23 Masalah Rumah Tangga yang Patut Diwaspadai dan Cara Mengatasinya
Masalah rumah tangga tak selamanya membawa petaka. Malah, hubungan yang sehat adalah hubungan yang diwarnai dengan argumen, pertengkaran, dan konflik. Bukan masalah pernikahan yang menjadi fokusnya, lho.
Namun, bagaimana cara Moms dan Dads menyelesaikan masalah dan menjadi lebih mengenal satu sama lain lebih baik lagi.
Beragam Masalah Rumah Tangga
Masalah pernikahan bisa timbul dari beberapa hal yang dianggap sepele. Berikut sejumlah daftar masalah yang terjadi di rumah tangga, antara lain:
1. Menghindari Konflik
Foto: Orami Photo Stocks
Beberapa orang akan memilih menghindar dari masalah rumah tangga.
Hal ini dengan tidak membicarakan hal-hal yang kontradiktif dengan pasangan. Walaupun sebenarnya dalam hati tidak setuju.
Namun, hal kecil yang diabaikan dapat menjadi masalah yang lebih besar di kemudian hari.
Sehingga, ini patut diwaspadai karena termasuk dalam masalah pernikahan.
2. Komunikasi yang Buruk
Foto: Orami Photo Stocks
Hal ini harusnya sudah Moms pahami sejak pacaran. Komunikasikan apapun yang ada dalam pikiran Moms dengan pasangan.
Sering memendam masalah bukan menjadi solusi yang tepat. Justru akan membawa kesusahan untuk selanjutnya.
Komunikasi yang buruk ini sering jadi masalah rumah tangga yang terjadi.
3. Enggan Terbuka dengan Pasangan
Foto: Orami Photo Stocks
Jadilah orang yang terbuka untuk pasangan, Moms. Sehingga, pasangan tidak ragu untuk mengatakan segala sesuatu kepada Moms.
Sering kali suami yang sulit terbuka dengan pasangannya akan menimbulkan konflik.
Sifat terbuka dan mau jujur akan segala hal akan menjadi pemicu komunikasi yang baik antara pasangan.
Baca Juga: 8 Ide Dekorasi Pernikahan Simpel tapi Elegan
4. Masalah Sepele
Tahukah Moms? Melansir fatherly.com, hal-hal kecil bisa merambat jadi masalah besar dalam rumah tangga.
Moms dan Dads jangan ragu untuk membahas hal yang terlihat sepele dan tidak penting.
Hal ini seperti mengingatkan pasangan untuk gosok gigi sebelum tidur dan membersihkan kaki sebelum naik ke atas kasur.
Terlihat hal kecil tapi jika tak diingatkan akan menjadi masalah pernikahan, bukan?
5. Malas Berhubungan Intim
Foto: Orami Photo Stocks
Salah satu pemicu pasangan malas berhubungan intim ini karena perbedaan ketertarikan.
Untuk itu, cobalah saling mengutarakan keinginan seksualitas terhadap pasangan.
Rachel Becker-Warner, seorang ahli terapi hubungan dan seks, mengatakan bahwa untuk mendapatkan hubungan suami istri yang berkualitas, komunikasi antara pasangan harus terus dijaga.
6. Berani 'Main Tangan'
Foto: Orami Photo Stock
Konflik merupakan hal yang wajar terjadi dalam rumah tangga. Oleh karena itu, tetap jaga sikap dan selesaikan dengan kepala dingin.
Selain itu, penting juga bagi pasangan untuk memerhatikan bahasa atau gerak tubuh saat berkomunikasi.
Hindari menggunakan bahasa tubuh negatif atau melukai pasangan. Sehingga, pesan yang disampaikan tak memperkeruh konflik.
7. Posesif
Masalah rumah tangga bisa berawal dari sikap posesif di antara suami ataupun istri.
Jika Moms merasa ada yang mengganjal, jangan ragu untuk bertanya pada Dads. Beri tahu rasa tidak nyaman yang Moms rasakan selama ini.
Posesif akan sesuatu yang tidak wajar patut dipertanyakan dengan benar.
Jika disimpan saja, hanya memperkeruh keadaan, bukannya menyelesaikan masalah.
Baca Juga: 10+ Benda yang Jadi Inspirasi Hantaran Pernikahan
8. Tidak Bisa Mengelola Keuangan
Foto: freepik.com
Salah satu pemicu masalah rumah tangga adalah ketika pasangan tidak paham mengelola keuangan.
Bukan hanya nominal yang dihabiskan oleh pasangan, lho. Akar permasalahannya bisa saja ketakutan dalam diri sendiri.
Misalnya ketakutan tidak dianggap penting dan tidak dihargai dalam mengambil keputusan.
