Protagenta, Efektif Mengatasi Mata Kering Akibat Penurunan Produksi Air Mata
Protagenta adalah obat tetes mata yang mengandung polyvinylpyrrolidone. Bahan ini efektif digunakan untuk menjaga keseimbangan cairan mata.
Kandungan tersebut juga efektif mengatasi mata kering dan menjaga kesehatan mata setelah prosedur operasi mata.
Selain polyvinylpyrrolidone, manfaatnya berasal dari kandungan lain di dalamnya berupa vitamin A dan natrium hyaluronat.
Terkait dengan cara penggunaan dan efek sampingnya, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Baca juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui
Keterangan Cendo Protagenta
Foto: Tetes Mata (Orami Photo Stock)
Gangguan pada mata seperti mata kering dan iritasi mata bisa terjadi akibat usia, debu, penggunaan softlens jangka panjang dan terlalu lama menatap layar gadget.
Manfaatnya bisa dirasakan berkat kandungan dalam protagenta. Di antaranya:
- Polyvinylpyrrolidone (PVP). Kandungan ini larut dalam air dan bersifat antiseptik. PVP adalah bentuk kompleks dari yodium.
- Vitamin A. Kandungan ini dapat menunjang kesehatan dan fungsi penting mata, kulit dan sistem kekebalan tubuh.
- Natrium hyaluronate. Kandungan ini umum dipakai dalam prosedur pembedahan mata. Senyawa tersebut juga efektif menghilangkan rasa panas akibat iritasi dan mata kering.
Protagenta termasuk ke dalam golongan obat bebas yang diklasifikasikan sebagai terapi pelumas mata.
Di dalamnya mengandung 20 miligram polyvinylpyrrolidone. Obat ini dijual per strip dalam botol berukuran 0.0 mililiter seharga Rp52.000.
Dosis Penggunaan Protagenta
Dosis penggunaan akan disesuaikan berdasarkan penyakit, usia dan intensitas gejala yang dialami penderita.
Dalam ukuran 5 mililiter, setiap mililiternya mengandung 20 miligram PVP, vitamin A dan natrium hyaluronate.
Dalam ukuran 0.6 mililiter, setiap mililiternya mengandung PVP, vitamin A dan natrium hyaluronate.
Sebelum mengaplikasikannya pada mata, disarankan untuk mengikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan dalam kemasan.
Pengguna juga perlu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir guna meminimalisir kontaminasi pada ujung tube eye drop.
Tengadahkan kepala, kemudian teteskan 1 hingga 2 tetes pada bagian mata yang bermasalah.
Setelah diteteskan, tutup mata selama 1 hingga 2 menit sembari memijat bagian pinggir mata. Tujuannya agar cairan tidak mengalir ke luar mata.
Berikan jarak yang sama dari dosis pertama ke dosis selanjutnya.
Jika dokter menyarankan 2 kali sehari, gunakan obat setiap 12 jam.
Jika dokter menyarankan 3 kali sehari, gunakan obat setiap 6 hingga 8 jam.
Pastikan menggunakan obat di waktu yang sama setiap harinya guna memaksimalkan keefektivitasan obat.
Baca juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati
Kategori Kehamilan dan Ibu Menyusui
Foto: Ibu Hamil (Orami Photo Stock)
Obat tidak menimbulkan risiko jika digunakan pada ibu hamil. Namun, guna meminimalisir risikonya, sebaiknya diskusikan terlebih dulu dengan dokter.
Terkait dengan penggunaannya pada ibu menyusui, hingga saat ini belum ada studi yang menunjukkan apakah kandungan bisa mengontaminasi ASI.
Hal tersebut membuat potensi bahaya pada bayi belum bisa diketahui.
Penggunaan obat apapun apa ibu hamil dan menyusui diperbolehkan jika manfaatnya lebih besar ketimbang risiko efek sampingnya.
Interaksi Obat Protagenta
Interaksi yang berdampak pada efek samping bisa saja terjadi jika obat digunakan bersamaan dengan jenis obat lain.
Sebab, beberapa jenis obat mengubah cara kerja protagenta. Selain meningkatkan risiko efek samping, obat tidak bisa bekerja maksimal dan menimbulkan efek racun bagi tubuh.
Karena itu, penting untuk memberitahu dokter jika tengah mengonsumsi obat-obatan jenis lain maupun obat herbal.
Perhatian Sebelum Menggunakan Obat
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat, antara lain:
- Obat berisiko menimbulkan efek samping jika digunakan pada penderita alergi terhadap bahan aktif dalam protagenta.
- Obat hanya diperbolehkan untuk pemakaian luar, tidak untuk diminum atau disuntikkan.
- Penggunaan obat tidak diperbolehkan pada anak-anak.
- Segera berhentikan pemakaian jika muncul rasa sakit pada mata atau mengalami perubahan penglihatan dalam waktu 72 jam.
Cara Tepat Menyimpan Obat
Sama halnya dengan penggunaan obat lainnya, protagenta juga harus disimpan dengan cara yang benar.
Begini cara penyimpanan yang disarankan:
- Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan pada kulkas atau tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
- Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
- Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
- Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
- Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Namun, pelajari lebih lanjut bagaimana tips aman membuang produk obat karena bisa saja mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga karena berisiko mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.
- Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa tanyakan pada apoteker secara langsung saat membeli obat.
Baca juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan
Efek Samping Penggunaan Obat
Foto: Iritasi Mata (Orami Photo Stock)
Meski umumnya bisa ditoleransi dengan baik, risiko efek samping juga perlu diwaspadai akibat penggunaan obat dalam jangka panjang.
Ini efek samping yang perlu diwaspadai pada sebagian pengguna:
- Pembengkakan di area kelopak mata
- Iritasi mata jadi semakin parah
- Gangguan penglihatan, seperti pandangan buram
- Mata jadi lebih sensitif terhadap cahaya
Hingga kini belum ada studi yang menunjukkan efek overdosis akibat penggunaan obat.
Namun, penggunaan dalam jangka panjang dapat memperparah kondisi yang sudah disebutkan di atas.
Disarankan untuk memeriksakan diri jika mengalami efek samping penggunaan untuk mendapatkan perawatan.
- http://glaucoma.org/is-there-a-best-technique-for-putting-in-eye-drops/
- https://www.cc.nih.gov/sites/nihinternet/files/internet-files/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
- https://www.consumermedsafety.org/images/stories/download/Administration_Guidelines_for_Eye_Drops.pdf
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.