Muntah Darah: Gejala, Penyebab, Komplikasi dan Cara Mengatasinya
Moms, muntah darah alias hematemesis perlu diwaspadai. Karena ini bisa menjadi pertanda sebuah kondisi berbahaya.
Meski begitu, tak semua harus dihadapi dengan panik, ya!
Mari kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya apabila mengalami kondisi seperti ini.
Baca Juga: 12 Penyebab Bayi Muntah, Cari Tahu Moms!
Apa Itu Muntah Darah?
Foto: Muntah (Orami Photo Stocks)
Melansir Emergency Medicine News, muntah darah adalah pencampuran isi lambung yang berisi darah. Adapun ini juga bisa karena murni darah saja.
Muntah darah bisa mengkhawatirkan, tetapi dalam beberapa kasus, penyebab kecil dapat memicunya.
Ini termasuk karena maag hingga menelan darah dari cedera mulut atau mimisan.
Darah yang dimuntahkan mungkin tampak berwarna seperti:
- Warna cokelat
- Merah tua
- Merah cerah
Darah cokelat seringkali menyerupai bubuk kopi saat dimuntahkan, lho.
Warna darah yang dimuntahkan sering kali dapat menunjukkan kepada dokter sebagai sumber dan tingkat keparahan perdarahan.
Frekuensi muntah darah dan jumlah darah sangat bervariasi, tergantung dari sumber perdarahan.
Bahkan, ibu hamil pun bisa mengalami muntah yang mengeluarkan darah.
Saat terjadi muntah disertai darah, penderita harus segera pergi ke instalasi gawat darurat (IGD) untuk menjalani pemeriksaan fisik, tes darah, dan endoskopi.
Cara ini dilakukan untuk mengonfirmasi apakah darah berasal dari dalam lambung, kerongkongan, atau dari saluran napas.
Mengetahui asal muasal darah akan mempermudah dokter untuk mengatasinya dengan tepat.
Baca Juga: Ini 11 Arti Mimpi Muntah Darah yang Perlu Diwaspadai!
Gejala Muntah Darah
Muntah darah dapat menyertai gejala lain yang bervariasi, tergantung pada penyakit, kelainan, atau kondisi yang mendasarinya.
Gejala yang sering memengaruhi saluran pencernaan mungkin juga melibatkan sistem tubuh lainnya.
Berikut sejumlah penyebab atau pemicu dari seseorang yang mengalami muntah disertai darah, antara lain:
1. Mempengaruhi Sistem Pencernaan
Foto: Sakit Perut Kiri Atas (Orami Photo Stocks)
Muntah darah dapat menyertai gejala lain yang memengaruhi sistem pencernaan termasuk:
- Sakit perut atau kram
- Perut bengkak, distensi, atau kembung
- Tinja berlumuran darah (darah mungkin berwarna merah, hitam, atau teksturnya seperti lem)
- Perubahan frekuensi buang air besar
- Mual
Biasanya, gejala muntah dengan darah karena maag juga bisa mengalami diare di waktu yang sama.
2. Memengaruhi Sistem Tubuh Lain
Foto: Pusing (Orami Photo Stocks)
Selain itu, muntah disertai darah dapat menyertai gejala lain. Adapun ini bisa berhubungan dengan sistem tubuh lainnya termasuk:
- Pusing
- Pingsan atau perubahan tingkat kesadaran atau kelesuan
- Kelelahan
- Penyakit kuning
- Mimisan
- Kulit pucat atau pucat
- Kelemahan (kehilangan kekuatan)
Dalam beberapa kasus, muntah darah bisa mengancam nyawa.
Cari perawatan medis segera jika Moms, atau seseorang yang bersama Moms, memiliki salah satu dari gejala yang mengancam jiwa ini termasuk:
- Sakit perut atau kram
- Perubahan tingkat kesadaran atau kewaspadaan seperti pingsan atau tidak responsif
- Masalah pernapasan, seperti sesak napas, kesulitan bernapas, sesak napas, mengi, tidak bernapas, atau tersedak
- Muntah darah, perdarahan dubur, atau tinja berdarah
- Kelemahan (kehilangan kekuatan)
Baca Juga: Ketahui Penyebab Batuk Berdarah dan Tes Pemeriksaannya
Penyebab Muntah Darah
Ada banyak penyebab muntah darah yang umum terjadi.
