Amankah Menggunakan Inhaler Saat Hamil? Simak Jawabannya di Sini
Menurut Midwest Allergy, ibu hamil yang mengalami asma dapat berdampak pada kesehatan ibu dan dan bayi dalam kandungan.
Asma yang tidak terkontrol selama kehamilan memiliki risiko yang berbahaya.
Penggunaan inhaler adalah salah satu cara mengatasi kondisi asma oleh banyak orang.
Namun, bagaimana dengan penggunaan inhaler saat hamil dan apa saja bahaya asma saat hamil?
Bahaya Asma Saat Hamil
Foto: pregnancymagazine.com
Asma termasuk penyakit yang tidak boleh dianggap remeh, apalagi jika penderitanya sedang hamil.
Ibu hamil harus segera mengatasi asma selama kehamilan, karena jika tidak dampaknya akan membahayakan kesehatan ibu maupun janin dalam kandungan.
Jika tidak melakukan perawatan dengan bayi, saat ibu hamil mengalami sesak napas atau kesulitan menghirup udara dengan baik akan dirasakan juga oleh bayi dalam kandungan.
Kekurangan oksigen yang dialami ibu hamil akan membuat perkembangan bayi terhambat.
Inilah yang menjadi penyebab bayi lahir prematur. Kondisi asma pada ibu hamil juga akan membuat ibu hamil mengalami mual yang lebih parah.
Pada dasarnya, asma disertai dengan perasaan mual.
Baca Juga: 3 Makanan Yang Harus Dihindari Balita Penderita Asma
Penggunaan Inhaler Saat Hamil
Foto: babycenter.com
Asma akan membuat ibu hamil merasa sangat terganggu dan membutuhkan perhatian khusus.
Menurut, American Lung Association sepertiga wanita hamil yang mengalami asma akan memiliki gejala yang semakin berat.
Asma yang terkontrol baik selama kehamilan tidak buruk bagi janin dan pasokan oksigen dari ibu ke janin akan tetap terjaga.
Dilansir dari WebMD, ibu hamil yang dapat mengontrol asma yang baik dapat mengurangi risiko komplikasi seperti bayi lahir dengan berat badan lahir rendah dan prematur, bahkan preeklampsia dan efek buruknya dapat dihindari.
Menggunakan inhaler saat hamil dapat dilakukan selama dalam pengawasan dokter.
Ibu hamil perlu mengetahui pemicu asma, apakah dari alergen atau benda-benda lainnya.
Pastikan dokter asma dan kandungan mengoordinasikan perawatan yang diperlukan.
Kemudian pastikan juga mengenai obat yang diberikan dokter sesuai dengan kondisi kehamilan.
Perhatikan dosis dan anjuran minum obat agar efek sampingnya tidak akan merugikan kehamilan.
Baca Juga: Patut Diwaspadai, Ini Gejala Sesak Napas Saat Hamil Akibat Asma
Pencegahan Asma Kambuh
Foto: madeformums.com
Wanita yang sebelum hamil memiliki riwayat asma, perhatian khusus harus dilakukan jika sudah memasuki masa kehamilan.
Pemeriksaan paru-paru dapat dilakukan untuk menentukan cara tepat mengatasi gangguan sesak napas.
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat spirometri atau peak flow meter untuk mengukur fungsi paru-paru dan mengetahui penyebabnya.
Kemudian ibu hamil wajib memeriksa kondisi kesehatan janin agar jika terjadi sesuatu dapat ditangani lebih awal.
Saat kehamilan menginjak usia 32 minggu, ibu perlu melakukan pemeriksaan kehamilan dengan USG untuk mengetahui pertumbuhan janin jika ibu mengalami sesak napas yang sering.
Penyebab asma juga perlu diketahui agar bisa dihindari selama kehamilan.
Untuk mengatasi sesak napas, ibu hamil dapat menerapkan pola hidup sehat seperti mengonsumsi buah apel minimal empat kali dalam seminggu.
Apel mengandung flavonoid yang baik untuk kesehatan paru-paru.
Hindari mengonsumsi makanan pedas dan asam yang menyebabkan heartburn dan memicu sesak.
Ibu hamil juga dapat melakukan vaksinasi flu yang aman saat kehamilan agar terlindungi dari serangan flu yang dapat mengganggu pernapasan.
Baca Juga: Patut Diwaspadai, Ini Gejala Sesak Napas Saat Hamil Akibat Asma
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.