04 Desember 2024

MRI Scan: Fungsi, Prosedur, Biaya, dan Bedanya dengan CT Scan

Pemindaian MRI dan CT scan memiliki risiko berbeda, lho

Magnetic resonance imaging atau MRI scan adalah jenis pemeriksaan yang menggunakan medan magnet kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail bagian dalam tubuh.

Gambar dari hasil MRI dapat membantu dokter mendiagnosis berbagai masalah seputar kesehatan.

Pada tes MRI, bagian tubuh yang akan dipindai ditempatkan pada sebuah mesin yang memiliki kekuatan magnet yang sangat kuat.

Gambar-gambar yang dihasilkan dari MRI adalah foto digital yang dapat disimpan di komputer dan dicetak untuk dipelajari lebih lanjut.

Metode ini sering kali terlihat sama dengan CT scan, padahal terdapat perbedaannya, lho. Yuk, ketahui lebih lanjut tentang MRI scan!

Baca Juga: Sering BAB tapi Sedikit? Ini Kata Dokter Spesialis!

Apa Itu MRI Scan?

Magnetic resonance imaging (MRI)
Foto: Magnetic resonance imaging (MRI) (Istockphoto.com)

MRI scan atau Magnetic Resonance Imaging adalah prosedur pencitraan medis yang menggunakan magnet besar, gelombang radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar detail dari organ dan struktur internal tubuh.

Mesin MRI biasanya berbentuk tabung besar dengan meja di tengahnya, di mana pasien akan berbaring untuk pemindaian.

Berbeda dengan CT scan dan X-ray, MRI tidak menggunakan radiasi ionisasi yang berpotensi berbahaya, sehingga dianggap lebih aman untuk tubuh.

Prosedur ini sangat efektif dalam mendeteksi masalah pada jaringan lunak, seperti otak, tulang belakang, dan organ dalam.

Fungsi Pemeriksaan MRI Scan

MRI Scan
Foto: MRI Scan (Orami Photo Stock)

Melansir Journal of Clinical and Experimental Hepatology, MRI scan adalah prosedur non-invasif yang dilakukan untuk memeriksa kondisi organ, jaringan, dan kerangka tubuh pasien.

Prosedur ini akan menghasilkan gambar dengan resolusi tinggi, sehingga dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit.

Beberapa jenis MRI dan kegunaannya, yaitu:

1. MRI otak dan saraf tulang belakang

MRI paling sering digunakan untuk mengevaluasi kondisi otak dan saraf tulang belakang. Beberapa kondisi medis yang dapat didiagnosis dengan pemindaian ini adalah:

  • Aneurisma pembuluh darah otak
  • Penyakit mata dan telinga bagian dalam
  • Multiple sclerosis
  • Gangguan saraf tulang belakang
  • Stroke
  • Tumor
  • Cedera otak karena trauma

2. MRI jantung dan pembuluh darah

MRI jantung dan pembuluh darah dapat membantu dokter dalam menilai:

  • Ukuran dan fungsi ruang-ruang jantung
  • Ketebalan dan pergerakan dinding jantung
  • Luasnya kerusakan yang disebabkan oleh serangan jantung atau penyakit jantung tertentu
  • Gangguan struktural pada pembuluh darah aorta, seperti aneurisma atau diseksi (robeknya dinding pembuluh darah)
  • Peradangan atau sumbatan pada pembuluh darah

Baca Juga: Obat Radang dan Alergi Grathazon, Ini Aturan Pakainya!

3. MRI organ dalam

MRI dapat memeriksa keberadaan tumor atau kelainan lain dari banyak organ di dalam tubuh yang meliputi hati, saluran empedu, ginjal, limpa, pankreas, rahim, ovarium, serta prostat.

4. MRI tulang dan sendi

MRI dapat membantu dokter dalam menilai:

  • Kelainan sendi karena trauma atau cedera berulang
  • Kelainan pada bantalan saraf tulang belakang
  • Infeksi tulang
  • Tumor tulang dan jaringan lunak

5. MRI payudara

MRI bisa digunakan bersama dengan pemeriksaan mammogram untuk mendeteksi kanker payudara, terutama bagi wanita dengan jaringan payudara yang padat atau berisiko tinggi terkena kanker payudara.

