24 Juni 2024

7 Pantangan Cacar Air yang Harus dipatuhi agar Cepat Sembuh

Boleh mandi, tapi harus berhati-hati

Cacar air adalah penyakit yang umum diderita oleh anak di bawah 12 tahun dan ketika mengalaminya, ada baiknya mematuhi beberapa pantangan cacar air.

Kids Health menjelaskan bahwa cacar air adalah infeksi virus yang menyebabkan demam dan bintik kemerahan yang gatal di seluruh tubuh.

Mematuhi beberapa pantangan cacar air berguna untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah penularan kepada orang lain.

Termasuk yang tinggi risiko komplikasi, seperti seperti ibu hamil, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, serta berusia di bawah 1 tahun dan di atas 12 tahun.

Lalu, apa saja pantangan cacar air yang harus dipatuhi agar kondisi ini tidak semakin memburuk? Simak penjelasannya, ya.

Pantangan Cacar Air

Nah, berikut pantangan cacar air agar bisa lebih cepat sembuh.

Hal ini secara umum juga dapat berlaku bagi Moms dan Dads jika mengalami penyakit yang sama. Simak, yuk!

Baca Juga: Pahami 13 Cara Alami Mengatasi Cacar Air pada Anak

1. Hindari Melakukan Kontak dengan Orang Lain

Pantangan Cacar Air
Foto: Pantangan Cacar Air (New.com.au)

Pantangan cacar air yang pertama adalah menghindari kontak dengan orang lain.

Penderita cacar air harus siap-siap diisolasi, misalnya berdiam diri di dalam kamar.

Virus cacar air mudah menular melalui udara dan air liur.

Begitu melakukan kontak, orang lain bisa terkena cacar air 2-3 minggu kemudian.

"Membawa anak ke rumah sakit sebenarnya berisiko menyebarkannya," kata Rodney E. Willoughby, Spesialis Penyakit Menular Anak, di Children's Hospital of Wisconsin.

Jadi, menurut Rodney yang juga Profesor Pediatri di Medical College of Wisconsin ini, menelepon dokter untuk konsultasi sudah mencukupi.

"Jika perlu, pengaturan dapat dilakukan dengan membawa anak masuk melalui pintu masuk yang terpisah dan langsung ruang pemeriksaan dokter," tambahnya.

Baca Juga: 13 Cara Tradisional Mengatasi Cacar Air pada Anak

2. Hindari Makanan Asin dan Asam

Fast Food (Orami Photo Stock)
Foto: Fast Food (Orami Photo Stock)

Selanjutnya, pantangan cacar air adalah seputar makanan.

Ketika sakit cacar air, ada baiknya menghindari makan makanan asin, renyah, dan kering.

Makanan pedas juga dikurangi untuk mengatasi rasa sakit di mulut akibat cacar, Moms.

Selain itu, makanan asam, seperti anggur, nanas, tomat, buah jeruk dan jus, atau makanan yang diasamkan dalam cuka, sebaiknya dihindari.

Makanan yang mengandung L-arginin tinggi, suatu asam amino yang suka dimakan oleh virus, juga sebaiknya dihindari.

Makanan L-arginin antara lain sebagian besar jenis kerang, kacang-kacangan, serta biji-bijian.

Adapun beberapa makanan yang aman dan bisa ditoleransi untuk dikonsumsi penderita cacar air, yakni:

  • Makanan lunak
  • Kentang tumbuk
  • Ubi jalar
  • Alpukat
  • Telur dadar
  • Kacang dan lentil
  • Tahu
  • Ayam rebus
  • Ikan rebus
  • Yogurt
  • Es krim
  • Keju
  • Milkshake
  • Smoothie

Baca Juga: 3 Perbedaan Campak dan Rubella pada Bayi dan Anak-anak

3. Jangan Lupa Minum agar Tak Dehidrasi

Ilustrasi Minum Air Putih (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Minum Air Putih (Orami Photo Stock)

Pantangan cacar air selanjutnya adalah kurang minum. Jangan sampai kurang minum, ya!

Jadi, pastikan tubuh mendapat hidrasi yang cukup, Moms.

Minum banyak cairan dapat membantu tubuh menghilangkan virus lebih cepat.

Banyak minum juga akan mencegah Si Kecil mengalami dehidrasi.

Namun, pilih air putih dibanding minuman manis.

Hal ini mengingat cacar air berdampak signifikan pada area mulut dan tenggorokan.

Karenanya, tak heran Si Kecil kerap merasa kesakitan saat makan atau minum.