Tingkat keparahannya berkisar dari ringan hingga besar dan biasanya merupakan akibat dari cedera, penyakit, atau penggunaan obat-obatan.
Berikut ini adalah beberapa penyebab umum muntah darah:
1. Varises Kerongkongan
Foto: Sakit Tenggorokan (Orami Photo Stocks)
Penyebab pertama dari muntah darah karena varises kerongkongan.
Ditandai dengan pembesaran pembuluh darah pada dinding di bagian bawah kerongkongan.
Penyebab ini sering terjadi pada pecandu alkohol dan perlu segera mendapat penanganan.
Biasanya, ini akan menyebabkan perdarahan dan tidak tidak menimbulkan rasa sakit.
Sejumlah orang yang mengalami kondisi ini perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit dengan pantauan dokter.
2. Peradangan pada Dinding Lambung
Foto: Sakit Perut (Orami Photo Stocks)
Peradangan lambung paling sering menjadi penyebab lain dari muntah darah selanjutnya, Moms.
Diketahui, infeksi bakteri yang sama ini juga bisa terjadi karena maag.
Peradangan pada lambung dapat terjadi secara tiba-tiba (gastritis akut), atau muncul perlahan seiring waktu (gastritis kronis).
Perdarahan terjadi saat peradangan merusak pembuluh darah lambung. Ditandai dengan rasa sakit atau perih pada lambung.
Penggunaan obat pereda nyeri tertentu secara sering dan minum terlalu banyak alkohol juga dapat menyebabkan gastritis.
Baca Juga: Bayi Muntah Setelah Menyusu, Ini 4 Penyebab dan Cara Mengatasinya
3. Mimisan
Foto: Mimisan (Orami Photo Stocks)
Mimisan bisa menakutkan, tetapi biasanya ini bukan pertanda sesuatu yang serius. Seringnya, penyebab ini dapat diobati di rumah.
Selama mimisan, darah akan mengalir dari satu atau kedua lubang hidung.
Gejalanya bisa berat atau ringan dan berlangsung dari beberapa detik hingga 15 menit atau lebih.
Hal ini menyebabkan darah tertelan dari saluran pernapasan saat mengalami mimisan.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan adanya darah pada tinja, sehingga tinja berwarna lebih gelap.
4. Kanker Lambung
Foto: Nyeri Perut (Orami Photo Stocks)
Moms, penyebab lain dari muntah dengan darah adalah mengindikasi penyakit serius, seperti kanker lambung.
Melansir American Cancer Society, kanker perut atau lambung cenderung berkembang perlahan selama bertahun-tahun.
Gejala yang dirasakan pun biasanya tidak terdeteksi pada awal permulaan kanker tumbuh.
Karenanya, perlu pemeriksaan kesehatan secara umum untuk mencegah stadium lanjut dari kanker perut.
5. Kelainan Darah
Foto: Diagnosis Thalassemia (Orami Photo Stocks)
Ada beberapa penyebab muntah darah lainnya yang perlu diketahui.
Kelainan pada darah menjadi salah satu penyebab yang umum dijumpai apabila muntah darah terjadi.
Hal ini bisa meliputi:
Lantas bagaimana kita tahu memiliki kelainan darah? Caranya yakni dengan berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan darah, Moms.
6. Menelan Racun
Foto: Racun (Orami Photo Stocks)
Tidak sengaja menelan produk berbahaya dapat mengakibatkan muntah darah pada sejumlah orang.
Hal ini seperti menelan racun zat asam yang bersifat korosif atau arsenik.
Ini lebih sering ditemukan pada produk industri seperti pengawet kayu, deterjen pakaian, perekat logam, dan juga pestisida.
Hindari produk berbahaya ini dari jangkauan anak-anak di rumah ya, Moms.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Kardiovaskular, Penyebab Kematian Nomor Satu di Indonesia
7. Kelainan Usus
Foto: Perut Sakit (Orami Photo Stocks)
Sejumlah penyebab lain muntah darah dapat terjadi tanpa kita sadari.
Hal ini meliputi kelainan pada usus atau pencernaan kita.
