3 Cara Merangsang Pertumbuhan Gigi Bayi agar Si Kecil Cepat Tumbuh Gigi
Usia Si Kecil sudah memasuki masa tumbuh gigi, tapi belum ada tanda kemunculannya? Moms perlu tahu beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merangsang pertumbuhan gigi bayi.
Gigi susu bayi sebenarnya sudah ada dan telah tumbuh ketikan masih berada di dalam kandungan. Bayi baru lahir memiliki 20 gigi susu lengkap yang tersembunyi di balik gusinya.
Namun, tidak semua gigi anak di dalam gusi tersebut dapat tumbuh dan keluar.
Berdasarkan penelitian di BMC Oral Health, menjelaskan bahwa berat lahir dan pertumbuhan bayi selama tiga bulan pertama kehidupan berperan dalam munculnya gigi permanen pada usia 12 tahun.
Agar dapat segera tumbuh dan tampak di permukaan gusi, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan agar gigi anak dapat segera tumbuh dan muncul.
Baca Juga: Cegah Gigi Berlubang pada Anak dengan Rajin Sikat Gigi, Ini Tips dari Dokter Spesialis Gigi Anak
Cara Merangsang Pertumbuhan Gigi Bayi
Foto: Orami Photo Stocks
Berikut tips dalam menstimulan atau merangsang pertumbuhan gigi bayi.
1. Berikan Teether
Teether atau mainan gigit untuk bayi dapat menjadi salah satu hal yang dapat merangsang pertumbuhan gigi bayi.
Dilansir dari Medicine.net teether bayi membantu menenangkan gusi bayi yang bengkak saat mereka mulai mengalami pertumbuhan gigi. Mengunyah teether dapat memberikan kenyamanan pada bayi.
Selain itu, mengunyah dan menggigit teether juga dapat membantu Si Kecil mengenali bagian mulut mereka dan memperkuat otot-otot wajah, serta membantu anak untuk belajar berbicara.
Saat memberi anak teether, Moms perlu memerhatikan bebeapa hal sebelum membelinya.
Teether yang terbuat dari karet, silikon, plastik, atau kayu banyak tersedia di pasaran.
Mainan gigit ini tersedia dalam berbagai bentuk, warna, ukuran, dan tekstur. Mainan gigit bayi tersebut dirancang agar mudah dipegang oleh bayi.
Teether yang berisi cairan atau terbuat dari benda plastik yang dapat pecah, dapat menyebabkan cedera, atau tersedak harus dihindari.
Teether harus tidak mengandung phthalate dan BPA (bisphenol A) karena bahan kimia tersebut dapat membahayakan kesehatan bayi.
Beberapa teether diberi label sebagai non-toksik tetapi masih mengandung BPA. Oleh karena itu, orang tua harus berhati-hati saat membeli teether yang tepat dan sesuai keinginan.
Baca Juga: 3 Tips Merawat Gigi Anak saat Pandemi, Jangan sampai Si Kecil Sakit Gigi!
2. Memberi Makanan yang Lebih Padat
Bayi dengan usia yang telah mencapai 6 bulan sudah bisa mengonsumsi makanan yang lebih padat.
Makanan yang lebih padat dapat membuat bagian mulut Si Kecil bekerja saat sedang makan dan juga membantu merangsang pertumbuhan gigi bayi.
Bila Si Kecil tidak diberikan makanan padat dan cenderung hanya memberi mereka makanan yang mudah dicerna tanpa melibatkan gerakan dalam mulut, hal tersebut membuat anak menjadi malas mengunyah.
Akibatnya, bagian dalam mulut, seperti gigi, otot pengunyahan, dan rahang bayi kurang terstimulasi dalam proses pertumbuhan gigi bayi.
Dilansir dari Medlineplus.gov, beberapa jenis makanan yang bisa Moms berikan pada SI Kecil dengan usia 6 - 8 bulan adalah buah-buahan, sayuran, dan daging.
Pada usia 8-12 bulan, Moms sudah bisa memberikan Si Kecil makanan yang bisa ia genggam, seperti biskuit bayi, buah-buahan yang telah dicuci, dikupas, dan dipotong-potong sesuai dengan ukuran genggaman anak.
Baca Juga: Moms, Lakukan 7 Cara Ini agar Anak-anak Memiliki Gigi Sehat dan Bersih
3. Memijat Gusi
Memijat gusi dapat menjadi salah satu langkah dalam merangsang pertumbuhan gigi bayi. Ini juga baik dilakukan jika gusi si kecil menjadi sakit saat mengalami tumbuh gigi.
Cara melakukannya, pijat dengan lembut menggunakan jari (setelah mencuci tangan dengan bersih).
Moms dapat menggunakan metode ini saat sedang menidurkan bayi.
Jika Si Kecil tiba-tiba terbangun di malam hari, memijat gusi dapat membantu mereka untuk kembali tidur.
Dengan begitu, Moms dapat mengetahui gigi mana yang akan tumbuh dan mulai berfokus pada area tersebut.
Baca Juga: Malas Sikat Gigi, Anak Ini Dapat Surat Peringatan Dari Peri Gigi!
Menjaga Kesehatan Gigi Bayi
Foto: Orami Photo Stocks
Saat gigi Si Kecil mulai tumbuh, hal yang perlu Moms lakukan selanjutnya adalah merawat gigi anak.
Dilansir dari healthychildren.org, langkah pertama yang bisa Moms lakukan saat gigi pertama bayi muncul adalah dengan membawahnya ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan.
Dokter gigi anak akan memastikan semua gigi tumbuh normal dan tidak ada masalah gigi.
Dokter biasanya juga akan memberi Moms saran lebih lanjut tentang menjaga kebersihan gigi anak secara layak.
Lakukan pemeriksaan gigi secara rutin. Saat gigi Si Kecil telah tumbuh banyak, cobalah meminta pendapat dokter gigi anak dalam pemberian varnish fluoride.
Berdasarkan penelitian di Journal of Dental Research, penggunaan varnish fluoride dapat mencegah karies anak usia dini dan mengurangi peningkatan karies pada anak-anak dalam usia belia.
Semakin cepat penggunaan varnish fluoride dilakukan, semakin besar juga kesempatan bayi terhindar dari permasalahan dan kerusakan gigi.
Untuk perawatan di rumah, Moms harus menyikat gigi bayi dua kali sehari dengan mengoleskan pasta gigi mengandung fluoride seukuran sebutir beras, terutama setelah bayi mengonsumsi minuman atau makanan.
Selain itu, ingatlah untuk tidak menidurkan bayi dengan botol di mulut, karena hal tersebut dapat menjadi pemicu kerusakan gigi.
Setelah anak Anda berusia 3 tahun, berikan pasta gigi berfluoride seukuran kacang polong saat sedang menyikat gigi.
Demikian cara merangsang pertumbuhan gigi bayi agar kondisi perkembangan gigi mereka dapat berjalan dengan normla dan sesuai waktunya.
- https://www.medicinenet.com/do_babies_need_teethers/article.htm
- https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000713.htm
- https://www.wvdentalvillage.com/Blog/Post/The-Dos-and-Donts-for-Your-Growing-Babys-Teeth#:~:text=Use%20a%20chilled%20teething%20ring,your%20baby%20down%20to%20sleep.
- https://bmcoralhealth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12903-019-0737-1
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2257982/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.