Es loli bebas gula dan bebas pengawet juga baik dikonsumsi untuk meredakan nyeri di mulut.

Beberapa minuman lain yang juga dapat menghidrasi meliputi air kelapa, teh herbal, minuman olahraga rendah gula, dan minuman yang mengandung elektrolit.

Hindari jus buah manis, kopi, soda, dan minuman berenergi karena bisa menyebabkan dehidrasi, ya Moms.

Perlu Moms ketahui, berikut asupan cairan dari minuman dan makanan yang direkomendasikan untuk anak-anak agar tetap terhidrasi:

  • Usia 0–6 bulan: 24 ons (0,7 liter)
  • Usia 7–12 bulan: 27 ons (0,8 liter)
  • Usia 1-3 tahun: 44 ons (1,3 liter)
  • Usia 4–8 tahun: 58 ons (1,7 liter)
  • Anak perempuan usia 9–13 tahun: 71 ons (2,1 liter)
  • Anak laki-laki usia 9–13 tahun: 81 ons (2,4 liter)
  • Anak perempuan usia 14–18 tahun: 78 ons (2,3 liter)
  • Anak laki-laki usia 14–18 tahun: 112 ons (3,3 liter)
  • Wanita usia 19–50 tahun: 91 ons (2,7 liter)
  • Pria usia 19–50 tahun: 125 ons (3,7 liter)

Baca Juga: Bolehkah Bayi Minum Air Putih? Simak Penjelasan Lengkapnya!


4. Hindari Mengonsumsi Aspirin dan Ibuprofen

Ilustrasi Obat Aspirin
Foto: Ilustrasi Obat Aspirin (Medicalnewstoday.com)

Pantangan cacar air selanjutnya adalah mengonsumsi aspirin dan ibuprofen.

Jika Si Kecil demam saat cacar air, berilah acetaminophen. Menurut Centers of Disease Control (CDC) Amerika Serikat, jangan memberikannya aspirin.

Aspirin adalah obat umum untuk masalah yang berhubungan dengan rasa sakit dan sakit kepala yang umum

Jenis obat ini tidak boleh diberikan kepada anak-anak ketika dia menderita cacar air.

Penggunaan aspirin saat cacar air telah dikaitkan dengan penyakit serius Sindrom Reye yang memengaruhi hati dan otak di kemudian hari.

Ini karena salah satu pantangan cacar air adalah dengan pemberian ibuprofen karena dapat meningkatkan risiko infeksi kulit yang lebih parah.

Baca Juga: Vaksin Cacar Air: Jenis, Usia Ideal, Efek Samping, dan Biaya Layanan

5. Jangan Menggaruk

Ilustrasi Menggaruk
Foto: Ilustrasi Menggaruk (Zmescience.com)

Duh, ini dia pantangan cacar air yang agak sulit dihindari!

Ya, lesi atau lentingan pada kulit ketika cacar air memang super gatal.

Si Kecil bisa saja tidak tahan, kemudian menggaruknya.

Jika hal itu terjadi, lentingan berisi air tersebut bisa pecah dan dapat menyebabkan penularan.

Dengan menggaruk cacar air, kulit pun bisa terinfeksi bakteri dan meninggalkan bekas luka.

Moms dapat mengakalinya dengan menjaga kuku Si Kecil tetap pendek.

Selain itu, bisa memakaikan sarung tangan dan kaus kaki katun saat ia tidur, kemudian mengganti pakaiannya lebih sering untuk menghindari keringat.

Moms juga bisa mengoleskan krim atau gel anti histamin guna mengurangi rasa gatalnya sesuai resep dokter.

Jangan mengoleskan lotion kalamin pada anak karena ini akan membuat kulit menjadi lebih gatal.

Sebagai gantinya, tanyakan kepada dokter umum atau ahli kimia untuk mendapatkan lotion lain yang dapat mendinginkan dan memberikan kelegaan yang tahan lebih lama.

Dilansir dari American Academy of Dermatology, Moms juga bisa memberikan antihistamine untuk buah hati agar rasa gatalnya berkurang.

Ikuti instruksi di labelnya dan gunakan berdasarkan dosis yang sudah ditentukan.

Baca Juga: Cacar Air pada Bayi, Ini Fakta yang Harus Moms Ketahui

6. Hindari Paparan Angin

Ilustrasi Anak Bermain
Foto: Ilustrasi Anak Bermain (Freepik.com)

Sebaiknya penderita cacar air memang mengurangi paparan angin, misalnya dengan berdiam diri di kamar atau ruangan tertutup.

