12 Januari 2023

6 Minuman yang Mengandung Kafein Selain Kopi, Bisa Jadi Alternatif!

Minuman ini bisa bantu tingkatkan fokus!

Buat Moms dan Dads yang memiliki aktivitas yang cukup padat di pagi hari, salah satu bagian yang mungkin menjadi sangat penting dari rutinitas adalah minum secangkir kafein dari kopi.

Namun, minuman yang mengandung kafein tidak hanya kopi saja, lho.

Kafein adalah stimulan yang aman bagi kebanyakan orang jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Advances in Nutrition, kopi sebagai minuman dengan kandungan kafein yang cukup tinggi biasanya digunakan untuk meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan.

Ini karena kafein bekerja dengan merangsang saraf pusat.

Kafein di dalam kopi juga juga bisa digunakan dalam pengobatan untuk mengatasi sakit kepala, asma, dan meredakan nyeri.

Namun, jika Moms atau Dads bukan orang yang gemar minum kopi tetapi membutuhkan efek stimulan dari kafein, berikut ini ada beberapa minuman yang mengandung kafein selain kopi yang bisa dicoba!

Baca Juga: 7 Manfaat Kopi untuk Tubuh, Simak di Sini!

Minuman yang Mengandung Kafein

Berikut ini adalah jenis minuman yang mengandung kafein tinggi, yang juga bisa dicoba:

1. Teh

Minum Teh (Freepik.com)
Foto: Minum Teh (Freepik.com)

Selain kopi, teh juga merupakan salah satu minuman yang mengandung kafein.

Maka dari itu, beberapa orang yang tak suka minum kopi mungkin akan menjadikan teh sebagai minuman yang bisa menstimulasi dan meningkatkan fokus mereka.

Dalam tiap jenis teh dengan ukuran 237 mL, terdapat tingkat kafein yang berbeda, yakni:

  • Teh hitam yang diseduh mengandung kafein sebanyak 47 mg
  • Teh hitam tanpa kafein yang diseduh tetap mengandung kafein sebanyak 2 mg
  • Teh hijau yang diseduh mengandung kafein sebanyak 28 mg
  • Teh siap minum atau teh dalam kemasan botol mengandung kafein sebanyak 19 mg

2. Cokelat Panas

Minuman Cokelat Panas (Freepik.com)
Foto: Minuman Cokelat Panas (Freepik.com)

Jumlah kafein yang ditemukan dalam cokelat panas bervariasi menurut merek, tetapi jika Moms mendapatkannya di toko seperti Starbucks, satu porsi 16 ons mengandung 25 miligram kafein.

Ukuran yang sama di Dunkin' Donuts hanya memiliki 6 miligram kafein. Namun, jika Moms membuatnya sendiri di rumah, merek seperti Nestle mengklaim 99,9 persen bebas kafein.

Kemasan tidak menentukan jumlah pasti kafein yang terkandung dalam secangkir kakao, tetapi menurut persentase yang diiklankan, angka tersebut cukup bisa dipercaya.

Baca Juga: Mengandung Kafein, Amankah Konsumsi Cokelat Saat Menyusui?

3. Kombucha

Minuman Kombucha (Freepik.com)
Foto: Minuman Kombucha (Freepik.com)

Kombucha adalah teh hijau atau teh hitam yang difermentasi.

Dilansir dari International Journal of Food Microbiology, proses pembuatan kombucha dilakukan dengan menambahkan bakteri, ragi, dan gula ke teh hijau atau teh hitam, lalu membiarkannya terfermentasi selama seminggu atau lebih.

Proses fermentasi ini membuat kombucha menjadi sumber probiotik yang sangat baik dan baik bagi kesehatan pencernaan.

Nah, kombucha juga merupakan minuman yang mengandung kafein. Merek kombucha tertentu menggunakan teh berkafein dalam campurannya.

Namun, jumlahnya tidak terlalu tinggi, Biasanya mereka mengandung sekitar 8 hingga 15 miligram kafein.

4. Soda

Minuman Soda
Foto: Minuman Soda (Orami Photo Stock)

Banyak orang yang sadar bahwa cola adalah salah satu minuman yang mengandung kafein.

Ada kafein di dalam cola, terutama diet cola, tapi juga ada di soda lain. Dalam 237 mL soda dengan cola, terdapat sekitar 22 mg kafein.

5. Matcha

Minuman Matcha Latte (Freepik.com)
Foto: Minuman Matcha Latte (Freepik.com)

Mengingat matcha berasal dari daun teh hijau, maka kandungan kafeinnya hampir sama dengan kopi. Satu porsi 8 ons matcha siap saji mengandung sekitar 70 miligram.

Banyak peminum matcha melaporkan merasa lebih segar dan berenergi setelah beralih ke matcha daripada kopi. Jadi mungkin matcha bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa dicoba.

Salah satu minuman yang mengandung tinggi kafein adalah minuman berenergi jenis energy shots.

Minuman ini bahkan bisa mengandung 215 mg kafein hanya dalam 30 mL saja.

6. Minuman Berenergi

Minuman Berenergi (Pixabay.com)
Foto: Minuman Berenergi (Pixabay.com)

Energy drink adalah minuman yang diklaim bisa meningkatkan energi dan performa mental, seperti meningkatkan konsentrasi.

Manfaat stimulasi otak ini didapatkan dari kandungan kafein yang ada pada minuman berenergi. Kratingdaeng, Red Bull, Extra Joss, dan Kukubima adalah beberapa contoh minuman berenergi yang biasa ditemui di pasaran.

