07 Oktober 2022

Obat Propranolol: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Konsultasi dengan dokter menjadi hal penting

Propranolol diresepkan untuk mengobati berbagai kondisi yang berhubungan dengan pembuluh darah dan jantung, terutama untuk pengidap hipertensi (tekanan darah tinggi) atau gangguan jantung.

Obat ini pertama kali dipatenkan pada 1962 dan mulai diizinkan untuk penggunaan medis pada 1964.

Propranolol termasuk obat yang sering diresepkan dan menjadi salah satu dari daftar obat esensial organisasi kesehatan dunia (WHO).

Berikut informasi selengkapnya mengenai obat propranolol, manfaat, dosis, cara pemakaian, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Mengenal Filosofi Batik Mega Mendung dan Sejarahnya yang Jadi Kebanggaan Masyarakat Cirebon

Apa Itu Obat Propranolol?

Propranolol
Foto: Propranolol (Depositphotos.com)

Propranolol adalah obat beta-blocker dengan fungsi untuk menangani tekanan darah tinggi, detak jantung tak teratur, gemetar (tremor), dan kondisi lainnya.

Obat ini juga digunakan setelah serangan jantung guna meningkatkan peluang hidup pasien.

Propranolol juga digunakan untuk mencegah migrain dan nyeri dada (angina).

Menurunkan tekanan darah membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah ginjal.

Mencegah nyeri dada dapat membantu memperbaiki kemampuan untuk beraktivitas.

Obat ini bekerja dengan menghambat zat kimia alami tertentu pada tubuh yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah.

Efek ini mengurangi detak jantung, tekanan darah, dan ketegangan pada otot-otot jantung.

Selain itu, obat ini telah tersedia sebagai obat generik dalam bentuk sediaan tablet oral atau disuntikkan ke dalam pembuluh darah (injeksi).

Fungsi dan Manfaat Obat Propranolol

Serangan Jantung
Foto: Serangan Jantung (Istockphoto.com)

Propranolol berfungsi sebagai agen beta-blocker non-selektif yang bekerja dengan cara menghambat reseptor adrenergik.

Obat ini dapat bekerja aktif maksimal 30 menit setelah disuntikkan dalam darah atau 60 hingga 90 menit jika diminum.

Beberapa bentuk sediaan cair, seperti hemangeol (cairan oral propranolol 4,28 miligram) dapat diberikan kepada bayi yang berusia minimal 5 minggu.

Pemberian obat ini secara khusus untuk mengobati kondisi genetik yang disebut hemangioma infantil.

Obat ini juga memiliki manfaat untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi gangguan jantung berikut:

1. Hipertensi

Propranolol terutama digunakan untuk pengobatan hipertensi.

Obat ini bisa digunakan sebagai obat tunggal atau dalam kombinasi dengan agen antihipertensi lain.

Namun, obat ini tidak direkomendasikan untuk kasus hipertensi tiba-tiba.

Menurut pedoman hipertensi berbasis bukti saat ini, obat beta-blocker umumnya tidak disukai untuk terapi hipertensi lini pertama.

Namun, obat ini dapat dipertimbangkan pada pasien yang memiliki indikasi yang kuat, misalnya, riwayat penyakit jantung iskemik atau gagal jantung.

Obat ini juga dapat diberikan sebagai terapi tambahan pada pasien yang tidak merespons terhadap pengobatan lini pertama, seperti penghambat ACE, antagonis reseptor angiotensin II, penghambat saluran kalsium, atau diuretik tiazid.

2. Aritmia Supraventrikular

Aritmia atau gangguan irama jantung merupakan golongan masalah kesehatan kronis.

Gangguan ini seringkali menyertai gangguan jantung maupun hipertensi.

Pengobatan awal untuk gangguan aritmia dapat diberikan golongan adenosin IV.

Namun, apabila terapi awal tidak merespons, maka dapat diberikan golongan obat beta-blockers, termasuk propranolol.

