Mengenal Anatomi Organ Reproduksi Pria Bagian Luar dan Dalam
Menjaga kesehatan organ reproduksi pria itu penting dilakukan untuk Dads.
Sama seperti wanita, jika organ ini terganggu, akan ada gejala yang timbul, bahkan bisa menyebabkan ketidaksuburan.
Ketidaksuburan inilah yang mengacu pada potensi sulitnya hamil atau memiliki keturunan.
Yuk, kenali organ-organ reproduksi pria sekaligus fungsinya berikut ini!
Baca Juga: Uretra Pria dan Wanita, serta Penyakit yang Sering Terjadi
Fungsi Organ Reproduksi Pria
Sistem reproduksi pria mencakup sekelompok organ yang membentuk sistem reproduksi dan saluran kemih.
Organ tersebut memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
- Memproduksi, memelihara, dan mengangkut sperma (sel reproduksi pria) dan semen (cairan pelindung di sekitar sperma).
- Mengeluarkan sperma ke saluran reproduksi wanita.
- Memproduksi dan mengeluarkan hormon seks pria.
Keseluruhan organ reproduksi akan saling bekerja sama untuk membantu Dads buang air kecil, melakukan hubungan seksual, dan menghasilkan keturunan.
Perlu Dads ketahui bahwa seluruh sistem reproduksi pria bergantung pada hormon pada tubuh.
Hormon merupakan bahan kimia yang merangsang atau mengatur aktivitas sel atau organ.
Nah, hormon utama yang terlibat dalam fungsi sistem reproduksi pria adalah hormon perangsang folikel (FSH), hormon luteinizing (LH) dan testosteron.
FSH dan LH diproduksi oleh kelenjar hipofisis, yang terletak di dasar otak dan bertanggung jawab atas banyak fungsi dalam tubuh.
Hormon FSH diperlukan untuk produksi sperma (spermatogenesis).
Sementara hormon LH fungsinya merangsang produksi testosteron, yang diperlukan untuk melanjutkan proses spermatogenesis.
Testosteron juga penting dalam perkembangan organ tubuh pria, termasuk massa dan kekuatan otot, distribusi lemak, massa tulang, dan dorongan seksual.
Baca Juga: Cari Tahu Ciri-Ciri Wanita Hormon Tinggi Estrogen dan Testosteron
Anatomi Organ Reproduksi Pria
Berdasarkan situs Cleveland Clinic, organ reproduksi terbagi menjadi dua, yakni organ dalam tubuh dan organ luar tubuh.
1. Organ Reproduksi Luar Tubuh
Berikut beberapa organ reproduksi yang termasuk dalam kelompok luar tubuh.
- Penis
Penis adalah organ pria untuk melakukan hubungan seksual, yang terdiri dari akar, batang, kelenjar, pembukaan uretra, dan semen.
Saat penis terangsang, organ ini akan dialiri oleh darah.
Penis yang terisi darah akan menjadi kaku dan ereksi. Ini memungkinkan terjadinya penetrasi saat berhubungan seks.
Kemudian, kulit penis akan mengendur dan elastis, memungkinkan terjadinya perubahan ukuran penis selama ereksi.
Sperma akan dikeluarkan melalui ujung penis saat pria mencapai klimaks seksual (orgasme).
Saat penis ereksi, aliran urine tersumbat dari uretra, sehingga hanya air mani yang keluar saat orgasme.
- Skrotum
Skrotum merupakan kantong longgar seperti kulit yang menggantung di belakang penis.
Organ ini dekat dengan testis, serta memiliki banyak saraf dan pembuluh darah.
Skrotum melindungi testis, serta menyediakan semacam sistem untuk mengontrol suhu tubuh.
Pasalnya, untuk perkembangan sperma yang normal, suhu testis harus sedikit lebih dingin dari suhu tubuh.
Otot-otot khusus di dinding skrotum memungkinkan penis berkontraksi dan mengendur.
- Testis
Testis adalah organ seukuran buah zaitun yang sangat besar dan terletak di dalam skrotum.
Testis terikat oleh struktur yang disebut korda spermatika.
Organ ini bertanggung jawab untuk membuat testosteron, yakni hormon seks utama pria untuk memproduksi sperma.
Di dalam testis terdapat tubulus seminiferus yang berfungsi untuk memproduksi sel sperma melalui proses yang disebut spermatogenesis.
- Epididimis
Epididimis adalah tabung panjang melingkar yang terletak di bagian belakang setiap testis.
Organ reproduksi pria ini membawa dan menyimpan sel sperma yang dibuat di testis.
Di samping itu, epididimis juga bertugas membuat sperma menjadi ukuran lebih dewasa.
Baca Juga: 15 Cara Membesarkan Penis, Yuk Dicoba Dads!
2. Organ Reproduksi Dalam Tubuh
Kelompok organ ini disebut sebagai organ dalam yang berperan besar dalam sistem reproduksi pria.
- Vas Deferens
Vas deferens adalah tabung panjang berstruktur yang bergerak dari epididimis ke rongga panggul, tepat di belakang kandung kemih.
Fungsinya mengangkut sperma matang ke uretra sebagai persiapan untuk ejakulasi.
- Saluran Ejakulasi
Saluran ini dibentuk oleh perpaduan vas deferens dan vesikula seminalis.
Saluran ejakulasi terletak di sepanjang uretra.
- Uretra
Uretra merupakan saluran yang membawa urin dari kandung kemih ke luar tubuh.
Pada pria, organ ini memiliki fungsi tambahan untuk mengeluarkan air mani saat mencapai orgasme.
- Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis adalah kantong yang menempel pada vas deferens, berada di dekat dasar kandung kemih.
Organ ini membuat cairan kaya gula (fruktosa) yang memberi sperma sumber energi dan membantu kemampuan sperma untuk bergerak (motilitas).
- Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat yaitu struktur seukuran kenari yang terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum.
Organ reproduksi pria ini menyumbangkan cairan tambahan untuk ejakulasi.
Cairan tersebut membantu menyehatkan sperma.
- Kelenjar Bulbourethral
Disebut juga sebaga kelenjar Cowper, merupakan struktur seukuran kacang polong yang terletak di sisi uretra, tepat di bawah kelenjar prostat.
Kelenjar ini menghasilkan cairan bening dan licin yang bergerak langsung ke uretra.
Fungsinya untuk melumasi uretra dan menetralkan keasaman yang terjadi apabila ada sisa tetesan urine di uretra.
Baca Juga: 22 Penyebab Mandul Pria, Jangan Diabaikan!
Itulah fungsi organ reproduksi pria sekaligus strukturnya.
Penting bagi Dads untuk mengenali organ reproduksi pria ini karena bisa saja salah satunya sedang mengalami masalah, lho.
Jika Dads mencurigai adanya gangguan pada organ reproduksi, jangan ragu untuk konsultasi dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter, ya!ke
- https://www.webmd.com/sex-relationships/guide/male-reproductive-system
- https://www.verywellhealth.com/male-reproductive-system-5323758
- https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9117-male-reproductive-system
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.