Baca Juga: 7 Manfaat Retinoid, Kandungan Skincare yang Samarkan Kerutan

Prosedur MRI Scan

Konsultasi
Foto: Konsultasi (Orami Photo Stock)

Sebelum Moms melakukan MRI scan, biasanya dokter akan menanyakan riwayat medis pasien, seperti:

  • Memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal atau hati
  • Baru saja mengalami operasi
  • Sedang hamil atau kemungkinan hamil
  • Memiliki alergi terhadap makanan atau obat tertentu
  • Mengidap asma

Pada hari pemeriksaan, Moms disarankan untuk menggunakan pakaian longgar tanpa kancing atau ritsleting berbahan logam. Sebab, benda-benda ini bisa mengganggu jalannya pemeriksaan.

Moms mungkin diminta untuk melepaskan pakaian dan mengenakan baju khusus yang disediakan oleh rumah sakit.

Sebelum memasuki ruang pemindaian, Moms juga perlu melepaskan semua perlengkapan.

Mulai dari kawat gigi, kacamata, alat bantu dengar, kunci, bra dengan kawat, jam tangan, dan rambut palsu.

Telepon genggam juga tidak boleh dibawa ke dalam ruangan MRI.

Seseorang yang mengalami klaustrofobia atau fobia ruang tertutup sering merasa kesulitan menjalani MRI.

Bagi mereka, dokter mungkin bisa melakukan MRI di tempat yang lebih terbuka bila memungkinkan.

Jika tidak memungkinkan, dokter dapat memberikan obat penenang untuk pasien sebelum pemeriksaan MRI dilakukan.

Baca Juga: Serba-serbi Diet Keto yang Dianggap Ampuh Turunkan Berat Badan

Secara umum, MRI scan biasanya menghabiskan waktu sekitar 20 hingga 90 menit dengan prosedur sebagai berikut:

  • Pasien berbaring di atas meja khusus yang akan bergerak masuk ke dalam mesin MRI. Mesin ini berbentuk seperti tabung besar dengan lubang di kedua sisi dan magnet yang mengelilinginya.
  • Tali pengikat bisa digunakan untuk memastikan posisi pasien tidak bergeser selama pemeriksaan.
  • Keseluruhan atau sebagian badan pasien akan masuk ke dalam mesin.
  • Mesin MRI akan menghasilkan medan magnet yang kuat di dalam tubuh pasien.
  • Komputer lalu menangkap sinyal yang dihasilkan oleh mesin untuk menghasilkan serangkaian gambar. Tiap gambar memperlihatkan potongan tipis tubuh pasien.

Selama menjalani MRI scan, Moms bisa mendengar dan bicara dengan dokter atau petugas medis.

Dalam beberapa keadaan, Moms juga akan diminta untuk melakukan tugas-tugas sederhana, seperti menggerakan anggota tubuh atau menjawab beberapa pertanyaan mudah.

Moms wajib untuk tenang dan tetap diam selama menjalani prosedur.

Hal ini bertujuan agar gambar yang dihasilkan terlihat jelas.

Biaya MRI Scan

Lorong Rumah Sakit
Foto: Lorong Rumah Sakit (inudgeyou.com)

Umumnya, biaya MRI scan berbeda-beda di setiap rumah sakit, tergantung dari di rumah sakit mana melakukannya, kelas perawatannya, dan bagian tubuh mana yang diperiksa.

Namun, kisaran biaya pemeriksaan MRI di Indonesia terendah dimulai dari Rp750 ribu hingga yang tertinggi dimulai dari Rp5,6 jutaan.

MRI scan juga ditanggung oleh asuransi kesehatan (BPJS Kesehatan) apabila sesuai dengan ketentuan dan indikasi medis, serta direkomendasikan oleh dokter.

Baca Juga: 5 Dokter Kandungan Tulungagung, Yuk Periksa Kehamilan!

Perbedaan MRI Scan dan CT Scan

Mesin MRI (Orami Photo Stocks)
Foto: Mesin MRI (Orami Photo Stocks)

Pemindaian CT Scan dan MRI adalah dua metode medis untuk menghasilkan gambar detail bagian tubuh internal, seperti tulang, sendi dan organ.