Obat ini dapat digunakan sebagai terapi berkelanjutan.

Propranolol juga dapat mengontrol laju ventrikel pada pasien dengan atrial fibrillation.

Sifat tersebut menjadikan obat ini direkomendasikan sebagai terapi alternatif selain digoxin.

Baca Juga: Profil Naomi Zaskia, Model dan Artis yang Telah Bintangi Banyak Sinetron dan FTV

3. Angina Kronis

Semua kelompok beta-blocker dapat direkomendasikan untuk mengatasi gejala angina kronis stabil tanpa komplikasi.

Obat beta-blocker termasuk propanolol dapat diberikan untuk pengobatan jangka panjang.

Obat propranolol juga termasuk dalam obat rekomendasi terapi lini pertama pada pasien yang juga menderita angina disertai hipertensi iskemik.

Meskipun terdapat perbedaan dalam kardioselektivitas, aktivitas simpatomimetik intrinsik, dan faktor klinis lainnya, semua golongan beta-blocker sama efektifnya untuk pengobatan gejala ini.

Dan untuk pengobatan angina atau nyeri dada, obat ini biasanya ditambahkan dengan beberapa golongan obat jantung lain.

Terapi jangka panjang diberikan atas pengawasan dari dokter untuk melihat respons klinis.

4. Aritmia Ventrikel

Umumnya obat propranolol kurang efektif dalam pengobatan aritmia ventrikel dibandingkan aritmia supraventrikular.

Namun, obat ini dapat dipertimbangkan sebagai obat jantung lini pertama apabila obat lain tidak efektif.

Beta-blocker telah digunakan pada pasien dengan henti jantung yang dipicu oleh fibrilasi ventrikel tanpa denyut.

Namun, pemberian rutin obat ini setelah serangan jantung berpotensi berbahaya dan tidak dianjurkan.

Baca Juga: 16 Cara Membesarkan Payudara, Bikin Tampilannya Naik dan Kencang Juga, Lho, Yuk Dicoba!

5. Serangan Jantung

Obat propranolol dapat diberikan sebagai pencegahan sekunder pasca infark miokardia (serangan jantung) akut untuk mengurangi risiko kematian kardiovaskular.

Para ahli merekomendasikan terapi beta-blocker pada semua pasien dengan disfungsi sistolik ventrikel kiri dan riwayat infark miokardia.

Meskipun manfaat beta-bloker jangka panjang pada pasien dengan fungsi ventrikel kiri normal kurang begitu disukai

Para ahli merekomendasikan terapi beta-blocker, termasuk propranolol atau bisoprolol untuk terapi lanjutan setidaknya 3 tahun pada pasien gangguan tersebut.

6. Tremor

Obat propranolol juga dapat diberikan sebagai terapi obat esensial untuk tremor yang berkaitan dengan tremor herediter atau turunan.

Namun, pemberian obat ini tidak direkomendasikan untuk kasus tremor yang berkaitan dengan penyakit Parkinson.

Baca Juga: Ketentuan Zakat Fitrah Beras dan Bacaan Niatnya, Sudah Tahu Moms?

Merek dan Harga Obat Propranolol

Ilustrasi Obat
Foto: Ilustrasi Obat (Istockphoto.com)

Obat propranolol telah dipasarkan dengan beberapa merek dagang yang diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Obat ini termasuk dalam obat keras dan bisa didapatkan dengan resep dokter.

Beberapa merek obat ini yang telah beredar, antara lain:

  • Blocard
  • Liblok
  • Farmadral
  • Pronolol
  • Inderal

Berikut ini nama generik dan nama paten obat propranolol beserta harganya:

Nama Generik

  • Propranolol HCl 10mg. Sediaan tablet generik yang diproduksi oleh Dexa Medica. Obat ini bisa Moms dapatkan dengan harga Rp140/tablet.
  • Propranolol HCL 40mg. Sediaan tablet generik yang diproduksi oleh Dexa Medica. Obat ini bisa Moms dapatkan dengan harga Rp208/tablet.
  • Propranolol 10mg. Sediaan tablet generik yang diproduksi oleh Holi Pharma. Obat ini bisa Moms dapatkan dengan harga Rp180/tablet.