Salah satunya yakni intususepsi, yakni masuknya salah satu bagian lipatan usus ke bagian lain yang berdekatan.
Kondisi ini merupakan situasi gawat darurat yang perlu penanganan cepat, Moms.
Gejala yang paling sering dirasakan yakni muntah dengan darah serta tinja berdarah dan berlendir.
8. Konsumsi Obat-obatan
Foto: Obat (Orami Photo Stocks)
Di samping itu, muntah darah juga dapat disebabkan kondisi-kondisi lain, lho.
Hal ini termasuk efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang.
Salah satunya yakni konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid dan juga aspirin.
Hentikan penggunaan obat apabila mengalami muntah disertai darah dan segera konsultasikan pada dokter, ya.
Baca Juga: Saat Trimester Tiga Mual Muntah, Perlukah Khawatir?
Komplikasi Muntah Darah
Foto: Muntah-Muntah (Orami Photo Stocks)
Tergantung pada penyebabnya, muntah darah dapat menyebabkan komplikasi kesehatan tertentu.
Sejumlah komplikasi yang dapat terjadi meliputi:
1. Anemia
Anemia adalah komplikasi dari perdarahan yang berlebihan.
Ini adalah kondisi kekurangan sel darah merah yang sehat. Lebih sering terjadi pada mereka yang kehilangan darah dengan cepat dan tiba-tiba.
Adapun ini juga bisa terjadi dalam waktu yang lama, terutama mereka yang memiliki riwayat gastritis, karena maag, atau penggunaan obat NSAID.
Dalam kasus ini, anemia mungkin terjadi tanpa gejala yang terlihat.
2. Kondisi Syok
Muntah darah yang disebabkan oleh perdarahan yang berlebihan juga dapat menyebabkan syok.
Gejala berikut adalah yang umum terjadi ketika syok:
- Pusing saat berdiri
- Pernapasan cepat dan pendek
- Buang air kecil lebih sedikit
- Dingin dan kulit pucat
Jika tidak segera ditangani, syok dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang diikuti dengan koma dan kematian.
Apabila orang terdekat mengalami gejala syok, segeralah pergi ke klinik atau rumah sakit terdekat.
Baca Juga: Bermasalah dengan Jerawat di Pantat? Berikut 5+ Cara Mengatasinya
Cara Diagnosis Muntah Darah
Foto: Mual dan Muntah (Orami Photo Stocks)
Lantas, bagaimana dokter mendiagnosis bahwa kita sedang mengalami muntah disertai darah?
Berikut beberapa langkah dalam mendiagnosis kondisi muntah darah, seperti:
1. Riwayat Penyakit
Nantinya, dokter kemungkinan akan menanyakan berbagai pertanyaan tentang frekuensi perdarahan dan gejala lain yang dirasakan.
Dokter akan mencoba mencari tahu apakah darah ini benar-benar berasal dari usus bagian atas.
Meski begitu, terkadang sulit untuk memastikannya. Hal ini karena darah bisa berasal dari:
- Hemoptisis, yaitu jika darah dibatukkan, tidak dimuntahkan.
- Datang dari suatu tempat di mulut atau hidung, yang melacak ke bagian belakang tenggorokan dan kemudian Moms telan sehingga muntahkan kembali. Misalnya, dari mimisan.
Para ahli juga akan mencoba membuat penilaian tentang berapa banyak darah yang hilang dan seberapa serius hal ini terjadi.
Pemeriksaan lanjutan seperti denyut nadi dan tekanan darah juga perlu dilakukan.
Baca Juga: Batuk Darah: Penyebab, Faktor Pemicu, dan Waktu yang Tepat untuk Berobat
2. Tes Darah
Jika jelas bahwa darah berasal dari usus bagian atas, sejumlah tes biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi penyebabnya.
Tes darah biasanya akan dilakukan untuk menilai situasi umum.
Misalnya, berapa banyak darah yang hilang dan apakah Moms membutuhkan cairan infus atau transfusi darah untuk mengatasi kehilangan darah dalam jumlah besar.
Tes darah juga dapat membantu menilai fungsi hati, jika Moms memiliki 'jaringan parut' pada hati (sirosis) untuk membantu mendiagnosis atau menilai penyebab lain dari pendarahan.