Hal ini karena cacar air sangat mudah menular lewat udara.

Jadi, pantangan cacar air yang harus dipatuhi oleh Si Kecil adalah tidak beraktivitas di luar rumah terlebih dahulu.

Orang yang terinfeksi virus cacar air dapat menyebarkan virus ke orang lain hingga 5 hari sebelum dan setelah ruam-ruam muncul di kulit.

Masa yang paling menular adalah hari-hari sebelum ruam muncul dan hari-hari pertama ruam muncul.

7. Jangan Berbagi Barang dengan Orang Lain saat Cacar

Alat Makan Anak (Orami Photo Stock)
Foto: Alat Makan Anak (Orami Photo Stock)

Selain itu, pantangan cacar air selanjutnya adalah dengan cara tidak berbagi handuk, pakaian, atau peralatan makan.

Karena berbagi barang saat cacar dapat meningkatkan kemungkinan orang lain untuk mendapatkan infeksi secara luas.

Lalu, juga menempatkan Si Kecil pada risiko tertular infeksi yang mungkin dimiliki orang lain.

Ketika anak Moms menderita cacar air, kekebalan tubuh alami mereka sangat terpengaruh.

Hal inilah yang membuat peluang Si Kecil untuk tertular penyakit baru menjadi lebih tinggi.

Jadi, pantangan cacar air berbagi barang-barang atau jangan menggunakan barang-barang milik orang lain perlu dilakukan sampai Si Kecil benar-benar sembuh.

Baca Juga: Mengupas Fakta dan Mitos Penyakit Cacar Air yang Banyak Beredar


Cara Mempercepat Penyembuhan Cacar Air

Setelah mengetahui pantangan cacar air, informasi selanjutnya yang perlu Moms ketahui adalah cara mempercepat penyembuhan masalah ini.

Ada beberapa langkah yang dapat Moms ambil untuk mempercepat proses penyembuhan.

Hal ini juga bisa berguna untuk mengurangi ketidaknyamanan yang dialami oleh anak.

Berikut adalah cara mempercepat penyembuhan cacar air:

1. Jaga Kebersihan

Cacar Air pada Bayi
Foto: Cacar Air pada Bayi

Pastikan untuk menjaga kebersihan. Mandikan Si Kecil dengan air hangat dan sabun ringan secara teratur.

2. Pakaian yang Nyaman

Biarkan Si Kecil mengenakan pakaian anak yang longgar dan nyaman. Hindari pakaian yang dapat menggosok atau mengiritasi lepuh cacar air.

3. Kuku Pendek

Potong kuku pendek-pendek untuk mencegah Si Kecil menggaruk lepuh cacar air dan menyebabkan infeksi.

4. Gunakan Salep atau Krim

Dokter mungkin meresepkan salep atau krim yang mengandung antihistamin atau kalamin untuk meredakan gatal.

Ikuti petunjuk penggunaannya dengan cermat.

Baca Juga: Adakah Cara Ampuh Mengobati Cacar Air pada Anak dengan Cara Tradisional?

5. Obat Antivirus

Jika dokter meresepkan obat antivirus, pastikan untuk memberikannya sesuai dengan petunjuk.

6. Banyak Minum

Pastikan cukup minum air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Hal ini membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan mempercepat proses penyembuhan.

7. Makan Makanan Sehat

Berikan makanan bergizi yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Buah-buahan, sayuran, dan konsumsi makanan sumber protein seimbang dapat membantu proses penyembuhan.

8. Istirahat Cukup

Pastikan mendapatkan istirahat yang cukup saat terkena cacar air.

Tubuh memerlukan istirahat untuk mempercepat proses penyembuhan.

9. Hindari Kontak Dengan Orang Lain

Selama cacar air, hindari kontak langsung dengan orang lain, terutama dengan individu yang rentan terhadap infeksi.

Baca Juga: Perbedaan Flu Singapura dan Cacar, Jangan Sampai Salah!

Makanan Sehat saat Cacar Air

Setelah Moms mengetahui cara mempercepat penyembuhan cacar air, yuk ketahui juga makanan yang sehat untuk penderita cacar air.

1. Makanan yang Kaya akan Vitamin C

Jeruk
Foto: Jeruk (Orami Photo Stock)

Vitamin C merupakan antioksidan yang kuat dan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Makanan seperti jeruk, kiwi, stroberi, paprika, dan brokoli kaya akan vitamin C.

