Mengenal Paradigma, Cara Pandang Seseorang dalam Menanggapi Fenomena atau Realitas Kehidupan
Moms mungkin tidak asing lagi dengan istilah paradigma, bukan? Kata ini meskipun jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari setidaknya harus tahu pemahaman tentang istilah tersebut.
Istilah tersebut kerap muncul saat berhubungan dengan dunia akademik terutama ketika menulis sebuah karya ilmiah atau penelitian.
Meskipun Moms tidak terlibat dalam dunia akademik, tapi tak ada salahnya untuk mengetahui arti sebenarnya.
Sebab hal tersebut erat kaitannya dengan kemampuan berpikir seseorang dalam membentuk kerangka berpikir terhadap sesuatu realitas kehidupan.
Dengan mengetahui makna dan penjelasan memudahkan Moms untuk memahami dengan baik soal paradigma.
Hal ini juga memudahkan untuk menjalinkan percakapan jika tidak sengaja menemui istilah tersebut.
Terutama tentu saja saat si Kecil bertanya tentang apa itu paradigma, tentu membutuhkan pengetahuan untuk menjabarkannya, bukan?
Simak penjelasan berikut ini ya Moms!
Baca Juga : Apa Itu Brainstorming? Berikut Penjelasan dan Metodenya
Pengertian Paradigma
Paradigma tak lepas dari kerangka berpikir atau pola berpikir seseorang. Sebagaimana Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI mengartikan sebagai kerangka berpikir.
Istilah tersebut dapat dipahami bahwa paradigma merupakan cara berpikir seseorang menanggapi fenomena atau realitas yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Bhaskar dan Roy, dalam buku yang ditulis oleh Agus Salim berjudul Teori dan Paradigma Penelitian Sosial (2006) menjabarkan sebagai sebuah rangkaian asumsi dan sebuah keyakinan.
Asumsi kemudian dianggap sebagai sebuah kebenaran yang dapat dipercaya, serta kebenarannya dapat dibuktikan secara empirik hingga akhirnya asumsi tersebut bisa divaidasi sebagai accepted assume to be true.
Istilah ini lebih cenderung merujuk pada pola pikir atau rangkaian asumsi dan kenyakinan.
Dalam pandangan filsafat, paradigma memuat pandangan awal yang membedakan, memperjelas, dan mempertajam orientasi berpikir seseorang.
Pengertian Paradigma Berdasarkan para Ahli
Paradigma erat kaitannya dengan pikiran seseorang. Istilah tersebut pertama kali diperkenalkan oleh Thomas kuhn dengan Teori Paradigma berdasarkan bukunya berjudul The Structure of Scientific Revolution (1962).
Berikut beberapa pengertian berdasarkan para ahli:
- Thomas Kun
Kuhn mengartikan sebagai suatu cara pandang, prinsip dasar, metode-metode, dan nilai-nilai dalam memecahkan sesuatu masalah yang dipegang teguh oleh suatu komunitas ilmiah tertentu.
- Robert Freidrichs
Freidrichs mendefinisikan sebagai kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga terbentuk citra subjektif seseorang terhadap realitas.
Ini berujung pada ketentuan bagaimana cara untuk menangani realitas tersebut.
- Harmon
Melansir dari buku Lexy Moleong berjudul, Metodologi Penelitian Kualitatif (2018), Harmon mengartikan sebagai cara mendasar untuk melakukan persepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang realitas.
Dari pengertian beberapa para ahli tersebut, pengertian paradigma tak lepas dari cara mendasar dalam berpikir seseorang menangani suatu realitas.
Baca Juga : Pengertian dari Pecahan Desimal, Lengkap dengan Contoh Soalnya!
Contoh-Contoh Paradigma
Steven covey, dalam bukunya berjudul 7 Habits Of Highly Effective People (1989) mendefinisikan paradigma sebagai cara kita memandang sesuatu, pandangan kita, kerangka acuan kita atau keyakinan kita.
Steven Covey merangkum ada 3 paradigma pada umumnya yaitu tentang diri sendiri, tentang orang lain, dan tentang kehidupan.
Namun, jika merujuk pada pengertian sebelumnya yang mengacu pada dunia penelitian, diantara contoh adalah sebagai berikut :
- Rekonstruksi teori, yaitu didasari pada rancangan kembali suatu metode yang telah ada dan kembali digunakan dalam penelitian baru namun metode lama tersebut masih relevan digunakan.
- Piramida, sesuai namanya cara pandang ini merupakan metode atau konsep yang bertahap sebagaimana piramida, baik itu piramida terbalik, berlapis hingga ganda.
- Kualitatif, yang digunakan untuk mencari gambaran teori sosial melalui metode induktif. Dalam penelitian, pola pikir atau cara pandang yang menempatkan manusia sebagai subjek penelitian.
- Siklus Empiris, berwujud sebuah siklus dalam menjelaskan fenomena ilmiah dari sebuah penelitian.
- Deduksi-induksi, berfokus pada metode kualitatif untuk deduksi, sementara kuantitatif untuk induksi, dimana tahapannya melalui pengumpulan data dan kesimpulan.
Adapun macam-macam paradigma berdasarkan bidang ilmu pengetahuan, diantara contohnya adalah sebagai berikut:
- Paradigma Politik, cara pandang yang mendasari seseorang untuk berpikir dan bertindak dalam bidang politik.
- Paradigma Ekonomi, pandangan yang berdasarkan bidang ilmu ekonomi.
- Paradigma Sosial Budaya, pandangan yang berdasarkan ilmu sosial dan budaya.
- Paradigma Hukum, cara pandang seseorang yang membuat berpikir dan bertindak berdasarkan bidang hukum.
Baca Juga: Mengenal Istilah Ashabah, Terkait Ilmu Pembagian Warisan dalam Islam
Tujuan Paradigma
Terkait masalah tujuan tergantung bagaimana seseorang memahami arti dan makna paradigma itu sendiri.
Hal tersebut dapat diartikan sebagai sebuah pandangan hidup atau kerangka berpikir seseorang bagaimana menangani realitas.
Dengan kata lain tujuannya adalah untuk membentuk kerangka pemikiran yang mendekati dengan berbagai hal atau realitas.
Pada pembahasan sebelumnya, kerangka pemikiran ini dapat dikatakan sebagai seperangkat keyakinan mendasar, cara pandang seseorang atau pola pikir.
Dimana pola pikir tersebut bertujuan dan berfungsi untuk menuntun tindakan-tindakan manusia yang telah disepakati bersama baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam penelitian ilmiah.
Kerangka berpikir ini juga bertujuan sebagai dasar bagi seseorang dalam bertindak di dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi seorang ilmuwan hal tersebut dianggap sebagai konsep -konsep kunci dalam melaksanakan suatu penelitian.
Kesimpulan dari pemahaman mengenai paradigma dapat diartikan sebuah pandangan yang bertujuan membentuk kerangka berpikir bagaimana seseorang memahami sesuatu hal atau realitas.
Baca Juga : 10 Cara Belajar Matematika, Seru dan Menyenangkan!
Itulah penjelasan singkat mengenai istilah yang kerap ditemui pada diskusi atau penelitian ilmiah. Semoga menambah referensi pengetahuan Moms ya!
- Salim, Agus. 2016. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana.
- Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
- Covey, Stephen R. 2002. The 7 Habits Of Highly Effective Families. Jakarta: Gramedia.
- https://journal.unpak.ac.id/index.php/wahana/article/viewFile/654/557
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.