Beberapa orang menyebut CT Scan sebagai CAT Scan, yang merupakan singkatan dari aksial tomografi terkomputerisasi.

Selama CT Scan, seseorang berbaring di mesin sinar-X besar yang disebut pemindai CT.

Sedangkan, MRI singkatan dari citra resonansi magnetik. Jenis pemindaian ini mengguna gelombang radio dan magnet untuk membuat gambar.

Selama pemindaian MRI, seseorang berbaring di pemindai MRI, yang merupakan mesin yang menciptakan medan magnet konstan dan menggunakan gelombang radio untuk memantulkan molekul air dan sel-sel lemak dalam tubuh.

Sebenarnya, penggunaan CT Scan dan MRI sangat mirip.

CT Scan lebih umum digunakan karena lebih murah dan mampu memberikan detail yang paling baik.

Tetapi, dokter menyarankan pemindaian MRI jika membutuhkan gambar tubuh yang lebih akurat dan terperinci.

Keduanya termasuk prosedur medis yang sangat aman, tetapi memiliki tingkat risiko berbeda.

Karena itu, Moms dan Dads perlu mengetahui perbedaan dari CT Scan dan MRI.

Melansir Clinics in Chest Medicine, perbedaan CT Scan dan MRI terbesar, yakni MRI (magnetic resonance imaging) menggunakan gelombang radio dan pemindaian CT scan (computed tomography) menggunakan sinar-X.

Pemindaian MRI digunakan untuk melihat objek di dalam tubuh. Biasanya pemindaian MRI digunakan untuk mendiagnosis sendi, otak, pergelangan tangan, pergelangan kaki, payudara, jantung dan pembuluh darah.

Sementara CT scan biasanya digunakan untuk mengatasi patah tulang, tumor, kanker dan pendarahan internal.

Lalu, perbedaan CT scan dan MRI lainnya juga terletak pada risiko pemindaiannya.

Risiko CT scan meliputi:

  • Membahayakan bayi yang belum lahir
  • Dosis radiasi yang sangat kecil
  • Reaksi potensial terhadap penggunaan pewarna

Risiko MRI scan meliputi:

  • Kemungkinan reaksi terhadap logam karena magnet
  • Suara keras dari mesin menyebabkan masalah pendengaran
  • Peningkatan suhu tubuh selama MRI panjang
  • Klaustrophobia

Baca Juga: Telat Haid 2 Hari? Jangan Panik, Ini Faktor Pemicunya!

Apakah Ibu Hamil Bisa MRI Scan?

Perut Ibu Hamil
Foto: Perut Ibu Hamil (Womenshealth.gov)

Ibu hamil diperbolehkan menjalani pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging), dan prosedur ini dianggap aman selama kehamilan.

MRI tidak menggunakan radiasi pengion seperti pada CT scan atau X-ray, sehingga lebih aman bagi ibu dan janin.

Menurut Medical News Today, MRI dapat dilakukan pada trimester pertama, kedua, maupun ketiga, meskipun dokter akan mempertimbangkan kebutuhan medis sebelum merekomendasikan prosedur ini.

Secara umum, MRI memiliki risiko efek samping yang sangat minimal. Namun, penggunaan zat kontras seperti gadolinium biasanya dihindari kecuali benar-benar diperlukan, terutama pada trimester pertama.

Selalu konsultasikan dengan dokter untuk memastikan keamanan MRI selama kehamilan.

Nah, itu dia Moms penjelasan mengenai MRI scan, mulai dari fungsi, prosedur, biaya, hingga perbedaannya dengan CT scan.

Meski pemindaian MRI tergolong aman dan risiko yang kecil, Moms sebaiknya mempertimbangkan kembali penggunaannya.

Jangan lupa selalu konsultasikan kepada dokter mengenai perlu atau tidaknya menjalani pemeriksaan MRI.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4632105/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2435287/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/146309#uses
  • https://www.nhs.uk/conditions/mri-scan/
  • https://www.fda.gov/radiation-emitting-products/mri-magnetic-resonance-imaging/benefits-and-risks
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/146309#faqs

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.