2. Makanan yang Mengandung Zinc

Zinc membantu dalam penyembuhan luka dan juga memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Sumber zinc yang baik meliputi daging sapi, kacang-kacangan, biji labu, dan biji bunga matahari.

Baca Juga: 5 Bedak untuk Campak pada Bayi, Jangan Salah Pilih Moms!

3. Kaldu atau Sup Ayam

Kaldu ayam yang hangat tidak hanya menenangkan, tetapi juga menyediakan nutrisi dan hidrasi yang penting.

Tekstur kaldu atau sup yang ringan sangat mudah dikonsumsi jika terjadi sakit tenggorokan.

4. Makanan Bertekstur Lembut

Makanan yang lembut dan mudah ditelan, seperti bubur, yogurt, dan smoothie, adalah pilihan yang baik.

Apalagi jika cacar air menyebar ke mulut dan menyebabkan luka atau nyeri saat menelan.

5. Makanan yang Kaya Vitamin A

Vitamin A membantu dalam memperbaiki kulit dan jaringan mukosa.

Nah, sumber vitamin A yang baik meliputi wortel, ubi jalar, mangga, dan bayam.

Baca Juga: Ketahui Gejala Campak pada Bayi dan Cara Mengatasinya


6. Makanan yang Mengandung Vitamin E

Vitamin E membantu dalam penyembuhan kulit dan juga bertindak sebagai antioksidan.

Sumber vitamin E meliputi kacang almond, biji bunga matahari, dan sayuran berdaun hijau.

7. Makanan Tinggi Air

Menjaga hidrasi saat mengalami cacar air adalah hal yang penting, lho Moms.

Buah-buahan seperti semangka, melon, dan anggur dapat membantu dalam menjaga hidrasi.

8. Makanan Rendah Lemak dan Mudah Dicerna

Makanan yang tidak terlalu berlemak dan mudah dicerna, seperti ikan, daging ayam tanpa kulit, dan tahu, dapat membantu mengurangi beban pada sistem pencernaan.

Jika mengikuti beberapa pantangan cacar air ini, Si Kecil bisa membantu orang lain bebas dari penularan virus.

Selain itu, Si Kecil pun bisa lebih cepat pulih kembali.

Baca Juga: Infeksi Virus Cacar Monyet (Monkeypox), Penyakit Cacar Langka dari Afrika

Apakah Mandi Keramas Termasuk Pantangan Cacar Air?

Anak Mandi
Foto: Anak Mandi (Orami Photo Stock)

Tidak sedikit yang mengira penderita cacar air dilarang mandi.

Hal ini karena ditakutkan cacar air tak kunjung sembuh dan malah menularkan ke sekitar.

Faktanya, mandi bukanlah pantangan cacar air, kok Moms.

Justru, mandi bisa bisa membantu mengurangi rasa gatal pada cacar.

Membersihkan diri dengan mandi juga akan mengurangi kotoran menumpuk pada kulit yang bisa memicu infeksi lanjutan.

Pastikan Si Kecil mandi di tempat tertutup untuk mengurangi risiko penularan virus ke sekitarnya.

Baca Juga: Herpes Zoster, Jenis Herpes di Leher yang Mirip Cacar Air

Berendam mungkin jadi momen favorit bagi anak saat mandi, namun jangan terlalu lama, ya.

Selama masih ada cacar, cukup basuh tubuh dengan air secukupnya agar kulit tidak menyerap banyak air.

Gunakan sabun bayi yang lembut, ringan, dan tidak memberikan banyak busa.

Gosok tubuh secara perlahan, terutama pada bagian tubuh yang terdapat benjolan cacar air.

Setelah itu, tepuk-tepuk tubuh Si Kecil dengan handuk secara halus agar tidak lembap.

Jangan lupa segera cuci handuk dan hindari menggunakannya kembali, apalagi untuk anggota keluarga lainnya.

Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan cacar air dalam rumah.

Nah, itu dia berbagai pantangan cacar air dan solusi makanan yang aman dikonsumsi. Semoga Si Kecil cepat sembuh, ya Moms!

  • https://kidshealth.org/en/parents/chicken-pox.html
  • https://www.aad.org/public/parents-kids/childhood-conditions/chicken-pox
  • https://www.cdc.gov/chickenpox/treatment/?CDC_AAref_Val=https://www.cdc.gov/chickenpox/about/prevention-treatment.html
  • https://beautyhealthtips.in/symptoms-dos-and-donts-of-chicken-pox/
  • https://www.healthline.com/nutrition/chicken-pox-diet
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279621/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.