebih rendah dari kulit normal.

Stretch mark umumnya akan terlihat jelas di trimester ketiga kehamilan, seiring dengan pertambahan berat badan dan ukuran organ. Untuk merawat kulit agar terhindar dari kondisi ini, sebaiknya gunakan pelembap seperti oil dan body butter sejak awal kehamilan dan jaga agar kenaikan berat badan terjadi secara bertahap,” lanjut dr. Gloria.

Baca Juga: Muncul Lingkaran Putih pada Kulit saat Hamil, Apa Sebabnya?

4. Meningkatnya Kelenjar Minyak Sebasea

masalah kulit saat hamil
Foto: masalah kulit saat hamil

Ketika masa kehamilan, maka aktivitas kelenjar sebasea meningkat, sehingga dapat membuat Moms berjerawat di bagian wajah atau badan. Pengobatan jerawat saat hamil harus lebih berhati-hati dan terbatas.

Obat topikal yang aman digunakan ibu hamil untuk mengatasi jerawat, seperti benzoil peroksida, sulfur, antimikroba klindamisin, dan bahan untuk eksfoliasi kulit misalnya asam glikolat.

Itulah masalah kulit saat hamil yang kemungkinan besar akan terjadi. Selalu konsultasikan kepada dokter jika dirasa masalah kulit sudah mengganggu, ya!

(DG)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.