5 Rekomendasi Museum di Bandung, Cocok untuk Wisata Edukasi!
Coba kunjungi salah satu museum di Bandung, Jawa Barat ini yuk, Moms.
Kota ini tidak hanya menawarkan keindahan budaya dan sejarah, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang seru untuk Si Kecil.
Selain menambah wawasan, museum di Bandung juga menjadi daya tarik wisata yang menarik.
Rekomendasi Museum di Bandung
Ini dia beberapa rekomendasi museum di Bandung yang dapat dijadikan tempat rekreasi bersama keluarga.
1. Museum Gedung Sate
Lokasi: Jl. Diponegoro No.22, Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat
Jam buka: setiap hari Senin–Minggu pukul 09.30–16.00
Tiket masuk: Rp5.000
Salah satu museum di Bandung yang bisa Moms dan keluarga kunjungi adalah Museum Gedung Sate.
Museum Gedung Sate menghadirkan pengalaman museum yang modern dan interaktif dengan tema "Smart Museum".
Penggunaan teknologi digital yang canggih memungkinkan pengunjung untuk belajar tentang sejarah Gedung Sate dan Kota Bandung dengan cara yang menyenangkan dan informatif.
Fasilitas seperti 4D Proyeksi, Augmented Reality, dan Virtual Reality membuat pengalaman pengunjung menjadi lebih menarik.
Selain teknologi canggih, Museum Gedung Sate juga menawarkan fasilitas interaktif lainnya, termasuk Teater.
Pengunjung dapat menonton film pendek yang menjelaskan lebih banyak tentang Gedung Sate dan sejarahnya.
Baca Juga: 15 Tempat Nongkrong Bandung, Dijamin Murah dan Cozy!
2. Museum Geologi Bandung
Lokasi: Jl. Diponegoro No.57, Cihaur Geulis, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat
Jam buka: Senin–Kamis pukul 09.00–15.00, Jumat tutup, Sabtu–Minggu pukul 09.00–14.00
Tiket masuk: Pelajar Rp2000 dengan menunjukan Kartu Tanda Pelajar/Mahasiswa. Umum Rp3000 dan Turis Asing Rp10.000.
Awalnya, museum ini digunakan sebagai markas Angkatan Udara pemerintah Hindia Belanda selama Perang Dunia II.
Kemudian, pada tahun 2000, museum ini dibuka untuk umum.
Di Museum Geologi, kita dapat mengeksplorasi ilmu geologi dengan melihat berbagai fosil, batuan, dan mineral.
Museum ini juga cocok untuk anak-anak yang suka dinosaurus.
Si Kecil pasti akan sangat senang saat menemukan fosil-fosil dinosaurus di dalamnya.
Selain itu, pengunjung akan menemukan peta geografi Indonesia di dalam museum, informasi tentang hipotesis terjadinya bumi, perkembangan makhluk hidup dari masa primitif hingga modern, hingga koleksi tengkorak manusia purba yang ditemukan di Indonesia.
3. Museum Konferensi Asia Afrika
Lokasi: Jl. Asia Afrika No.65, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat
Jam buka: Senin, Rabu, dan Jumat tutup, buka setiap hari Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu pukul 09.00–12.00, 13.00–15.00 WIB
Tiket masuk: Gratis
Museum Konferensi Asia Afrika adalah sebuah museum yang didedikasikan untuk mengenang Konferensi Asia Afrika yang bersejarah yang diadakan pada tahun 1955.
Konferensi ini merupakan pertemuan tingkat tinggi antara negara-negara Asia dan Afrika yang bertujuan untuk mempromosikan kerja sama politik dan ekonomi di antara bangsa-bangsa tersebut.
Museum ini memiliki tujuan untuk memperingati peristiwa penting ini, serta untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan kontribusi bangsa-bangsa Asia dan Afrika dalam dunia politik.
Museum Konferensi Asia Afrika memiliki koleksi yang meliputi artefak, foto-foto, dokumen, dan barang-barang terkait dengan Konferensi Asia Afrika, serta berbagai informasi tentang latar belakang dan perkembangan konferensi tersebut.
Museum ini juga berfungsi sebagai pusat pendidikan dan penelitian tentang masalah-masalah Asia Afrika dan negara-negara berkembang.
