3 Cara Efektif Menangani Gangguan OCD pada Balita
Memiliki gangguan OCD tentu sangat mengganggu. Bahkan pada orang dewasa sekalipun, pikiran-pikiran memaksa (kompulsif) ini kadang membuat mereka sangat stres. Apalagi jika anak balita yang terkena OCD.
Cara Menangani OCD pada Balita
Namun, Moms tidak perlu khawatir. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi bahkan menangani OCD pada balita. Perawatan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum anak. Ini juga tergantung pada seberapa parah kondisinya.
Untuk menangani OCD pada balita, dikutip dari National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine ada 3 langkah yang bisa Moms lakukan. Berikut ulasannya.
Baca Juga: Ketahui 8 Tipe Gangguan Proses Visual pada Balita
1. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
Foto: kinstacdn.com
Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah cara menangani lini pertama gangguan OCD pada balita. Metode kognitif membantu anak mengidentifikasi dan memahami ketakutannya.
"Dalam terapi ini kami sengaja mengekspos anak yang memiliki OCD secara bertahap, untuk hal-hal yang memicu obsesi dan dorongan,” jelas Eli Lebowitz, associate professor dan direktur Program for Anxiety Disorders di Yale School of Medicine, Pusat Studi Anak.
"Kami menyuruh mereka menyentuh sesuatu yang mereka pikir kotor, lalu merespons dengan tidak melakukan ritual seperti tidak mencuci tangan, atau jika mereka terobsesi dengan angka empat, minta mereka melakukan sesuatu lima kali dibandingkan empat," tambahnya.
Ini adalah perawatan psikologis berbasis anak yang paling efektif.
"Sekitar setengah dari semua anak menjadi lebih baik hanya dengan terapi," katanya.
“Kami lebih memilih untuk mencoba terapi psikologis terlebih dahulu, terutama dengan anak-anak. Jika itu tidak efektif atau anak tidak dapat melakukannya, maka kami mempertimbangkan obat-obatan,” tambah Lebowitz.
2. Terapi Keluarga
Foto: projecthotmess.com
Terapi keluarga juga merupakan salah satu cara menangani OCD pada balita. Orang tua memainkan peran penting dalam setiap proses perawatan dan dapat membantu terapis untuk melakukan terapi bagi anak.
"Jika Anda ingin anak Anda merasa lebih baik dan sembuh dari OCD, banyak penelitian menunjukkan bahwa menuruti apa yang diinginkan anak jelas tidak membantu. Faktanya, OCD akan semakin buruk ketika Anda menuruti mereka,” jelas Lebowitz dikutip pada news.yahoo.com.
Dibandingkan menuruti keinginan anak, orang tua seharusnya hanya mendukung. "Tunjukkan pada Si Kecil 'Saya mengerti,' dengan tidak meremehkan atau menyangkal atau mengabaikannya. Katakan sesuatu seperti, ‘OCD adalah perasaan yang mengerikan untuk dimiliki, dan mama mengerti, tetapi mama tahu kamu bisa baik-baik saja, dan itu tidak membantu kamu jika mama melakukannya’,” tambah Lebowitz menjelaskan.
Setiap hari, orang tua dapat membantu mengingatkan anak-anak kecil bahwa OCD mereka adalah "orang jahat" yang bertanggung jawab atas gejala mereka, dan diri mereka sendiri, orang tua, serta keluarga adalah "orang baik".
Teknik ini dapat membantu mengurangi kemungkinan anak akan merasa bersalah atau malu karena memiliki OCD.
Baca Juga: Mengenal Gangguan Sensorik pada Balita dan Pengaruhnya dalam Aktivitas Sehari-hari
3. Inhibitor Reuptake Serotonin Selektif (SSRI)
Foto: raisingchildren.net.au
Jika sejumlah terapi dalam beberapa waktu tidak menunjukkan hasil yang baik, maka dibutuhkan obat-obatan tertentu.
Obat yang digunakan untuk mengobati OCD biasanya berupa antidepresan yang bekerja dalam sistem serotonin, dan disebut Selective Serotonin Reuptake Inhibitors, atau disingkat SSRI.
SSRI diduga memiliki efek dengan mengubah keseimbangan bahan kimia di otak, yang dapat mengurangi keparahan gejala obsesif-kompulsif, dengan melepas beberapa kecemasan yang dialami.
Beberapa pengguna OCD menjelaskan bahwa kecemasan yang dialami oleh OCD dapat terasa seperti lonjakan tajam, tetapi setelah minum obat ini, lonjakan tajam itu menjadi lebih tenang.
Baca Juga: Sindrom Pica, Gangguan Makan Aneh Yang Sering Terjadi Pada Balita
Nah, itulah beberapa cara untuk menangani OCD pada balita. Dibutuhkan waktu dan kesabaran hingga terapi ini bisa berhasil pada Si Kecil. Jadi jangan menyerah Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.