3. Gastroskopi
Gastroskopi (endoskopi) adalah pemeriksaan internal pada organ pencernaan.
Teleskop tipis dan fleksibel akan dimasukkan ke kerongkongan (esofagus) ke dalam lambung bagian atas.
Penyebab perdarahan seringkali dapat diidentifikasi dengan endoskopi.
Nantinya, pasien akan dibius total sehingga tidak merasakan nyeri saat proses pemeriksaan ini.
4. Pemeriksaan Lanjutan
Beberapa tes lainnya juga diperlukan untuk diagnosis muntah darah, jika kondisi Moms semakin bertambah parah.
Adapun tes lanjutan ini meliputi:
- Tes fungsi hati
- Sinar X
- Pemindaian nuklir untuk mencari perdarahan aktif di saluran lambung
- Pemeriksaan rektal
- Memasukkan selang melalui hidung ke perut untuk memeriksa penyebab kehilangan darah
- Tes yang disebut esophagogastroduodenoscopy (EGD) untuk mencari sumber perdarahan di saluran pencernaan bagian atas
Setelah penyebab muntah darah ditentukan, dokter nanti akan menentukan rencana perawatan terbaik untuk mengatasi hal ini.
Baca Juga: Mengenal Abortus Imminens, Kondisi Pendarahan Vagina sebelum Usia Kandungan 20 Minggu
Cara Mengatasi Muntah Darah
Pengobatan muntah darah tergantung dari seberapa banyak darah yang hilang, penyebab, dan komplikasi yang muncul.
Beberapa di antaranya adalah:
1. Cairan Infus
Foto: Dirawat di Rumah Sakit (Orami Photo Stocks)
Melansir American Journal of Psychology, cairan infus diberikan untuk mengembalikan cairan yang hilang akibat perdarahan.
Adapun ini sekaligus untuk mengatasi atau mencegah timbulnya syok akibat hilangnya cairan tubuh.
Infus cairan dapat diberikan sambil menunggu transfusi darah yang mungkin belum tersedia.
2. Transfusi Darah
Foto: Pengambilan Darah (Orami Photo Stocks)
Tubuh memerlukan darah tambahan apabila mengalami muntah darah dalam waktu yang lama.
Transfusi darah dilakukan untuk meningkatkan sel darah merah, keping darah (trombosit), ataupun jenis darah lainnya bila diperlukan.
Cara ini dilakukan untuk menggantikan jumlah darah yang hilang setelah dimuntahkan atau membantu menghentikan perdarahan.
Baca Juga: Asam Lambung pada Anak Naik? Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya!
3. Endoskopi
Foto: Pemeriksaan Dokter (californiahealthline.org)
Cara ini biasanya dilakukan sesegera mungkin pada pasien yang mengalami gejala syok atau paling tidak dalam waktu 24 jam pada pasien yang tidak mengalami gejala syok.
Prosedur endoskopi dilakukan bukan hanya untuk mengetahui sumber perdarahan, tetapi juga untuk mengendalikan pendarahan yang terus berlangsung.
4. Operasi
Foto: Operasi (Orami Photo Stocks)
Untuk kasus yang berat, mengatasi muntah darah perlu dilakukan dengan operasi.
Ada beberapa kasus yang tidak dapat ditangani oleh endoskopi, seperti robeknya usus 12 jari atau lambung dan kanker lambung.
Karenanya, ini perlu ditangani dengan operasi untuk proses pemulihan.
Baca Juga: 12 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kanan Bawah Sampai ke Pinggang, Hati-hati!
Itu dia Moms penjelasan mengenai muntah darah yang harus Moms waspadai.
Jika Moms memiliki gejala di atas, jangan ragu untuk segera konsultasikan dengan dokter, ya!
- https://journals.lww.com/em-news/fulltext/2008/02000/symptoms__nosebleed,_headache,_nausea,_vomiting.15.aspx
- https://journals.physiology.org/doi/abs/10.1152/ajplegacy.1915.36.2.104
- https://www.healthline.com/health/vomiting-blood#treatment
- https://patient.info/digestive-health/vomiting-blood-haematemesis
- https://www.cancer.org/cancer/stomach-cancer/about/what-is-stomach-cancer.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.