Nama Paten

  • Farmadral 10 mg

Sediaan tablet mengandung propranolol HCl 10mg yang diproduksi oleh Fahrenheit. Obat ini bisa didapatkan dengan harga Rp312/tablet.

  • Inderal tablet 40 mg

Sediaan tablet mengandung propranolol HCl 40mg. Obat ini bisa didapatkan dengan harga berkisar Rp4.980-Rp5.100/tablet.

Dosis Obat Propranolol

Wanita Minum Obat
Foto: Wanita Minum Obat (Istockphoto.com)

Dosis propranolol akan ditentukan oleh dokter berdasarkan usia dan kondisi pasien, serta respons tubuh terhadap obat.

Dalam kondisi tertentu, dosis propranolol untuk anak-anak akan disesuaikan dengan berat badan (BB) pasien.

Berikut ini adalah dosis propranolol berdasarkan kondisi yang diderita pasien:

1. Kondisi Aritmia

  • Dewasa: 10–40 mg, 3–4 kali sehari.
  • Anak-anak: 0,25–0,5 mg/kgBB, 3–4 kali sehari.

2. Kondisi Angina Pektoris

  • Dewasa: 40 mg, 2­–3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sesuai respons tubuh pasien. Dosis perawatan 120–240 mg per hari. Dosis maksimal 320 mg per hari.

3. Kondisi Hipertensi

  • Dewasa: 40–80, 2 kali sehari. Dosis perawatan 160–320 mg per hari. Dosis maksimal 640 mg per hari.

Baca Juga: Profil dan Fakta Pasheman'90, Kelompok Paskibra Pemenang Indonesia's Got Talent 2022!

4. Kondisi Kardiomiopati Hipertrofik

  • Dewasa: 10–40 mg, 3–4 kali sehari.

5. Kondisi Hipertensi Portal

  • Dewasa: Dosis awal 40 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 80 mg, 2 kali sehari, tergantung respons denyut jantung pasien. Dosis maksimal 320 mg, 1 kali sehari.

6. Kondisi Serangan Jantung

  • Dewasa: 40 mg, 4 kali sehari selama 2–3 hari, dimulai dalam 5–21 hari setelah serangan jantung. Dosis perawatan adalah 80 mg, 2 kali sehari.

7. Kondisi Tremor

  • Dewasa: Dosis awal adalah 40 mg, 2–3 kali sehari. Dosis perawatan adalah 80–160 mg per hari.

8. Kondisi Migrain (untuk pencegahan)

  • Dewasa: Dosis awal adalah 40 mg, 2–3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 80–160 mg per hari.
  • Anak usia ≤12 tahun: 10–20 mg, 2–3 kali sehari.
  • Anak usia >12 tahun: 40 mg, 2–3 kali sehari.

Baca Juga: Intoleransi Laktosa: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

9. Kondisi Pheochromocytoma

  • Dewasa: 60 mg per hari, 1 kali sehari selama 3 hari menjelang operasi pengangkatan tumor. Jika tumor tidak bisa dibedah, dosisnya adalah 30 mg per hari.
  • Anak-anak: 0,25–0,5 mg/kg BB, 3–4 kali sehari.

10. Kondisi Gangguan Kecemasan

  • Dewasa: 40 mg, per hari. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 40 mg, 2–3 kali sehari.

11. Kondisi Hipertiroidisme

  • Dewasa: 10–40 mg, 3–4 kali sehari. Dosis maksimal 240 mg sehari.
  • Anak-anak: 0,25–0,5 mg/kg BB, 3–4 kali sehari.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Qurban dan Aqiqah, Jangan Keliru Moms!

