Memahami Bahasa Bayi Lewat 7 Gestur yang Si Kecil Tunjukkan
Bayi baru lahir memang lebih banyak menangis dan tidur.
Bagaimanapun, menangis adalah bahasa bayi untuk berkomunikasi dengan Moms.
Namun, di sela-sela tangisannya, Moms mungkin memperhatikan si kecil mencoba membuat suara-suara lain.
Bahkan, si kecil akan benar-benar membuat serangkaian suara atau ocehan di tahun pertamanya.
Tetapi sudahkah Moms memahami bahasa bayi yang terkadang lucu sekaligus aneh tersebut?
Di bawah ini adalah penjelasan singkat yang akan membantu Moms lebih memahami bahasa bayi, apa yang sebenarnya dikomunikasikan oleh si kecil.
1. Menangis
Foto: happiestbaby.com
Selama bulan pertama kehidupan bayi, satu-satunya bahasa yang digunakan adalah tangisan.
Sering kali bayi seperti menangis tanpa alasan tertentu, tetapi biasanya menangis menjadi pertanda bahwa bayi merasa lapar.
Selain itu, bayi juga menangis untuk menyampaikan bahwa ia kedinginan, kepanasan atau popoknya perlu diganti.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Kualitas Tidur Bayi
2. Memekik
Biasanya bayi memekik karena merasa senang (seperti ketika diajak bermain ciluk ba, tetapi bisa juga menunjukkan bahwa ia tidak senang (misalnya, ketika Moms memotong kukunya).
Jadi, jika si kecil memekik dalam waktu yang cukup lama, biasanya karena ia merasa tidak nyaman.
3. Mendengus
Foto: romper.com
Mungkin si kecil terdengar galak ketika ia mendengus, terutama karena sering kali disertai dengan mengacungkan jarinya.
Dalam hal ini si kecil mungkin tidak terkesan dengan sesuatu yang Moms lakukan atau merasa frustrasi.
Bantu si kecil dengan mengatakan sesuatu yang berhubungan dengan tindakan Moms.
Ini akan mengembangkan kosakatanya, sehingga suat saat ketika ia menginginkan sesuatu, ia bisa menyampaikannya dan itu membantu mengurangi frustrasi.
4. Menggeram
Dalam enam bulan pertama, bayi cukup sering menggeram.
Pada awalnya geraman si kecil hanya refleks, seperti menangis.
Akan tetapi, si kecil kemudian membuat suara geraman dengan sengaja karena ia menyukai suara yang dihasilkan tenggorokannya.
Itulah yang disampaikan oleh Diane Paul, Ph.D, direktur patologi kemampuan bahasa dan bicara untuk American Speec-Language-Hearing Association kepada Parents.com.
Bayi juga akan menggeram untuk mengekspresikan ketidaksenangan, seperti ketika ia marah karena Moms melarangnya melakukan sesuatu.
Menggeram akan menunjukkan kepadanya bahwa Moms mengerti dan itu menyenangkan bagi bayi.
Baca Juga: 4 Langkah Mengatasi Kepala Peyang pada Bayi
5. Terkekeh
Foto: parentinghelp.us
Bayi mulai bisa terkekeh ketika berusia sekitar 4 bulan.
Awalnya si kecil terkekeh sebagai respons fisik terhadap sesuatu yang Moms lakukan, seperti menggelitik pipinya atau meniup perutnya.
Kemudian, ketika si kecil terkekeh, misalnya dengan melemparkan mainannya ke lantai, itu berarti ia mulai mengembangkan selera humor dan berusaha menjelaskan pada Moms bahwa itu lucu.
6. Menghela Nafas
Bayi akan mulai menghela nafas secara alami ketika baru berusia beberapa Minggu karena rasanya enak dan akhirnya ia menyukai cara Moms bereaksi terhadapnya.
Bahkan menghela nafas sebenarnya bermanfaat agar bayi merasa rileks, sekaligus menjadi bahasa bayi untuk memberi tahu Moms bahwa ia puas.
Jadi cobalah meresponsnya.
Baca Juga: Normalkah Jika Anak Mendengkur saat Tidur?
7. Mengoceh
Foto: babycenter.in
Dr. S. Daniel Ganjian, seorang dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California, mengatakan bahwa mengoceh hanyalah suara yang berulang-ulang.
Dalam beberapa bulan pertama, bayi membuat suara-suara seperti “aa” atau “oo”. Sekitar usia 6 bulan, mereka mulai mengoceh dengan konsonan.
Ocehan setiap bayi berbeda dan mereka tidak benar-benar mencoba memberitahu Moms apapun ketika mengoceh.
Bagaimana Moms? Sudah siap memperhatikan dan memahami bahasa bayi?
(RGW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.