5 Mitos Masturbasi Wanita yang Ternyata Salah
Sebagian wanita menganggap membicarakan tentang seks dan masturbasi adalah hal tabu.
Meskipun kini masturbasi sudah dianggap sebagai hal yang umum, namun larangan budaya terhadap masturbasi di beberapa negara di dunia tetap menjadikan masturbasi sebagai hal yang kerap disalahpahami.
Menurut jurnal berjudul Can Masturbatory Guilt Lead to Severe Psychopathology: A Case Series, kesalahpahaman pada mitos-mitos masturbasi bisa menyebabkan sindrom Dhat atau rasa bersalah ketika melakukan masturbasi sehingga berpengaruh dengan kondisi psikis seseorang.
Mitos Masturbasi Wanita
Vanessa Marin, seorang terapis seks dan pemilik Finishing School menyebut bahwa ketidakterbukaan dalam membicarakan seks sudah menjadi budaya.
Hal ini menyebabkan rasa malu atau norma sosial yang tidak sehat dan menjadikan pria dan wanita merasa tidak nyaman dengan tubuhnya sendiri.
Contohnya, sebagian orang berpikir bahwa bermasturbasi adalah hal yang tidak pantas dan membahayakan bagi wanita.
Kenyataanya, masturbasi tidaklah berbahaya dan menjadi hal umum yang perlu dibicarakan agar terhindar dari mitos-mitos yang tak benar sekaligus merugikan banyak orang.
Berikut ini lima mitos masturbasi wanita yang ternyata salah dan perlu Moms dan Dads ketahui.
1. Bermasturbasi akan Merusak Kemampuan Orgasme
Foto: pixabay.com
Hal ini tidak benar. Kenyatannya, masturbasi membantu Moms saat orgasme. Salah satu cara untuk membuktikannya ialah mencobanya dan kenali tubuh Moms.
Saat Moms tidak mencapai klimaks ketika bercinta dengan pasangan, bisa jadi karena Moms belum mengetahui titik rangsang yang tepat.
Nah, salah satu cara untuk mengetahuinya ialah dengan bermasturbasi.
Pelajari seluk beluknya, cari bagian atau area mana yang membuat Moms terangsang. Dengan begini, Moms bisa lebih nyaman dan puas saat bercinta dengan pasangan.
Baca Juga: 5 Posisi Seks yang Bisa Memudahkan Wanita Orgasme
2. Vibrator Membuat Klitoris Sensitif
Foto: unsplash.com
Tenang, kini Moms bisa bernapas lega karena nyatanya penggunaan vibrator tak akan membuat klitoris menjadi sensitif.
Vibrator juga tidak mengurangi kemampuan Moms untuk bermasturbasi.
Menurut Mal Harrison, pemilik toko Center For Erotic, menyebut bahwa vibrator secara tak langsung akan membuat kebiasaan yang menyebabkan Moms ketagihan menggunakannya untuk mencapai kepuasan.
Tapi, Moms tak perlu khawatir, karena hal itu tak akan berdampak pada kesensitifan klitoris.
Jika Moms ingin berhenti menggunakannya, hal itu juga bisa dilakukan dan tak menimbulkan dampak apapun pada kesehatan reproduksi Moms.
3. Masturbasi Memengaruhi Kesuburan
Foto: freepik.com
Dr. Vanessa Cullins seorang Wakil Direktur Federasi Luar Negeri untuk urusan medis, menyebut bahwa masturbasi tidak mempengaruhi kesuburan dan tidak juga membuat Moms jadi cepat hamil.
Namun, hal ini bisa berpengaruh pada kesehatan organ kelamin apabila saat masturbasi Moms dan Dads saling berbagi mainan seks yang sama.
Kebersihan mainan seks harus dijaga dengan baik agar tidak terjangkit Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti klamidia dan gonore.
Baca Juga: 5 Manfaat Masturbasi saat Hamil, Tertarik Mencoba?
4. Mereka yang Sudah Menikah Dilarang Masturbasi
Foto: Unsplash.com
"Masturbasi tak hanya ditujukan untuk mereka yang single saja. Faktanya, mereka yang aktif secara seksual dengan pasangannya memiliki kebiasaan masturbasi lebih banyak ketimbang mereka yang single," ujar Dr. Cullins.
Banyak orang berpendapat bahwa masturbasi ketika sudah menikah atau memiliki pasangan berarti ada sesuatu yang salah dengan hubungan atau pasangan Moms.
Namun, perlu diketahui bahwa masturbasi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kebiasaan bercinta menjadi lebih nikmat dan puas untuk kedua pasangan.
"Baik mereka yang single maupun berpasangan, masturbasi mampu meningkatkan kualitas bercinta secara fisik dan emosional," lanjut Dr. Cullins.
5. Bermasturbasi saat Remaja Dianggap sebagai Hiperseks atau Kecanduan Seks
Foto: unsplash.com
Tak sedikit yang beranggapan bahwa masturbasi di usia anak-anak merupakan hal yang tidak normal.
Padahal, saat anak melakukan masturbasi, kemungkinan besar dirinya belum sadar bahwa kegiatan tersebut adalah masturbasi.
Anak hanya merasakan kenikmatan ketika menyentuh alat kelaminnya sendiri.
Dibutuhkan pengawasan dan edukasi dari orang tua ketika anak sudah mulai menyentuh organ kelaminya. Hal ini wajar terjadi sehingga tidak akan berpengaruh terhadap perilaku seksual anak ketika dewasa.
Baca Juga: Masturbasi Saat Hamil, Amankah? Berikut Penjelasannya
Dari lima mitos masturbasi di atas, kira-kira manakah yang membuat Moms dan Dads tercengang?
Apakah Moms dan Dads menemukan fakta baru tentang mitos masturbasi yang tak pernah terpikirkan sebelumnya?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.