Mencegah Penyebaran Moluskum Kontagiosum pada Anak Lain
Moluskum kontagiosum adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus. Meskipun terdengar asing, tetapi penyakit ini cukup umum terjadi dan cenderung tidak berbahaya.
Dalam Journal American Medical Association, infeksi virus ini menyebabkan benjolan kecil pada kulit, dan bisa menyerang bahkan pada anak dengan kondisi tubuh yang sehat.
Moluskum kontagiosum pada remaja dan orang dewasa bisa terjadi karena aktivitas seksual, dan virus ini hanya memengaruhi permukaan tubuh dan tidak pernah menyebar ke bagian internal tubuh.
Bila Si Kecil memiliki moluskum kontagiosum dan ingin menghentikan penyebaran kepada orang lain, berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus lebih luas.
Baca Juga: 4 Bahan Skincare yang Dapat Memicu Alergi pada Bayi
Menghindari Penyebaran Moluskum Kontagiosum
Foto: midwifecathsvillage.com.au
Ketika satu anak memiliki moluskum kontagiosum, Moms dapat mengurangi risiko penyebaran dengan dua cara: Memandikan anak secara terpisah, dan menggunakan handuk berbeda untuk mengeringkan tubuh.
Walaupun moluskum kontagiosum jarang menyebabkan rasa sakit dan bisa hilang dengan sendirinya jika punya sistem kekebalan tubuh yang sehat, infeksi kulit ini menular.
Menurut American Academy of Dermatology, berikut ini beberapa cara menghindari penyebaran moluskum kontagiosum.
1. Tutupi Benjolan Moluskum Kontagiosum
Tutupi benjolan dengan pakaian, perban, atau plester medis selama Si Kecil sekolah atau bekerja. Cara ini dapat membantu untuk mencegah penyebaran infeksi virus ke orang lain.
Lepas perban atau plester medis saat Si Kecil tidak akan berada di dekat orang lain dan sebelum tidur.
2. Cuci Tangan Setelah Menyentuh Moluskum Kontagiosum
Cuci tangan secara menyeluruh dan mendalam setelah menyentuh benjolan moluscum dengan sabun dan air, lalu bilas hingga bersih dan keringkan. Hal ini mencegah virus tersebar ke daerah lain.
3. Tindakan Pencegahan di Wilayah Air
Sebelum pergi ke kolam renang, hot tub, atau sauna, lakukan tindakan pencegahan penyebaran moluskum kontagiosum berikut ini.
- Tutupi benjolan dengan perban tahan air atau pakaian renang.
- Jangan berbagi handuk, kacamata renang, atau pakaian renang dengan siapa pun.
Baca Juga: Vitilogo pada Anak, Penyakit yang Menyebabkan Warna Kulit Memudar
4. Pisahkan Anak dengan Moluskum Kontagiosum
Mandikan anak yang memiliki moluskum kontagiosum secara terpisah. Selain itu, gunakan waslap, mainan mandi, dan handuk yang berbeda antara anak yang terinfeksi dan tidak terinfeksi.
Biarkan anak dengan moluskum kontagiosum tidur sendirian. Ini karena sangat mudah bagi virus untuk menyebar ketika anak-anak tidur bersama dalam satu kamar.
5. Berhenti Berbagi Barang Pribadi
Seseorang bisa mendapatkan moluskum kontagiosum dari kontak kulit ke kulit dan ketika menyentuh benda yang terinfeksi.
Ketika Si Kecil mengalami moluskum kontagiosum, berhenti berbagi pakaian, pisau cukur, handuk, waslap, dan barang-barang pribadi lainnya, ini mengurangi risiko penyebaran virus ke orang lain.
Baca Juga: Muncul Benjolan Seperti Jerawat Pada Kulit Anak? Cek 4 Kondisi Ini!
Pengobatan dan Pencegahan Moluskum Kontagiosum
Foto: Orami Stock Photos
Mengutip Cedars Sinai, perawatan dan pengobatan moluskum kontagiosum akan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan anak. Ini juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya.
Pada kebanyakan kasus, benjolan akan sembuh tanpa perawatan selama 6-12 bulan. Virus ini dapat bertahan hingga 4 tahun dan meninggalkan bekas luka. Beberapa pilihan pengobatan tambahan mungkin termasuk:
- Menghapus benjolan dengan dibekukan, memakai laser, atau dipotong dengan instrumen khusus
- Menggunakan obat-obatan kulit yang khusus untuk membantu benjolan hilang lebih cepat
Virus di dalam benjolan moluskum kontagiosum hanya sedikit menular, dan dapat menyebar ke anak-anak lain ketika menyentuh benjolan. Karena itu, bentuk pencegahan terbaik adalah menghindari kontak dengan benjolan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.