Selain itu, museum ini memiliki peran dalam mendukung pengembangan kebudayaan nasional, pendidikan generasi muda, dan pariwisata di wilayah Bandung.
Baca Juga: Museum Satria Mandala: Sejarah, Koleksi, hingga Harga Tiket
4. Museum Pos Indonesia
Lokasi: Cilaki St No.73, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat
Jam buka: Senin–Jumat pukul 09.00–15.00
Tiket masuk: Gratis
Dilansir dari laman resmi Pos Indonesia, museum ini sudah ada sejak zaman Belanda dengan nama Museum PTT (Pos Telegrap dan Telepon) pada tahun 1931.
Awalnya, museum ini berisi koleksi prangko dari dalam dan luar negeri. Namun, selama Perang Dunia II, museum ini kurang terawat dan hampir dilupakan.
Kemudian, muncul ide untuk mendirikan Museum Pos dan Giro yang tidak hanya berisi prangko, tetapi juga benda-benda bersejarah lainnya seperti foto-foto, peralatan pos, dan lain sebagainya.
Pada tanggal 18 Desember 1980, Panitia Persiapan Pendirian Museum Pos dan Giro dibentuk oleh Direksi Perum Pos dan Giro.
Tugas utamanya adalah mengumpulkan benda-benda bersejarah yang cocok untuk dijadikan koleksi museum.
Setelah beberapa bulan bekerja keras, panitia berhasil mengumpulkan beberapa benda dan kemudian mengadakan Pameran Pos dan Giro pada tanggal 27 September 1982.
Pada saat yang sama, mereka juga meresmikan penggunaan Sistem Kode Pos Indonesia.
Setahun kemudian, tepatnya tanggal 27 September 1983, Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi, Achmad Tahir, meresmikan ruangan bawah gedung tersebut sebagai museum dengan nama Museum Pos dan Giro.
Seiring dengan perubahan perusahaan pos menjadi PT. Pos Indonesia (persero) pada tanggal 20 Juni 1995, nama museum ini juga berubah menjadi Museum Pos Indonesia, dan itulah nama yang masih digunakan hingga sekarang.
5. Museum Sri Baduga
Lokasi: Jl. BKR No.185, Pelindung Hewan, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Jam buka: Senin tutup, buka Selasa–Jumat pukul 08.00–16.00
Tiket masuk: Rp3.000
Menurut situs web resmi Kota Bandung, Museum Sri Baduga didirikan pada tahun 1974.
Museum ini dibuka untuk umum pada tahun 1980 dengan nama Museum Negeri Provinsi Jawa Barat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Daud Yusuf.
Pada tahun 1990, museum ini mengganti namanya menjadi Museum Negeri Provinsi Jawa Barat Sri Baduga.
Sri Baduga adalah nama seorang Raja Agung dari kerajaan Sunda yang beragama Hindu di Jawa Barat.
Museum Sri Baduga memiliki banyak koleksi yang menampilkan berbagai benda bersejarah dan benda antik yang memiliki nilai seni tinggi.
Koleksinya termasuk arca zaman megalitik, pakaian adat, rumah tradisional, perkakas, permainan, dan alat musik tradisional.
Museum ini memiliki arsitektur yang menarik, dengan bangunan berbentuk seperti rumah panggung yang mencerminkan gaya rumah tradisional Jawa Barat.
Baca Juga: Museum Merapi: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiketnya
Apakah Moms dan keluarga berencana ke Bandung dalam waktu dekat?
Jangan sampai melewatkan kesempatan untuk menjelajahi kekayaan budaya dan pengetahuan di museum-museum menarik di Bandung, ya.
- https://jabarprov.go.id/layanan/museumgedungsate
- https://disbudpar.bandung.go.id/c_destinasi/destinasi_detail/24
- https://www.bandung.go.id/news/read/6893/museum-sri-baduga-asyiknya-mengenal-budaya-sunda
- https://www.posindonesia.co.id/id/content/museum-pos-indonesia
- https://www.asiafricamuseum.org/halaman/Tentang-Museum-KAA
- https://museum.kemdikbud.go.id/museum/profile/museum+geologi+bandung
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.