Homeschooling untuk Balita, Bermanfaat atau Tidak?
Homeschooling atau sekolah di rumah belakangan semakin populer dan ramai diperbincangkan. Banyak orang tua yang menganggap kalau sekolah rumah baik untuk tumbuh kembang balita, sedangkan sebagian orang tua lainnya kurang setuju dengan hal tersebut.
Secara definisi, sekolah rumah adalah suatu sistem pembelajaran informal yang dilakukan di dalam lingkungan rumah. Model pendidikan seperti ini sebenarnya sudah ada sejak lama dan banyak digunakan oleh para orang tua di Amerika dan Eropa, namun baru populer masuk ke Indonesia 5 tahun belakangan ini.
Apa Moms termasuk orang tua yang berminat menjalankan model pendidikan homeschooling? Sebelum melakukannya, yuk kita lihat beberapa fakta dan manfaat mengenai homeschooling!
Baca juga: 3 Cara Mengenali dan Mengembangkan Bakat serta Impian Anak
Mengetahui Kekuatan & Kelemahan Anak
foto: icanteachmychild.com
Homeschooling atau sekolah rumah merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat intim. Artinya, pengajar dan peserta didik pasti fokus dalam melakukan proses belajar. Perhatian Si Kecil tidak akan terganggu oleh murid lain seperti di sekolah formal.
Proses belajar yang intim dan sangat fokus ini akan membuat Moms dapat dengan mudah mengetahui subjek pelajaran apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan Si Kecil. Dengan begitu, orang tua dapat mengasah subjek yang diminati balita sekaligus memperkuat kelemahan yang dimilikinya.
Membuat Anak Belajar Mandiri
foto: edutopia.org
Dalam metode homeschooling, tidak ada jadwal kelas atau kurikulum yang baku yang mengharuskan Si Kecil berada di kelas pada waktu yang sudah ditentukan. Dengan kata lain, ia harus bisa mencari informasi tentang subjek pelajaran secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Proses belajar mandiri ini secara signifikan akan membantu proses penyerapan dan pengolahan informasi yang diterima. Jika metode ini dilakukan dengan benar, dia akan memiliki kemampuan belajar yang lebih pesat dibandingkan anak seumurannya.
Baca juga: Perlukah Anak Masuk Sekolah PAUD Terlalu Dini?
Meningkatkan Kreativitas
foto: shutterstock.com
Dengan kurikulum yang lebih bebas, pengajar atau orang tua pelaksana metode homeschooling dapat memberikan pembelajaran secara lebih kreatif dan tidak membosankan seperti sekolah pada umumnya. Proses belajar juga tidak hanya bisa dilakukan di dalam ruangan saja, tapi juga di tempat lain yang bisa meningkatkan kreativitasnya.
Contohnya, Moms atau pengajar homeschooling bisa membawa balita ke taman terdekat untuk mengobservasi jumlah pohon untuk pelajaran matematika. Dengan begitu, proses belajar tidak hanya meningkatkan kemampuan kognitifnya tapi juga mengasah kreativitas dan imajinasinya secara signifikan.
Mengajarkan Keterampilan yang Sedang Diminati
foto: shutterstock.com
Salah satu kelebihan utama yang dimiliki oleh metode belajar homeschooling adalah pengajar dapat mengajarkan keterampilan yang sedang diminati atau dibutuhkan oleh masyarakat.
Contoh sederhananya, Moms atau pengajar bisa memasukkan pelajaran coding atau robotik yang biasanya tidak diajarkan di sekolah formal. Tentu keterampilan ini akan menjadi nilai plus bagi Si Kecil saat dia beranjak dewasa nanti.
Metode homeschooling memang belum banyak menjadi pilihan di Indonesia, tapi cukup banyak nilai lebih yang bisa dirasakan oleh balita lho, Moms. Apa Moms tertarik untuk mencoba homeschooling?
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.