12 Penyebab Muntah, Cara Mengatasi, dan Mencegahnya
Pada dasarnya, muntah adalah cara tubuh mengeluarkan zat berbahaya yang masuk.
Ini belum tentu merupakan tanda masalah serius.
Kondisi ini biasanya hanya berlangsung singkat atau tidak berkepanjangan.
Beberapa penyebab umumnya adalah keracunan makanan, morning sickness pada kehamilan, mabuk perjalanan, dan gastroenteritis.
Namun, muntah terkadang merupakan gejala dari masalah yang lebih serius.
Ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan, seperti radang usus buntu, yang memerlukan perhatian medis.
Jadi, lebih baik Moms simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Baca Juga: 9 Penyebab Sakit Pinggang Sebelah Kanan, Bisa Tanda Penyakit
Kondisi yang Jadi Penyebab Muntah
Ada berbagai hal umum yang bisa jadi penyebabnya, yaitu:
1. Gastroenteritis
Biasa disebut flu perut, gastroenteritis adalah peradangan pada usus.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang dihasilkan dari menelan makanan atau air yang terkontaminasi.
Gejala umum gastroenteritis termasuk muntah, diare, sakit kepala, demam, dan sakit perut.
2. Morning Sickness
Menurut American Pregnancy Association, sekitar 80% ibu hamil mengalami morning sickness.
Meski namanya morning sickness, gejala mual dan muntah dapat terjadi sepanjang hari.
Bagi kebanyakan orang, mual dan muntah merupakan tanda awal kehamilan.
Kondisi ini biasanya sembuh dengan sendirinya seiring bertambahnya usia kehamilan.
Namun, ada pula yang mengalaminya hingga trimester kedua dan ketiga.
3. Mabuk
Mabuk perjalanan membuat orang merasa mual dan pusing saat bepergian.
Hal ini juga dapat menyebabkan muntah.
Secara khusus, biasanya mabuk kendaraan terjadi pada anak-anak dan ibu hamil.
Kondisi ini terjadi ketika sinyal sensorik dari telinga bagian dalam, mata, dan otot tidak cocok.
Namun, gejala muntah karena mabuk biasanya menjadi lebih baik setelah perjalanan selesai.
Baca Juga: Perut Begah dan Keras? Ini Gejala hingga Langkah Pencegahannya
4. Obstruksi Usus
Usus yang tersumbat atau nama lainnya obstruksi usus juga dapat menjadi penyebab muntah.
Sebab, obstruksi yang terjadi menghalangi makanan dan cairan yang akan melewati sistem pencernaan.
Akibatnya, makanan dan cairan tersebut kembali naik ke perut dan menyebabkan muntah.
5. Radang Usus Buntu
Radang usus buntu atau apendisitis terjadi ketika usus buntu mengalami peradangan.
Gejala utamanya adalah rasa sakit parah di perut bagian kanan bawah.
Namun, gejala radang usus buntu bukan hanya itu.
Beberapa orang juga dapat mengalami gejala mual, muntah, diare, sembelit, hingga demam.
Jadi, jika Moms mengalami berbagai gejala tersebut, kemungkinan itu tanda radang usus buntu.
Kondisi ini harus segera mendapatkan penanganan medis, agar tidak terjadi infeksi yang membahayakan.
6. Pankreatitis
Pankreatitis atau peradangan pada pankreas juga bisa menjadi penyebab muntah pada beberapa orang.
Gejala lainnya dapat berupa rasa sakit tiba-tiba di perut bagian kiri tengah atas.
Tepatnya di bawah tulang dada.
Orang yang mengalami pankreatitis juga dapat mengalami mual, diare, kurang nafsu makan, dan denyut nadi cepat.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, penting segera mencari bantuan medis.
Baca Juga: Begini Warna dan Tekstur BAB Bayi saat Sedang Terkena Diare
7. Gangguan Otak dan Sistem Saraf Pusat
Beberapa gangguan otak atau sistem saraf pusat dapat mengaktifkan sel-sel yang mengatur muntah di otak.
Ini termasuk infeksi, seperti meningitis atau ensefalitis dan sakit kepala migrain.
Kondisi yang menyebabkan peningkatan tekanan di dalam tengkorak.
Kondisi ini termasuk cedera kepala, pendarahan otak, dan tumor.
8. Menelan Racun atau Obat-obatan
Menelan racun, seperti terdapat timbal dan tanaman serta makanan tertentu, bisa menyebabkan mual dan muntah yang parah.
Selain itu, menurut studi di jurnal Therapeutic Advances in Gastroenterology, beberapa obat juga berpotensi menyebabkan muntah, seperti:
- Antibiotik.
- Obat kemoterapi.
- Opioid, seperti morfin.
- Ganja.
Jika merasa telah (atau merasa kemungkinan telah) menelan racun atau bahan kimia berbahaya, segera cari bantuan medis.
9. Sindrom Muntah Siklik
Sindrom muntah siklik adalah gangguan langka yang dapat menyebabkan orang muntah pada interval yang bervariasi.
