31 Juli 2024

Museum Brawijaya Malang: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Berisi koleksi sejarah militer di Indonesia
Museum Brawijaya Malang: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Foto: Id.wikipedia.org/Christophe95

Museum Brawijaya adalah sebuah museum yang berlokasi di Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia.

Museum ini memiliki koleksi mengesankan yang berkaitan dengan sejarah militer dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Koleksi yang dipamerkan di Museum Brawijaya mencakup senjata, peralatan militer, fotografi, serta dokumen-dokumen bersejarah yang mencerminkan peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam merebut kemerdekaan negara.

Dengan lokasi yang mudah diakses di Kota Malang, Museum Brawijaya adalah tempat yang menarik untuk dikunjungi bagi wisatawan yang ingin menjelajahi sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Museum di Solo, Tak Mahal Belajar Sejarah!

Sejarah Museum Brawijaya

Museum Brawijaya
Foto: Museum Brawijaya (Google.com/Maps/Marfi_Corner)

Museum Brawijaya Malang memiliki sejarah yang berawal dari usaha Brigadir Jenderal TNI (Purnawirawan) Soerachman, yang merupakan mantan Panglima Daerah Militer V/Brawijaya pada tahun 1959-1962.

Usaha untuk mendirikan museum dimulai pada tahun 1962.

Pemerintah Kota Malang mendukung pembangunan museum ini dengan menyediakan lokasi tanah seluas 10.500 meter persegi.

Selain itu, bantuan keuangan juga diberikan oleh Sdr. Martha, pemilik hotel di Tretes, Pandaan.

Arsitek yang bertanggungjawab atas perancangan bangunan museum adalah Kapten Soemadi.

Pembangunan Museum Brawijaya dimulai pada tahun 1967 dan berhasil diselesaikan pada tahun 1968.

Nama "Museum Brawijaya" ditetapkan berdasarkan keputusan Panglima Daerah Militer V/Brawijaya pada tanggal 16 April 1968, dengan makna sesanti (wejangan) "Citra Uthapana Cakra," yang mengandung arti sinar yang membangkitkan semangat dan kekuatan.

Pada tanggal 4 Mei 1968, Museum Brawijaya resmi diresmikan dan mulai melayani pengunjung.

Museum ini berlokasi di Jalan Ijen No. 25 A, Gading Kasri, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.

Sejak itu, museum ini telah menjadi tempat penyimpanan dan pameran berbagai barang peninggalan bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan dan sejarah militer di Indonesia, terutama selama masa penjajahan.

Hingga kini, Museum Brawijaya menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang penting di Malang dan mengundang pengunjung dari berbagai kalangan untuk mempelajari sejarah bangsa Indonesia.

Baca Juga: 7 Wisata Dekat Stasiun Malang, Bisa dengan Jalan Kaki

Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Ilustrasi Sejarah Museum Brawijaya
Foto: Ilustrasi Sejarah Museum Brawijaya (Google.com/Maps/Wulan Rusli)

Museum Brawijaya Malang berlokasi di alamat Jalan Ijen No. 25 A, Gading Kasri, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.

Lokasinya mudah dijangkau dari berbagai titik, termasuk bandara udara Abdul Rachman Saleh, terminal bus Landungsari, dan stasiun kereta api Kota Baru, dengan jarak yang relatif dekat.

Museum ini memiliki jam buka setiap hari dimulai dari pukul 08.00—15.00 WIB.Top of Form

Moms dan keluarga yang ingin menikmati benda-benda bersejarah di Museum Brawijaya, pengunjung akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang.

Baca Juga: 23 Makanan Khas Jawa Timur yang Populer dan Kaya Cita Rasa

Daya Tarik Museum Brawijaya

Koleksi Museum Brawijaya
Foto: Koleksi Museum Brawijaya (Google.com/Maps/Syahri Ramdhani)

Museum Brawijaya di Malang, Jawa Timur, menawarkan berbagai hal menarik yang dapat dinikmati oleh pengunjung.

Beberapa hal yang menarik dari museum ini meliputi:

1. Koleksi Sejarah Perjuangan

Museum Brawijaya memiliki koleksi barang-barang bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan bangsa Indonesia selama masa penjajahan, seperti senjata, kendaraan, dan peralatan militer.

Koleksi paling terkenal dari museum ini adalah "Gerbong Maut” yang terletak di halaman belakang museum ini.

Gerbong Maut merupakan salah satu dari tiga gerbong yang digunakan oleh militer Belanda untuk mengangkut 100 tahanan pejuang Republik Indonesia dari penjara Bondowoso menuju penjara Bubutan, Surabaya, pada tanggal 23 November 1947.

Ketiga gerbong ini, dengan nomor registrasi GR5769, GR4416, dan GR10152, dipenuhi dengan para pejuang yang dikurung dalam kondisi yang sangat sempit.

Setiap gerbong diisi dengan sedikitnya 30 orang tahanan dan berangkat dari Bondowoso pada pagi hari tanpa makanan.

Gerbong-gerbong ini awalnya dirancang untuk mengangkut barang, namun Belanda dengan kejam menggunakannya untuk mengangkut para pejuang yang ditahan.

Keadaan di dalam gerbong tersebut sangat mengerikan.

