6 Tanda Balita Memasuki Masa Terrible Three
Moms mungkin pernah mendengar istilah “terrible two”, tapi apa pernah mendengar "terrible three"? Melewati masa-masa sulit di usia dua tahun dan memasuki tahun ketiga, Moms berharap Si Kecil akan lebih mudah diarahkan. Kenyataannya? Lebih parah dari terrible two!
Anak melewati banyak fase di kehidupan mereka. Kadang mereka tenang, kadang mereka mempelajari kemampuan yang sulit seperti empati atau berbagi tapi mudah patah semangat. Di lain waktu, mereka menghadapi perubahan besar dalam hidup seperti pindah rumah atau meninggalnya anggota keluarga.
Menurut Susanne Ayers Denham, Ph.D., profesor psikologi di George Mason University di Amerika Serikat, fase-fase sulit bisa datang kapan saja, termasuk saat anak berumur tiga tahun. Fase inilah yang disebut "terrible three".
Seperti anak usia dua tahun, mereka masih antusias menjelajahi dunianya. Jadi, jika balita menghadapi hambatan (misalnya karena dilarang atau karena mereka belum mampu) mereka akan bereaksi negatif secara intens.
Identitas merekapun sedang berkembang. Hal ini mendorong mereka menguji seberapa jauh kemampuan mereka dan menunjukkan keinginan mereka. Namun, karena kemampuan komunikasi mereka masih berkembang, mereka sering menjadi frustrasi dan tantrum.
Baca Juga: The Terrible Twos, Ketika Anak 2 Tahun Merasa Sudah Besar
Apakah Si Kecil yang berusia tiga tahun melewati fase “trusting three” seperti yang diharapkan orang tua atau justru melanjutkan “terrible two”nya menjadi "terrible three"? Coba Moms cek ciri terrible three pada anak berikut ini:
1. Susah Disuruh Tidur Siang
Foto: supernanny.co.uk
Anak-anak membutuhkan tidur siang untuk pertumbuhannya. Momspun memerlukannya untuk beristirahat atau melakukan berbagai kegiatan yang tertunda saat anak terjaga.
Namun, saat anak berumur tiga tahun, kadang mereka tidur siang, kadang tidak. Momspun jadi serba salah: membiarkan anak tidur siang lama memang membuat Moms bisa melakukan banyak hal, tapi nanti malam Moms harus siap-siap ngeronda!
2. Terus Bertanya
Foto: todaysparent.com
Moms pasti pernah menghadapi fase anak bertanya “apa” dan “kenapa” terkait hampir semua hal yang ia tangkap dengan panca indranya.
Awalnya memang terdengar lucu karena rasa ingin tahunya sangat tinggi. Namun, ada kalanya Moms merasa lelah menjawab, tidak tahu jawabannya, atau merasa pertanyaan tersebut tidak diajukan di saat tepat.
Apalagi kalau anak sudah mulai bertanya dengan nada merengek karena keingintahuannya tidak terpenuhi. Kesabaran Moms diuji!
Baca Juga: Moms Sedang Mengalami Terrible Two? Simak Cara Meisya Siregar Mengatasinya
3. Memilih Makanan
Foto: newsroom.clevelandclinic.org
Saat anak berusia tiga tahun, mereka seringkali hanya mau makan makanan tertentu. Misalnya, nasi dan telur ceplok setiap hari.
Keinginan sepele anakpun harus dipenuhi. Contohnya, telur diletakkan di atas nasi. Kalau Moms menaruhnya di samping nasi, siap-siap anak mengamuk.
4. Sulitnya Potty Training
Foto: caringforkids.billingsclinic.org
Banyak balita menjalani potty training di usia menjelang atau setelah tiga tahun. Periode ini sangat menantang dan membutuhkan kesabaran tingkat tinggi.
Moms harus siap menghadapi ompolan atau kotoran anak, baik di rumah maupun saat bepergian. Jika sudah demikian, Moms pasti merindukan masa-masa anak masih bisa buang air dengan bebas di popok.
5. Tantrum Lebih Parah dari Usia Dua Tahun
Foto: imgix.bustle.com
Anak tiga tahun terkadang sama saja seperti anak dua tahun, hanya badannya saja lebih besar. Mereka belum bisa diberi penjelasan dan belum memahami konsep berbagi sepenuhnya. Bahkan, tantrumnya lebih parah karena anak tiga tahun bertubuh lebih kuat dan bersuara lebih kencang.
Baca Juga: Begini Cara Saya Menghadapi Masa-masa Terrible Two Si Kecil
6. Kelakuan Anak Tiga Tahun Lainnya
- Berteriak, bukannya berbicara
- Menghentakkan kaki dan berkacak pinggang saat disuruh melakukan sesuatu
- Sering mengatakan “enggak!”
- Menguji kesabaran Moms saat ganti baju atau sikat gigi
- Menendang, menggigit, dan memukul
Kalau tadi ciri pada anak, ini tanda pada Moms yang menghadapi balita dengan terrible three:
- Sering bernegosiasi alot dengan anak
- Mengatakan hal yang sebenarnya di luar nalar demi membujuk Si Kecil, seperti “Nanti di gigimu ada ulat, lo, kalau tidak mau menggosok gigi.”
- Terpaksa menuruti keinginan anak demi menghindari menjadi pusat perhatian di tempat umum
- Paling lega kalau Si Kecil sudah tertidur
“Seru”, ya, Moms? Kabar baiknya, "terrible three" tidak berlangsung selamanya.
Di usia empat tahun, kekeraskepalaan anak biasanya akan berubah menjadi perilaku yang menyenangkan dan senang membantu. Jadi, hadapi dengan baik dan nikmati saja, ya, Moms!
(EMA/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.