10 Obat Keputihan Alami, Bantu Jaga Kesehatan Vagina
Jika mengalami jenis keputihan yang mengganggu, mungkin kita akan mencari apa saja obat keputihan alami yang dapat digunakan.
Keputihan tidak normal sering kali disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans, yang dapat terjadi akibat ketidakseimbangan mikroflora di area vagina.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan keputihan yang berwarna putih pekat seperti susu, disertai rasa gatal, iritasi, atau sensasi terbakar di area kewanitaan.
Untuk keputihan normal yang biasanya berwarna bening atau putih, tidak berbau, dan tidak disertai rasa gatal atau nyeri, tentunya tidak memerlukan pengobatan apa pun, ya!
Cukup menjaga kebersihan area kewanitaan dengan cara yang tepat, seperti mencuci dengan air bersih dan menghindari produk yang mengandung bahan kimia keras.
Obat Keputihan Alami
Berikut ini beberapa obat keputihan alami yang mungkin bisa membantu mengatasi kondisi yang Moms keluhkan:
1. Biji Fenugreek
Biji fenugreek dikenal sebagai salah satu bahan herbal yang punya potensi manfaat untuk kesehatan reproduksi, termasuk membantu mengatasi keputihan.
Studi di Egyptian Journal of Medical Microbiology menjelaskan bahwa biji fenugreek memiliki potensi antijamur untuk jenis Aspergillus niger dan Candida albicans.
Candida albicans sendiri merupakan jamur yang sering menjadi penyebab keputihan tidak normal, terutama jika terjadi ketidakseimbangan mikroflora pada area kewanitaan.
Kandungan fitoestrogen dalam biji fenugreek juga dapat membantu menjaga keseimbangan hormon, yang penting dalam mengurangi risiko keputihan berlebih.
Selain itu, sifat antimikroba pada fenugreek mendukung kemampuan tubuh dalam melawan infeksi ringan, menjadikannya salah satu pilihan alami yang dapat mendukung kesehatan organ intim wanita.
2. Kunyit
Kunyit (Curcuma longa) telah lama dikenal sebagai bahan alami dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk sebagai obat tradisional untuk mengatasi keputihan.
Kandungan kurkumin dalam kunyit memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi, yang dapat membantu melawan infeksi penyebab keputihan abnormal.
Studi di Jurnal Ners Widya Husada menemukan bahwa pemberian ekstrak rebusan kunyit pada sampel 30 responden berpengaruh dalam mengatasi keputihan patologis, mengembalikannya menjadi keputihan normal.
Hasil ini menunjukkan potensi kunyit sebagai alternatif alami untuk mendukung kesehatan reproduksi wanita.
Meski demikian, penggunaannya sebaiknya tetap disertai saran dari profesional kesehatan untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.
3. Bawang Putih
Bawang putih mengandung allicin, yang memiliki sifat antimikroba.
Studi di Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar, menunjukkan bahwa perasan bawang putih dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans.
Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian klinis untuk mengkonfirmasi efektivitasnya dalam pengobatan keputihan.
4. Kemangi
Manfaat daun kemangi memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan iritasi atau peradangan yang mungkin terjadi akibat infeksi.
Kemangi juga menurut studi di jurnal Scripta Biologica, mengandung flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin yang dapat menghambat Candida albicans.
Dengan sifat alaminya, kemangi dapat menjadi pilihan pendukung yang aman untuk menjaga kesehatan area kewanitaan.
5. Cuka Sari Apel
Cuka sari apel memiliki banyak manfaat yang sangat berguna bagi tubuh dan dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk pengobatan infeksi jamur.
Telah dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, bahwa cuka sari apel dapat mengatasi kandidiasis dengan cara menghambat pertumbuhan dari Candida albicans karena kandungan asam asetatnya.
6. Yoghurt
Rasa gatal atau infeksi karena keputihan bisa disebabkan oleh jamur atau kandidiasis.
Obat keputihan alami pada anak yang bisa dicoba adalah dengan minum atau makan yoghurt alami.
Menurut Global Journal of Health Science, yoghurt diketahui mengandung bakteri baik yang dapat membantu melawan jamur.
Konsumsilah yoghurt polos tanpa pemanis, karena jika menambahkan pemanis, maka infeksi akan semakin parah.
Setiap orang dapat mengonsumsinya secara rutin atau dioleskan di area yang terkena infeksi jamur dengan resep dokter.
7. Oregano
Potensi ekstrak tanaman oregano yang memiliki sifat antijamur untuk menghambat Candida albicans dijelaskan dalam studi jurnal Polish Journal of Veterinary Sciences.
Senyawa aktif dalam oregano, seperti carvacrol dan thymol, bekerja dengan cara merusak membran sel jamur, sehingga menghambat pertumbuhannya.
8. Daun Sirih
Daun sirih sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk membantu mengatasi keputihan.
Khasitnya dijelaskan dalam studi di Jurnal Skala Husada yang menguji 356 perempuan yang menggunakan air rebusan daun sirih dan sekitar 94,38% mengalami perubahan atas keputihan yang dialaminya menjadi lebih membaik.
Ini karena rebusan air daun sirih memiliki senyawa eugenol yang dapat mematikan jamur Candida albicans.
9. Daun Sambiloto
Studi di World Journal of Advanced Research and Reviews menjelaskan bahwa sambiloto mengandung bahan aktif berupa andrographolida, flavonoid, alkaloid, saponin, dan tannin sehingga memiliki sifat anti jamur dan memiliki efek penghambatan terhadap pertumbuhan Candida albicans.
Selain itu, sifat antiinflamasi dan antimikroba dari sambiloto juga membantu meredakan iritasi serta mendukung penyembuhan infeksi di area kewanitaan.
10. Aloe Vera
Bahan alami lainnya yang juga dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans adalah lidah buaya, seperti dijelaskan dalam studi di jurnal Medicinski Glasnik.
Manfaat lidah buaya dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengurangi iritasi.
Meskipun obat keputihan alami di atas memiliki berbagai khasiat yang mendukung kesehatan reproduksi, penggunaannya tetap perlu dilakukan dengan hati-hati.
Tidak semua bahan alami cocok untuk setiap individu, dan penggunaan yang tidak tepat dapat berisiko mengganggu keseimbangan mikroflora vagina.
Sebelum mencobanya, pastikan untuk memahami penyebab keputihan terlebih dahulu dan konsultasikan dengan dokter jika gejala berlanjut atau memburuk.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5664031
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4803919/
- https://health.clevelandclinic.org/exploring-the-health-benefits-of-apple-cider-vinegar/
- https://www.healthline.com/health/womens-health/yeast-infection-home-remedy
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/jam.13413
- https://www.stylecraze.com/articles/home-remedies-to-treat-vaginal-odour-problem/#Pineapple
- https://ejmm.journals.ekb.eg/article_285225_ef827e81926bfa65ca5c70c185b74856.pdf
- https://jurnal.yamasi.ac.id/index.php/Jurkes/article/download/10/10
- https://journal.uwhs.ac.id/index.php/jners/article/view/456
- https://journals.pan.pl/dlibra/publication/149330/edition/130571/content
- https://poltekkes-denpasar.ac.id/files/JSH/V11N1/Wayan%20Mustika1,%20Putu%20Susy%20Natha%20Astini2,%20Ni%20Putu%20Yunianti%20SC3%20JSH%20V11N1.pdf
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32662608/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.