Untuk itu, ketahui aplikasi keuangan keluarga yang bisa membantu finansial di masa depan.
9. Pasangan Boros
Pasangan boros kerap kali menjadi masalah pernikahan yang tak disadari.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah selalu transparan dengan pasangan.
Terbuka dengan finansial dan pengeluaran akan membangun kepercayaan dan perasaan saling menghargai.
Ajaklah pasangan berbicara untuk bisa mengendalikan pengeluaran keluarga, Moms.
Baca Juga: Waspada ‘Selingkuh’ Keuangan di Rumah Tangga, Apa Maksudnya?
10. Asik Bermain Media Sosial
Foto: freepik.com
Studi dari Universitas Maryland mendapati bahwa mahasiswa mendeskripsikan media sosial sama candunya dengan mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Dalam kata lain, adanya keinginan yang sulit dikontrol, cemas, dan gelisah. Ketika ini telah masuk ke rumah tangga, akan memicu konflik yang baru.
Ketagihan bermain media sosial dapat membuat waktu berkualitas untuk keluarga jadi berkurang. Bahkan, pasangan akan merasa tidak lagi diperhatikan.
11. Gagal Mengatur Waktu
Foto: Orami Photo Stock
Melansir dalam marriage.com, susah mengatur waktu adalah masalah rumah tangga berikutnya.
Terlebih, sulit mengatur jam kerja dan momen kumpul bersama anak-anak atau keluarga.
Ada baiknya untuk lebih disiplin lagi mengatur waktu. Untuk ibu yang bekerja, ini bisa diatasi salah satunya dengan work from home.
12. Membandingkan Hubungan dengan Orang Lain
Membandingkan hubungan rumah tangga dengan orang lain sering dilakukan tanpa disadari. Ini bukanlah solusi yang tepat untuk dilakukan, lho.
Sikap ini malah akan memicu hal-hal negatif di dalam masalah rumah tangga.
Setiap hubungan ada cara tersendiri untuk merasakan kebahagiaan. Karenanya, jangan disamaratakan lagi ya, Moms.
Ini termasuk membandingkan pasangan dengan orang lain. Jangan pernah melakukannya jika tidak ingin memicu masalah rumah tangga yang lebih besar, ya!
13. Kurang Waktu Berdua
Salah satu masalah rumah tangga adalah berkurangnya kemesraan karena berbagai faktor, seperti:
- Kesibukan
- Kurang percaya diri
- Selalu ada anak-anak
Baca Juga: Cara Mudah Kenalkan Pendidikan Seks untuk Anak Sejak 1 Tahun
Kurangnya keintiman dapat menandakan putusnya koneksi secara emosional. Di mana pasangan merasa tidak lagi diinginkan.
Cobalah atasi dengan staycation bersama pasangan ketika di akhir pekan, Moms.
14. Kebiasaan Mengomel
Foto: Orami Photo Stock
Sering ngomel tanpa alasan yang jelas? Ternyata mengomel berdampak buruk pula pada komunikasi dengan pasangan.
"Akan terjadi peningkatan sebanyak 20% komunikasi negatif dan 12% positif jika kita punya kebiasaan mengomel” kata Dr. Howard Markman, seorang professor psikologi di University Of Denver.
Kebiasaan mengomel berlebihan memang tidak baik. Sehingga, harus membuka diri dengan meminta maaf terhadap pasangan dan batasi diri.
15. Mudah Menyerah
Tidak mau mencari jalan keluar dan berpikir bahwa semua kesalahan salah satu pihak merupakan sifat yang tidak baik.
Banyak pasangan yang merasa tidak mampu lagi memperbaiki hubungan maupun komunikasi padahal belum mencoba solusi apa pun.
Padahal, usaha untuk berkomunikasi dengan baik adalah hal yang penting. Dalam rumah tangga, komunikasi penting untuk terjadi dua arah bukan satu arah.
Karenanya, jangan mudah menyerah dan selalu diskusikan dengan pasangan, ya.
16. Perbedaan Cara Mendidik Anak
Foto: freepik.com
Sering jadi perdebatan, perbedaan cara mendidik anak bisa jadi masalah rumah tangga. Pandangan terkait cara mendidik anak perlu melalui kesepakatan bersama.
Jika tidak, topik tentang anak-anak bisa dengan mudah memicu perdebatan antara Moms dan Dads.
Hindari berdebat di depan anak dan lakukan diskusi secara privat dengan pasangan. Hal ini agar mencapai kesepakatan dan menjadi satu suara di depan anak.
Baca Juga: 9 Tips Penting Persiapan Dana Pendidikan Anak, Sudah Coba?
17. Beban Pekerjaan
Foto: freepik.com
Pekerjaan dapat dengan mudah menjadi masalah rumah tangga. Ini karena sebagian besar waktu dalam sehari digunakan untuk bekerja.