Gerbong-gerbong ini tidak memiliki ventilasi yang memadai, dan suhu udara yang tinggi membuat kondisi di dalamnya sangat panas dan tak tertahankan.

Kisah pilu ini berakhir tragis ketika gerbong tiba di Stasiun Wonokromo, Surabaya.

Dari 100 tahanan, 46 di antaranya meninggal dunia, 11 orang sakit parah, 31 orang sakit, dan hanya 12 orang yang dalam kondisi sehat.

Dari tiga gerbong maut tersebut, hanya satu di antaranya, dengan nomor registrasi GR10152, yang masih ada dan disimpan di Museum Brawijaya Malang.

Sementara dua gerbong lainnya tidak diketahui keberadaannya hingga saat ini.

2. Ruang Pameran yang Luas

Senjata Militer Museum Brawijaya
Foto: Senjata Militer Museum Brawijaya (Google.com/Maps/Dewi Mulfitarini)

Museum ini memiliki beberapa area pameran yang luas dan terbagi ke dalam berbagai periode sejarah, mulai dari masa penjajahan hingga era modern.

Pengunjung dapat mengeksplor berbagai periode sejarah Indonesia melalui koleksi yang ditampilkan.

Misalnya menyaksikan saksi sejarah gerbong maut, senjata yang digunakan oleh penjajah saat menyerang Indonesia, mobil tahan peluru yang pernah digunakan oleh Soeharto, meja dan kursi yang dipakai dalam "Konferensi Meja Bundar," bambu runcing yang pernah digunakan oleh Soekarno, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Informasi Wisata Museum Lubang Buaya, Kaya Nilai Sejarah!

3. Perpustakaan Sejarah

Museum Brawijaya juga memiliki perpustakaan yang mengoleksi buku-buku dan dokumen-dokumen sejarah perjuangan TNI, karya-karya umum, dan referensi yang terkait dengan pengabdian terhadap negara Republik Indonesia.

Perpustakaan ini menjadi sumber informasi yang berharga bagi para pengunjung yang ingin lebih memahami sejarah perjuangan dan peran TNI dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Perpustakaan ini tidak hanya menjadi tempat yang berguna untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk memahami nilai-nilai patriotisme dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah Indonesia.

4. Foto-foto Bersejarah

Museum ini juga memiliki koleksi foto-foto bersejarah, mulai dari masa perjuangan hingga gambar-gambar Malang tempo dulu.

Foto-foto ini memberikan pandangan unik tentang perkembangan kota dan sejarahnya.

Selain itu, foto-foto pahlawan, peristiwa-peristiwa penting, dan artefak bersejarah lainnya di museum ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi pengunjung.

Jadi, kita dapat menghormati jasa-jasa para pejuang kemerdekaan Indonesia dan merenungkan semangat perjuangan mereka.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Museum di Solo, Tak Mahal Belajar Sejarah!

Fasilitas Museum Brawijaya

Museum Brawijaya
Foto: Museum Brawijaya (lib.ub.ac.id)

Selain menyediakan ruang pameran untuk koleksi senjata, kendaraan militer, hingga dokumentasi sejarah, Museum Brawijaya juga memiliki berbagai fasilitas untuk para pengunjungnya.

1. Perpustakaan

Museum Brawijaya memiliki perpustakaan yang dapat diakses oleh pengunjung yang ingin menambah pengetahuan mereka tentang sejarah militer Indonesia.

Perpustakaan ini menyimpan berbagai buku, jurnal, dan dokumen sejarah yang dapat digunakan untuk penelitian atau sekadar menambah wawasan.

2. Ruang Pertemuan

Selain ruang pameran, museum ini juga menyediakan ruang pertemuan yang dapat digunakan untuk berbagai acara, seperti seminar, diskusi, atau pertemuan komunitas.

Ruang ini dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk mendukung berbagai kegiatan, seperti alat audio visual dan mikrofon.

3. Toko Suvenir

Museum Brawijaya menjual berbagai cendera mata yang berkaitan dengan sejarah dan militer.

Pengunjung dapat membeli barang-barang seperti miniatur senjata, replika seragam, buku sejarah, dan berbagai pernak-pernik lainnya sebagai kenang-kenangan atau hadiah.

4. Kafe

Untuk kenyamanan pengunjung, museum ini juga memiliki kafe yang menyediakan makanan dan minuman ringan.

Kafe ini menjadi tempat yang ideal bagi pengunjung untuk beristirahat dan bersantai setelah berkeliling museum.

Itu dia informasi seputar Museum Brawijaya, destinasi yang tak boleh terlewatkan saat berkunjung ke Kota Malang, Jawa Timur.

Yuk, segera jadwalkan kunjungan Moms dan keluarga museum ini untuk mendapatkan pengalaman mendalam tentang sejarah Indonesia.

  • https://lib.ub.ac.id/news/mengenal-museum-brawijaya/
  • https://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/209-museum-brawijaya.html
  • https://arsip-indonesia.org/nl/zoeken?mivast=50000&mizig=190&miadt=50000&miaet=14&micode=ORGANISASI&minr=1030418&milang=nl&misort=pla%7Casc&miview=ldt
  • https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjatim/museum-brawijaya/
  • https://www.museumindonesia.com/museum/50/1/Museum_Brawijaya_Malang

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.