Cara Mengonsumsi Propranolol dengan Benar

Pria Minum Obat
Foto: Pria Minum Obat (Istockphoto.com)

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk pada kemasan propranolol sebelum mulai mengonsumsinya.

Jangan mengubah dosis atau menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Propranolol dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Telan tablet dengan air putih.

Jika lupa mengonsumsi obat ini, segera konsumsi jika belum mendekati jadwal konsumsi obat berikutnya.

Apabila sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis di waktu konsumsi obat selanjutnya.

Lakukan kontrol secara berkala sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh dokter.

Selama menjalani pengobatan dengan propranolol, Moms mungkin akan diminta untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah dan fungsi jantung secara rutin.

Simpan propranolol tablet di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari secara langsung.

Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Baca Juga: Ternyata Mudah, Ini Cara Menyemangati Teman yang Insecure Berlebihan

Apakah Obat Propranolol Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui?

Ibu Hamil Minum Obat
Foto: Ibu Hamil Minum Obat (Istockphoto.com)

Obat golongan beta (beta-blocker) masuk ke dalam risiko kehamilan kategori C atau mungkin berisiko menurut Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat.

Seperti semua obat, beta-blocker tidak boleh diberikan selama kehamilan kecuali penggunaannya sangat penting.

Meski tidak dianggap berbahaya selama kehamilan, beta-blocker mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke tubuh janin.

Hal tersebut dapat menyebabkan kematian janin dan kelahiran prematur.

Selain itu, ada pula peningkatan risiko komplikasi jantung dan paru pada bayi baru lahir.

Diskusikan penggunaan obat propranolol dengan dokter atau bidan.

Selama menggunakan obat ini, Moms mungkin memerlukan pemindaian ekstra untuk memeriksa perkembangan janin.

Sebagian besar beta-blocker, terutama senyawa lipofilik, akan masuk ke dalam ASI meskipun dalam jumlah yang bervariasi.

Oleh karena itu, menyusui tidak dianjurkan setelah penggunaan obat ini.

Baca Juga: 8+ Jenis Penyimpangan Seksual dan Terapi untuk Mengatasinya

Efek Samping Propranolol

Pusing
Foto: Pusing (Istockphoto.com)

Seperti pada obat lainnya, penggunaan propranolol juga dapat menimbulkan efek samping.

Jika Moms mengalami efek samping apa pun, beri tahu dokter.

Setiap orang sangat mungkin merasakan efek samping yang berbeda.

Bahkan, ada juga yang merasakan efek samping yang tidak disebutkan pada daftar berikut.

1. Efek Samping Ringan

  • Gangguan saluran cerna.
  • Lemas.
  • Sakit Kepala.
  • Gangguan tidur.
  • Ruam kulit.
  • Mata kering (bisa juga bila obat dihentikan).

2. Efek Samping Berat

  • Bradikardia atau melambatnya detak jantung.
  • Gagal jantung.
  • Hipotensi (tekanan darah rendah).
  • Gangguan konduksi.
  • Bronkospasme (menegangnya otot bronkus pada paru-paru).
  • Vasokonstriksi perifer (penyempitan pembuluh darah).
  • Eksaserbasi psoriasis.

Baca Juga: Sakit Punggung Sebelah Kanan, Begini Penyebab dan Cara Mengobatinya

Itu dia Moms penjelasan tentang obat propranolol. Sebaiknya sebelum mengonsumsi obat ini konsultasikan dengan dokter ya!

  • https://cekbpom.pom.go.id/
  • https://www.mims.com/
  • https://www.nhs.uk/medicines/propranolol/
  • https://www.medicines.org.uk/emc/product/5888/smpc
  • https://pionas.pom.go.id/monografi/propranolol-hidroklorida
  • https://www.drugs.com/propranolol.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.