Faktor lain seperti waktu kerja yang berbeda atau beban yang tinggi dapat menyebabkan konflik baru.
Sering kali, pasangan merasa kurang menghabiskan waktu berdua.
Solusi dari masalah ini adalah menyiapkan waktu khusus untuk pasangan dan keluarga. Sehingga tidak mengorbankan kualitas hubungan hanya karena pekerjaan.
18. Tak Adil Membagi Peran
Foto: freepik.com
Terdengar sepele, namun hal ini tidak jarang menjadi keluhan dan bibit masalah rumah tangga.
Ini sering terjadi pada Moms dan Dads yang tidak menggunakan jasa asisten rumah tangga.
Secara umum pekerjaan merapikan dan membersihkan rumah akan dibebankan kepada istri.
Ketika merasa lelah secara fisik dan emosional, Moms akan merasa beban ini tidak adil dan dapat menjadi bahan argumen.
Solusi dari masalah ini adalah pembagian tugas rumah tangga yang adil dan realistis.
19. Bosan dengan Hubungan
Foto: Orami Photo Stock
Bosan dengan hubungan pernikahan bisa saja dialami sewaktu-waktu.
Melansir studi dalam laman foryourmarriage, cara untuk menghindari kebosanan adalah dengan tidur atau melamun.
Bahkan, beberapa pasangan lain menghilangkan kebosanan melalui hiburan, seperti menonton film ataupun liburan bersama.
20. Tidak Satu Suara
Komunikasi juga dapat menjadi salah satu masalah pernikahan yang muncul dalam hubungan Moms dan Dads.
Bahkan, komunikasi yang buruk dapat memunculkan masalah rumah tangga lainnya.
Misalnya, ketika Moms dan pasangan tidak satu suara dalam mengambil keputusan.
Akibatnya, salah satu dari Moms atau Dads merasa kecewa dan terpacu emosi.
Baca Juga: Jangan Abai, Ini 7 Bentuk Kekerasan Verbal dan Dampaknya di Rumah Tangga
21. Tidak Mendengarkan Keluhan
Foto: Orami Photo Stock
Penting bagi setiap pasangan suami istri untuk membangun pola komunikasi yang sehat.
Cobalah dengan saling terbuka, saling mendengarkan, dan mengerti satu sama lain.
Usahakan juga jangan pernah mencela saat pasangan sedang berbicara, buatlah mereka merasa dihargai.
Perbedaan pendapat itu wajar, jadi cobalah untuk mencari jalan tengah yang terbaik.
22. Stres dan Burnout
Foto: Orami Photo Stock
Moms atau Dads sedang stres atau mengalami kondisi emosional yang tidak stabil? Ini bisa saja menimbulkan masalah pernikahan.
Dikutip dari Verywell Mind, ketika salah satu pasangan sedang stres, cenderung tidak sabar saat tiba di rumah.
Ketika kedua pasangan mengalami burnout, ini tentu saja akan menjadi lebih buruk.
Cobalah saling bertukar pikiran untuk mencari jalan keluarnya.
23. Hilang Kepercayaan
Foto: Orami Photo Stock
Banyak orang mengatakan bahwa kepercayaan merupakan pondasi utama dalam sebuah hubungan.
Tidak percaya dengan pasangan atau memiliki permasalahan yang belum selesai, ini termasuk masalah pernikahan.
Ketika Moms atau Dads sulit mempercayai pasangan seperti sedia kala, sebaiknya berhati-hati.
Hal ini karena kepercayaan yang mulai pudar dapat memicu masalah rumah tangga.
Untuk mengatasinya, cobalah untuk berkomunikasi dan temukan penyebab serta solusinya bersama.
Baca Juga: Ketahui Ciri-ciri Pasangan Toxic, Apakah Moms Termasuk?
Keretakan rumah tangga dapat dimulai dari hal-hal yang terlihat sepele di awal.
Kemampuan komunikasi dan keterbukaan pikiran dapat diuji ketika masalah pernikahan terjadi.
Hal yang perlu diingat, membangun rumah tangga adalah pekerjaan tim yang akan semakin ringan bila diusahakan berdua.
Semoga Moms dan Dads selalu menemukan solusi dari setiap masalah rumah tangga yang datang, ya!
- https://www.fatherly.com/love-money/small-relationship-problems-big-issues-couples-parents/
- https://withoutmedia.wordpress.com/
- https://www.marriage.com/advice/relationship/resolve-conflict-in-marriage/
- https://www.foryourmarriage.org/when-your-marriage-hits-the-boredom-rut/
- https://www.verywellmind.com/signs-of-a-boring-relationship-and-what-to-do-about-it-5206299
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.