Kondisi ini biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dan dapat bertahan hingga dewasa.
Orang dewasa yang mengalami sindrom ini biasanya karena penggunaan ganja kronis.
Baca Juga: 21+ Penyebab Sakit Perut Sebelah Kanan, Jangan Dianggap Sepele ya!
10. Penyebab Psikologis
Stres dan kecemasan dapat menyebabkan orang mengalami mual dan muntah.
Masalah psikologis yang dapat menjadi penyebab muntah adalah bulimia nervosa.
11. Keracunan Makanan
Keracunan makanan adalah salah satu penyebab umum muntah yang terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, parasit, atau racun.
Gejala muntah akibat keracunan makanan biasanya muncul dalam beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan dapat disertai dengan gejala lain seperti diare, kram perut, dan demam.
Sumber penyebab makanan yang terkontaminasi bisa berasal dari bahan baku yang tidak segar, penanganan makanan yang tidak higienis, atau penyimpanan makanan pada suhu yang tidak tepat.
12. Reaksi terhadap Bau Tertentu
Bagi beberapa Moms yang memiliki sensitivitas terhadap bau tertentu bisa menjadi penyebab muntah.
Ketika seseorang mencium bau yang sangat kuat atau tidak sedap, seperti bau makanan busuk, parfum menyengat, atau bahan kimia, tubuh bisa bereaksi dengan rasa mual yang diikuti oleh muntah.
Cara Mengobati Muntah
Pengobatan untuk muntah tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Minum banyak air dan minuman yang mengandung elektrolit dapat membantu mencegah dehidrasi.
Pada orang dewasa, beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba adalah:
- Makanlah dalam porsi kecil yang hanya terdiri dari makanan ringan dan polos (nasi, roti, kerupuk atau diet BRAT).
- Minum air putih yang cukup.
- Istirahat dan hindari aktivitas fisik.
Selain itu, ada juga beberapa obat yang dapat membantu mengatasi muntah, yaitu:
- Obat-obatan yang dijual bebas (OTC) seperti Imodium dan Pepto-Bismol.
- Antasida OTC atau obat resep lainnya membantu mengobati gejala refluks asam.
- Tergantung penyebabnya, dokter mungkin meresepkan obat antiemetik, seperti ondansetron (Zofran), granisetron, atau promethazine.
- Obat anti-kecemasan dapat diresepkan dokter jika muntah terkait dengan kondisi kecemasan.
Jika Moms menyukai obat-obatan herbal atau tradisional, Moms bisa minum air jahe.
Ekstrak jahe mempercepat pengosongan lambung dan merangsang kontraksi antral lambung, sehingga bisa mengatasi mual dan muntah.
Hal ini diungkapkan dalam studi di jurnal European Review for Medical and Pharmacological Sciences.
Pada kasus muntah akibat morning sickness atau hiperemesis gravidarum, ibu hamil perlu menerima cairan infus.
Penanganan ini harus segera dilakukan, terutama jika mereka tidak dapat minum cairan apa pun.
Kasus hiperemesis gravidarum yang lebih parah mungkin memerlukan nutrisi parenteral total yang diberikan melalui infus.
Dokter mungkin juga meresepkan antiemetik, seperti promethazine, metoclopramide (Reglan), atau droperidol (Inapsine), untuk mencegah mual dan muntah.
Obat-obatan ini dapat diberikan melalui mulut, intravesa, atau suppositoria.
Baca Juga: Yuk, Mulai Konsumsi Antioksidan untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Cara Mencegah Muntah
Moms dapat mencegah muntah dengan mempraktikkan kebersihan yang baik, terutama di sekitar makanan.
Ini dapat membantu mencegah Moms secara tidak sengaja mengonsumsi bakteri.
Untuk memastikan makanan aman untuk dimakan, berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan:
- Mencuci meja, pisau, dan peralatan makan yang digunakan untuk menyiapkan makanan.
- Sering cuci tangan.
- Bilas buah dan sayuran.
- Simpan makanan pada suhu yang tepat.
- Gunakan termometer daging.
- Gunakan talenan yang berbeda untuk daging dan sayuran
- Memasak daging, unggas, dan ikan dengan benar dan matang.
Jika merasa mual, Moms dapat mengambil tindakan untuk mencegahnya memburuk.
Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
- Makan kerupuk atau camilan asin segera setelah bangun tidur.
- Makan makanan kecil sepanjang hari, bukan tiga kali makan besar.
- Menghindari makanan pedas.
- Minum sedikit cairan bening, seperti air atau kaldu.
- Menghindari jus yang rasanya asam.
- Minum obat pereda mual yang dijual bebas.
Nah, itulah pembahasan mengenai muntah, mulai dari penyebab, cara mengatasi, dan mencegahnya.
Semoga informasi tersebut bisa bermanfaat ya, Moms!
- https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/hyperemesis-gravidarum/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4699282/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25912592/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/vomiting
- https://www.verywellhealth.com/causes-of-nausea-and-vomiting-1298245
- https://www.healthline.com/health/vomiting-causes-treatment
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.