Mengenal Metode Fonik Untuk Bantu Balita Belajar Membaca
Ingin mulai mengajarkan balita membaca tapi tak tahu harus mulai darimana?
Sepertinya Moms perlu mencoba metode fonik untuk balita, yang belakangan mulai banyak digunakan oleh para orang tua dan praktisi pendidikan di luar negeri.
Selain lebih efektif membantu balita belajar membaca, metode fonik juga dikabarkan dapat menguatkan kemampuan bahasa anak secara lebih menyeluruh.
Apa sebenarnya metode fonik untuk balita, dan bagaimana cara kerjanya? Silakan baca sampai selesai untuk tahu jawabannya ya, Moms.
Apa Itu Fonik?
Foto : Unsplash
Dikutip dari verywellfamily.com, singkatnya, fonik berhubungan dengan suara atau bunyi yang mewakili huruf (a, b, c, dst.) dan kombinasi huruf (ng, pl, kr, dst ..) dalam alfabet. Fonik membantu balita belajar membaca dengan cara mengembangkan kemampuan untuk mengenal huruf, mengenal suara, dan membuat hubungan antara keduanya.
Ini berbeda dengan metode belajar membaca tradisional yang lebih fokus pada susunan huruf demi huruf, arti kata, serta kurang menekankan penggunaan lisan. Prinsip dasar metode fonik pertama kali dikenalkan oleh John Hart di tahun 1570, dan sampai sekarang masih digunakan dalam sistem pendidikan di banyak negara.
Meski awalnya dikembangkan untuk membantu penguasaan bahasa Inggris, metode fonik juga dapat diadaptasi untuk bahasa Indonesia. Hebat ya, Moms?
Baca juga : Kenali Tahapan Perkembangan Kemampuan Berbicara Bayi
Plus Minus Balita Belajar Membaca Dengan Metode Fonik
Foto : Freepik
Hasil studi yang dilakukan oleh London School of Economics menunjukkan kalau anak yang belajar membaca dengan metode fonik memiliki perkembangan bahasa yang jauh lebih baik ketimbang anak yang belajar dengan metode konvensional.
Dengan belajar fonik, balita bisa lebih paham cara membentuk huruf menjadi sebuah kata. Ini membantu mengembangkan kemampuan pengenalan teks yang diperlukan untuk mendukung balita belajar membaca dan menulis.
Balita yang belajar membaca dengan metode fonik juga akan lebih pandai mengeja, karena mereka dibiasakan untuk memecah sebuah kata menjadi unit fonik terkecil. Di sisi lain, balita yang belajar membaca hanya dengan metode fonik bisa mengalami kesulitan dalam memahami makna bacaan dan kesulitan dalam proses menulis kreatif saat sekolah nanti.
Baca juga : Ciri-ciri Gangguan Belajar Pada Anak
Strategi Sukses Belajar Membaca Dengan Fonik
Foto : Freepik
Banyak orang tua yang sudah mencoba fonik mengaku anaknya sudah bisa membaca di usia 2 atau 3 tahun, tapi tentu saja itu tergantung pada kecepatan belajar setiap balita yang berbeda.
Yang terpenting adalah membantu balita memahami kata yang sedang dibacakan atau diajarkan, serta mendorongnya untuk berani bercerita atau mengungkapkan pendapat menggunakan kata-katanya sendiri.
Metode fonik untuk balita juga akan lebih efektif bila Moms sering mengajaknya berlatih dalam percakapan, permainan bahasa, maupun bermain peran.
Yang pasti, metode terbaik untuk membantu balita belajar membaca tetaplah yang paling sesuai dengan gaya belajar dan tingkat pemahamannya ya, Moms.
Baca juga : Apa Manfaat Balita Belajar Bermain Alat Musik Sejak Dini?
Bagaimana, apa Moms sudah mulai tertarik untuk mencoba membantu balita belajar membaca dengan metode fonik?
(WA)
Sumber :
thenewageparents.com
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.