Kandungan kafein pada setiap produk berbeda, tapi rata-rata mengandung 80-200 kafein.

Tidak hanya kafein, minuman berenergi juga mengandung bahan-bahan lain, seperti gula, vitamin B untuk mengonversi makanan menjadi energi, turunan asam amino, dan ekstrak tanaman herbal.

Makanan juga bisa mengandung kafein , seperti misalnya cokelat, oreo, protein atau energy bar, sereal, es krim, yogurt, dan puding susu cokelat.

Baca Juga: Efek Kafein Pada Kesuburan, Baik atau Buruk?

Pilih Produk Kafein yang Lebih Sehat

Minuman Matcha (Freepik.com)
Foto: Minuman Matcha (Freepik.com)

Mengutip Mayo Clinic, asupan hingga 400 miligram kafein sehari dianggap aman bagi kebanyakan orang dewasa. Namun, kepekaan orang terhadap kafein bisa berbeda-beda.

Jika Moms dan Dads merasa terganggu oleh sakit kepala, kegelisahan, atau kecemasan, mungkin perlu mengevaluasi kembali asupan kafein.

Selain itu, wanita yang sedang hamil, mencoba untuk hamil, atau menyusui juga disarankan untuk membatasi penggunaan kafein.

Ingatlah bahwa kandungan kafein yang sebenarnya dari secangkir kopi atau teh bisa sedikit berbeda.

Faktor-faktor seperti pemrosesan dan waktu pembuatan juga memengaruhi tingkat kafein.

Dalam jurnal Current Neuropharmacology, kafein adalah obat stimulan yang paling sering dikonsumsi di dunia.

Kafein terjadi secara alami dalam minuman dan makanan seperti kopi, teh, dan cokelat, dan minuman lain seperti yang disebutkan di atas.

Cokelat hitam dan teh hijau adalah beberapa contoh sumber kafein alami yang sehat.

Harvard Health Publishing juga menjelaskan bahwa sekelompok bahan kimia tumbuhan yang dikenal sebagai flavonoid juga dapat membantu meredakan peradangan, yang pada gilirannya berpotensi mengurangi penumpukan plak di dalam arteri, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Teh hijau memiliki jumlah flavonoid yang sedikit lebih tinggi daripada teh hitam.

Namun, ada cara yang lebih alami untuk meningkatkan energi bahkan tanpa kafein.

Menurut Harvard Health Publishing, beberapa pemacu energi alami ini termasuk makan makanan untuk energi bersama dengan olahraga teratur dan praktik yang mengelola tingkat stres seperti yoga, meditasi, dan tai chi.

The Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi atau cola yang dapat menyebabkan masalah tidur.

Alangkah lebih baik agar Moms dan Dads mengonsumsi es teh dengan tangkai mint dan/atau irisan lemon atau mentimun saat sedang menyetir mobil dalam perjalanan jauh.

Baca Juga: Perut Mual Setelah Minum Kopi, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Selalu Pertimbangkan Asupan Kafein

Minuman Teh dan Camilan (Freepik.com)
Foto: Minuman Teh dan Camilan (Freepik.com)

Meskipun kafein sedang umumnya aman untuk sebagian besar orang dewasa yang sehat, mengonsumsi terlalu banyak kafein dapat memiliki efek samping yang merugikan.

Mengutip Cleveland Clinic, minuman yang mengandung kafein tinggi seperti cola, minuman berenergi hingga teh hitam akan menarik air dari tubuh sebagai diuretik. Jika konsumsinya tidak dibatasi, maka bisa menyebabkan dehidrasi.

Sebuah studi yang diterbitkan di Frontiers in Psychiatry menyatakan bahwa konsumsi kafein dapat berbahaya bagi beberapa populasi yang berpotensi rentan terhadap efek negatif dari konsumsi kafein, termasuk wanita hamil dan menyusui, anak-anak, remaja, dewasa muda dan mereka yang memiliki penyakit jantung atau mereka yang mengidap penyakit mental.

Kafein yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan fungsi kardiovaskuler, tidur, pergeseran tekanan darah, dan/atau mati rasa.

Studi ini menentukan bahwa parameter toksisitas kafein adalah sekitar 400 miligram setiap hari untuk orang dewasa sehat usia 19 tahun atau lebih.

Sementara untuk anak yang sehat dengan usia 12 hingga 18 tahun adalah sebanyak 100 miligram.

Untuk anak sehat dengan usia kurang dari 12 tahun, jumlah maksimalnya hanyalah 2,5 miligram saja.

Baca Juga: Kopi untuk Kesehatan Mental? Cek Faktanya Di Sini!

Jadi, memang bukan masalah besar jika Moms atau Dads minum secangkir kopi setiap hari.

Namun, sebaiknya pilihlah sumber kafein yang lebih sehat lagi, seperti misalnya teh hijau.

Dengan begini, Moms dan Dads pasti terhindar dari masalah kesehatan yang tidak diinginkan, tapi tetap bisa merasa terstimulasi berkat sumber kafein yang sehat.

  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/caffeine/art-20049372
  • https://www.myfooddata.com/articles/high-caffeine-foods-and-drinks.php
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4288269/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26796581/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4462044/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/9013-dehydration
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5445139/
  • https://www.healthline.com/nutrition/energy-drinks#TOC_TITLE_HDR_5

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.